Read More >>"> I love you & I lost you (Bagian 25 | Ayah) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - I love you & I lost you
MENU 0
About Us  

Ponselnya dipenuhi banyak sekali notifikasi entah itu chat sampai telfon dari Salim. Sudah hampir satu minggu Arina tidak menggubris Salim, dirinya masih butuh waktu untuk menenangkan diri dan mencoba membuat keputusan tentang kelanjutan hubungan mereka.

Arina juga tidak tega membiarkan Salim terus menanti kabarnya, Arina dan Panama sekarang juga pindah tempat tinggal. Hal tersebut membuat Salim semakin khawatir terhadap keduanya. Arina terkesan menghindari masalah ini, namun dia melakukan semua ini karena dia sendiri juga masih bingung, dia tidak siap untuk hal-hal lain yang akan datang di kemudian hari.

Arina kembali fokus menata beberapa perabotan ke kontrakan barunya, lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya dulu, hanya saja Arina tidak memberikan alamatnya sekarang kepada siapapun. Panama terlihat ikut menata beberapa foto keluarga mereka untuk dipajang di dinding baru mereka. 

“Kak, mau sampai kapan menghindar dari kak Salim? Kak Salim udah chat aku dan dia khawatir kakak gak ada kabar sama sekali.” tanya Panama disela-sela aktivitasnya,

“Kakak juga gak tega dek, kakak hanya butuh waktu, nanti kalau kakak udah siap, kakak pasti selesain masalah ini sama Salim.” jawabnya dengan suara lemah,

Siang ini Arina dan Panama berkunjung ke tempat ayahnya, mereka ingin melepas rindu kepada ayahnya, menurut mereka ayah adalah tempat ternyaman di dunia ini, seketika segala hal yang membuat isi kepala ingin meledak seketika hilang ketika hanya melihat ayahnya masih hidup. Itu yang mereka rasakan saat ini. Arina dan panama memeluk erat, merasakan kehangatan yang sudah lama mereka rindukan. 

“ Ayah, sehat terus ya, Arina sama Pana biar semangat terus setiap harinya,” ucap Arina yang masih memeluk ayahnya.

Arina mulai menceritakan semua yang dia alami selama ini khususnya tentang hubungannya dengan Salim, meskipun dia tahu tidak akan ada respon dari ayahnya namun Arina ingin menceritakan semuanya agar dia lega dan yakin dengan keputusannya. Dia bercerita dengan air mata yang hiasi pipi mulusnya, suaranya masih bergetar, di depan ayahnya dia menumpahkan segala rasa pelik di dadanya. 

“Arina harus gimana yah? Arina sayang sama Salim tapi kenapa harus gini keadaannya.” ujar Arina dengan isakan yang masih terdengar,

Tiba-tiba ayahnya menghapus air mata yang sedari tadi menetes dipipinya, ini adalah pertama kalinya ayahnya merespon Arina. Betapa senangnya melihat hal ini, mereka berdua kembali memeluk ayahnya dengan sangat erat. Seketika rasa sesak di dadanya hilang dan kini berubah menjadi bahagia melihat reaksi dari ayahnya, memang benar ayahnya adalah obat dari segala hal-hal yang membuatnya sedih, pelukan seorang ayah yang mampu menyembuhkan luka di hatinya. 

***
Sepulang dari menjenguk ayahnya, Arina dan Panama tampak lega, sebab ayahnya sudah menunjukkan respon yang baik, mereka percaya bahwa dalam waktu dekat ayahnya akan kembali sembuh dan kembali berkumpul bersama mereka. 

Panama meletakkan teh dan beberapa camilan yang dia bawa dari dapur, mereka duduk di ruang tengah tempat tinggal baru mereka, teh dan camilan itu sangat pas untuk menemani obrolan mereka malam ini, angin yang berhempus pun menambah syahdu suasana. 

“Kakak, udah membuat keputusan untuk hubungan kakak?” tanya Panama memecah keheningan,

Arina terdiam sebentar, dia meneguk teh lalu tubuhnya dia sandarkan ke sofa kecil miliknya.

“Kakak belum yakin dek, tapi yang jelas kakak belum siap putus dari Salim,” jawab Arina dengan helaan napas berat,

Panama sudah menduga kakaknya akan menjawab hal demikian, tidak mudah memang berada diposisi itu, sebuah pilihan yang dua-duanya akan menyakitkan. 

“Kak Salim tulus sama kakak, Aku melihat ketulusan itu benar-benar nyata kak, dia tulus," 

“Iya dek, kakak juga merasakan itu. Ayah nerima hubungan kita gak ya dek?” 

“Dari respon ayah tadi udah nunjukin kalau ayah dukung keputusan kakak, ayah senang kalau itu buat kakak senang.”

“Kakak harap juga gitu, dek.” pungkas Arina,

Mereka kembali menikmati teh sembari menunggu kantuk tiba, rasanya memang sudah berbeda dengan suasana seperti tiga tahun lalu ketika keluarga ini masih lengkap.

