Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Milikmu
MENU
About Us  

Aku pun membuka mata dan menatap atap kamarku, mulai bersiap untuk ospek dan menuju ke ranjang Wawan “ bangun mas, sudah petang ini!” Wawan pun terlihat kaget sambil mengelengkan kepala menandakan dia mengerti dan langsung menuju dapur untuk minum segelas air. Aku pun duduk kembali diatas kursi untuk berdoa memulai hari dan berjalan lancar, Wawan pun menggunakan kamar mandi sedangkan aku bersiap membuat sarapan. Aku mulai mengambil 4 lembar roti dengan selai coklat dan strawberry, mulai mengolesi selai dan memanggangnya. “ Ari tolong ambilkan handuk, aku lupa mengambilnya dikoperku. “Aku pun berjalan menuju koper Wawan dan mengambilkannya handuk, “terima kasih, jangan lupa membuatkan sarapan ya.”, “ya sudahku lakukan dari tadi.” Wawan laku terlihat senang dan keluar dari kamar mandi, “nanti ambil rotimu dan taruh dimeja!” Wawan lalu berpakaian dan menuju ke arah dapur, Aku pun mandi dan mulai menyusun rencana untuk memperdekat hubunganku dengan gadis kemarin.

Aku pun selesai berpakaian dan menuju ke arah dapur dan bau makanan yang enak, Wawan terlihat menyantap roti dengan gembira sambil membaca berita online. “Wan, hubungi pak Broto, kita harus meminjam motornya untuk segera berangkat” Wawan pun menganggukan kepala dan langsung menghubungi pak Broto, setelah menelepon Wawan lalu menatapku yang sedang menikmati roti buatanku, “Sudah tau kan apa yang akan kau tanyakan untuk PDKT nanti ?”, “ ya, santai saja Aku mengerti apa yang kulakukan.” Ucap Aku percaya diri. Wawan pun terlihat senang dan bersiap menuju pak Broto, Kami pun turun ke lantai 1 menuju kepada pak Broto, pak Broto pun menyapa kami dan langsung menyemangati kami untuk bersiap menuju UGM, beliau memberikan kami Tumpangan dan langsung meninggalkan apartemen. Didalam mobil kami mulai berbincang-bincang tentang keadaan kota Jogja, saking asiknya berbincang tidak sadar kami sudah sampai didalam lokasi UGM, “Pak terimakasih atas tumpangannya nanti kita lanjutkan berbincangnya” aku pun melihat senyum manis pak Broto yang seakan menyemangatiku untuk menghadapi ospek hari ini.

Aku dan Wawan pun dikumpulkan untuk menjalani ospek di tingkat universitas, kami diajak berkeliling sambil menikmati kemegahan universitas ini. Aku dan Wawan asik menoleh keseluruh penjuruh arah untuk menemukan gadis tersebut, “Ari, sepertinya gadis ini siluman deh, aku tidak menemukannya sama sekali, yang ada malah kita diatap aneh sama semua orang karena terlihat seperti diikuti”, “Aku mengerti sebaiknya kita tunggu saja.” Wawan terlihat mulai fokus untuk mendengarkan kakak pembimbing, ternyata ospek tidak semenakutkan itu, Kakak pembimbing universitas ini sangat baik kepada kami dan ramah seperti menganggap kami teman. Aku mulai mengingat denah universitas dengan baik dan mencatat peraturan yang cukup penting, lalu kami dipandu menuju sebuah lapangan Grha Sabha Permana yang sangat luas, Disana terlihat rektor, dosen, dan beberapa Alumni. Terdengar kakak pebimbing mulai membuka PPSMB yang menurutku sangat luar biasa keren, Kami pun mulai untuk dipandu dan menyelesaikan game yang diberikan.

