jadilah rumah kedua untukku ,setelah rumah pertama itu hancur.
.....
aku juga tidak bisa membuka pintu rumah kedua itu,karena aku lupa meletakkan kunci itu di mana?
......
kita akan mencarinya bersama-sama...
......
"maafkan lah segala kesalahan yang orang tua lo buat di masa lalu zay,lo ga kasian sama mereka?" tanya faiz.
zayyan hanya diam,tidak lama kemudian ia pergi meninggalkan faiz yang sedari tadi menasehatinya.
....
zara memasukkan pakaiannya ke dalam koper,besok pagi ia akan terbang ke indonesia untuk melepas rindu kepada keluarganya.
apa kabar mereka?
semuanya pasti baik-baik saja.
itulah yang ada di dalam benak fikiran zara sekarang.
"hey melamun terus"wardah membuyarkan lamunan zara.
"gak melamun kok" ucap zara
wardah tersenyum.
"emm masa sih?kayanya kamu bahagia banget ya mau pulang,tega banget tinggalin aku sendirian disini"wardah memanyunkan bibirnya seperti bebek.
seketika zara terkekeh geli melihat expresi wardah yang menggemaskan.
"lucu banget sih sahabat aku yang satu ini" ucap zara sambil mencubit pipi wardah gemas.
"berapa lama kamu pulangnya?"
zara diam dan berfikir sejenak,ia meletakkan jari telunjuknya di dahinya.
"em mungkin sebulan"
mata wardah terbelalak.
"sebulan ra,lama bangetttt,ihh kamu mah niat banget buat aku sendirian di sini"
"sebulan bukan lah waktu yang lama kok" ucap zara menyakinkan wardah.
"tapi kamu janji bakalan balik lagi kan?" wardah mengeluarkan jari kelingkingnya dan mengarahkannya ke zara,zara ikut tersenyum.
"janji"zara menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking wardah,keduanya sama-sama tersenyum.
.....
zayyan serasa ingin menghancurkan ponselnya seketika,ia terus saja di telfon berkali-kali oleh orang tuanya,dan apa lagi telfonnya kembali berdering untuk yang ke-5 kalinya.
"sial"umpatnya,ia meraih ponselnya dan menekan tombol hijau disana.
"assalamualaikum zay"mama nya terdiam sejenak"uhuk...uhukkk"
zayyan sedikit mengerutkan keningnya.
"walaikumsalam,mama sakit?"lihatlah,sebenci-bencinya ia dengan orang tuanya ia masih saja khawatir jika sesuatu terjadi terhadap kedua orang tuanya.
di seberang sana mama zayyan merasa terharu,ternyata anak nya masih mengkhawatirkannya.
"cuman sakit biasa,apa kabar kamu,?mama kangen banget sama kamu,nak"diam sejenak,kemudian ia melanjutkan ucapannya"pulanglah nak"pintanya.
"sakit apa ma?"tanya zayyan.
"batuk biasa aja kok,kamu ga perlu khawatir"ucap sang mama,meskipun dengan suara yang terputus akibat batuk.
"ouhhh"hanya ucapan singkat itu yang keluar dari mulut zayyan.
"pulang ya nak"
"gue ga bisa!"
"sekali ini aja zay,mama dan papa benar-benar merindukan mu,setelah 3 tahun kamu di turki kamu sama sekali tidak pernah pulang,apa kamu tidak merindukan mama dan papa?"
"ngak"
sang mama sudah pasrah dengan permintaannya,hari ini ia bener-benar baru merasa sanggat menyesal,dimana ia sebagai seorang ibu saat dulu anak nya memerlukan kasih sayangnya,sampai ia kehilangan anak pertamanya,di mana saat itu ia hanya memikirkan mencari uang,agar kebutuhan mereka terpenuhi,namun mencari uang sebanyak-banyaknya pun tanpa ada kepedulian terhadap keluarga adalah suatu hal yang fatal.
"baiklah kalau begitu,mama tidak akan memaksa kamu untuk memenuhi keinginan mama"mama zayyan berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi pipinya"jaga diri kamu baik-baik ya nak,maafin kesalahan mama di masa lalu,maafin mama karna mama terlalu egois dan mementingkan diri sendiri,maafin mama yah,kamu mau kan maafin mama?"
"kata maaf ngak akan pernah bisa mengembalikan orang yang sudah mati!"ucap zayyan dingin.
tittttt....
suara telfon terputus...
zayyan meremas rambutnya..
"arghhhhhhhh! "teriaknya."kemana aja kalian di saat abang membutuhkan kalian!"ucapnya menendang kursi yang ada di kamarnya,faiz dan aidil yang mendengar keributan itu segera masuk ke dalam kamar zayyan.
"zay,zay tenangin diri lo ya" ucap faiz,sedangkan aidil mengambil segelas air putih dan memberikannya kepada zayyan.
"tenangin diri lo zay,yang sabar" ucap faiz lagi.
