Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya.

Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah sem...Read More >>"> REGAN (Chapter 5: SISI LAIN REGAN) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - REGAN
MENU
About Us  

Bel pulang telah berbunyi, membuat gaduh seantero Ganesha High School. Para murid, berhamburan keluar kelas dengan riuh kebahagiaan. Tampak, sebagian kelas XII IPS 1 sibuk memasukkan peralatan sekolahnya. Sampai dua cowok berpenampilan agak kusut, dengan derai peluh di wajahnya muncul di ambang pintu kelas, membuat pengisi kelas terdiam sejenak menatap dua cowok tersebut.

Rama menghampiri mereka sambil tersenyum tipis. “Udah proyek di mana?” tanya Rama dengan tawa mengejek. “Kalian berdua parah banget jadi orang, yang satu terjebak game online, yang satu lagi terjebak game offline.” Rama kembali tertawa.

“Nggak apa-apa, yang penting gue puas. Sabtu besok gue turnamen, doain biar menang duit!” ujar Gema sambil berlalu melewati Rama.

“Gue cuma mau bilang, lusa lo harus siap dengan semua tugas sekolah gue.” Regan berlalu dari hadapan Rama menghadap Ana.

Ana masih sibuk dengan peralatan sekolahnya. Tanpa menatap ke arah Regan yang tiba-tiba hadir dibelakangnya, Ana langsung menyambut dengan ketus.

“Apa?”

“An, mau gak lo pulang bareng sama gue?” tanya Regan.

“Mending sama aku Gan,” timpal Evi cepat.

“Gue nanya Ana bukan lo, Vi. An? Mau kan?” ujar Regan.

Ana menggendong tasnya lalu menghadap Regan. Dengan tatapan malas, serta senyum tipis yang menyertainya, Ana berdecih. “Gan, Gan. Sejak kapan lo jadi seperti ini? Biasanya lo itu gak pernah seperti ini. Ingat ya, sampai kapan pun gue enggak akan pernah mau jalan sama lo.” Ana beranjak dari hadapan Regan dengan sedikit menyenggolnya.

“Tapi gue kan bawa motor,” balas Regan yang dibalas dengan lafal penolakan dari mulut Ana.

Regan menaikkan bahunya. Baru saja ia memutar tubuhnya, Ninda telah berlalu dari hadapannya tanpa menoleh sedikit pun. Regan menghela napas pendek kemudian tersenyum, dan berjalan menuju bangkunya. Regan menjatuhkan tubuhnya, seraya meraih buku lalu mengipaskan ke wajahnya.

Setelah diperhatikan sejauh ini, hanya Ninda yang merespons ‘baik’ setiap aksi yang dilakukannya. Regan semakin yakin, bahwa Ninda yang akan menjadi garis finis dalam permainan ini. Sekarang, yang perlu Regan pikirkan adalah waktu yang tepat untuk memastikan garis finisnya.

Regan telah menaiki motor ninja merahnya. Dengan tatapan yang tajam, Regan menarik gas dan mengatur kuplingnya. Kaki kirinya begitu lihai dalam mempermainkan persneling. Jarak yang ditempuh oleh Regan cukup jauh, dan cukup padat di jalanan. Hal itu membuat Regan harus berkali-kali menghela napas kasar melihat keadaan jalanan ibukota yang seperti ini.

Rumah bak istana kerajaan adalah pelabuhan yang dituju olehnya. Pak Yayan yang ditugaskan untuk menjaga tanaman hias halaman rumah, menyambut kedatangan putra sulung dari keluarga Megantara. Pemilik perusahaan tas dan kuliner yang mendunia, dengan puluhan pabrik dan restoran tersebar di Indonesia dan negara asia tenggara lainnya.

Bukan hanya Pak Yayan, Bi Surti pun menyambut kedatangannya. Seperti biasa beliau menyiapkan makanan untuknya sekaligus merawat ibunya yang sedang terbaring lemah di kamar. Inilah yang membuat Regan menjadi tidak terlalu peduli terhadap sekolahnya. Ayahnya sibuk mengurus perusahaan, bahkan sekarang beliau ada di Yogyakarta untuk meninjau pembangunan pabrik di sana.

Regan merasa hidupnya sangat monoton, tidak ada belaian kasih sayang sang ayah. Dan kini ibunya sakit parah. Selain perdebatan sebagai pemicu turunnya kesehatan beliau, hal ini juga di disebabkan karena ibunya pemikir keras—terlihat beliau sering melamun jarang berbicara apalagi tersenyum.

Saat dirinya melintas melewati kamar sang ibu, sekilas netranya menangkap perempuan hebat sedang tertidur dengan balutan selimut. Samar-samar Regan mengembangkan senyum untuk ibunya.

Semenjak Regan memasuki SMA, orang tuanya sering bertengkar sampai mengeluarkan kata-kata kasar bernada kutukan. Dari sana kondisi ibunya tiba-tiba down. Ketika Regan duduk di kelas sebelas pun sama, akibat dari perdebatan tersebut perpisahan terjadi di antara keduanya. Seminggu sepeninggalan ayah, kondisi ibunya benar-benar menurun drastis dan berakhir di ruang rawat inap rumah sakit selama beberapa hari.

Pikiran Regan sangat kacau, melihat orang tuanya sering bertengkar. Tidak ada lagi perhatian, tidak ada lagi kebersamaan, tidak ada lagi kebahagiaan, semuanya berjalan layaknya orang asing yang berseliweran di hotel.

