Loading...
Logo TinLit
Read Story - REGAN
MENU
About Us  

Tidak seperti biasanya, hari ini hujan cukup deras membuat siswa-siswi kocar-kacir masuk lingkungan sekolah begitu turun dari angkutan umum. Beberapa siswa yang mengenakan kendaraan pribadi, terpaksa menggunakan jas hujan meskipun dalam hati yang paling dalam mereka sangat benci jika tubuhnya terbungkus oleh jas hujan. Entah apa sebabnya? Mungkin ribet.

Guru piket GHS pun memaklumi siswa yang datang lebih dari waktu yang telah ditetapkan sebagai aturan. Selain itu juga, upacara bendera diganti menjadi kewalikelasan di kelasnya masing-masing.

Baru saja menginjakkan kakinya di lantai sekolah, tatapan orang-orang yang berlalu lalang berubah seketika. Dari ekspresi betapa jijik ia melihatnya, bahkan ada rasa takut juga saat melihatnya. Namun anehnya, mereka terus merapalkan sisi buruk darinya dari belakang. Di bilang benci, jangan ditanya lagi.

Naila masuk ke dalam kelas yang langsung di sambut oleh tatapan aneh serta ucapan-ucapan mengerikan dari orang-orang sekelasnya. Terlalu mengerikan jika orang-orang sekelas ia sebut teman.

Seperti hari-hari sebelumnya, hanya Kezia yang berbuat baik kepadanya. Setiap paginya dia selalu menyapa, dan tidak pernah bosan meskipun ia hanya merespons oleh tatapan dingin dan datar. Naila tidak mau jika Kezia akan merasakan jatuh oleh orang-orang di sini, itu adalah alasan utama Naila selalu menjaga jarak dari Kezia meskipun Kezia selalu berusaha menghapus jarak di antaranya.

Ingin sekali Kezia berbicara dan mengungkapkan semua racikan yang telah berkemelut dipikirannya, tapi, ia rasa sekarang bukanlah waktu yang tepat. Kezia takut menyulut perasaan Naila, tidak menutup kemungkinan Naila akan bertindak tegas jika bertanya mengenai keluarganya. Untuk pagi ini, Kezia lebih memilih diam membiarkan simfoni hujan dan obrolan tidak jelas dari teman-teman memenuhi pendengarannya.

Naila menatap buku bacaannya, mungkin hanya buku bacaan yang menjadi temannya sampai saat ini. Hanya buku yang bisa mengerti perasaan Naila di setiap harinya, ia butuh hiburan, dan buku yang dibaca selalu menghiburnya.

Tiba-tiba semua aktivitas yang sedang berlangsung di sini terhenti saat wali kelas masuk ke dalam kelas bersamaan dengan hujan reda. Guru yang kira-kira berusia empat puluh tahun itu, menjelaskan tentang semua kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi setiap masukan guru lain yang mengajar di kelas ini. Bahkan beliau menyebutkan siswa yang memiliki masalah dengan nilai, tidak sedikit yang menyoraki siswa-siswa tersebut tak terkecuali Naila yang bergeming menatap dingin ke arah beliau.

Waktu berotasi begitu cepat. Tak terasa bel istirahat telah berbunyi, membuat seluruh pengisi kelas berhamburan keluar memecah suara rintik hujan yang berstatus gerimis itu. Seperti biasa, Kezia selalu memberitahu kepada Naila jika hendak melaksanakan salat Duha.

Naila berjalan keluar kelas, perutnya sudah meracau meminta diisi dengan sesuatu. Naila sedikit menundukkan kepalanya, ia tidak mau melihat bibir orang-orang yang ramai menjatuhkannya terekam begitu saja oleh matanya.

Setelah membeli beberapa jenis makanan dan satu gelas air mineral, perjalanan menuju kelas sedikit terhambat karena ada tubrukan dari tiga perempuan yang kemarin menghinanya setelah bermasalah dengan Bebi.

“Cewek sial!” ujar Ninda.

“Pergi ke laut sana, muak gue lihat wajah pucat lo,” kata Ana selanjutnya.

