setelah menjejakkan kaki di negara turki,zara dan zayyan tidak mau mensia-sia kan hari-hari mereka,kebetulan mereka berdua juga sedang berada di ibu kotanya turki yaitu instanbul,berujung jarak tempat mereka kuliah lumayan jauh dari instanbul,jadi mereka berencana berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum kembali ke kampus.
"masya allah apa kabarnya pengantin baru? lo emang jahat ya zay ,masa lo nikah gue ga di undang,emang ga niat temen banget lo" ucap faiz cemberut,zara yang mendengar kalau zayyan tidak mengundang faiz merasa marah.
"emang kamu ga undang temen kamu,setidaknya kalau mereka ga bbisa datang,ya di kasih aja undangan online yang langsung dari kamu nya" omel zara.
"ih aku undang kok ra,dia aja yang ngawur,sengaja dia bikin aku di marahin sama kamu" tunjuk zayyan ke arah video call nya dengan faiz,faiz sedari tadi sudah tertawa puas melihat zayyan di omel oleh zara.
"rasain lo"ucap faiz merasa bahagia membully temen nya yang sudah sebulan tak jumpa.
"awas aja lo,kita udah di negara yang sama cuman beda kota"ancam zayyan.
"bisa apa lo,gue tinggal bilang aja ke zara kalau lo mau berantam ma gue"
wajah zayyan berubah kesal,ia diam tak lama ia langsung menutup panggilan video dari faiz secara sepihak.
" udah kelar?" tanya zara yang baru keluar dari kamar mandi
"tau ah kesal" ucap zayyan tidak mood.
zara terkekeh pelan.
"sama temen aja kalah,cemen abang " ucap zara sambil mengancungkan jempol nya kepada zayyan.
"kok kamu malah belain faiz sih"
"siapa juga yang belain faiz"
"kamu" ucap zayyan
zara semakin terkekeh,hampir 2 minggu umur pernikahan mereka zara sudah bisa melihat betapa posesifnya seorang zayyan terhadapnya.
zara terduduk diam di sebelah zayyan yang sedang berbaring.
"ternyata gini ya rasanya di cintai dengan setulus hati,ya allah rasanya bahagia banget" batin zara.
"kamu renungin apa?" tanya zayyan yang menangkap zara sedang asik melamun.
dengan cepat zara mengeleng.
"lamunin masa depan"
"masa depan kamu kan aku ra"
"masih ada lagi masa depan setelah kamu" ucap zara.
"lah siapa?" ucap zayyan dengan dahi seribu kerutan.
"anak-anak kita" ucap zara.
hal itu membuat zayyan tersenyum lebar.
"berrati udah bisa di mulai dari sekarang program nya ra"
"nunggu wisuda dulu"
"lama ra" ucap zayyan merengek seperti seorang anak yang menagih permen kepada ibunya.
"yeee jangan ngawur bang,walaupun lagi ga program hamil kan,jatah abang kan ga kemana-mana" ucap zara.
"hehhe" kekeh zayyan" kalau mau sekarang boleh ngak?"
"tadi barusan kan udah,masa mau minta lagi" ucap zara yang merasa heran.
"sekali lagi dong sayang"
daripada dosa tidak memenuhi permintaan sang suami alhasil zara menurut saja.
........