“Ma, Panama tadi ada tanding basket terus tim Pana menang,” ucap Pana dengan antusias kepada mamanya, 

Mamanya tersenyum, sambil mengambil empat cangkir teh dan beberapa camilan untuk menikmati suasana malam ini, mereka berempat duduk di depan sofa, sebuah televisi pun ikut menyala seperti tidak mau ketinggalan untuk menemani malam mereka, 

“Ayah mau minta satu hal sama mama, kakak dan Panama,” Hans memberikan pertanyaan itu tiba-tiba,

Mereka bertiga kompak mengangguk dan menjawab, 

“Nanti kalau suatu hari ayah udah gak bisa jagain kalian, kalian harus janji buat saling menjaga ya,” lanjutnya,

“Ayah ngomong apa sih, kenapa jadi melow gini suasananya, tanpa ayah minta kakak akan selalu jagain kalian semampu kakak.” jawab Arina,

“ Pana juga akan jagain ayah, mama sama kakak,” imbuh Panama,

“ Mama pun akan jagain kalian selalu,” ucap Rika,

Hans tersenyum senang mendengar jawaban dari ketiga orang yang dia sayangi, dia memeluk erat mereka bertiga, seerat mungkin. 

“Ayah senang, kalian masih disini. Masih saling sayang, masih saling menjaga. Kalian harus gini terus ya, jangan pernah meninggalkan satu sama lain.” pungkas Hans,

Ingatan tiga tahun lalu itu seketika teringat, Arina meneteskan air matanya, mengingat ucapan ayahnya itu, ucapan dimana ayahnya ingin mereka untuk saling menjaga dan tidak saling meninggalkan. Nyatanya mamanya tidak menepati janji yang telah mereka buat berempat.

Secangkir teh dan camilan ternyata bisa mengingatkan momen itu, Arina langsung menghapus air matanya kemudian berdiri untuk membangunkan adiknya agar melanjutkan tidur di kamar. Udara malam ini terlalu dingin untuk tidur di ruang tengah dengan dinding yang tipis ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Asoy Geboy
4704      1413     1     
Inspirational
Namanya Geboy, motonya Asoy, tapi hidupnya? Mlehoy! Nggak lengkap rasanya kalau Boy belum dibandingkan dengan Randu, sepupu sekaligus musuh bebuyutannya dari kecil. Setiap hari, ada saja kelebihan cowok itu yang dibicarakan papanya di meja makan. Satu-satunya hal yang bisa Boy banggakan adalah kedudukannya sebagai Ketua Geng Senter. Tapi, siapa sangka? Lomba Kompetensi Siswa yang menjadi p...
Cinta dalam Impian
101      80     1     
Romance
Setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya, seorang gadis dan abangnya merantau untuk menjauh dari memori masa lalu. Sang gadis yang mempunyai keinginan kuat untuk meraih impian. Voska belajar dengan rajin, tetapi dengan berjalannya waktu, gadis itu berpisah dengan san abang. Apa yag terjadi dengan mereka? Mampukah mereka menyelesaikan masalahnya atau berakhir menjauh?
Premium
Dunia Tanpa Gadget
10018      2762     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
8993      2376     1     
Romance
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain masa. Ia takkan melupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari Wilwatikta sebagai rakyat biasa yang menyandang nama panggilan Viva. Tak lupa pula ia akan indahnya asmara di Tanah Blambangan sebelum mendapat perihnya jatuh cinta pada seseor...
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
4217      1623     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
Adiksi
6360      2111     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
GAARA
6700      2256     14     
Romance
"Kalau waktu tidak dapat menyembuhkan luka, maka biarkan aku menjadi mentari yang dapat membuat hidupmu bahagia." Genandra Mahavir Aditama, si kutub Utara yang dipaksa untuk mencintai seorang perempuan bernama Akira Magenta Valencia, dalam kurun waktu lima belas hari saja. Genandra diminta agar bersikap baik dan memperlakukan gadis itu sangat spesial, seolah-olah seperti dia juga mencin...
Premium
Take My Heart, Mr. Doctor!
5439      1747     2     
Romance
Devana Putri Aryan, seorang gadis remaja pelajar kelas 3 SMA. Ia suka sekali membaca novel. Terkadang ia berharap kisah cintanya bisa seindah kisah di novel-novel yang ia baca. Takdir hidupnya mempertemukan Deva dengan seorang lelaki yang senantiasa menjaganya dan selalu jadi obat untuk kesakitannya. Seorang dokter muda tampan bernama Aditya Iqbal Maulana. Dokter Iqbal berusaha keras agar s...
Miracle of Marble Box
2524      1196     2     
Fantasy
Sebuah kotak ajaib yang berkilau ditemukan di antara rerumputan dan semak-semak. Alsa, Indira dan Ovi harus menyelesaikan misi yang muncul dari kotak tersebut jika mereka ingin salah satu temannya kembali. Mereka harus mengalahkan ego masing-masing dan menggunakan keahlian yang dimiliki untuk mencari jawaban dari petunjuk yang diberikan oleh kotak ajaib. Setiap tantangan membawa mereka ke nega...
Rumah (Sudah Terbit / Open PO)
2935      1203     3     
Inspirational
Ini bukan kisah roman picisan yang berawal dari benci menjadi cinta. Bukan pula kisah geng motor dan antek-anteknya. Ini hanya kisah tentang Surya bersaudara yang tertatih dalam hidupnya. Tentang janji yang diingkari. Penantian yang tak berarti. Persaudaraan yang tak pernah mati. Dan mimpi-mimpi yang dipaksa gugur demi mimpi yang lebih pasti. Ini tentang mereka.