“Hus, mending lo diam saja di rumah, gak usah sekolah bikin ngeri aja,” tambah Evi,

Naila tidak peduli dengan sikap mereka, ia melanjutkan langkahnya. Lagi-lagi langkahnya terahan, sekarang tiga cowok familiar yang menghadangnya.  Hendak melewati dari berbagai celah, mereka gesit menutupi jalan.

“Permisi, aku mau lewat.” Naila berusaha sopan, tapi balasan mereka dengan tawa menjatuhkan.

“Punya salah, tapi lo berlagak seperti tidak punya salah. Ingat ya urusan jus jatuh ke baju gue sama pacar gue belum selesai, sebelum lo merasakan apa yang gue dan pacar gue rasakan.”

Naila tertegun. Apa yang akan dia lakukan?

“Sebelum lo pergi ke kelas, gue ingin lo mandi jus dulu.” Regan menumpahkan jus jeruk ke tubuh Naila.

Naila terkejut bukan main, sampai ia mundur beberapa langkah. Orang-orang di sini hanya melihatnya dengan senyum menyeramkan, mendukung apa yang Regan lakukan padanya. Detik berikutnya, Naila merasa bersyukur karena Kezia datang dengan salah satu guru BK, membuat Regan tersentak dan membuang jus itu ke sembarang arah.

“Regan!” teriak Ibu Arini.

Ibu Arini menatap tajam ke arah Regan. “Kenapa kamu melakukan itu? Kamu itu ya sudah berkali-kali belum berubah juga. Ayo ikut ibu ke ruang BK, kamu juga.” Ibu Arini menyuruh Regan dan Naila untuk masuk ke ruang BK.

Regan dan Naila duduk berdampingan menghadap Ibu Arini yang tidak meluputkan sorot matanya yang tajam. Dengan santainya, Regan membuang muka dari Ibu Arini. Sedangkan Naila menundukkan kepalanya, menatap noda kuning yang terlukis di bajunya.

“Regan, ini kesekian kalinya kamu membuat ulah. Ibu ingin kamu telepon orang tuamu sekarang juga!” tegas Ibu Arini.

“Tidak bisa,” jawab Regan singkat dan masih tak acuh dengan sorot mata mengerikan yang diberikan Ibu Arini.

“Kenapa? Setiap kali kamu masuk BK jawaban kamu itu mulu, padahal orang tuamu masih lengkap. Kalo begitu biar ibu yang telepon.” Ibu Arini masih mepertahankan suara tegasya.

Seketika Regan melempar pelan ponselnya ke depan Ibu Arini, dengan layar ponsel terpampang nomor orang tuanya. Segera, Ibu Arini menulis dan mulai menghubungi satu persatu nomor yang tertera di sana. Namun, detik berikutnya beberapa dari nomor itu tidak aktif.

“Regan, kamu jangan main-main. Mana nomor orang tuamu, ini sudah tidak aktif. Ibu tidak habis pikir, bagaimana reaksi orang tua kamu kalo lihat sikap kamu seperti ini.” Ibu Arini berusaha mengatur napasnya.

“Sudah Bu, kalo mau hukum-hukum aja. Ini aku yang bermasalah orang tuaku enggak,” balas Regan santai.

Naila masih bergeming, membiarkan lontaran kata dari mulut dua orang yang berada di sekitarnya memenuhi telinganya. Sebenarnya, Naila sangat takut dengan sikap Regan yang benar-benar tidak sopan kepada gurunya.

“Justru, dengan adanya orang tua kamu, mungkin kamu akan malu dan bisa berhenti bertindak yang negatif. Regan, sekarang berikan nomor orang tuamu, agar mereka bisa memberi pelajaran kepadamu.” Ibu Arini mendesak Regan agar segera memberikan nomor orang tuanya.

