Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya.

Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah sem...Read More >>"> REGAN (Chapter 25: INSIDEN 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REGAN
MENU
About Us  

Ninda keluar dari rumahnya dengan sedikit berlari setelah Regan menekan klakson motornya beberapa kali. Tanpa ragu, Ninda langsung naik dan memeluk tubuh Regan seperti biasanya.

“Gan, kamu kemarin ujanan?” tanya Ninda, membuka percakapan.

Ninda mengerutkan dahinya, heran. Ada yang salah dari Regan. Pacarnya ini malah bergeming, tidak menghiraukan ucapannya. Ninda baru sadar, semenjak Regan menjemputnya dia tidak mengembangkan senyum seperti biasa. Ada apa?

“Gan, kamu baik-baik aja, kan?” Ninda hanya memastikan bahwa pacarnya ini baik-baik saja.

“Eh, iya aku baik-baik saja.” Regan sedikit tersentak. Setelah kejadian kemarin, pikirannya dipenuhi oleh fakta-fakta baru mengenai gadis mistis itu. Yang ia kira gadis itu pendiam dan menyeramkan, faktanya dia bawel sekali. Seterusnya, seketika rasa bersalah terhadapnya kian terasa saat ulah gadis itu berhasil membuat ibunya tersenyum. Terakhir, gadis mistis itu, diperlakukan tidak baik oleh keluarganya—tepatnya oleh paman dan tantenya.

Oke, gadis itu membuat pagi gue jadi buruk!

“Kemarin kamu pulang ujanan?” Ninda mengulangi pertanyaannya yang terabaikan beberapa saat lalu.

“Iya, tapi enggak apa-apa kok. Kamu enggak usah khawatir,” jawab Regan.

Ninda menghela napas lega. Selebihnya mereka mengobrol enggak tentu arah, tapi membuat mereka bahagia. Bahkan di saat perjalanan seperti ini, mereka sempat becanda sampai motor yang dikendarai Regan oleng. Bukannya takut terjatuh, mereka malah tertawa bahagia.

Regan dan Ninda berjalan beriringan melewati anak-anak GHS yang memenuhi pilar lorong, tidak sedikit dari mereka yang masih nekat untuk menjadi pacarnya Regan. Sebenarnya kesal, tapi harus bagaimana lagi fansnya Regan segudang. Yang bisa Ninda lakukan berusaha untuk tidak menghiraukan mereka, meskipun ucapan mereka selalu menyulut rasa cemburu di hatinya.

Tiba di kelas. Evi langsung meloncat menghalangi mereka berdua, dengan tatapan anehnya berhasil membuat Ninda menautkan salah satu alisnya, heran. Namun, ketika tatapannya beralih ke Regan, semua tatapan anehnya pudar.

“Lo udah janji kalo gue boleh foto sama Regan sambil meluk tangannya dan boleh di post juga. Nih, tolong fotoin.” Evi menyodorkan ponselnya ke Ninda, sementara Regan kebingungan tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini. “Halo Regantengku, Ninda berhutang kepadaku. Berfoto denganmu sambil meluk tangan gantengmu, adalah bayarannya.” Evi tersenyum genit ke arah Regan.

Ninda memutar bola matanya sebal. Setelah mereka berpose, Ninda menekan ikon kameranya. Begitulah seterusnya sampai dua teman Regan datang mengganggunya, ada rasa syukur dari dalam diri Ninda. Setidaknya berkat mereka, foto berduaan dengan pacarnya berakhir. Siapa sih yang enggak cemburu melihat pacar berpose dengan orang lain, apalagi yang fotoin dirinya sendiri.

“Gila! Gue ikutan dong!” serbu Gema yang memecah pelukan antara Evi dan Regan.

“Gue juga kali,” susul Rama sambil merangkul Regan.

Di saat Evi memasang wajah kesalnya, cekatan Ninda memencet ikon kamera bertubi-tubi. Ninda menahan tawa, saat kekesalan Evi memuncak karena Rama dan Gema mengajak Regan untuk bermain game online.

“Sialan! Gimana, Nin. Foto gue sama Regan banyak, kan?” tanya Evi.

“Tiga aja. Itu cukup buat postingan Instagram.” Ninda menyodorkan ponsel Evi, kemudian mengambil sikap duduk di bangkunya.

“Ih, kok lo jahat sih! Jadi selama gue bergaya, yang lo foto hanya tiga gaya?” seru Evi yang diangguki Ninda. “Kok, lo gitu sih,” rengek Evi.

“Segitu juga udah gue kasih jatah, lo pikir gue gak cemburu saat pacar gue di foto sama cewek lain dan yang foto gue sendiri. Udah gue kasih bonus di foto sama Rama juga Gema,” jelas Ninda membuat Evi cemberut.

Ana yang sedari memperhatikan hanya terkekeh pelan. “Kalo gue?”

“Iya nanti gue traktir. Oh, iya itu tiga foto untuk tiga kali aksi, kemarin kita baru beraksi satu kali,” sahut Ninda seraya melihat Evi yang sedang seyum-senyum sendiri memandangi ponselnya.

Ninda menunjuk Evi dengan dagunya yang langsung di respons oleh Ana. Evi asik sendiri, tiada hentinya bibirnya terus tersenyum. Hingga akhirnya ia berteriak histeris saat postingan Instagram dengan Regan, dalam satu menit yang like lebih dari dua puluh di tambah sepuluh komentar yang ia abaikan sejenak, karena larut dengan rasa senangnya. Siapa yang gak histeris, cewek yang biasanya mentok like di seratus dalam kurun tiga hari, sekarang mendadak banyak yang suka dalam waktu satu menit.

