Read More >>"> Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO) (17. Kanuragan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

Dini hari aku mengendap keluar rumah setelah semalaman memikirkan cara untuk menghindari Dadari yang mungkin saja menagih janji untuk berkenalan dengan Arya. Aku begitu paranoid jikalau Dadari mengambil hati Arya sampai aku berlaku aneh seperti ini.

Satu-satunya jalanan yang kuhafal ialah setapak menuju persawahan yang membentang sejauh mata memandang. Aku sangat berterima kasih pada Batara Candra yang menampakkan kilau purnamanya untuk mempermudah langkahku.

Di tengah perjalanan, kakiku makin berat untuk melangkah. Sebelum mencapai pematang sawah, aku harus melewati ladang karet yang rimbunnya mampu menyaingi hutan. Nyaliku menciut saat mendengar lolongan anjing liar. Ingin rasanya balik arah kemudian lari terbirit-birit, tapi aku sudah melangkah jauh memasuki wilayah ini. Aku terus menunduk melihat langkahku sendiri, tak berani mendongak kalau-kalau ada yang mengintip di balik pepohonan karet.

"Yak!" Sentakan itu membuatku terlonjak dengan bulu halus di sekujur tubuh menegak. Kuraba dadaku, mencari detak jantung yang kutakutkan menghilang. Kedua kakiku kian kaku, membatu untuk sepersekian detik. Sentakan itu terus mengisi dini hari yang senyap, membuatku penasaran dan memberanikan diri untuk melangkah ke sumber suara.

Aku mengendap amat pelan agar tak menimbulkan suara dari ranting yang terinjak kemudian bersembunyi di balik pohon beringin. Hidungku berkedut tertusuk bau tajam semacam kijang kasturi yang entah asalnya dari mana. Tak kuacuhkan, aku melongok ke balik pohon, di mana terdapat tanah lapang yang tengah menjadi tempat bela diri seorang pemuda. Siluet pemuda itu mempraktikkan jurus-jurusnya sementara aku menajamkan mata mengawasi pemuda berpostur mirip Arya itu. Namun, mataku malah menangkap sosok harimau putih mengitari pemuda itu.

Antara ngeri dan takjub aku dibuatnya. Pemuda itu tampak keren dengan jurus-jurusnya, tetapi kenapa ada harimau putih langka yang tampak ramah terhadapnya? Tak mau ketahuan mengintip, aku balik badan dan kembali mengendap untuk kembali ke tujuan awalku. Namun, semak belukar yang kulewati tersibak dengan suara yang cukup jelas untuk mengungkapkan keberadaanku.

"Viva, Sedang apa kau?" Benar dugaanku bahwasanya pemuda itu ialah Arya.

Aku menengok, nyengir padanya yang tengah menghampiriku dengan alis saling bertaut dan bibir melengkung ke bawah. Ekspresi itu tampak menakutkan terpasang di wajah yang gemar melontarkan guyonan.

"Maaf. Aku mau pergi ke sawah dan tak sengaja melihatmu," sahutku seraya memilin jemari tanganku.

"Kuharap setelah ini kau tidak akan takut padaku," ucapnya.

Aku tertegun mendapati kesaktiannya bersama sang harimau putih. Kukira ia pemuda wanua biasa, nyatanya rata-rata lelaki di sini memiliki bekal berupa ilmu bela diri.

"Apa kau memiliki kesaktian?" tanyaku memastikan.

"Aku sedang mengasah ilmu kekebalan atau kanuragan, dan harimau putih yang kau lihat tadi adalah khodam yang akan menjagaku dan membantuku dalam kesulitan," jelasnya. Aku terbengong, tidak tahu harus merespons seperti apa. "Tapi, kau jangan katakan perihal ini pada siapa pun!" lanjutnya, menatap dalam mataku. Sekilas kulihat pupilnya yang memanjang ke bawah seperti pupil macan. Ah, aku percaya harimau tadi adalah penjaganya.

Aku mengangguk canggung dan kepalaku pening disumpali kenyataan baru yang tak terduga.

🌼

Kami beriringan menuju sawah dengan hening yang mengiringi. Semburat keunguan mulai mewarnai langit malam sehitam jelaga. Sepanjang jalan, hatiku gundah gulana merasa bersalah terhadap Dadari. Sesampainya di gubuk, Arya bertanya, "Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Ah tidak!" elakku.

"Apakah perihal temanmu yang meminta berkenalan denganku?" tebaknya tepat sekali. Kali ini aku sangat yakin kalau Arya bisa membaca pikiran, apalagi setelah tahu bahwa ia punya kesaktian.

"Iya! Aku tidak suka kau kenal dengannya," ucapku cepat sembari merengut dongkol.

"Kau cemburu rupanya. Tenang saja, aku tidak mau dekat dengan perempuan centil itu," ucap Arya.

Baguslah kalau ia tahu aku sedang cemburu. Soal Dadari yang dibilang centil, tidak salah sih. Semakin lama aku berteman dengannya, aku pun tahu siapa dia sebenarnya. Bukan teman munafik, dia sepertinya tulus berteman denganku. Hanya saja Dadari bisa dibilang penggoda para kaum pria. Kadang aku merutuki Dadari yang menggoda lelaki dengan suara diperhalus sambil membusungkan dadanya.

