Read More >>"> I love you & I lost you (Bagian 20 | Terima kasih) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - I love you & I lost you
MENU
About Us  

Rumah sederhana bertema bangunan jepang yang memiliki halaman cukup luas, sehingga bisa ditanami berbagai macam pepohonan yang menyejukkan, rumah yang di dalamnya terlihat harmonis, terlihat orang tua Salim sedang berkumpul di ruang tengah rumah mereka sambil menonton televisi.

“Ma, papa udah ketemu sama calon mantu kita.”

“Gimana orangnya, Pa?”

“Cantik, baik juga, Salim pinter milihnya,”

“Kapan ya Salim bawa pacarnya ke rumah, mama pengen kenal juga,”

“Tenang ma, Salim nanti bawa Arina ke rumah.” Ucap Salim yang secara tiba-tiba keluar dari kamarnya dan terlihat sudah berpakaian rapih dengan kemeja serta daleman kaos putih dan celana kargo hitam serta tidak lupa topi yang selalu menempel di kepalanya.

“Salim kamu buat kaget aja tiba-tiba nongol gitu,”

Salim hanya meringis mendengar omelan papanya itu, sedangkan Rika masih terpaku karena mendengar Salim menyebut nama Arina.

“Namanya Arina, Lim?”

“Iya, Ma. Nanti aku ajak kerumah terus kenalin ke mama.”

Rika mengangguk, namun seketika pikirannya langsung tertuju pada anak sulungnya, karena nama mereka yang sama. Rika mencoba positif thinking bahwa Arina yang dimaksud Salim bukan Arina anaknya melainkan Arina lain yang kebetulan memiliki nama yang sama.

“Pa, Ma. Salim izin keluar dulu ya, ada kerjaan yang harus aku selesaikan, nanti sekalian mau ke rumah Arina, jadi pulangnya agak malem ya.”

Salim menjelaskan detail kegiatan yang akan dilaksanakannya hari ini kepada orang tuanya, keduanya pun setuju, mereka tidak perlu khawatir kepada anak laki-laki satu-satunya itu, karena Salim memang anak baik.

“Pa, mama udah gak sabar buat ketemu calon mantu,”

“Bentar lagi, Ma. Nanti pasti cepat akrab sama kamu, tapi ya kalau dilihat-lihat matanya mirip kamu, Ma.”

“Jangan mengada-ngada deh, Pa.”

“Beneran, Ma. Sama-sama indah.”

Rika sudah khawatir dengan perkataan suaminya barusan, namun dia menjadi lega karena itu adalah gombalan semata dari suaminya, rasa resah itu pun kembali hilang. Salim masih fokus menyelesaikan beberapa kerjaan yang sedari tadi dia kerjakan, projek dadakan seperti ini memang sudah sering Salim ambil, callingan memotret model-model pakaian yang sering Salim ambil, dia mengambil perkerjaan apa saja yang masih berhubungan dengan skillnya.

Disisi lain, Arina kini sudah mendapatkan pekerjaan part time di sebuah kedai kopi sebagai barista, semenjak dia keluar dari pekerjaan sebelumnya sebagai pelayan di toko bunga milik Arkan. Arina sudah tidak ingin melibatkan Arkan dalam hal apapun, termasuk pekerjaan. Dia menghargai Salim yang kini menjadi pasangannya, dan menghargai Chelsea yang merupakan tunangan Arkan.

Sebuah pesan masuk, terlihat Salim yang mengirim pesan kepada Arina. Saat membaca pesan itu pun Arina dibuat tersenyum.

Nanti aku jemput ya, kamu gak boleh pulang sendiri 
Begitulah isi pesan Salim. Arina hanya menggeleng pelan dan segera membalas pesan Salim. Rasanya sedikit berbeda dimana Arina yang sudah terbiasa melakukan apa-apa sendiri namun semenjak bertemu Salim, dia tidak pernah membiarkan Arina melakukan hal sendirian, termasuk pulang kerja. Perdebatan kecil pun sering terjadi saat Arina kekeh ingin pergi sendiri tanpa diantar Salim namun jawaban Salim tetap sama untuk tidak membiarkan Arina sendiri. 

“Kamu sekarang mirip sama ayah, Lim. Gak pernah bolehin aku pergi sendirian.” Arina bermonolog sebentar lalu kembali memasukkan hpnya ke dalam kantong saku kemejanya.

