الحب معقد ، إن لم يكن حلال
Cinta itu rumit, jika belom halal.
.
.
.
Perkataannya ingin serius, tapi tindakannya tidak benar-benar serius.
Tinggalkan!
Semuanya hanya bulshit!!!
....
keseriusan yang mana lagi yang dapat aku percaya ?
semuanya sudah hancur,iya hancur oleh harapan ku sendiri,hancur karena aku yang terlalu berharap dan menginginkan mu.
bodoh sekali diriku jika mengingat waktu waktu itu.
....
"ra mau langsung pulang?" tanya zayyan si paling modus emang.
"nunggu wardah"
"barengan yuk?"
"ya allah dosa apa aku hari ini di pepet mulu ama ni cowok?" ucap zara pelan."wardah sama aku itu cewek,dan kamu cowok,kamu ga malu sendirian cowok?"
zayyan tersenyum,sepertinya ia memikirkan sebuah ide yang cemerlang.
"biar berpasangan,gue ajak faiz,dan kalau lo ga mau berpasangan gue tambahin lagi si aidil,gimana?"
zara semakin mengeleng kepala.
"terserahhh deh bodo amat!"ucap zara yang berlalu pergi meninggalkan zayyan yang masih dengan senyuman mahalnya.
mahal?iya mahal,soalnya boro-boro ke zara aja suka senyum,tapi kalau ke yang lain kaya mau nunggu wahyu turun dari langit.
....
dari kejauhan wardah melambaikan tangannya ke arah zara .
"mau makan apa langsung pulang ?" tanya wardah,wardah sedikit melirik ke arah zayyan yang setia ada di belakang zara.
"makan dulu atuh,ntar magh zara kambuh gimana? mau nangung lo biaya rumah sakitnya?"
"busett,gue nanyak zara bukan lo bambang" celetus wardah.
"ya gue mewakili zara"
"kita pulang aja war,ntar makannya di rumah aja" ucap zara the pon point,zara langsung melangkah,namun.....
kruttttt.....
zara berhenti sejenak.
wardah dan zayyan saling pandang.
"lapar banget ya ra?" tanya wardah yang hampir ingin ketawa mendengar suara perut zara .
zayyan jangan di tanya,ia sudah terkekeh sedari tadi.
zara berbalik arah dan menatap zayyan dengan tatapan maut.
"bisa diem ngak!" ucap zara
zayyan seketika menutup mulutnya,masih menahan tawa.
kruttttt..
krutttt...
WKAKKKWKKKAKA...(wardah dan zayyan tertawa bersamaan)
"ra kayaknya kita makan dulu deh ya,baru pulang" ucap wardah.
"iya ra,kasian si gentong butuh asupan" tambah zayyan.
zara semakin di buat malu dengan kedua manusia di hadapannya ini.
tapi bener sih,zara sangat lapar,tadi siang juga belom makan .
"gimana ra?"
"yaudah deh makan dulu" ucap zara pasrah akhirnya .
zayyan tersenyum,namun..
"tanpa zayyan" ucap zara padat dan singkat.
senyuman zayyan yang indah bak buah delima,mendadak hilang.
"kok gitu sih" ucap zayyan tak terima.
"ga ada protes,ayo wardah"
"bodo amat gue ikut,orang gue berjalan di kaki sendiri,bukan numpang pake kaki lo" ledek zayyan.
demi apa zara tidak bisa berdebat lagi,rasanya tenangannya sudah habis di kuras dengan berdebat dengan zayyan satu harian.
......
zara,wardah,zayyan dan kedua teman zayyan sudah duduk di satu meja,sebenarnya zara sudah menyuruh zayyan dan teman-temannya untuk duduk berbeda tempat,namun kalian para penonton pasti faham dong gimana karakter si zayyan di ceritanya ini,susah banget di atur.
seorang pelayan datang menghampiri mereka.
