Loading...
Logo TinLit
Read Story - Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

"Kau mau ikut ke pasar bersamaku?" Ia alihkan pembicaraan yang tak lagi enak dilanjutkan.

Aku mengangguk antusias. Selama aku tinggal di sini, Emak tak pernah mengajakku pergi ke mana-mana, khawatir kalau aku tersesat karena masih hilang ingatan.

Setibanya di pasar, aku dibuat terpukau oleh masyarakat yang ramah dan saling sapa, juga suasananya terasa berbeda dibanding pasar-pasar di zamanku. Rata-rata perempuan memakai kemban dan rambutnya digelung. Ada beberapa yang memakai alas kaki berbahan dasar kayu maupun jerami. Sedangkan yang laki-laki kebanyakan bertelanjang dada memamerkan kilauan dari keringat mereka yang melumuri tubuh kekar khas pekerja keras.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Arya sembari melihat-lihat barang dagangan di kanan-kiri kami.

Aku masih mengamati barang-barang yang tampak antik di mataku. Guci tanah liat yang berukiran tanaman rambat tampak menarik, tapi aku pun kepingin memiliki pernak-pernik perhiasan yang tampak berkilau di antara barang dari tanah liat lain. Sayangnya aku tak punya uang, bahkan aku tak tahu bagaimana rupa mata uang di sini.

"Tenang saja, aku yang akan membayarnya." Arya menginterupsiku untuk cepat memutuskan apa yang akan kubeli, karena kami sedari tadi berdiri diam di tengah jalan.

"Apa kau bisa membaca pikiran orang lain?" Aku berjalan ke arak lapak perhiasan berkilauan yang mengasah mata. Arya hanya tersenyum jenaka dengan pertanyaanku.

Banyaknya desain dari gemerlapnya emas dan permata itu membuatku bingung memilih. Alih-alih tertarik dengan emas yang menyilaukan mata, aku lebih tertarik pada beberapa cincin yang tampak terasingkan di sebelah kiri. Kusambar cincin warna cokelat dengan ukiran Surya Majapahit yang menarik perhatianku karena benda itu berbeda dari cincin kebanyakan yang dipajang.

Aku tersenyum penuh arti pada pemuda yang akan mentraktirku itu dan tanpa banyak kata ia sambar cincin yang sama dan memberikan beberapa keping koin pada penjualnya. Jadilah selain gelang, kami punya cincin yang sama.

"Aku penasaran dengan koin tadi," ucapku seraya memamerkan jemariku yang tampak apik memakai cincin Surya Majapahit.

"Kenapa?" sahutnya sembari mengambil koin dari saku celananya kemudian disodorkannya sekeping padaku. Kuamati lubang persegi pada koin tembaga yang dikelilingi motif kembang wijayakusuma ini, tersenyum mendapat pengetahuan baru.

"Bisa kau jelaskan tentang mata uang ini?"

Arya mengernyit, tapi tetap menjelaskannya, "Itu gobong, salah satu mata uang Majapahit. Hiasannya bervariasi, ada tumbuhan, hewan, juga manusia. Memangnya kau tidak tahu?"

"Beberapa bulan lalu, kepalaku terbentur batu dan hilang ingatan sampai saat ini."

"Kenapa kau tidak pernah bercerita?" Raut wajahnya tampak khawatir, tetapi aku tak suka kalau ada yang menatapku iba seperti itu, padahal aku sendiri tidak kenapa-kenapa.

"Aku ini ceroboh, jatuh ke jurang karena berlarian di dekatnya." Arya menahan tawa sambil menggelengkan kepalanya mendengar penuturanku.

"Semoga ingatanmu cepat pulih. Aku akan membantu menjelaskan apa pun yang ada di sini jika kau mau, siapa tahu ingatanmu kembali," katanya membuat benakku bersorak. Beruntunglah kalau Arya mau menjelaskan hal-hal yang tidak aku mengerti, jadi tak perlu lagi banyak tanya pada Emak yang tak bisa santai kalau menerangkan.

🌼

Di perjalanan pulang, kami melewati permukiman yang warganya berperawakan asing.

"Arya, mereka bukan asli Jawa?" tanyaku penasaran.