Sebuah mobil warna putih milik Salim sudha berada di depan tempat Arina bekerja, Arina segera menghampiri Salim yang sudah siap membukakan pintu mobil untuk Arina, senyum merekah terlihat saat keduanya saling bertatapan, tatapan yang selalu sama, tatapan penuh cinta dari keduanya. 

“Tadi kerjanya gimana, Na?”

“Ya seperti biasa, Lim. Capek iya senang juga iya. Kalau kamu gimana?”

“Kalau aku pengen cepat-cepat kelarin semua kerjaanku, Na.”

“Kenapa? Lagi ada masalah?”

“Engga ada, biar lebih cepat ketemu sama kamu, Na.”

“Kebiasaan kamu ya, gombalnya gak ketinggalan.”

“Aku serius, Na.”

“Memang kalau udah ketemu, mau berapa lama sama aku?”

“Bahkan aku tidak ingin membayangkan hari dimana aku tidak bersamamu lagi, Na.”

“Kamu benar-benar jatuh hati sama aku ya, Lim?”

“Sungguh, Na. Aku jatuh padamu."

“Aku ingin bersamamu untuk waktu yang lama, Na.” Salim melanjutkan perkataannya tadi.

Entah sejak kapan pipi Arina memerah, suasana di dalam mobil pun kembali hening, lampu-lampu jalan menemani perjalanan malam mereka. Terdengar lagu milik Ed Sheeran berjudul perfect terdengar sepanjang jalan, lagu ini seakan mewakili perasaan mereka masing-masing.

Pandangan mereka berdua lurus ke depan, hanya lagu-lagu milik Ed Sheeran yang masih setia terputar, Salim menoleh ke arah Arina, memandang sebentar wanita pujaannya itu. 

“Manis.” Ujar Salim lirih namun Arina langsung menoleh karena ucapan Salim masih bisa terdengar olehnya.

“Apaan sih, Lim. Fokus nyetir aja, gombal mulu kamu.” Arina menjawab dengan sedikit kesal karena Salim selalu menggoda dirinya.

“Iya tuan putri, pangeran sushi akan fokus menyetir. Sebuah informasi untuk tuan putri bahwa apa yang dikatakan pangeran adalah fakta bukan gombal semata.”

Arina menghela napas, helaan napas yang cukup berat darinya, Salim melihat gadis di sampingnya itu memang terlihat capek, dia memperhatikannya dan Salim baru menyadari bahwa Arina sedikit kurusan. Mata pandanya pun terlihat jelas. 

“Na, kita mampir di super market dulu bentar ya, papa tadi minta sesuatu.” Ucap Salim memastikan bahwa Arina mengizinkannya.

Anggukan kecil serta sebuah senyum tipis pertanda Arina menyetujui, kini mobil Salim berhenti di sebuah super market yang jaraknya lumayan dekat dengan rumah Arina, Arina memilih untuk menunggu di dalam mobil karena tubuhnya sudah cukup lelah untuk hari ini, matanya pun kini hanya lima watt bahkan sekarang Arina malah sudah terlelap. Salim cukup lama di dalam sana, sampai Arina sudah tertidur pulas. Salim keluar dengan banyak belanjaan yang dia beli, terlihat tiga kantong plastik besar ditentengnya. Dia membuka pintu dan melihat Arina sudah terlelap, Salim berusaha meletakkan belanjaan itu dengan sangat hati-hati agar Arina tidak terbangun, sesegera mungkin Salim melanjutkan perjalanan ke rumah Arina.

Tak perlu waktu lama, kita mobil putih miliknya sudah terparkir di depan rumah Arina, terlihat Panama sudah menunggu di teras rumah, karena sebelumnya Salim sudah memberi Panama sebuah pesan untuk keluar rumah dan membantunya menggendong Arina, dia tidak ingin membangunkannya. Salim membawa semua barang belanjaannya itu ke rumah Arina dan Panama sudah membawa Arina ke kamarnya. 

“Pana, Kakak pulang dulu ya, itu ada makanan-makanan nanti di makan sama Arina ya.” Ucap Salim sambil menunjuk belanjaan tadi yang sudah dia letakkan di kursi tamu.

“Iya kak, makasih banyak kak, hati-hati di jalan.”

Pukul tujuh pagi Arina bangun dari tidurnya, Panama sudah menyiapkan banyak makanan di meja makan mereka, padahal masih pagi sekali untuk sarapan. Arina mengucek matanya untuk memastikan dia benar-benar adiknya dan makanan-makanan yang tersaji itu hanyalah halusinasinya.