"Afedersiniz, ne sipariş etmek istersiniz?[permisi,mau pesan apa?]" tanya pelayan perempuan tersebut dengan ramah."Bu menü, lütfen önce ona bakın 😊"[ini menunya silahkan di lihat terlebih dahulu]" lanjutnya dengan memberikan buku menu.
"Teşekkür ederim,[terima kasih]" ucap zayyan dengan wajah datar."lo mau pesan apa ra?"tanya zayyan yang mendahulukan zara.
"caelah,zara mah nomor satu ya ngak iz?"ledek aidil.
"sudah-sudah,kita disini mau makan bukan malah ribut" ucap wardah yang menghentikan ledekan aidil,kalau tidak di hentikan bisa bisa makin ribut dan pastinya akan membuat mood makan zara menurun.
"wardah mau pesan apa?biar aidil yang bayarin semuanya" goda aidil yang berusaha mendapatkan hati wardah.
"maaf ga butuh di bayar dengan orang yang masih jadi beban keluarga"ucap wardah the pon point.
muka aidil langsung ga mood mendengar perkataan wardah.
"yaelah war,tau aja kamu aku beban keluarga" jawan aidil .
setelah 5 menit akhirnya drama pemesanan makanan sudah selesai,tinggal menunggu pesannanya datang ke meja.
mereka berlima hanya duduk diam tanpa bersuara sedikit pun,ada yang memainkan ponsel,ada yang hanya diam melamun entah apa yang sedang mereka fikirkan di dalam kepala masing-masing.
aidil yang emang anak nya ga bisa diam,akhirnya membuka suara.
"diam amat kayak kuburan" celoteh aidil
"di atas kuburannya emang sepi,tapi di dalam tanah yang tidak berpenghuni gada yang tau ,kesakitan yang mereka alami saat di lontarkan pertanyaan oleh malaikat mungkar dan nangkir" ucap faiz.
"wah wahh si paling puitis" ucap aidil bertepuk tangan.
di saat suasana yang sudah mulai mencair,tanpa ada satupun yang menyadari tatapan zayyan sedari tadi memandangi zara tanpa zara sadar.
setelah 10 menit makanan yang mereka pesan akhirnya datang dan sudah di sajikan di atas meja.
"lütfen tadını çıkarın, ek bir menü var mı?[silahkan di nikmatin,apakah ada menu tambahan?]"tanya pelayan dengan ramah.
"hiçbir şey, yemek için teşekkürler[tidak ada terima kasih atas hidangannya]" ucap wardah.
pelayan tersebut pun tersenyum dan mengangguk,ia pun meninggal kan meja makan mereka.
....
sepanjang perjalan menuju apartemen zara dan zayyan tidak berdebat seperti di kampus,entah apa yang sedang memenuhi isi pikiran mereka berdua.
bus yang mengantarkan zara dan wardah ke apartemen sudah sampai tujuan,sedangkan zayyan dan kedua temannya masih melanjutkan perjalanan,karena jarak apartemen mereka agak sedikit jauh dari apartemen milik zara dan wardah.
"hati-hati di jalan" ucap wardah kepada zayyan.
zayyan hanya membalas dengan anggukan.
bus yang mereka tumpangin pun akhirnya berjalan meninggalkan kediaman zara.
"aneh banget,kok tiba-tiba zayyan jadi kalem ga bersuara gitu?" tanya wardah binggung,namun sayangnya tidak ada jawaban dari zara,wardah menyenggol bahu zara"ra kamu kenapa dah?"
zara tersadar akan lamunannya.
"hah,kamu bilang apa?" tanya zara.
"hmm,melamun terus,mikirin apa sih?" tanya wardah dengan pertanyaan berbeda.
"ga mikirin apa-apa kok,mungkin efek ngantuk" ucap zara."ya udah yuk masuk,dingin" lanjutnya.
wardah mengangguk.
......
dreeeettt....
zara mengambil ponselnya ,dan melihat siapa yang menghubunginya ,dan benar saja dugaaan zara.