Regan menatap Ibu Arini. “Pelajaran? Mereka sudah memberiku banyak pelajaran, tapi mereka juga yang membuatku ragu, dengan pelajaran yang mereka berikan kepadaku. Mereka selalu mengajarkanku tentang kebaikan, tanggung jawab, tapi mereka malah berseteru, yang jelas bertolak belakang dengan apa yang mereka ajarkan. Ibuku sakit, dan laki-laki pengecut itu pergi. Ini adalah alasanku, kenapa aku selalu tidak peduli jika Ibu mengungkit tentang orang tuaku.” Regan menarik napas panjang, lalu ia hempaskan dengan kasar. “Akan aku antar kamu pulang, dan aku akan bersihkan lorong kelas dua belas, begitukan hukumannya?”

Regan bangkit dari hadapan Ibu Arini, dan berisyarat agar Naila mengikutinya. Ninda yang sedari tadi menunggu di luar dicuekkan oleh Regan bahkan kedua temannya. Ya, seperti inilah hukuman bagi siswa GHS yang keterlaluan seperti Regan. Meminta maaf kepada orang tua korban, lalu membersihkan area tingkat kelasnya.

Ini merupakan kali ketiga Regan di hukum seperti ini, dan kasusnya sama. Membully siswa, dengan sangat keterlaluan.

“Cepetan naik!” perintah Regan membuat Naila naik ke motornya.

Selama di perjalanan mereka diam, tidak ada yang berani untuk membuka suaranya. Naila merasa kacau saat mendengar penjelasan Regan saat di ruang BK. Pikirannya langsung memberi kesimpulan dari ucapan laki-laki terkenal ini, bahwa dia adalah korban broken home. Selama di perjalanan, Naila hanya berucap sekata-dua kata menunjukan letak rumahnya.

Regan menghentikan motornya di depan sebuah rumah yang cukup mewah. Regan sangat ingin membentak, kalau Naila ini dari orang berada bahkan di halamannya terdapat satu unit mobil yang ditutupi jas.

“Ter-rima kasih,” ucap Naila, tapi Regan malah berjalan menuju rumahnya dan mengetuk pintu. Naila sangat terkejut, apa yang akan ia lakukan?

“Kamu siapa?” Beberapa detik kemudian, seorang wanita menyambut kedatangannya dengan raut penasaran. Bahkan, wanita itu langsung terbelalak melihat Naila dengan rona kuning bertengger di seragamnya. “Kamu ini apa-apaan sih, kok baju kamu bisa begini. Ingat ya, jangan buat aku sama paman kamu malu. Udah di sekolahin di sekolah favorit, di kasih baju yang mahal, tas mahal, kamu nodai seperti ini. Kamu itu tidak tahu terima kasih, cepat masuk jangan sampai tetangga di sini lihat baju kamu, bisa-bisa mereka nyinyir. Dan kamu sekarang pergi, dan terima kasih udah nganterin cewek ini!” seloroh wanita itu, membuat Regan mengerutkan dahinya, heran.

Pintu rumah ini di tutup dengan cukup keras. Saat Regan memutar tubuhnya, samar-samar telinganya mendengar wanita itu masih memarahi Naila dengan ucapan yang lebih pedas dari sebelumnya. Mendapatkan perlakuan seperti itu, terbesit sesuatu di hatinya.

Dengan rasa penuh tanya, Regan kembali ke sekolahnya. Sekarang baru pukul sebelas siang, dan masih ada lima jam lagi dirinya harus mendekam di sekolahnya. Setelah itu ia akan menjalankan hukuman atas kelakuannya.

