Read More >>"> Cinta Wanita S2 (Kehadiran Mahdi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Wanita S2
MENU
About Us  

Pagi sekali, aku menerima sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal. Aku mengerutkan kening memikirkan nama yang diperkenalkan laki-laki itu padaku. Karena laki-laki itu pula aku berada di Waroeng Kenangan di hari menjelang siang.

Aku menunggu, sudah lewat lima belas menit.

“Maaf Kak, aku tidak tahu kota ini, sudah mutar-mutar baru ketemu juga akhirnya,” suara renyah itu sudah duduk di depanku. Aku tersenyum lega.

“Apa kabar?” tanyaku.

“Baik, Kak,” dia kembali tersenyum.

Mahdi, dia adalah laki-laki muda yang pernah membuatku tersanjung. Kuperhatikan Mahdi yang duduk lelah di depanku. Perjalanan Banda dan Kota Pesisir Barat hanya memakan waktu kurang lebih lima jam. Kurasa, bukan itu persoalannya. Mahdi tentu memiliki beban berat yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri saja.

“Terima kasih, Kak, sudah mau bertemu,” wajahnya boleh saja terlihat lelah, tutur bahasanya tetap sumringah dan senang sekali berada di kehidupan carut-marut dunia ini.

“Sama-sama. Kamu bilang ke sini cuma mau ketemu denganku saja, apakah ada hal yang penting sekali?”

“Wah, Kakak pasti sudah lupa ya?”

Aku mengerutkan kening. Laki-laki ini suka menggombal atau memang aku yang lupa sesuatu.

“Ah, bagaimana sih lulusan luar negeri bisa cepat lupa?” kami sama-sama tertawa.

Mahdi mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya. Kuperhatikan, Mahdi mengenakan celana jeans ketat membentuk pahanya, kaos oblong warna biru muda dan topi cokelat muda.

Mahdi menyodorkan sebuah flashdisk ke hadapanku. Seketika mataku terbelalak. Aku tidak menyadari penyimpanan data sebesar empat giga bite tersebut bisa berada di tangan Mahdi selama ini. Aku tahu benda berbentuk persegi panjang sebesar ibu jari itu sudah raib dari tasku, aku juga tidak mencari-carinya lagi karena sudah pasrah membiarkan semua data hilang dari sana. Yang kusayangkan, beberapa foto belum sempat kupindahkan ke penyimpanan lain atau menshare jejaring sosial. Foto-foto itu dari teman-temanku selama di Amerika, mereka sama denganku, datang dari berbagai belahan dunia untuk bisa belajar di negeri adidaya. Aku bersyukur sekali kembalinya penyimpanan data tersebut.

“Bagaimana kamu menemukan flashdisk ini?” tanyaku sangat gembira.

“Entah. Tiba-tiba saja sudah ada di kursi mobil taksiku. Karena iseng, aku buka beberapa file dari flashdisk itu. Tidak tahunya ada beberapa foto kakak di sana, aku cari-cari data lain, ketemu juga curriculum vitae kakak di sana beserta nomor telepon. Aku coba hubungi, ternyata masih bisa terhubung,”

Aku memang menghidupkan kembali nomor telepon lama.

“Kamu ini, terima kasih banyak ya!”

Mahdi mengangkat bahu. Aku mengambil flashdisk tersebut lalu memasukkan ke dalam tas warna hitam pekat yang kubawa hari ini.

“Kenapa tidak dikirim saja? Repot-repot ke sini hanya untuk mengantar flashdisk. Bagaimana anak istrimu?”

“Sekalian jalan-jalan, Kak,” Mahdi meneguk kopi yang sudah mulai hangat. “Aku belum pernah melintasi jalan ke barat Aceh, ternyata sangat indah sekali ya? Aku pun ingin berkunjung ke rumah kakak, siapa tahu bisa lebih kenal dekat dengan keluarga kakak dan kita jadi saudara,”

Aku mengiyakan permintaan Mahdi tanpa kupikirkan bencana apapun yang terjadi setelah ini. Soal Mak Sari maupun Dara sudah pasti menerima dengan lapang dada kedatangan Mahdi. Apalagi, Dara akan lebih merana batin melihat Mahdi. Mahdi termasuk pemuda kota besar yang memiliki wajah rupawan di usianya yang sudah berkeluarga. Orang tidak akan tahu Mahdi sudah punya istri dan anak. Dari postur tubuh atletis, Mahdi bisa menarik perempuan mana pun ke dalam pelukannya. Mahdi memiliki kriteria yang diinginkan perempuan, termasuk golongan Dara yang suka berganti pacar. Sayangnya, Dara tidak akan menyukai Mahdi jika mengetahui Mahdi seorang sopir taksi bandara.