"tenangin dirinya jangan ga bernafas zay,takutnya lo malah tenang beneran di alam yang berbeda" celoteh aidil yang tidak mengenal tempat,sudah tau suasana nya sedang dalam keadaan huru hara,sempatnya ia membuat kelucuan.
faiz menatap aidil tajam,aidil yang di tatap dengan tatapan maut itu langsung menutup mulutnya bungkam.
"masih dengan masalah yang sama?"tanya faiz kepada zayyan.
zayyan mengangguk.
faiz menghela nafas sejenak,anak mana pun jika sedari kecil tidak pernah di perhatikan oleh orang tuanya,pasti akan tertanam rasa benci yang sangat memuncak,contohnya seperti zayyan,namun islam mengajarkan tidak boleh membenci orang tua kita,meskipun mereka jahat jahat dan berlaku kasar kepada anaknya.
"jangan berlarut terlalu lama dalam kebencian zay,gimana dengan tiba-tiba allah mencabut nyawa kedua orang tuamu sebelum kamu memeluk mereka untuk terakhir kalinya,bukankah rasanya akan sangat sakit menahan penyesalan " ucap faiz.
"mungkin lebih baik mereka mati"ucap zayyan.
faiz sangat tau kalau sifat zayyan sangat keras,sekuat apapun ia menasehatinya tidak akan pernah masuk ke dalam otak zayyan.
zayyan memilih untuk keluar dari apartemen,ia ingin mencari udara segar dengan berjalan kaki di sekeliling kawasan apartemen,mungkin dengan cara seperti itu dapat menenangkan dirinya.
lumayan jauh ia berjalan dari apartemennya,hari sudah sanggat larut malam,namun apalah yang di takutkan untuk para cowok,dari kejauhan zayyan seperti melihat seseorang yang ia kenal.
"lepasin!" ucap zara berteriak ,ia berusaha meminta tolong namun apalah daya malam yang sangat sepi.
dengan cepat zayyan berlari dan menghamtam para lelaki jalang yang ingin menganggu zara.
"zara" ucap zayyan"lo ngapain malam-malam begini keluar hah!,kalau terjadi apa-apa sama lo gimana?" bentak zayyan,alhasil bentakannya cukup membuat zara semakin takut dan menangis.zayyan yang sadar ia telah melukai hati zara"gue minta maaf udah bentak lo,gue khawatir lo di apa-apain sama lelaki ga jelas itu" ucap zayyan.
"kamu ga salah,emang ga seharusnya aku keluar sendirian untuk membeli makanan" ucap zara" makasih udah bantuin aku tadi" lanjutnya.
zayyan terdiam seketika.
"ih buat kamu,kebetukan tadi aku beli 2" zara mengarahkan sepotong kebab kepada zayyan.
"gue ga lapar"
zara tersenyum,dan kalian tau ini kali pertamanya zara tersenyum untuk zayyan,dan pasti zayyan meleyot dengan senyuman yang terukir di wajah zara.
"ambil,ini tanda terima kasih aku"
tidak ada alasan lagi jika sudah seperti ini,zayyan menerima kebab itu.
"jazakillah hu khair ya ukhty zara jamilah" ucapnya dengan senyum.
zara kembali tersenyum.
"afwan" ucapnya"kalau gitu aku pulang dulu yah,jangan lupa di makan selagi masih hangat" ucap zara.
"eh,lo mau pulang sendiri?gak boleh gue ga izinin lo buat pulang sendiri,gue antarin yah sampai apartemen "
"aku bisa sendiri"
"gak ! bisa apanya tadi aja lo di gangguin,pokoknya gue antarin"
"kok maksa sih" ucap zara dengan expresi mengangkat alis nya sebelah,zara berjalan duluan,dan zayyan mengikutinya di belakang.
zayyan tersenyum ,hati nya sangat berbunga-bunga saat ini,padahal ia tidak bermaksud ingin jatuh cinta beneran,eh malah jadi beneran.
sepanjang perjalan keduanya hanya diam.
"ra" panggil zayyan.
"emmm" sahut zara tanpa menoleh ke belakang.
"lo pernah ngerasa hancur banget ngak?"
"pernah" singkat zara
"sehancur apa?"
"sangat hancur,sampai-sampai aku ga tau mau menyembuhkan kehancuran itu gimana" jelas zara,"kenapa kamu nanya itu?"kini zara yang berbalik bertanya.
"ngak papa,gue ngeliat lo kaya happy happy aja,walaupun kalau sama gue jutek,teryata lo bisa hancur juga ya"
zara terkekeh pelan.
"karna terlalu banyak kehancuran di dalam hidup aku,makanya sejak kehancuran itu aku buat fikiran kalau ada masalah atau kesakitan apa lagi yang akan datang,aku bakalan jadi orang yang bodo amatlah,mau gimana pun jalanin aja sampai waktu benar benar menujukkan kepada kita jalan kebahagian yang sesesunguhnya."
zayyan menggaguk faham.
"lo pernah benci seseorang ga ?,seseorang yang yang lo sayang banget,dan penting banget orang itu dalam hidup lo"
zara membalikan badannya ke belakang dan menatap ke arah zayyan sekilas yang masih menunngu jawaban dari zara.