"Bukankah lebih baik kau menjauhi Dadari?" celetuk Arya menghentikan lamunanku.

"Kenapa?"

"Aku tak ingin kau sepertinya."

"Jangan pikir aku akan meniru kelakuannya! Mana mungkin aku menggoda lelaki mata keranjang! Ditatap lawan jenis saja aku sangat risi," celotehku menggebu-gebu, tidak terima perkataannya yang terdengar merendahkan.

"Jadi kau risi padaku ya?" tanyanya kemudian sedikit menjauh dariku.

"Niatku begitu, tapi hatiku berlaku lain," sahutku.

Arya tidak menyahut dan berlalu meninggalkanku. Dasar egois! Aku sudah berbicara panjang lebar malah dia melengos seenaknya.

Aku pun membuntutinya. "Arya! Kau kenapa sih? Apakah ada yang salah dengan ucapanku?” Aku berlari menipiskan jarak kami.

Dia menempelkan telunjuknya di bibirku, membuat mulut cerewetku bungkam. Aku mengikuti arah pandangannya yang tertuju pada seekor kelinci putih gemuk. Ia berjalan mendekati kelinci itu tanpa menimbulkan suara, lalu menangkapnya dengan tangan kekar yang beberapa durasi lalu menebas angin mengunjukkan kanuragan yang dikuasainya.

"Nah dapat! Bawa pulang lalu masaklah bersama emakmu!"

Aku membelalak, segera merebut kelinci itu ke pelukanku.

"Apa kau tidak kasihan padanya? Lihatlah wajah lucu ini yang tak pantas disembelih. Lebih baik kujadikan peliharaan," ucapku sambil mengelus-elus bulu selembut beludru ini.

Arya mesem, menepuk-nepuk pucuk kepalaku pelan. Senyumanku surut, tergantikan oleh ekspresi bengong. Sekujur tubuhku terasa panas di tengah fajar yang sedang menyingsing. Aku mendongak memandang wajah Arya yang tampak berseri bersamaan kilauan matahari terbit.

Jantungku berdebar hingga aku bisa mendengar nadanya. Kami masih bertatapan dan waktu terasa berhenti berjalan. Mata yang tajam itu mengunciku, sampai kecupan yang semakin dalam menyadarkanku. Aku mengerjap kemudian tak tahan untuk membalas kecupannya sampai lidah kami bertemu. Biar saja aku bertindak murahan pada Arya, lagi pula ini kesempatan emas.

Kelinci yang kupegang terlepas karena tanganku berpindah pada punggung lebar Arya ketika ia menarik pinggangku mendekat. Hal itu berlangsung cukup lama sampai kami berdua sesak napas kemudian melepas satu sama lain.

Di saat menghidu napas dengan rakus, aku melebarkan mata ketika mendapati sosok molek Dadari tengah menyaksikan kami di balik pepohonan.
_______

*Kanuragan : ilmu bela diri yang bersifat supranatural.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Violet, Gadis yang Ingin Mati
3298      1283     0     
Romance
Violet cuma remaja biasa yang ingin menikmati hidupnya dengan normal. Namun, dunianya mulai runtuh saat orang tuanya bercerai dan orang-orang di sekolah mulai menindasnya. Violet merasa sendirian dan kesepian. Rasanya, dia ingin mati saja.
ALTHEA
68      51     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...
Aku Menunggu Kamu
102      91     0     
Romance
sebuah kisah cinta yang terpisahkan oleh jarak dan kabar , walaupun tanpa saling kabar, ceweknya selalu mendo'akan cowoknya dimana pun dia berada, dan akhirnya mereka berjumpa dengan terpisah masing-masing
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
2180      984     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.
FIREWORKS
356      250     1     
Fan Fiction
Semua orang pasti memiliki kisah sedih dan bahagia tersendiri yang membentuk sejarah kehidupan setiap orang. Sama halnya seperti Suhyon. Suhyon adalah seorang remaja berusia 12 tahun yang terlahir dari keluarga yang kurang bahagia. Orang tuanya selalu saja bertengkar. Mamanya hanya menyayangi kedua adiknya semata-mata karena Suhyon merupakan anak adopsi. Berbeda dengan papanya, ...
RIUH RENJANA
313      237     0     
Romance
Berisiknya Rindu membuat tidak tenang. Jarak ada hanya agar kita tau bahwa rindu itu nyata. Mari bertemu kembali untuk membayar hari-hari lalu yang penuh Renjana. "Riuhnya Renjana membuat Bumantara menyetujui" "Mari berjanji abadi" "Amerta?"eh
Niscala
289      180     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Of Girls and Glory
2539      1203     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
The Black Heart
846      445     0     
Action
Cinta? Omong kosong! Rosita. Hatinya telah menghitam karena tragedi di masa kecil. Rasa empati menguap lalu lenyap ditelan kegelapan. Hobinya menulis. Tapi bukan sekadar menulis. Dia terobsesi dengan true story. Menciptakan karakter dan alur cerita di kehidupan nyata.
Tulus Paling Serius
1503      641     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?