Hujan masih mengguyur deras dibarengi kilatan cahaya dan gemuruhnya. Di balik pepohonan yang rindang seorang bersetelan serba hitam menghempaskan sebilah pisau yang berbalut darah. Tepat di depannya, pria paruh baya tertaih-tatih menjauhi orang itu.
“Kau adalah capo[1] dari Cosa Kartel,” ucap si pria paruh baya ketika menyadari tidak ada lagi tempat untuk kabur. “maksudku capo itu harusnya melindungi capo dei capi[2],”
Sambil menengadah kepala angkuh, ia menjawab. “Aku adalah capo yang memburu capo dei capi,”
“Aku sudah memberimu semua harta Flor de la Mar[3] yang kupunya, berengsek!” si pria paruh baya mengerang.
Dengan tatapan bengis si pria bersetelan serba hitam berkata, “Itu belum semuanya!”
“Kami akan mencarimu,” si pria paruh baya berujar penuh dendam. “Kami akan mencarimu ... hingga dalam tidurmu!” tambahnya seraya menembakkan peluru terakhirnya.
Namun pria itu dapat menghindar dengan sempurna, hanya dengan sedikit memiringkan kepalanya. “Tidur? ....Aku tidak pernah tidur,” Meraih senapan dari balik jasnya. “Aku hanya menunggu ... dalam bayangan,” Kini ia mengarahkan moncong pistolnya ke arah pria paruh baya. “Dan aku akan membunuh kalian semua. ... Semua orang yang ada di Cosa Kartel!” Lalu menarik pelatuknya.
Satu nyawa telah direnggut, bersama dengan sebuah kalung berbandul salib tengkorak di balik pakaian si pria paruh baya.
------------------------------------------------------------
[1] Caporegime atau Capodecina adalah anggota keluarga yang memimpin suatu kelompok.
[2] Pimpinan para Capo atau Bos pemilik suatu kelompok..
[3] Nama sebuah kapal Portugis yang selama lebih dari sembilan tahun ikut menentukan peristiwa-peristiwa penting di Samudera Hindia sampai tenggelamnya pada bulan November 1511. Kapal itu hilang di lepas pantai Sumatra ketika Bangsawan Afonso de Albuquerque kembali dari penaklukan Malaka—dengan membawa harta karun yang besar untuk raja Portugis.