Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

"Mungkin kamu dituntun untuk memperbaiki diri di sini, bukannya mengulang kesalahan." Pranaja melanjutkan. Aku mendengus atas penghakiman lelaki ceriwis ini.

Malam diboyong oleh Bathara Candra di antara kelap-kelip kartika. Aku berdiam di rumah Pranaja sebelum pulang ke rumah Emak besok. Kepalaku pening, perutku perih karena tak makan seharian. Tubuhku menggigil kedinginan sementara gemeletuk di gigiku makin menjadi.

"Kamu sudah gak perawan lagi, kan?" bisik Pranaja dengan nada jahil.

Aku meliriknya sinis sebelum menggeplaknya.

"Kamu juga sudah jadi janda," ejeknya lagi.

Aku menjiwit lengannya menggunakan tenaga terdalam. Wajahku panas, mataku berair. Aku bahlul dalam menyembunyikan perasaan. Pranaja yang mengungkit-ungkit masalah rumah tanggaku hanya menambah penyesalan yang bercokol, menuding diri yang begitu bodoh membiarkan hati dijarah oleh pengkhianat.

"Renjana, maaf. Aku cuma bergurau." Pranaja memegang lengan telanjangku kemudian kutepis kasar.

"Guyonanmu agak keterlaluan. Memang benar aku janda, tapi apakah aku yang menginginkannya? Tidak," kataku.

Jujur, aku masih menaruh hati pada Arya. Coba bayangkan, kau menikah selama dua tahun lebih bersama orang yang benar-benar kaucintai dan dengan mudahnya dia membuang segala kenangan bersamamu. Kalau aku dapat mengendalikan perasaan, aku pun takkan membiarkan hati memilih orang yang salah.

Tavisha. Perempuan berdarah India itu merampas sumber kebahagiaanku. Arya, Biyung, Yu Nirmala, Lakshita, dan orang terdekatku yang lain. Ternyata sudah berlaku sejak zaman ini bahwa perempuan cantik lebih diratukan daripada perempuan benar. Orang-orang berbelas kasihan pada Tavisha karena dikira ia yang korban. Padahal aku juga korban pengkhianatan mereka yang lebih menyenangi perempuan cantik yang sok polos itu.

Omong-omong, aku jadi rindu pada Yu Nirmala dan adiknya. Yu Nirmala sudah menikah belum ya?

"Aku kangen sama Arya dan masyarakat di sana."

"Laki-laki itu bejat, Na. Dia sekarang sudah bahagia menanti anaknya." Pranaja mengompori hatiku. Aku tidak suka dia mencemooh suami-mantan suami maksudku.

Andai aku bisa memutar waktu, aku tidak akan pernah mengizinkan Arya berguru. Dengan begitu, mungkin dia tidak akan pernah bertemu Tavisha.

"Kamu tambah kurus, Na."

Batinku meronta hendak merutuki lelaki ceking nan aneh itu. Bisa-bisanya ia mengkritik fisikku tanpa berkaca terlebih dahulu?

"Kau kurus. Bukti Arya tidak membahagiakanmu. Jangan berharap padanya lagi, Na. Yuk makan dulu," ajak Pranaja.

Aku menyahut, "Memang punya makanan?"

"Ya."

Aku malas beranjak, dia pun membawakanku sepiring nasi dengan lauk nila bakar.

"Aku memasaknya tadi pagi sebelum kau datang. Belum basi kok," katanya setelah melihatku bergeming.

Aku membalikkan badan, memunggunginya karena mempertahankan ego. Namun, perutku yang keroncongan membuat pipiku panas ditambah tawa Pranaja yang menggelegar.

Akhirnya aku sadar bahwa sebetulnya Pranaja ialah sosok yang peduli, hanya saja memperlihatkannya secara tersirat.

Keesokannya, Pranaja mengantarku ke rumah Emak setelah kami sarapan singkong rebus.

Aku tidak memakai alas kaki, tidak ada waktu untuk membuatnya. Aku pun tidak berganti pakaian karena semua pakaianku masih berada di rumah Arya.

Pranaja di sampingku mengenakan pakaian yang ia pakai dari masa depan-celana jeans hitam dan kemeja hijau lumut, serta kakinya dialasi oleh sendal jepit.

Sampailah kami di Wanua Kapundungan. Suasana desa itu tampak sunyi, tak sekali pun kujumpai kebersamaan masyarakat seperti yang dilakukan setiap pagi oleh warga Wanua Bagorejo.

Orang-orang pun tidak menyapaku, atau mereka sudah lupa siapa aku?

Kami mengunci mulut hingga tiba di pelataran rumah Dadari dan Ki Darwanto. Rumah itu sudah berbeda dari yang terakhir kulihat. Kini bukan lagi berbahan dasar kayu, melainkan bata merah yang menandakan keluarga kecil itu bukanlah orang miskin. Hewan ternak pun tidak kulihat di halaman. Jagonya yang dulu dibanggakan, sekarang lenyap entah ke mana.

"Viva!" panggil Dadari di ambang pintu.

"Sahabatku!" balasku sembari berlari masuk gapura angkul-angkul rumahnya tanpa sungkan.

Kami berpelukan. "Apa kabar, Dadari? Aku merindukanmu."

"Sehat. Bagaimana kau? Kenapa bertambah kurus?"

"Sungguh menderita. Setiap hari aku kerja berat demi memperoleh beras, sedangkan yang makan paling banyak, si jalang itu tidak membantu sama sekali," aduku.