"adnan" ucapnya pelan.
namun zara tidak mau mengangkat panggilan dari adnan,ia biarkan saja ponsel itu berdering sampai suara deringnya hilang.
daripada harus memikirkan hal yang ngak-ngak zara mengambil lettopnya dan membuka aplikasi berwarna oren,aplikasi yang sekarang sedang banyak di gemari banyak remaja,yups! aplikasi wattpad,aplikasi yang banyak sekali novel,dari novel islami,bahkan sampai horor juga gada.
jam sudah menunjukkan pukul 9:00 malam,namun zara masih asyik dengan bacaannya yang berjudul [senja bersama arkhan] ciptaan shineeminka,penulis favorit zara,zara sangat suka membaca novel ciptaan shineeminka,di dalam karangannya sangat banyak sekali motivasi dan hadis hadis nabi,dan kata katanya sangat bagus untuk di baca,dan zara berharap suatu hari nanti ia juga akan menciptakan karya nya dan dapat di terima oleh penerbit dan di jadikan buku,pastinya ia sanggat ingin karya nya itu akan di pajang di toko buku gramedia,impian para penulis novel,melihat karya mereka menduduki rak buku gramedia.
waktu semakin cepat berlalu,tanpa tersadar zara sudah tertidur lelap di atas meja belajar,ponselnya masih banyak bunyi notifikasi yang entah siapa pengirim nya.
.....
keesokan harinya...
zara berjalan dengan memakai baju musim dingin,pakaian yang zara pakai sanggat indah di pandang karena sesuai dengan wajah nya yang cubby.
seseorang menarik tangannya dan menutup mulutnya.
zara kaget bukan main saat melihat adnan lah yang melakukannya.
zara langsung menghempas tangan yang haram tersebut dari pergelangan tangannya.
"apa lagi yang kamu mau,kita sudah selesai"ucap zara dengan nada datar dan tegas.
adnan masih dengan tatapan sendu seolah meminta kesempatan yang untuk seribu kalinya telah ia sia-siakan.
"siapa cowok yang semalam bersama mu?"tanya adnan
zara tersenyum miring menatap adnan dengan tatapan tajam.
"gada urusannya dengan abang"
"secepat itukah kamu mendapatkan orang baru ra?"
"apa abang bilang?cepat! 1 tahun udah berlalu,dan itu bukanlah waktu yang cepat,dan abang pikir dengan membuat aku tersakiti dan meninggalkan trauma di diri aku,dengan mudahnya aku melampiaskan dengan orang baru gitu maksud abang?" zara menolak tubuh adnan dengan satu jarinya ke belakang,"trauma ini akan tetap tinggal sampai waktu yang akan menyembuhkan nya dengan orang yang benar benar menjadi takdir di dalam kehidupan aku,bukan berarti aku ga bisa dapat lebih dari abang" ucap zara.
"maafin abang ra"
zara tertawa sambil bertepuk tangan.
"abang fikir dengan meminta maaf bisa mengembalikan diri aku yang dulu"
"tapi ra berikan abang kesempatan sekali lagi,iya abang tau abang emang salah,ga seharusnya abang buat kaya gitu,pliss maafin abang" mohon adnan.
"kesempatan itu udah habis buat orang kaya abang,percuma kalau aku berikan kesempatan itu,kalau dari diri aku aja kepercayaan itu udah gada,dan abang pastinya tau siapa yang menghilangkan kepercayaan itu"
"iya abang tau,makanya abang nyesall dan minta maaf ke kamu ra"
"aku udah maafin abang,tapi maaf buat kembali dengan masa lalu yang buruk aku ga bisa,karena aku ga mau menulis buku dengan tokoh yang sama."
"andai abang datang langsung ke rumah kamu dan melamar kamu ke mama dan papa,apakah kamu mau menerima keseriusan abang ra?"tanya adnan.
masih dengan senyum miring dan tatapan tajam zara ke adnan.
