Read More >>"> Dunia Sasha (Satu Tahun Terindah) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dunia Sasha
MENU
About Us  

Berita mengejutkan mengenai keluarga Westring semakin terkuak. Mulai dari perceraian antara Joseph Westring dan Elsa Kinari, hingga pernikahan mereka yang terjalin atas kerjasama bisnis semata. Tak hanya itu, perselingkuhan Elsa pun semakin terungkap.

Publik semakin terkejut dengan fakta bahwa Dunia Maya, penulis terkenal seantero negeri yang terkena kanker otak, adalah Ibu kandung Keisha dan mantan istri Joseph Westring. Keluarganya yang kembali menyatu pun tak henti-hentinya menjadi sorotan media.

Dengan menggunakan segenap kuasanya sebagai pemilik bisnis raksasa, Joseph menuntut Elsa Kinari dan Mr. Nielsen atas kasus pelecehan putrinya di masa lampau. Keluarga Westring akhirnya memenangkan persidangan meskipun omset bisnisnya turun drastis dan para investor menarik mundur sahamnya. Beberapa rumah dan apartemen yang dimiliki Joseph di Amerika dan Indonesia terpaksa di jual.

Berita tentang masa lalu Keisha membuat beberapa oknum melakukan victim blamming. Tak jarang memberi cap kepada Keisha sebagai ‘perempuan yang tak suci lagi’. Kalimat-kalimat pelecehan verbal pun mulai tiba di media sosial Keisha. Untuk sementara waktu, Maya menutup semua akses Keisha terhadap dunia luar, baik dalam dunia maya maupun dunia nyata. Sebagai gantinya, Raisa yang berdiri di garda paling depan untuk menghadapi netizen-netizen di internet. Sekuat tenaga, gadis itu memberi tahu dan mengedukasi semua orang bahwa kakaknya hanyalah korban yang saat ini sedang mengalami masa pemulihan.

Maya, tak lain dan tak bukan, mendampingi Keisha menyembuhkan psikisnya. Keluarga Westring yang kini bersatu kembali, bahu-membahu berdamai dan menyelesaikan kekacauan di masa lalu.

Maya mengusap lembut rambut Keisha yang tertidur pulas di sebelahnya. Akhirnya, setelah hampir satu tahun Keisha tak nafsu makan dan tidur tidak teratur, gadis itu makan dengan lahap dan tidur nyenyak akhir-akhir ini.

Wanita itu tersenyum lebar menyaksikan foto besar berfigura yang menampilkan gambar mereka satu keluarga dengan mengenakan pakaian serba ungu muda. Maya duduk di kursi, Joseph berdiri di belakangnya, kemudian Raisa dan Keisha berdiri di sisi kanan dan kirinya.

Maya ingat sekali momen pengambilan foto itu. Rambutnya yang terlanjur tipis hanya disanggul seadanya. Dengan rambut bergelombang dan bercat kecoklatan, Keisha mempermak rambut Raisa habis-habisan seperti perkataannya tempo hari. Wanita itu menyaksikan sendiri bagaimana Keisha menarik-narik rambut Raisa untuk mencatoknya.

“Ibu, kakak narik rambut Caca!” Teriak Raisa saat itu. Hal sederhana yang mampu membuat hatinya menghangat.

Sebulir air bening menetes dari pelupuk matanya. Maya terus memandangi gambar besar itu sembari tersenyum lebar. “Satu tahun terindah.”

***

Meski rutin melakukan kemoterapi dan radioterapi, hasil CT-Scan kali ini tidak mampu meyakinkan dirinya untuk bertahan hidup lebih lama. Sambil memegang kertas yang diserahkan Dokter Rania kepadanya, Maya tersenyum lebar.

“Nggakpapa, Dok. Mungkin memang sudah begini takdirnya.” Maya menatap Dokter Rania sepenuh hati. “Tapi saya masih akan mengusahakan sekuat tenaga untuk bisa bertahan.”

Beberapa hari kemudian, wanita itu kembali ke ruang rawat tempatnya menginap setahun lalu. Meski kepasrahan sudah mendominasi fikirannya, Maya masih memiliki secercah rasa optimis untuk sembuh, setidaknya bertahan.

Seperti setahun lalu, Joseph, Keisha, dan Raisa bergantian menjaganya. Bahkan, Aran hampir setiap hari menjenguknya. Maya tak pernah menyangka, meski di penghujung hidupnya, ia diberikan kesempatan untuk merasakan bahagia.

Tepatnya malam ini, Maya menyuruh Raisa pulang untuk mempersiapkan ujian akhir semester dengan baik keesokan harinya. Sedangkan Keisha yang akhir-akhir ini mengikuti privat kursus melukis, harus istirahat yang cukup karena besok gurunya akan mengadakan ujian.

Hanya Joseph Westring yang membersamainya di ruangan ICU. Lelaki itu mengusap lembut rambut Maya yang semakin hari semakin menipis.

Joseph menyeka air matanya. “Apa kamu kesakitan?”

Maya menggeleng. “Nggak.”

