Read More >>"> I love you & I lost you (Bagian 18 | Tunangan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - I love you & I lost you
MENU
About Us  

Arkan dan Chelsea tengah sibuk mempersiapkan acara tunangannya yang akan digelar tiga hari lagi, acaranya pun tidak sederhana dan tergolong mewah dan yang pasti akan di hadiri oleh orang-orang penting. 

“Chel, kita undang Arina gak?” Tanya Arkan yang memecah fokus Chelsea,

“Terserah kamu saja, Ar. Diundang ataupun gak, acara kita akan tetap terlaksana kan, Ar?” Jawabnya,

“Iya Chel aku pastikan itu."

Chelsea mengangguk setuju, Arkan senang Chelsea tidak seperti cewek-cewek lain yang mudah sekali cemburu, di mata Arkan, Chelsea cukup dewasa. Sikapnya itu yang membuat Arkan sadar bahwa Arkan mulai mencintai Chelsea.

Mobil civic milik Arkan sudah berada tepat di halaman rumah Arina yang baru, tangannya membawa sebuah undangan pertunangan untuk Arina. Arkan mengetuk pintu itu tidak lama Arina sang pemilik rumah membukakan pintunya. Waktu Arina tahu bahwa tamu itu adalah Arkan, dirinya sedikit canggung harus bertemu lagi dengan Arkan di situasi seperti ini. 

“Na, kedatangan aku kesini mau undang kamu dateng ke acara pertunangan aku sama Chelsea.” Ujar Arkan langsung pada intinya,

“Oh iya, Ar. Selamat ya semoga lancar.” Arina berusaha setenang mungkin dalam menjawabnya,

“Kamu gak papa kan, Na?” 

“Kita udah gak ada hubungan lagi, Ar. Jadi urus saja masalahmu. Aku baik-baik aja dan selalu akan baik-baik saja bahkan setelah gak sama kamu.” Tegas Arina,

“Maafin aku, Na.” 

“Semua sudah takdir, Ar. Lagian sekarang aku punya Salim yang sayang banget sama aku, masih punya ayah dan Panama yang aku punya di dunia. Semoga setelah ini kamu hidup bahagia, Ar. Chelsea pantas untuk kamu.” Pungkas Arina.

****
Nuansa putih menjadi tema pertunangan Arkan dan Chelsea, berlatar pantai membuat suasana hari ini menjadi indah, deretan bunga indah terpajang rapih, selain itu makanan mulai dari desert sampai main course ada semua. Semua tamu undangan pun memakai baju atau dress berwarna putih karena memang tema hari ini. warna putih bermakna bahwa cinta mereka suci dan tulus.

Arkan dan Chelsea bergandengan menuju ke panggung acara, Arkan memakai jas setelan putih yang membuatnya semakin tampan sedangkan Chelsea memakai gaun putih senada dengan Arkan. Rambutnya digelung di tambah mahkota kecil terpajang cantik di rambut indah Chelsea. Semua tamu undangan tampak takjub melihat pasangan ini, begitupun sepasang mata milik Arina. Salim merangkul pinggang Arina, bahasa tubuhnya menyampaikan bahwa Arina miliknya, Arina tidak boleh jauh-jauh darinya.

Puncak acara pun dimulai, Arkan memakaikan cincin di jari Chelsea begitu pun sebaliknya Chelsea memakaikan cincin di jari Arkan. Semua tamu undangan bertepuk meriah setelah acara pemasangan cincin. Kini Arkan mencium Chelsea di depan banyak orang. Sesegera mungkin Arina menjauhkan pandangannya.

“Kapan ya aku dicium gitu sama kamu.” Bisik Salim ke telinga Arina,

“Ihh Salim.” Ucapnya sambil mencubit perut Salim dengan cukup keras sampai membuat Salim sedikit meringis. 

“Na, nanti setelah aku kenalin kamu sama keluarga aku, Aku harus cepet-cepet melamar kamu ya, biar kamu gak diambil orang lain.” 

“Emang kalau aku diambil orang lain kamu kenapa?”

“Ya gak akan, Na. Aku gak akan biarin kamu diambil orang lain. Aku yang akan jadi pemenangnya.” Ucap Salim dengan percaya dirinya.

Arina tersenyum lalu merangkul balik Salim, dirinya sudah tidak canggung untuk membalas sentuhan dari Salim. Tanpa sadar sepasang mata memandang Arina dan Salim dengan tatapan tidak suka.       
Rangkaian acara hari ini pun selesai, sebelum pulang Arina dan Salim menghampiri Arkan untuk memberikan ucapan selamat.

Berhubung tamu undangan banyak yang sudah pulang, kini giliran mereka bertemu Arkan dan Chelsea. Arina mengeratkan genggaman pada lengan Salim, seperti sepasang kekasih pada umumnya. Arkan dan Chelsea menyambut kedangan mereka dengan cukup ramah.

“Arkan, Chelsea selamat ya, semoga lancar sampai pernikahan.” Ucap Arina dengan tangannya yang terus menggenggam lengan Salim dengan mesranya. 

“Selamat ya,” Salim pun ikut memberikan ucapan.

“Makasih, Na. Udah menyempatkan datang.” Jawab Arkan,

“ Makasih, Na. Ditunggu kabar baik juga dari kalian berdua.” Chelsea pun ikut membalas ucapan Arina.

“Iya, Chel. Nanti pasti kita undang.” 