Aku terpisah oleh Wawan untuk bergabung ke PPSMB fakultas Kedokteran dan tenaga kesehatan Morfogenesis, Aku berharap dapat menemukan Gadis tersebut dan dapat berbincang sedikit tentang apa yang Wawan ajarkan padaku. Tetapi sayang pembagian tersebut ahkir dari sesi ospek hari pertama dan akan dilanjutkan besok untuk ospek hari kedua di tingkat fakultas,  Aku pun tertunduk lesu, kecewa tidak dapat melanjutkan tujuanku yang baru hari pertama saja tidak berjalan sesuai rencanaku. Para kakak mulai membubarkan kami untuk segera pulang dan beristirahat, Aku pun kembali bertemu dengan Wawan yang berhasil mendapatkan teman baru. “ Ariiii, gimana sudah kenalan ?” aku pun menatap wajah Wawan dengan kesal, “ ketemu darimananya, sepertinya memang benar katamu gadis itu memang siluman” wawan pun tertawa dan mulai menepuk pundakku untuk membuatku tabah, “ santai, kita pasti akan mendapatkan nama gadis itu, lalu apakah kau sudah berteman dengan sesama calon dokter ?” Aku pun mengelengkan kepala karena saking asiknya mencari gadis tersebut hingga lupa berkenalan dengan orang lain.

Aku pun terlihat capek diajak oleh Wawan menuju ke arah mobil Pak Broto yang sudah dihubungi oleh Wawan dan menunggu kehadiran kami, Aku pun menghela nafas lega dan ingin cepat-cepat untuk duduk di kursi mobil. Aku pun berlari dan menuju mobil, “ hahh, siang pak Broto kita langsung menuju apartemen saja ya , rasanya diluar seperti neraka.” Aku pu memjamkan mataku sambil terengah-engah karena capek, merasakan dinginya pendingin mobil membuatku merasa lega dan menghilangkan penatku. “ maaf mas, sampean siapa ya ?” Aku terkejut sambil membuka mata dan melihat bahwa sopir tersebut bukan pak Broto, seketika seluruh badanku kesemutan dan panik saat tau bahwa aku salah masuk mobil. Aku pun menoleh kesebelahku saat melihat seorang mahasiswi yang juga terkejut melihat kedatanganku, Aku yang panik langsung membuka pintu mobil dan langsung mengucapkan permohonan maaf karena salah masuk mobil, “maaf maaf, saya salah masuk terima kasih atas waktunya.” Aku pun menuup pintu mobil tersebut dan terlihat malu dengan hal tersebut hingga membuatku berkeringat dingin, lalu muncul tawa keras yang berada di belakangku, ternyata itu Wawan yang tertawa lepas sambil membuka pintu mobil pak Broo yang sama persis dengan mobil yang aku salah masuki. Aku langusng mengejar Wawan dan mengucapkan sumpah serapah dengan kelakuan Wawan yang ia lakukan, Wawan masih tertawa dan membuat pak Broto kebingungan dengan apa yang terjadi, Aku masih marah dengan menutup telinga saat Wawan mulai menjelaskan apa yang terjadi denganku barusan.

“Aku tadi tidak sengaja melihat gadis yang kita temuai kemarin, tetapi kau malah menghilang dan nyelonong masuk ke mobil orang, Aku pun langsung tertawa melihatmu melakukan itu, ahahahahah.” Ucap Wawan puas mengejekku, Aku pun senyum-senyum sendiri melihat wajah mahasiswi tadi yang terkejut saat melihatku tadi, pak Broto iku tertawa selepas-lepasnya saat mengetahui kronologi masalah yang ku alami. “ bagaimana coba kalo yang didalam mobil tersebu dosen, langsung jadi aib sampai hari wisuda, hahahaha!!”  Wawan terlihat sangat senang menertawaiku sambil dia terengah-engah, pak Broto pun mulai menjalankan mobil dan berbincang mengenai ospek tadi. “bagaimana ospek hari ini, apakah berjalan dengan lancar ?” Wawan pun tersenyum dan mulai menceritakan mengenai hal yang iya temui tadi, “ Universitasnya luas banget dan bener-bener megah, gak nyesel masuk sana asli!!” ucap Wawan merasa bangga, Aku hanya terdiam dan tidak begitu peduli karena gagal dengan rencanaku. “adik Ari kok hanya diam saja, apakah masih sakit hati soal tadi ?” Aku terkeju dan menoleh ke arah pak Broto yang sedang mengemudi. “tidak pak, dia habis patah hati wanita yang dia taksir tidak dijumpainya.”, “ WAWAN!!” Aku langsung membungkam mulutnya dengan tanganku berusaha untuk tidak membiarkanya mengkomporiku, pak Broto pun terlihat tertawa dan hanya senyum-senyum sendiri takut membuat kami semakin bertengkar. Aku pun merasa kesal dan membelakangi Wawan sambil  menyetel sebuah lagu diheadsetku. Aku pun mendiamkan ucapan Wawan dan fokus kepada lagu yang kudengarkan, lagu cintakan membawamu sangat cocok untuk didengarkan saat seperti ini, Aku pun memejamkan mataku sambil berusaha untuk menghafal denah kampus yang diberikan.