Mahdi datang menjumpaiku tentu saja tidak ada niat apa-apa. Laki-laki ini biar tidak pernah kuliah di perguruan tinggi, karena menetap di lingkungan kota dan punya banyak teman yang berpendidikan sehingga mampu beradaptasi dengan mudah. Mahdi bisa menempatkan dirinya bersamaku sebagai penumpang taksi, sebagai teman, sebagai kakak bahkan sebagai perempuan.

Aku mengenal Mahdi hanya sekali dari bandara ke Banda. Mahdi seolah-olah sudah mengenalku sejak lama. Mahdi tidak sungkan-sungkan menceritakan masalah hidup bersama keluarganya. Ada rasa nyaman yang Mahdi dapatkan saat bersama denganku. Aku tidak tahu pasti. Mahdi bisa saja beranggapan demikian karena dia butuh seorang kakak dalam hidupnya. Aku tidak mau melebih-lebihkan anggapan tanpa dasar. Bagiku, Mahdi akan menjadi teman dan kenalan yang telah menolongku. Tidak ada yang tahu kelakuan orang lain yang menemukan flashdisk ini jika bukan Mahdi. Bisa jadi mereka sudah menggunakan beberapa foto kami di dalamnya untuk keperluan tertentu. Tidak ada foto yang vulgar, tetapi rekayasa teknologi bisa membuat semua foto kami di dalamnya terlihat sangat penuh birahi. Data-data lain memang tidak begitu penting bagiku, hanya foto saja yang kutakut disalahgunakan. Mahdi, membuat segalanya menjadi positif kembali.

Aku dan Mahdi sudah berada di dalam mobil menuju rumahku saat sebuah pesan singkat masuk ke smartphoneku.

Ada orang lain lagi? – Haikal.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A promise
507      320     1     
Short Story
Sara dan Lindu bersahabat. Sara sayang Raka. Lindu juga sayang Raka. Lindu pergi selamanya. Hati Sara porak poranda.
Melodi Sendu di Malam Kelabu
461      296     4     
Inspirational
Malam pernah merebutmu dariku Ketika aku tak hentinya menunggumu Dengan kekhawatiranku yang mengganggu Kamu tetap saja pergi berlalu Hujan pernah menghadirkanmu kepadaku Melindungiku dengan nada yang tak sendu Menari-nari diiringi tarian syahdu Dipenuhi sejuta rindu yang beradu
Reaksi Kimia (update)
4830      1223     7     
Romance
》Ketika Kesempurnaan Mengaggumi Kesederhanaan《 "Dua orang bersama itu seperti reaksi kimia. Jika kamu menggabungkan dua hal yang identik, tidak ada reaksi kimia yang di lihat. Lain halnya dengan dua hal yang berbeda disatukan, pasti dapat menghasilkan percikan yang tidak terduga" ~Alvaro Marcello Anindito~
Acropolis Athens
3512      1577     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
Di Hari Itu
418      295     0     
Short Story
Mengenang kisah di hari itu.
The Hallway at Night
3389      1843     2     
Fantasy
Joanne tak pernah menduga bahwa mimpi akan menyeretnya ke dalam lebih banyak pembelajaran tentang orang lain serta tempat ia mendapati jantungnya terus berdebar di sebelah lelaki yang tak pernah ia ingat namanya itu Kalau mimpi ternyata semanis itu kenapa kehidupan manusia malah berbanding terbalik
A D I E U
1837      675     4     
Romance
Kehilangan. Aku selalu saja terjebak masa lalu yang memuakkan. Perpisahan. Aku selalu saja menjadi korban dari permainan cinta. Hingga akhirnya selamat tinggal menjadi kata tersisa. Aku memutuskan untuk mematikan rasa.
Cinta Dalam Diam
687      445     1     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.
Menghukum Hati
387      218     0     
Romance
Apa jadinya jika cinta dan benci tidak bisa lagi dibedakan? Kau akan tertipu jika salah menanggapi perlakuannya sebagai perhatian padahal itu jebakan. ???? Ezla atau Aster? Pilih di mana tempatmu berpihak.
Musyaffa
89      75     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...