Setelah memberikan ucapan selamat, Arina dan Salim pun bergegas pulang dari tempat ini. cukup lega menyaksikan Arkan sudah memilih pasangan yang tepat untuk dijadikan pendamping hidupnya. Jalanan kota saat ini sedang hujan, tidak terlalu deras namun cukup untuk membasahi jalanan ini, tatapan Arina sedari tadi hanya melihat ke arah jendela mobil, Arina masih terdiam sedari tadi. 

“Arina.” ucap Salim,

Tangan Salim menyentuh tangan Arina mencoba menghentikan lamunannya, dan berhasil membuat Arina sedikit kaget.

“Iya, Lim. Kenapa?”

“Kamu sedih, ya?”

“Engga, Lim. Aku hanya sedang melihat hujan.” 

“Gak papa, Na. Aku ngerti perasaan kamu. Arkan pernah jadi pemenang di hati kamu lebih dulu, dan pasti gak mudah mengganti posisinya untuk Aku. Tapi aku bakal tunggu sampai kamu siap, Na. Dan aku akan berusaha untuk menjadi pemenang itu.”

“Aku seneng bisa kenal sama kamu, Lim. Cara Tuhan pertemukan kita, aku bersyukur. Makasih udah mau menerimaku.”

“Aku sayang kamu, Arina Naladhipa.”

Arina benar-benar merasakan ketulusan pada diri Salim, Salim adalah bukti nyata meski dunia itu kejam dan gak adil, namun Tuhan hadirkan Salim ke dalam hidupnya agar Arina melihat sisi indah dari dunia lewat dirinya.

“Lim, kenapa kamu seyakin itu sama aku?”

“Kalau aku jelasin mungkin bisa sampai subuh, Na. Tapi kalau kamu mau tahu jawaban singkatnya, maka Aku jawab karena wanita itu adalah kamu, Na. Tuhan baik banget sama aku, udah menghadirkan wanita yang nyaris sempurna ini untukku. Ini bukan bualan semata, tapi intinya aku memang bersyukur. Kamu jangan pergi ya, Na.”

Entah dari kapan air matanya menggenang di pelupuk matanya, namun perkataan Salim membuatnya terharu sampai air matanya pun turun.

“Tuan putri kok nangis, sini peluk pangeran sushinya.”

Tangan kiri Salim meraih pundak Arina lalu membawa tubuh kecil itu kepelukannya, membiarkan tuan putri memeluknya.

“Jangan nangis lagi ya, Na. Kita makan sushi lagi yuk, nanti habis itu kita beli bunga matahari.”

“Makasih ya, Lim. Aku bersyukur kamu datang ke hidup aku, harusnya Aku yang bilang kamu jangan pergi. Aku takut kehilangan lagi, Lim.”

“Aku disini, Na. Selalu.”

Salim mengeratkan pelukannya, perlahan Salim mencium kening Arina singkat dan kembali fokus menyetir, Arina merasakan kenyamanan yang tidak dia temukan sebelumnya, Salim benar-benar sudah membuatnya jatuh cinta.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tumpuan Tanpa Tepi
7985      2706     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
The Arcana : Ace of Wands
124      109     1     
Fantasy
Sejak hilang nya Tobiaz, kota West Montero diserang pasukan berzirah perak yang mengerikan. Zack dan Kay terjebak dalam dunia lain bernama Arcana. Terdiri dari empat Kerajaan, Wands, Swords, Pentacles, dan Cups. Zack harus bertahan dari Nefarion, Ksatria Wands yang ingin merebut pedang api dan membunuhnya. Zack dan Kay berhasil kabur, namun harus berhadapan dengan Pascal, pria aneh yang meminta Z...
Just For You
4393      1664     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Adiksi
5715      1964     2     
Inspirational
Tolong ... Siapa pun, tolong aku ... nafsu ini terlalu besar, tangan ini terlalu gatal untuk mencari, dan mata ini tidak bisa menutup karena ingin melihat. Jika saja aku tidak pernah masuk ke dalam perangkap setan ini, mungkin hidupku akan jauh lebih bahagia. Aku menyesal ... Aku menyesal ... Izinkan aku untuk sembuh. Niatku besar, tetapi mengapa ... mengapa nafsu ini juga sama besarnya!...
Through This Letter (Sudah Terbit / Open PO)
3799      1229     0     
Romance
Dia—pacarku—memang seperti itu. Terkadang menyebalkan, jail, sampai-sampai buatku marah. Dan, coba tebak apa yang selalu dia lakukan untuk mengembalikan suasana hatiku? Dia, akan mengirimkanku sebuah surat. Benar-benar berbentuk surat. Di tengah-tengah zaman yang sudah secanggih ini, dia justru lebih memilih menulis sendiri di atas secarik kertas putih, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah a...
Teman Berbagi
2561      1008     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
EPHEMERAL
105      95     2     
Romance
EPHEMERAL berarti tidak ada yang kekal, walaupun begitu akan tetap kubuktikan bahwa janji kita dan cinta kita akan kekal selamanya walaupun nanti kita dipisahkan oleh takdir. Aku paling benci perpisahan tetapi tanpa perpisahan tidak akan pernah adanya pertemuan. Aku dan kamu selamanya.
A Freedom
106      92     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?
Rembulan
810      447     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Tulus Paling Serius
1830      775     0     
Romance
Kisah ini tentang seorang pria bernama Arsya yang dengan tulus menunggu cintanya terbalaskan. Kisah tentang Arsya yang ingin menghabiskan waktu dengan hanya satu orang wanita, walau wanita itu terus berpaling dan membencinya. Lantas akankah lamanya penantian Arsya berbuah manis atau kah penantiannya hanya akan menjadi waktu yang banyak terbuang dan sia-sia?