Tidak terasa aku sudah sampai di apartemen, Aku pun bergegas turun dan langsung menuju kamar seperti orang yang sedang tidak ingin diganggu. Aku pun meminta kunci apartemen kepada kepada resepcionis dan menuju lantai 5, Aku langsung menuju kamar dan menutup mataku, Aku merasa sangat lelah, kecewa, dan menyesal pada diriku sendiri karena seakan takdir seperti menjauhkanku dari gadis itu. Aku pun menutup mataku untuk menahan rasa lelah yang terus membebaniku, Wawan lalu menemuiku dan duduk disampingku menatap aku yang terlihat pupus harapan, “ Ar, janganlah terlalu ambil pusing besok kau akan menemukanya, dia kan satu fakultas denganmu.” Kata-kata Wawan terlihat meyakinkanku dan mulai membuatku sedikit membaik, Aku pun mulai kehilangan kesadaran dan terlelap melepas penatku. “ Ari, jangan tidur kita belum makann, waduh masak aku harus masak sendiri sih!” Aku pun tersenyum dan membiarkan Wawan mengurusi masalahnya sendiri.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • arthur_ganteng

    P mabar

    Comment on chapter the most beautiful present
Similar Tags
Pacarku Arwah Gentayangan
5888      1750     0     
Mystery
Aras terlonjak dari tidur ketika melihat seorang gadis duduk di kursi meja belajar sambil tersenyum menatapnya. Bagaimana bisa orang yang telah meninggal kini duduk manis dan menyapa? Aras bahkan sudah mengucek mata berkali-kali, bisa jadi dia hanya berhalusinasi sebab merindukan pacarnya yang sudah tiada. Namun, makhluk itu nyata. Senja, pacarnya kembali. Gadis itu bahkan berdiri di depannya,...
SEMPENA
4131      1331     0     
Fantasy
Menceritakan tentang seorang anak bernama Sempena yang harus meraih harapan dengan sihir-sihir serta keajaiban. Pada akhir cerita kalian akan dikejutkan atas semua perjalanan Sempena ini
Let's See!!
2273      967     1     
Romance
"Kalau sepuluh tahun kedepan kita masih jomblo, kita nikah aja!" kata Oji. "Hah?" Ara menatap sahabat kentalnya itu sedikit kaget. Cowok yang baru putus cinta ini kenapa sih? "Nikah? lo sama gue?" tanya Ara kemudian. Oji mengangguk mantap. "Yap. Lo sama gue menikah."
Gi
1163      677     16     
Romance
Namina Hazeera seorang gadis SMA yang harus mengalami peliknya kehidupan setelah ibunya meninggal. Namina harus bekerja paruh waktu di sebuah toko roti milik sahabatnya. Gadis yang duduk di bangku kelas X itu terlibat dalam kisah cinta gila bersama Gi Kilian Hanafi, seorang putra pemilik yayasan tempat sekolah keduanya berada. Ini kisah cinta mereka yang ingin sembuh dari luka dan mereka yang...
Dunia Alen
5744      1681     2     
Romance
Alena Marissa baru berusia 17 belas tahun, tapi otaknya mampu memproduksi cerita-cerita menarik yang sering membuatnya tenggelam dan berbicara sendiri. Semua orang yakin Alen gila, tapi gadis itu merasa sangat sehat secara mental. Suatu hari ia bertemu dengan Galen, pemuda misterius yang sedikit demi sedikit mengubah hidupnya. Banyak hal yang menjadi lebih baik bersama Galen, namun perlahan ba...
When Magenta Write Their Destiny
6098      1657     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Selepas patah
204      167     1     
True Story
Tentang Gya si gadis introver yang dunianya tiba-tiba berubah menjadi seperti warna pelangi saat sosok cowok tiba-tiba mejadi lebih perhatian padanya. Cowok itu adalah teman sebangkunya yang selalu tidur pada jam pelajaran berlangsung. "Ketika orang lain menggapmu tidak mampu tetapi, kamu harus tetap yakin bahwa dirimu mampu. Jika tidak apa bedanya kamu dengan orang-orang yang mengatakan kamu...
KEPINGAN KATA
506      323     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
1543      777     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Listen To My HeartBeat
583      354     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...