“Kenapa lo teriak-teriak, kayak emak-emak menang arisan,” seru Ana.

Segera Evi berlari menuju bangku Ana dan memperlihatkan postingannya. “Lihat Anatasya, postingan gue banyak yang like dan yang komentar. Semenit udah dapat segini, sekarang udah lebih dari dua menit nambah jadi lima puluh dengan komentar tiga puluh sembilan. Kayaknya gue harus buat sertifikat penghargaan untuk prestasi baru ini,” seloroh Evi yang benar-benar antusias.

“Dih, lebay!” cibir Ana membuat Evi mengerucutkan bibirnya.

“Tadi kamu mau bikin sertifikat? Buat apa, kalo yang like hanya karena suka sama Regan. Coba cek komentarnya,” tambah Ninda dengan nada yang sedikit aneh.

“Apaan sih, kok kalian gitu amat sama gue,” gerutu Evi yang kembali duduk di bangkunya.

Diam-diam Ana mengecek postingan Evi, tanpa memberikan tanda cinta ia langsung membuka kolom komentar. Seketika Ana tertawa lepas, mengundang Ninda untuk mendekat melihat apa yang membuat Ana tertawa.

“Komentarnya.” Ana kembali tertawa. “Cewek gatel, mending lo peluk pohon aja,” sambung Ana membacakan salah satu komentar.

“Gue gak salah lihatkan, gue baru sadar Regan punya piaraan kayak gini.” Ninda ikut-ikutan.

Melihat hal itu, Evi langsung memberantas komentar mengerikan itu.

“Vi, mending lo nonaktifkan komentar. Gue takut aja, nanti lo depresi kalo begini,” komentar Ana.

Ninda menganggukkan kepalanya. “Betul Vi, gue aja yang statusnya pacar Regan, sering digituin. Makannya akhir-akhir ini, gue jarang upload foto, males banget,” timpal Ninda.

“Ya udah, gue nonaktifkan, btw kalian like dulu dong biar pas.” Evi mengerucutkan bibirnya, tak lama dari itu keduanya mengangguk.

Pertemanan mereka langgeng sampai saat ini, kalaupun lagi marahan besoknya langsung baikkan lagi. Yang membuatnya begini, mereka saling memahami, saling mengerti dan enggak baperan. Semua itu hanya pemanis agar pertemanannya lebih berkesan.

“Lo gak benci sama gue kan Vi?” tanya Ninda, membuat Evi menoleh sebentar.

“Gak tahu, mungkin ini efek cemburu, Nin. Entahlah, tapi kayaknya tidak terlalu sih. Lagian David udah beri gue pencerahan, bahwa cinta emang gak bisa dipaksain. Nih, si Ana juga mendadak bijak waktu itu, jadi ya udahlah,” balas Evi, kembali menatap postingannya.

“Kalo lo An?” Ana mengedikkan bahunya. “Perasaan gue tetap ke David. Cemburu? Mungkin lihat ulah kalian aja, terkadang gue juga masih belum bisa percaya kalo Regan benar-benar cinta sama lo.”

“Kapan lo mau pacaran sama si David?”

“Kayaknya David bakal pacaran sama gue Nin,” kata Evi membuat Ana menjitak kepala Evi.

“Pokoknya David milik gue! Gue yang pertama kali jatuh cinta sama dia, jadi lo jangan main nikung!” ujar Ana posesif.

“Sebelum janur kuning melengkung, masih sah buat gue tikung!” celetuk Evi.

“Saat itu juga lo bukan lagi sahabat gue, Vi!”

Evi tertawa mendengar ucapan Ana yang benar-benar sangat jatuh cinta kepada David, begitu juga dengan Ninda. Ternyata Anatasya Putri ini bucin berat kepada David, tapi kenapa cowok yang menjabat sebagai ketua osis itu tidak peka. Padahal ketika kemah, Ninda menyaksikan keduanya menikmati senja bersama.

Ana terdiam cukup lama, percakapan ini membuat pikirannya menggapai kenang masa di mana mereka berkemah. David pergi begitu saja tanpa menghiraukan perasaannya. Belum lagi ucapan Regan yang mengandung teka-teki kehidupan David.

Ada apa dengan David?

O0O

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
U&I - Our World
329      222     1     
Short Story
Pertama. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu indah, manis, dan memuaskan. Kedua. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu menyakitkan, penuh dengan pengorbanan, serta hampa. Ketiga. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu adalah suatu khayalan. Lalu. Apa kegunaan sang Penyihir dalam kisah cinta?
PELANGI SETELAH HUJAN
419      293     2     
Short Story
Cinta adalah Perbuatan
Dearest Friend Nirluka
59      54     0     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...
Heya! That Stalker Boy
507      299     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
Snow
2449      810     3     
Romance
Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan
Pesona Hujan
885      467     2     
Romance
Tes, tes, tes . Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya. Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu. Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
27th Woman's Syndrome
9661      1807     18     
Romance
Aku sempat ragu untuk menuliskannya, Aku tidak sadar menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Orang ketiga? Aku bahkan tidak tahu aku orang ke berapa di hidupnya. Aku 27 tahun, tapi aku terjebak dalam jiwaku yang 17 tahun. Aku 27 tahun, dan aku tidak sadar waktuku telah lama berlalu Aku 27 tahun, dan aku single... Single? Aku 27 tahun dan aku baru tahu kalau single itu menakutkan
HEARTBURN
328      235     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Nina and The Rivanos
8466      1903     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
The Ruling Class 1.0%
1161      474     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?