“Kak, disuruh kak Salim suruh makan banyak.”

“Semua ini dari Salim?”

“Iya, kak Salim juga beli suplemen penambah nafsu makan, vitamin-vitamin dan obat-obat lainnya.” Jawab Panama lalu melanjutkan aktivitas sarapannya itu.

Arina hanya geleng-geleng kepala, dia mengambil hp yang ada di kamarnya untuk menghubungi Salim agar tidak usah merepotkan seperti ini lagi. Namun sebelum dia menghubungi Salim, terlihat sudah ada pesan masuk dari Salim. 

Arina, aku lihat kamu kurusan, kamu terlihat capek akhir-akhir ini, sampai mata panda kamu terlihat. Itu aku kasih beberapa makanan dan vitamin-vitamin. Kamu harus habisin. Aku gamau kamu sakit. Jangan memarahi aku, jangan bilang ini merepotkan dan lain sebagainya. Udah kamu habisin saja. Aku tidak menerima penolakan hehe. 

Begitulah pesan yang Salim kirimkan, Arina tidak tahu harus bereaksi apa yang jelas Salim benar-benar pandai membuat hatinya menghangat. Sebuah senyum terukir di wajah Arina. 

“Terima kasih, Lim. Aku merasa jadi orang paling senang di dunia ini.” Ucap Arina,

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KELANA [Kenzie - Elea - Naresh]
3643      1445     0     
Fan Fiction
Kenzie, Elea, Naresh, tiga sahabat yang ditakdirkan menjadi seorang bintang. Elea begitu mengagumi Naresh secara diam-diam, hingga dia amat sangat peduli terhadap Naresh. Naresh yang belakangan ini sering masuk lambe turah karena dicap sebagai playboy. Bukan tanpa sebab Naresh begitu, laki-laki itu memiliki alasan dibalik kelakuannya. Dibantu dengan Kenzie, Elea berusaha sekuat tenaga menyadarka...
EPHEMERAL
99      90     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
The Maze Of Madness
3776      1537     1     
Fantasy
Nora tak banyak tahu tentang sihir. Ia hidup dalam ketenangan dan perjalanan normal sebagai seorang gadis dari keluarga bangsawan di kota kecilnya, hingga pada suatu malam ibunya terbunuh oleh kekuatan sihir, begitupun ayahnya bertahun-tahun kemudian. Dan tetap saja, ia masih tidak tahu banyak tentang sihir. Terlalu banyak yang terjadi dalam hidupnya hingga pada saat semua kejadian itu merubah...
Langit Indah Sore Hari
98      84     0     
Inspirational
Masa lalu dan masa depan saling terhubung. Alka seorang remaja berusia 16 tahun, hubungannya dengan orang sekitar semakin merenggang. Suatu hari ia menemukan sebuah buku yang berisikan catatan harian dari seseorang yang pernah dekat dengannya. Karena penasaran Alka membacanya. Ia terkejut, tanpa sadar air mata perlahan mengalir melewati pipi. Seusai membaca buku itu sampai selesai, Alka ber...
Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
7263      2169     1     
Romance
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain masa. Ia takkan melupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari Wilwatikta sebagai rakyat biasa yang menyandang nama panggilan Viva. Tak lupa pula ia akan indahnya asmara di Tanah Blambangan sebelum mendapat perihnya jatuh cinta pada seseor...
Just For You
4126      1626     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Premium
SHADOW
4077      1335     0     
Fantasy
Setelah ditinggalkan kekasihnya, Rena sempat mencoba bunuh diri, tapi aksinya tersebut langsung digagalkan oleh Stevan. Seorang bayangan yang merupakan makhluk misterius. Ia punya misi penting untuk membahagiakan Rena. Satu-satunya misi supaya ia tidak ikut lenyap menjadi debu.
Nyanyian Burung di Ufuk Senja
2350      908     0     
Romance
Perceraian orangtua Salma membuatnya memiliki kebimbangan dalam menentukan suami masa depannya. Ada tiga pria yang menghiasi kehidupannya. Bram, teman Salma dari semenjak SMA. Dia sudah mengejar-ngejar Salma bahkan sampai menyatakan perasaannya. Namun Salma merasa dirinya dan Bram berada di dunia yang berbeda. Pria kedua adalah Bagas. Salma bertemu Bagas di komunitas Pencinta Literasi di kampu...
Kisah Kemarin
4101      1345     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?