Read More >>"> Take It Or Leave It (||Mulai Mendekat||) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Take It Or Leave It
MENU
About Us  

Sebagai seorang manusia, kita tidak akan bisa meminta atau mengatur untuk manusia yang lain menyukai atau membenci diri kita. 

Namun pada intinya, bagaimanapun pandangan mereka, yang harus kita lakukan hanyalah tetap menjadi diri sendiri, jadilah versi terbaik menurut diri kita pribadi. 

Karena kita tidak hidup untuk mereka, merekapun tidak hidup untuk kita, 

sehingga yang suka akan tetap tinggal, dan yang membenci akan tetap mencari kesalahan.

***

“Hm…” Helaan napas panjang lolos begitu saja dari mulut Aisyah, membuat ke empat anggota kelompoknya yang lain memandangnya bersamaan. 

“Eh, kenapa? Kok, pada ngelihatin aku kayak gitu?” 

“Kamu kenapa? Kayak beban hidup berat banget gitu!”  Tania berkomentar paling dulu, karena untuk pertama kalinya dia mendengar helaan napas frustrasi dari seorang Aisyah.

“Beban hidup memang berat, Tan. Hehehe. Yang ringan itu ucapan julid para netizen.”

“Yang sering kena julid, mah, paham atuh gimana rasanya.” Pani ikut menimpali.

“Heh, maaf, Ram. Jadi bahas diluar topik, kan jadinya.” Aisyah yang tersadar kalau mereka masih berada di pertengahan diskusi segera menghakhiri obrolan yang bisa menghilangkan kefokusan mereka.

“Nggak apa-apa, kita istirahat beberapa menit aja dulu kalau gitu. Nanti kita lanjutin lagi.” Rama yang memang menjadi ketua kelompok segera memberi usul, karena memang mereka sudah cukup lama berdiskusi untuk siang hari ini.

“Alhamdulillah, dari tadi, kek!” Sendy segera bangkit karena memang dari tadi dia merasakan perutnya memberontak minta diisi. 

Mereka berlima sekarang tengah berada di kantin, tempat diskusi ternyaman karena jika lapar tidak perlu berjalan jauh untuk mencari makan.

“Kalian nggak mau pesan, kah?” 

“Ya maulah, emang kamu aja yang lapar? Kita juga kali! Mikir itu butuh tenaga yang banyak,” Timpal Tania. Dia juga ikut bangkit.

“Pesan apa, guys? Biar aku pesanin, mumpung berbaik hati. Tenang nanti Sandy yang bayarin.” Geplakan ringan mendarat di kepala Tania yang tertutup jilbab, siapa lagi pelakunya kalau bukan sang pemilik nama yang dizholimi oleh Tania.

“Astaghfirullah! Jadi calon imam itu harus lemah lembut, Sen! Jangan main pukul sana pukul sisi aja, entar KDRT, Loh, Mau masuk penjara?”

Pembicaraan mulai tidak jelas dari dua manusia random yang Aisyah temukan satu kelas dengannya.

“Eh, eh, eh! Urusan rumah tangga kalian jangan diumbar di sini dulu! Cepat sana ke bibi kantin.” Bagaimanapun juga drama rumah tangga ini harus segera diselesaikan, jika tidak ingin memakan waktu sampai berjam-jam.

“Aku Es kelapa, ya, satu,” ucap Aisyah dan Rama serentak. Membuat ketiga manusia di depan mereka menatap diam. Rama yang menyadari kecanggungan segera membuka suara kembali.

“Es kelapanya dua, yang satu jangan pakaiin jeruk nipis terlalu banyak.” Aisyah menunduk, itu pesanan es kelapa yang sering dia ucapkan.

“Ada lagi, Sya?” 

“Cukup itu aja.”

 Rama mengangguk. Tatapan rama beralih ke arah Pani.

“Kamu, mau pesan apa, Pan?” tanya Rama, Pani terlihat berpikir sejenak.

“Samain sama kamu, deh, Tan.” 

Tania mengangguk, akhirnya Sandy dan Tania berjalan untuk memesan. 

Pani sendiri juga merasa kecanggungan terjadi di dekatnya, Aisyah yang tengah sibuk dengan laptop dan Rama yang kembali memeriksa hasil diskusi mereka, membuat keadaan semakin sepi.

“Oh, ya, Sya. Maafin sikap Rini tadi pagi, ya.” 

Aisyah melempar senyum, mengisyaratkan bahwa dia memang tidak apa-apa. Wajar saja jika Rini curiga dengannya, dia tadi pagi dalam keadaan membawa tas Rama  ditambah lagi ada Tiyas yang suka sekali mengadu domba. Salah Aisyah yang tidak menjelaskan kronologi tas Rama yang ada di tangannya, karena Aisyah berpikir Rini akan seperti biasa, akan acuh jika mendengar Tiyas mulai memancing rasa cemburunya. Namun dugaannya tadi pagi salah besar, pada akhirnya Rini terhasut oleh ucapan Tiyas dan menyalahkannya.