"kenapa bertanya seperti itu?" tanya zara
"bukan apa-apa,cuman ingin tau aja ,gimana kalau lo berada di posisi itu"ucap zayyan yang berusaha menutupi kisahnya.
zara berfikir sejenak,bagaimana pun ia adalah seseorang yang peka akan fikiran seseorang.
zara melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
"aku ga pernah benci sama siapapun"ucap zara singkat.
"masa?"tanya zayyan tidak percaya.
zara mengangguk.
"membenci dan dendam dengan seseorang itu ga enak banget rasanya,mungkin aku sempat pernah ingin membenci seseorang karena perlakuannya,tapi setelah di fikir lagi,gada manusia yang sempurna bukan di dunia ini,semuanya pasti pernah melakukan kesalahan walaupun hanya sekali,jadi buat apa kita membenci seseorang karna kesalahannya sedangkan diri kita sendiri juga belum tentu bisa sebaik malaikat"
deg!
kata-kata zara seakan menusuk hati zayyan yang keras.
"bagaimana lo bisa ga benci dengan orang yang sama sekali ga pernah menghargai lo,ataupun ga memperhatikan lo?"
lagi-lagi langkah zara terhenti,zayyan juga ikut menghentikan langkahnya,zara membalikkan badannya ke belakang menghadap zayyan.
"kita hanya perlu memaafkan tanpa harus membenci,emang kalau kamu di posisi itu kamu sanggup menderita akan dendam,apalagi kalau yang memperlakukan kamu kaya gitu adalah orang tersayang,hmm semua perlakuan yang di buat oleh manusia di dunia ini akan ada balasannya,kamu harus tau,hukum alam itu nyata."
"rumah pertama gue udah hancur ra" ucap zayyan dengan tatapan sendu.
"kalau udah hancur,tinggal bangun kan lagi rumah kedua dengan versi kamu"ucap zara yang di isi dengan candaan,tapi ia menghentikan kekehannya karena melihat wajah zayyan yang benar-benar serius."maafin aku"ucap zara pada akhirnya.
"lo ga salah kok,malahan gue berterima kasih sama lo,karena lo udah nasehatin gue,hati gue keras banget kayanya"
"sama-sama,kita sesama makhluk allah harus saling menasehati"ucap zara,"udahlah buruan,keburu malam banget"
zayyaan mengangguk,sesampainya di apartemen milik zara.
"syukron zay udah ngantarin aku"
"afwan"
"aku masuk dulu yah" izin zara.
"eh tunggu"
zara membalikkan badannya.
"ada apa?" tanya zara.
"jadilah rumah kedua buat gue ra"
mata zara mengerjap bingung.
"maksudnya?"
"uhibbuki ra"
duarrrrr!!!!!
jantung zara berdetak kencang,oh my good ia harus meletakkan wajahnya di mana sekarang,pasti wajahnya sudah seperti tomat rebus,ya allah zara maluuuu.
"hhahahhah bisa aja kamu,lagi praktek ya?" ucap zara dengan kekehan.
zayyan tersenyum,dan senyuman nya itu membuat zara semakin merinding.
"gue serius,gue cinta sama lo,dan gue pengen lo jadi rumah gue yang kedua ,rumah di mana gue bisa netap untuk selamanya"
"emm,kayaknya kamu pulang dulu yah,udah malam,aku juga harus istirahat,karena besok aku harus berangkat ke indonesia"
"ke indonesia?" tanya zayyan"buat apa?bukannya perkuliah belom libur?"
"keluarga aku mungkin kangen "
"jam berapa?"
"habis subuh"
"gue mau alamat rumah lo" pinta zayyan.
"buat apa?" tanya zara binggung.
"mana tau gue mau silaturahmi sama orangtua lo"
"ngaco deh"
"gue ga pernah ngaco ra,gue selalu serius,termasuk mencintai lo juga serius,bahkan kalau lo mau gue lamar sekarang"
zara di buat semakin merinding.
"apaan sih,ga mungkin"
"gada yang ga mungkin jika sudah berjodoh"
zara menghela nafas,berdebat dengan zayyan memang tidak akan pernah ada habisnya,pada akhirnya ia menyerah dan memberikan alamat rumahnya kepada zayyan.
"syukron ra"
zara menganggu,kemudian masuk kedalam apartemen.
dalam apartemennya zara bersandar di balik pintu dan memegang dadanya yang terasa bergetar di dalam sana.
"ya allah ya allah,ampuni hamba,jangan pernah dekatkan hamba jikalau dia bukan jodoh hamba"ucap zara mengusap dadanya.
wardah yang keluar dari kamar memandangi zara heran.
"kenapa ra? dada lo sakit?"
zara menggeleng.
"ngak kok,cuman kedinginan aja"
"minum air hangat gih"
zara mengangguk.
.....
malam di langit turki menjadi saksi ungkapan cinta zayyan ke zara,akankah zayyan benar benar akan menjadi takdir kebahagian zara?
lantas bagaimana dengan adnan ?
....