"keseriusan yang mana lagi yang harus aku percaya? hey,pikir!!aku trauma menerima sebuah kata yang berisi keseriusan,pliss aku g bisa,bukannya abang udah punya salsa,untuk apa abang datang ke aku kalau abang udah punya salsa" zara menatap tajam ke manik mata adnan,kini emosi yang meluap sedang mengusai isi pikirannya."abang sama sekali ga pernah berubah dari dulu" lanjut zara.
"apa yang ada di diri kamu,gada aku temui di diri dia"
lagi-lagi zara tertawa .
"lucu yah,perjuangin pilihan abang dan jangan pernah kembali lagi ke aku,karena yang aku butuhkan hanyalah kesembuhan,dan jangan pernah abang sia-sia in salsa kaya gimana abng buat ke aku" ucap zara .
"tapi ra" adnan kembali menahan tangan zara.
dan...
dengan tiba-tiba zayyan datang ,dengan cepat langsung melayangkan bogem mentah ke wajah adnan.
bughh!!!
"gue bilang juga apa!!!jangan berani beraninya lo gangguin zara,apalagi sampai nyentuh dia"
zara bener bener di buat kaget.
"zayyan" ucap zara dengan nada yang agak sedikit tegas.
zayyan menatap ke arah zara.
"jangan halangin gue ra,dia udah kelewatan nyentuh anak gadis orang!"
"kamu sama sekali ga faham dengan ceritanya,kenapa gegabah!"ucap zara.
"ternyata benar kalian ada hubungannya" ucap adnan yang sudah sedikit terluka di bahagian wajahnya.
"iya,kenapa dia tunangan gue,dan secepatnya gua bakalan nikah sama dia" ucap zayyan dengan percaya diri.
zara benar benar sudah stress memikirkan tindakan zayyan yang di luar nalar.
"apa apaan ini,lihat aja ya kamu zay" batin zara.
"sebelum jalur kuning terikat,masih bisa di tikung" ucap adnan,tentu saja membuat zayyan ingin melayangkan bogem mentah lagi ke wajah adnan,namun dengan cepat zara menghentikannya.
"gue tandain lo!" tunjuk zayyan.
"udah kita ke kelas aja " ajak zara kepada zayyan.
zayyan mengangguk,ia mengikuti zara dari belakang meninggalkan adnan yang sudah lebam.
"lo ada hubungan apa sih sama cowo itu?"
"bukun urusan kamu"singkat zara,ia benar benar marah kali ini dengan perlakuan zayyan yang gegabah.
"ok fine,kalau gue emang ga tau dengan ceritanya,tapi gue marah karena itu cowok sama sekali gada menghargai cewe sedikit pun,main nyentuh aja,bukan mahram ra!!" jelas zayyan.
"aku suka kamu bisa menghargai perempuan zay, tapi aku sama sekali ga suka dengan perlakuan yang gegabah kaya tadi,aku tau dia juga salah,dan aku bisa sendiri untuk menghadapinya" ucap zara.
zayyan hanya bida diam,bagaimana pun ia akan tetap salah.
"maafin gue ra,gua janji ga bakalan ngulang kejadian yang kaya tadi" pinta zayyan.
"yaudah gak papa,aku maafin,tapi kamu harus minta maaf juga ke adnan"
mata zayyan langsung terbuka lebar.
"apaaa! ga mau gue,ogahhh!!"
"ga bole egois,gimana pun kamu udah tonjok dia ampe lebam"
"yowes,yowes kapan kapan gue minta maaf"
" kok kapan-kapan sih!" ucap zara
zayyan kembali menghela nafas untuk keberapa kalinya.
"iya iya gue akan minta maaf secepatnya"ucapnya pasrah.
zara mengangguk.
akhirnya keduanya masuk ke kelas untuk memulai materi kuliah.
....
jadilah seperti bunga yang mengharumkan bahkan kepada tangan yang menghancurkan.
sesakit-sakitnya manusia membuat kita,jangan pernah beri kesakitan yang sama kepada nya,berilah kebalikannya.