Joseph meraih tangan Maya dan menggenggamnya erat. “Mungkin aku tidak tahu malu, tapi....” lelaki itu merasa kesulitan bicara. “Bisakah kamu disini saja? Menemani aku sampai tua? Jangan pergi terlalu cepat!”

Sepasang mata Maya berkaca-kaca. “Itu doa yang selalu aku ucapkan setiap hari.” Wanita itu mengeratkan genggaman tangannya. “Aku ingin melihat Keisha kembali hidup dan jadi pelukis hebat. Kamu lihat keahliannya? Aku yakin dia pasti sukses. Dan juga Raisa, dia anak yang sangat cerdas dan pekerja keras. Mungkin dia jadi professor suatu saat nanti.

“Aku ingin melihat mereka menikah. Lalu pergi ikut suaminya masing-masing. Tinggal kita berdua di rumah itu. Menghabiskan waktu untuk berdebat hal-hal yang nggak penting.” Maya tertawa kecil. “Aku menginginkan itu lebih dari kamu, Josh.”

Joseph mengecup tangan Maya singkat. “Terima kasih banyak.”

Joseph memejamkan mata. Merapalkan doa di dalam hati. Berharap sekiranya Tuhan mampu mewujudkan seluruh harapan yang dilontarkan Maya. Ia tak mampu mendefinisikan betapa bahagianya ia selama satu tahun. Setiap hari, ia melihat perempuan berkursi roda yang amat ia cintai di dapur, taman rumahnya, ruang keluargnya, dan kamar pribadinya. Betapa tenang hidupnya melihat Maya terlelap di sebelahnya tiap malam. Ia masih merasakan getar yang sama tiap kali melihat wajah itu. Wajah perempuan yang membuatnya tergila-gila di usia mudanya. Perempuan yang menjadi penyesalan terbesarnya sepanjang waktu atas kebodohan dan keserakahannya.

            “Kamu ingat dulu saat aku nemuin kamu di UGM? Aku ingin bawa kamu pulang. Tapi situasinya…” Joseph terisak. “Aku nggak bisa hidup tanpa kamu.”

            “Aku juga.” Maya mulai menitikan air mata. “Aku nggak pernah bisa hidup tanpa kamu. Tapi karena Raisa, aku bertahan.” Maya mengenggam tangan Joseph. “Kamu juga pasti bisa bertahan. Kamu punya Keisha dan Raisa.”

Maya terisak. Suaranya mulai parau. “Nggak perlu hidup dalam rasa bersalah dan sesal lagi. Masa lalu biarlah kita kubur sama-sama. Aku sudah memaafkan kamu. Dan jika aku ketemu sama Tuhan, aku cuma pengen minta supaya kita ketemu lagi. Kamu pasangan aku. Sampai kapanpun.”

“Aku senang menghabiskan masa-masa terakhir dengan kamu. Berdua.”

            Joseph terisak dalam hening. Di hati yang paling dalam, ia terus berdoa semoga Tuhan memberikan keajaiban, meski kenyatannya mustahil.

“Aku haus. Aku mau minum.” Maya berujar pelan.

Joseph mengangguk, lalu mengusap air matanya. Kemudian lelaki itu bangkit, hendak meminta satu botol air lagi kepada perawat yang sedang berjaga.

“Joseph Westring....” Sahut Maya. Joseph yang baru saja tiba di ambang pintu, menghentikan langkah kemudian menoleh.

“Setahun lalu, aku setuju kembali kepada kamu bukan demi anak-anak.” Ujar Maya. “Itu karena aku masih sangat mencintai kamu.”

Joseph tersenyum tipis. Ia kemudian berlalu dan menutup pintu. Melangkah menuju meja jaga perawat rumah sakit untuk meminta sebotol air mineral. Ia bersedia di suruh Maya untuk melakukan apapun seumur hidupnya mulai sekarang sebagai pembuktian cinta untuk kekasihnya. Pujaan hatinya.

Seakan-akan kembali muda, Joseph berjanji akan membuktikannya kembali di masa mendatang. Agar Maya percaya bahwa perasaannya bukan omong kosong belaka.

Tepat setelah Joseph meraih segelas botol air mineral. Tepat setelah Raisa tidur kelelahan akibat mempelajari mata kuliah Perpindahan Massa Termal. Dan tepat setelah Keisha yang masih terjaga menyelesaikan lukisan wajah Ibunya. Maya menghembuskan napas terakhirnya dengan damai.

***

Beristirahat dengan tenang.

Maya Kamila Westring.

Joseph mengusap batu nisan yang bertuliskan nama cinta terakhirnya. Meski pelupuk mata masih diselimuti air bening, lelaki itu tersenyum hangat. Maya bukan hanya perempuan kuat dan pemberani yang telah berhasil membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama. Lebih dari itu, Maya adalah anugrah terbesar yang pernah Tuhan hadiahkan di dalam hidupnya.

Anugrah yang sempat ia sia-siakan.