Bi Surti menyiapkan minum dan beberapa makanan ringan ke kamar Regan yang memiliki fasilitas hotel bintang lima. “Kak, ini camilannya.”

“Makasih Bi. Kondisi ibu gimana?” tanya Regan.

“Alhamdulillah, sekarang ibu udah mau bicara lagi, dan pokoknya sekarang kondisi ibu udah ada peningkatan,” jelas Bi Surti.

“Bi, kalo ada apa-apa bilang ya, dan kalo ibu minta apa-apa tolong kasih. Masalah uang, Bibi tinggal bilang aja. Dan,” Regan menghela napas pendek, “Bi, terima kasih udah jagain ibu.”

Bi Surti menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. “Iya, enggak apa-apa. Kalo begitu bibi permisi dulu.”

Sepeninggalan Bi Surti, Regan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tidak terbayang olehnya, keluarga yang dulunya penuh kasih sayang kini runtuh begitu saja. Regan tidak menyalahkan siapa pun, yang jelas dia benar-benar benci dan kecewa dengan orang tuanya.

Regan meraih ponselnya, tanpa berpikir panjang ia langsung menekan ikon game PUBG di layar ponselnya. Ia mulai mengundang Gema dan juga Rama untuk main bareng. Bisa dibilang, hanya mereka yang selalu menghiburnya selama ini.

Setelah berjam-jam Regan bersitatap dengan ponselnya, ia menyudahi main PUBG bersama teman-temannya. Pikirannya, malah mengingatkan tentang game yang Rama berikan untuknya. Cekatan, ia mengirim pesan kepada Ana yang berisi ajakan untuk makan malam, malam ini.

Menunggu selama beberapa jam, hingga pukul sepuluh malam tidak ada balasan darinya. Namun, detik berikutnya cewek itu membalasnya.

Ups! Udah jam sepuluh, sorry ya!

Regan menghela napas pendek. Lalu ia melempar ponselnya ke sembarang arah, di sini pikirannya mulai berkutat tentang dua cewek yang telah fiks untuk menjadi garis finisnya.

Oke, jika Ninda menyetujui acara makan malam besok, akan gue usahakan, besok adalah akhir dari permainan ini. Tekadnya.

Regan memasang earphone, sebuah lagu dari John Legend berhasil membawa dirinya terbang mengarungi alam mimpi yang entah di mana ia akan berlabuh.

O0O


How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
U&I - Our World
329      222     1     
Short Story
Pertama. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu indah, manis, dan memuaskan. Kedua. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu menyakitkan, penuh dengan pengorbanan, serta hampa. Ketiga. Bagi sebagian orang, kisah cinta itu adalah suatu khayalan. Lalu. Apa kegunaan sang Penyihir dalam kisah cinta?
PELANGI SETELAH HUJAN
419      293     2     
Short Story
Cinta adalah Perbuatan
Dearest Friend Nirluka
59      54     0     
Mystery
Kasus bullying di masa lalu yang disembunyikan oleh Akademi menyebabkan seorang siswi bernama Nirluka menghilang dari peradaban, menyeret Manik serta Abigail yang kini harus berhadapan dengan seluruh masa lalu Nirluka. Bersama, mereka harus melewati musim panas yang tak berkesudahan di Akademi dengan mengalahkan seluruh sisa-sisa kehidupan milik Nirluka. Menghadapi untaian tanya yang bahkan ol...
Heya! That Stalker Boy
507      299     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
Snow
2449      810     3     
Romance
Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan
Pesona Hujan
885      467     2     
Romance
Tes, tes, tes . Rintik hujan kala senja, menuntun langkah menuju takdir yang sesungguhnya. Rintik hujan yang menjadi saksi, aku, kamu, cinta, dan luka, saling bersinggungan dibawah naungan langit kelabu. Kamu dan aku, Pluviophile dalam belenggu pesona hujan, membawa takdir dalam kisah cinta yang tak pernah terduga.
27th Woman's Syndrome
9661      1807     18     
Romance
Aku sempat ragu untuk menuliskannya, Aku tidak sadar menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya. Orang ketiga? Aku bahkan tidak tahu aku orang ke berapa di hidupnya. Aku 27 tahun, tapi aku terjebak dalam jiwaku yang 17 tahun. Aku 27 tahun, dan aku tidak sadar waktuku telah lama berlalu Aku 27 tahun, dan aku single... Single? Aku 27 tahun dan aku baru tahu kalau single itu menakutkan
HEARTBURN
328      235     2     
Romance
Mencintai seseorang dengan rentang usia tiga belas tahun, tidak menyurutkan Rania untuk tetap pada pilihannya. Di tengah keramaian, dia berdiri di paling belakang, menundukkan kepala dari wajah-wajah penuh penghakiman. Dada bergemuruh dan tangan bergetar. Rawa menggenang di pelupuk mata. Tapi, tidak, cinta tetap aman di sudut paling dalam. Dia meyakini itu. Cinta tidak mungkin salah. Ini hanya...
Nina and The Rivanos
8466      1903     12     
Romance
"Apa yang lebih indah dari cinta? Jawabannya cuma satu: persaudaraan." Di tahun kedua SMA-nya, Nina harus mencari kerja untuk membayar biaya sekolah. Ia sempat kesulitan. Tapi kemudian Raka -cowok yang menyukainya sejak masuk SMA- menyarankannya bekerja di Starlit, start-up yang bergerak di bidang penulisan. Mengikuti saran Raka, Nina pun melamar posisi sebagai penulis part-time. ...
The Ruling Class 1.0%
1161      474     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?