"Ini daerah Mleccha, pemukiman warga selain penduduk asli Majapahit. Ada etnis Cina, Melayu, juga India,"

Aku mengangguk paham sembari mengamati mereka yang berlalu-lalang membawa gerobak maupun tampah yang dibawa di atas kepala. Sepertinya pekerjaan mereka memadai.

Walau belum genap satu bulan aku tinggal di masa ini, aku sudah terbiasa dengan semuanya. Perlahan-lahan aku bisa beradaptasi dan merasa aman tinggal di Majapahit, walau terkadang aku rindu orang tuaku di masa yang ratusan tahun kemudian baru terbentuk.

"Bapamu dulu adalah prajurit?" tanya Arya saat kami melewati bulak— jalan sepi di tengah hutan yang jauh dari perumahan.

"Kata Emak begitu," jawabku apa adanya.

Dulu, waktu pertama kali Emak menjelaskan tentang Bapa, aku terkagum-kagum hingga sekarang karena beliau yang tampak gagah di medan perang tetapi berlagak seperti bocah jika bersama Emak. Beliau gugur saat tragedi Perang Bubat yang memakan banyak korban dari negeri Sunda maupun Majapahit.

Sembari berjalan, aku memandang dengan berbinar cincin yang melekat di jari manisku, dan teringat kalau aku belum berterima kasih pada si pemberi. "Terima kasih buat cincinnya, nanti uangnya kuganti," celetukku. Padahal aku tak tahu bagaimana mendapat uang untuk menggantinya.

"Tidak perlu. Anggap saja hadiah dariku," sahutnya sembari tebar pesona dengan memamerkan senyumnya. Berjalan di jalanan landai membuatku tak merasa lelah hingga kami tiba di rumah.

"Baiklah, lagi pula aku tidak punya uang." Aku nyengir sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Arya tergelak, menepuk halus kepalaku layaknya diriku ini kucing. Aku yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menunduk menyembunyikan wajah yang tersipu-sipu tanpa bisa kukendalikan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KSATRIA DAN PERI BIRU
189      156     0     
Fantasy
Aku masih berlari. Dan masih akan terus berlari untuk meninggalkan tempat ini. Tempat ini bukan duniaku. Mereka menyebutnya Whiteland. Aku berbeda dengan para siswa. Mereka tak mengenal lelah menghadapi rintangan, selalu patuh pada perintah alam semesta. Tapi tidak denganku. Lalu bagaimana bisa aku menghadapi Rick? Seorang ksatria tangguh yang tidak terkalahkan. Seorang pria yang tiba-tiba ...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
6878      2007     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
EPHEMERAL
146      132     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
Teman Berbagi
3741      1371     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
A.P.I (A Perfect Imaginer)
183      157     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
Of Girls and Glory
4267      1700     1     
Inspirational
Pada tahun keempatnya di Aqiela Ru'ya, untuk pertama kalinya, Annika harus berbeda kamar dengan Kiara, sahabatnya. Awalnya Annika masih percaya bahwa persahabatan mereka akan tetap utuh seperti biasanya. Namun, Kiara sungguh berubah! Mulai dari lebih banyak bermain dengan klub eksklusif sekolah hingga janji-janji yang tidak ditepati. Annika diam-diam menyusun sebuah rencana untuk mempertahank...
Edelweiss: The One That Stays
2382      953     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
The Maze Of Madness
5504      1952     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Premium
Di Bawah Langit yang Sama dengan Jalan yang Berbeda
22460      1969     10     
Romance
Jika Kinara bisa memilih dia tidak ingin memberikan cinta pertamanya pada Bian Jika Bian bisa menghindar dia tidak ingin berpapasan dengan Kinara Jika yang hanya menjadi jika karena semuanya sudah terlambat bagi keduanya Benang merah yang semula tipis kini semakin terlihat nyata Keduanya tidak bisa abai walau tahu ujung dari segalanya adalah fana Perjalanan keduanya untuk menjadi dewasa ti...
Lebih Dalam
189      164     2     
Mystery
Di sebuah kota kecil yang terpencil, terdapat sebuah desa yang tersembunyi di balik hutan belantara yang misterius. Desa itu memiliki reputasi buruk karena cerita-cerita tentang hilangnya penduduknya secara misterius. Tidak ada yang berani mendekati desa tersebut karena anggapan bahwa desa itu terkutuk.