O0O

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Konstelasi
915      477     1     
Fantasy
Aku takut hanya pada dua hal. Kehidupan dan Kematian.
Drama untuk Skenario Kehidupan
10693      2161     4     
Romance
Kehidupan kuliah Michelle benar-benar menjadi masa hidup terburuknya setelah keluar dari klub film fakultas. Demi melupakan kenangan-kenangan terburuknya, dia ingin fokus mengerjakan skripsi dan lulus secepatnya pada tahun terakhir kuliah. Namun, Ivan, ketua klub film fakultas baru, ingin Michelle menjadi aktris utama dalam sebuah proyek film pendek. Bayu, salah satu anggota klub film, rela menga...
ZAHIRSYAH
6622      1948     5     
Romance
Pesawat yang membawa Zahirsyah dan Sandrina terbang ke Australia jatuh di tengah laut. Walau kemudia mereka berdua selamat dan berhasil naik kedaratan, namun rintangan demi rintangan yang mereka harus hadapi untuk bisa pulang ke Jakarta tidaklah mudah.
Love: Met That Star (석진에게 별이 찾았다)
1861      1043     2     
Romance
Kim Na Byul. Perempuan yang berpegang teguh pada kata-kata "Tidak akan pacaran ataupun menikah". Dirinya sudah terlanjur memantapkan hati kalau "cinta" itu hanya sebuah omong kosong belaka. Sudah cukup baginya melihat orang disekitarnya disakiti oleh urusan percintaan. Contohnya ayahnya sendiri yang sering main perempuan, membuat ibunya dan ayahnya berpisah saking depresinya. Belum lagi teman ...
Nightmare
447      307     2     
Short Story
Malam itu adalah malam yang kuinginkan. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan dan bernyanyi bersama di taman belakang rumahku. Namun semua berrubah menjadi mimpi buruk. Kebenaran telah terungkap, aku terluka, tetesan darah berceceran di atas lantai. Aku tidak bisa berlari. Andai waktu bisa diputar, aku tidak ingin mengadakan pesta malam itu.
To The Bone
623      383     0     
Romance
Posting kembali.. Sedikit di Revisi.. --- Di tepi pantai, di Resort Jawel Palace. Christian berdiri membelakangi laut, mengenakan kemeja putih yang tak dikancing dan celana pendek, seperti yang biasa ia pakai setiap harinya. > Aku minta maaf... karena tak bisa lagi membawamu ke tempat-tempat indah yang kamu sukai. Sekarang kamu sendirian, dan aku membenci itu. Kini kamu bisa berlari ...
Under The Darkness
59      56     2     
Fantasy
Zivera Camellia Sapphire, mendapat sebuah pesan dari nenek moyangnya melalui sebuah mimpi. Mimpi tersebut menjelaskan sebuah kawasan gelap penuh api dan bercak darah, dan suara menjerit yang menggema di mana-mana. Mimpi tersebut selalu menggenangi pikirannya. Kadangkala, saat ia berada di tempat kuno maupun hutan, pasti selalu terlintas sebuah rekaman tentang dirinya dan seorang pria yang bah...
THE CHOICE: PUTRA FAJAR & TERATAI (FOLDER 1)
3337      1255     0     
Romance
Zeline Arabella adalah artis tanah air yang telah muak dengan segala aturan yang melarangnya berkehendak bebas hanya karena ia seorang public figure. Belum lagi mendadak Mamanya berniat menjodohkannya dengan pewaris kaya raya kolega ayahnya. Muak dengan itu semua, Zeline kabur ke Jawa Timur demi bisa menenangkan diri. Barangkali itu keputusan terbaik yang pernah ia buat. Karena dalam pelariannya,...
The Story of Fairro
2820      1179     3     
Horror
Ini kisah tentang Fairro, seorang pemuda yang putus asa mencari jati dirinya, siapa atau apa sebenarnya dirinya? Dengan segala kekuatan supranaturalnya, kertergantungannya pada darah yang membuatnya menjadi seperti vampire dan dengan segala kematian - kematian yang disebabkan oleh dirinya, dan Anggra saudara kembar gaibnya...Ya gaib...Karena Anggra hanya bisa berwujud nyata pada setiap pukul dua ...
Our Different Way
5460      2093     0     
Romance
Novel ini mengisahkan tokoh utama bernama Haira, seorang siswa SMA berusia tujuh belas tahun yang baru saja rujuk kembali dengan pacarnya, Gian. Mereka berdua tentu senang karena bisa kembali merajut kasih setelah tidak pernah bertemu lebih dari setahun akibat putus. Namun, di tengah hubungan yang sedang hangat-hangatnya, mereka diterpa oleh permasalahan pelik yang tidak pernah mereka bayangk...