Kami melepas rengkuhan, Dadari menatapku prihatin kemudian menatap Pranaja. Ada senyum tertahan ketika sahabatku itu menatap Pranaja. Entah aku yang terlalu berburuk sangka atau memang jiwa perempuan nakal masih terselip pada sosoknya.

Kami dipersilakan masuk ke ruang tamu dan Dadari ke dapur membuatkan minum. Ia keluar bersama Ki Darwanto yang membawa sebatang cerutu.

"Tidak perlu repot-repot, Dadari. Kami hanya mampir sebentar. Aku harus menemui Emak," ucapku, teringat tujuanku datang ke desa ini.

"Beliau sepertinya sedang pergi ke pasar." Dadari menatapku enggan seperti hendak mengatakan yang lain tapi ditahan.

Kurasa hampir sejam kami berempat membisu. Minuman gula jawa telah kuhabiskan dan kretek Ki Darwanto pun telah berakhir di asbak ukir.

"Lastri murka padamu," ungkap Ki Darwanto santai, sedangkan Dadari melipat bibirnya ke dalam.

"Lah kenapa?" balasku heran.

"Kau sudah menjadi buah bibir, bahwa kau perempuan nakal yang mau saja tinggal bersama pemuda itu." Ki Darwanto melirik Pranaja dengan ogah-ogahan.

Sebenarnya aku sudah menduga, bahwa aku bakal menjadi bahan gosip orang dan mereka akan mengecapku seenak jidat. Walaupun begitu, aku akan tetap menemui emakku. Aku ingin mencium tangannya sebelum aku pergi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Memories About Him
4384      1844     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
DI ANTARA DOEA HATI
1337      672     1     
Romance
Setelah peristiwa penembakan yang menewaskan Sang mantan kekasih, membuat Kanaya Larasati diliputi kecemasan. Bayang-bayang masa lalu terus menghantuinya. "Siapapun yang akan menjadi pasanganmu akan berakgir tragis," ucap seorang cenayang. Hal tersebut membuat sahabat kecilnya Reyhan, seorang perwira tinggi Angkatan Darat begitu mengkhawatirkannya. Dia berencana untuk menikahi gadis itu. Disaa...
Rekal Rara
13353      3813     0     
Romance
"Kita dipertemukan lewat kejadian saat kau jatuh dari motor, dan di pisahkan lewat kejadian itu juga?" -Rara Gleriska. "Kita di pertemukan oleh semesta, Tapi apakah pertemuan itu hanya untuk sementara?" -Rekal Dirmagja. ▪▪▪ Awalnya jatuh dari motor, ehh sekarang malah jatuh cinta. Itulah yang di alami oleh Rekal Dirmagja, seorang lelaki yang jatuh cinta kepada wanita bernama Rar...
Of Girls and Glory
4267      1700     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
1'
4583      1531     5     
Romance
Apa yang kamu tahu tentang jatuh cinta? Setiap kali ada kesempatan, kau akan diam-diam melihatnya. Tertawa cekikikan melihat tingkah konyolnya. Atau bahkan, kau diam-diam mempersiapkan kata-kata indah untuk diungkapkan. Walau, aku yakin kalian pasti malu untuk mengakui. Iya, itu jarak yang dekat. Bisa kau bayangkan, jarak jauh berpuluh-puluh mil dan kau hanya satu kali bertemu. Satu kese...
Teman Hidup
6864      2502     1     
Romance
Dhisti harus bersaing dengan saudara tirinya, Laras, untuk mendapatkan hati Damian, si pemilik kafe A Latte. Dhisti tahu kesempatannya sangat kecil apalagi Damian sangat mencintai Laras. Dhisti tidak menyerah karena ia selalu bertemu Damian di kafe. Dhisti percaya kalau cinta yang menjadi miliknya tidak akan ke mana. Seiring waktu berjalan, rasa cinta Damian bertambah besar pada Laras walau wan...
Bimbang (Segera Terbit / Open PO)
6219      2000     1     
Romance
Namanya Elisa saat ini ia sedang menempuh pendidikan S1 Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Bandung Dia merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dalam keluarganya Tetapi walaupun dia anak terakhir dia bukan tipe anak yang manja trust me Dia cukup mandiri dalam mengurus dirinya dan kehidupannya sendiri mungkin karena sudah terbiasa jauh dari orang tua dan keluarganya sejak kecil juga ja...
Ketos pilihan
802      550     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?
Cinta Sebelum Akad Itu Palsu
138      108     1     
Inspirational
Hayy dear...menurut kalian apa sih CINTA itu?? Pasti kalian berfikir bahwasanya cinta itu indah, menyenangkan dan lainnya. Namun, tahukah kalian cinta yang terjadi sebelum adanya kata SAH itu palsu alias bohong. Jangan mudah tergiur dan baper dengan kata cinta khususnya untuk kaum hawa niii. Jangan mudah menjatuhkan perasaan kepada seseorang yang belum tentu menjadi milikmu karena hal itu akan ...
Jelek? Siapa takut!
3674      1548     0     
Fantasy
"Gue sumpahin lo jatuh cinta sama cewek jelek, buruk rupa, sekaligus bodoh!" Sok polos, tukang bully, dan naif. Kalau ditanya emang ada cewek kayak gitu? Jawabannya ada! Aine namanya. Di anugerahi wajah yang terpahat hampir sempurna membuat tingkat kepercayaan diri gadis itu melampaui batas kesombongannya. Walau dikenal jomblo abadi di dunia nyata, tapi diam-diam Aine mempunyai seorang pac...