“Kamu mau aku membuktikan betapa aku sangat mencintai kamu?” Lelaki itu menyeka air bening di pipinya. “Aku pastikan anak-anak tumbuh seperti yang kamu harapkan. Seperti apa yang kamu bilang kepadaku malam itu. Aku janji!”

Lelaki itu menengadah ke langit. Berharap Maya mampu melihat kedua bola matanya yang bening dan sarat ketulusan.

***

Berbeda dengan Keisha yang masih terpukul dan mengurung diri di kamar, Raisa melangkah gontai menuju jembatan. Ia berdiri sendirian sembari menatap genangan sungai di bawah sana.

Memorinya kembali terlempar pada beberapa bulan yang lalu. Ketika Maya mengajaknya pergi berdua saja. Kembali merasakan kebersamaannya sebagai ibu tunggal dan anak tunggal. Raisa mendelik bingung. Bukannya mengajak gadis itu ke mall atau restoran, Maya justru mengajaknya ke jembatan ini.

“Waktu itu hujan deras dan tengah malam. Meski menggigil, Ibu pergi ke jembatan ini. Kamu masih di dalam perut Ibu.” Maya mulai bercerita. “Kamu tahu? Saat itu, keputusan Ibu sudah bulat untuk terjun ke bawah sana!

“Baru aja kedua tangan Ibu mencengkeram besi jembatan ini, sebuah pemikiran menyelinap masuk ke dalam kepala Ibu.” Maya menatap Raisa dengan lembut. “Saat itu, Ibu memikirkan ulang keputusan Ibu untuk bunuh diri. Hidup Ibu memang sangat sial, Ca. Tapi, tidak dengan kamu.”

Maya merangkul Raisa erat, “’Gimana kalau ternyata anak dalam perut aku berguna bagi dunia? Gimana kalau hidupnya penuh keberuntungan? Gimana kalau ternyata dia sebenarnya ingin hidup dan suka berada di dunia’ Setelah itu, Ibu belari menjauhi jembatan ini. Ibu melahirkan kamu dan terbukti! Kamu adalah anak ajaib.”

Maya mengusap rambut Raisa lembut. “Nggak ada hal-hal yang benar-benar bikin Ibu bahagia dalam hidup, Ca. Kecuali kesempatan menjadi seorang Ibu. Maaf kalau semenjak kedatangan Keisha, Ibu cuek sama kamu. Kamu adalah Ibu, Ca. You are mini me.”

Di masa kini, Raisa menggenggam pagar jembatan dengan cat yang mengelupas. Tangisnya pecah. Bulir-bulir air beningnya jatuh meniti ke atas pagar besi. Bahunya berguncang kuat.

Ibu, pergilah dengan tenang dan jangan kesakitan lagi. Ibu benar, aku berguna, beruntung, dan suka berada di dunia. Ibu adalah kenangan terbaik yang pernah aku punya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dua Warna
420      307     0     
Romance
Dewangga dan Jingga adalah lelaki kembar identik Namun keduanya hanya dianggap satu Jingga sebagai raga sementara Dewangga hanyalah jiwa yang tersembunyi dibalik raga Apapun yang Jingga lakukan dan katakan maka Dewangga tidak bisa menolak ia bertugas mengikuti adik kembarnya Hingga saat Jingga harus bertunangan Dewanggalah yang menggantikannya Lantas bagaimana nasib sang gadis yang tid...
Mahar Seribu Nadhom
4451      1486     7     
Fantasy
Sinopsis: Jea Ayuningtyas berusaha menemukan ayahnya yang dikabarkan hilang di hutan banawasa. Ketikdak percayaannya akan berita tersebut, membuat gadis itu memilih meninggalkan pesantren. Dia melakukan perjalanan antar dimensi demi menemukan jejak sang ayah. Namun, rasa tidak keyakin Jea justru membawanya membuka kisah kelam. Tentang masalalunya, dan tentang rahasia orang-orang yang selama in...
My Teaser Devil Prince
5565      1337     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
Hear Me
474      341     0     
Short Story
Kata orang, menjadi anak tunggal dan hidup berkecukupan itu membahagiakan. Terlebih kedua orangtua sangat perhatian, kebahagiaan itu pasti akan terasa berkali lipat. Dan aku yang hidup dengan latar belakang seperti itu seharusnya merasa bahagia bukan?
Semu, Nawasena
6160      2520     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
KAU, SUAMI TERSAYANG
612      416     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?
Rasa Cinta dan Sakit
426      215     1     
Short Story
Shely Arian Xanzani adalah siswa SMA yang sering menjadi sasaran bully. Meski dia bisa melawan, Shely memilih untuk diam saja karena tak mau menciptakan masalah baru. Suatu hari ketika Shely di bully dan ditinggalkan begitu saja di halaman belakan sekolah, tanpa di duga ada seorang lelaki yang datang tiba-tiba menemani Shely yang sedang berisitirahat. Sang gadis sangat terkejut dan merasa aneh...
Just For You
4148      1634     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
Kala Senja
31453      4512     8     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
When You're Here
1984      921     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...