“Sya…” Aisyah mendongak mendengar namanya dipanggil. Sosok Faiz terlihat berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk.

“Iya, kak?” 

“Boleh ikut aku sebentar?” Mata lentik itu menatap Pani sejenak seakan meminta persetujuan. Pani mengangguk, ia yang sudah tahu bahwa Faiz yang sekarang menghampiri mereka seminggu yang lalu sudah menyatakan perasaannya kepada Aisyah.

“Tunggu sebentar, ya.” Rama ikut mengangguk, meski tak paham dengan apa yang terjadi, tapi sepertinya cowok yang memanggil Aisyah memiliki urusan penting dengan gadis bermata cokelat itu.

Aisyah berjalan mengikuti langkah Faiz yang membawanya keluar dari kantin, sepertinya kakak seniornya itu akan membawanya ke taman kampus. Aisyah memantapkan hati, setelah satu minggu berusaha untuk menghindar, pada akhirnya Aisyah memang harus menentukan pilihan. Dan sekarang adalah waktu yang tepat.

“Maaf, ya. Kalau Kakak terdengar memaksa kali ini. Tapi, sudah satu minggu kamu  belum memberi jawaban.” 

Aisyah mengangguk paham.

“Apa sudah ada jawabannya?” Faiz terdengar ragu bertanya, namun satu minggu ini dia benar-benar tidak tenang karena Aisyah masih tetap menggantungkan jawabannya. Terlebih lagi dia sering berpapasan dengan Aisyah tanpa sengaja di asrama.

“Aisyah boleh bertanya satu hal, nggak, Kak?”

“Boleh, apapun itu. Kakak akan menjawabnya.” 

Tarikan napas kembali terdengar lolos dari bibir Aisyah.

“Dengan alasan apa, Kakak berani mengungkapkan perasaan Kakak?”

“Karena kakak ingin Aisyah tahu.”

“Lalu, Setelah itu?” 

“I-iya, kalau Aisyah menerima, maka kita akan menjalani sebuah hubungan.”

“Hubungan seperti apa?”

“Kita pacaran dulu, setelah kita wisuda, dan… jika masih bertahan. Maka kita akan melanjutkannya ke jenjang yang lebih serius.”

“Maaf, kak. Tapi Aisyah nggak mau pacaran.”

“Kenapa? Kita pacarannya baik-baik, kok. Nggak akan berduaan, nggak akan pegang-pegangan. Malah, dengan kita pacaran, ada yang bisa ingatin satu sama lain untuk beribadah.” Aisyah tersenyum kecut.

“Apapun alasannya, perbuatan yang pada dasarnya memang tidak dibolehkan akan tetap tidak boleh kak, jangan menjadikan ibadah menjadi sebuah topeng untuk menutupi kemaksiatan tersebut. Ibaratnya babi nggak akan mungkin menjadi halal karena dimakan dengan mengucapkan bismillah, begitupun pacaran tidak akan jadi halal sekalipun hanghaoutnya ke pengajian, bahkan makkah sekalipun. Maaf, bukan maksud Aisyah menggurui, tapi Aisyah ingin mengungkapkan apa yang Aisyah yakini. Karena memang dari awal Aisyah tidak ingin pacaran. Dan memang untuk saat ini Aisyah juga belum siap menjalani suatu hubungan. Tapi jika memang kakak kekeh, silahkan datang temui orang tua Aisyah.”

“Bukankah itu terlalu cepat, sya?”

“Jika kakak serius, Kakak akan datang di saat sudah benar-benar siap, bukan hanya menjanjikan sebuah hubungan yang tanpa kepastian, karena tanpa pembuktian, semua itu hanya sebuah omong kosong. Permisi, Assalamu’alaikum.” 

Lagi dan lagi Aisyah menarik napas panjang, namun kali ini ada kelegaan yang dia rasakan, setidaknya dia sudah memberitahu apa yang dia rasakan. Laki-laki yang benar-benar mencintai, dia tidak akan menjerumuskan perempuan yang dia cintai  ke dalam hubungan yang jelas-jelas sudah di larang. Jika memang benar-benar cinta, jalan yang paling indah adalah menghalalkannya 

Terdengar munafik memang, karena zaman sekarang istilah pacaran sudah menjadi hal yang sudah tidak asing lagi. Tapi apa salahnya, dia mencoba mempertahankan prinsip bahwa jika tidak sanggup untuk menghalalkan maka lebih baik tinggalkan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Luka Adia
688      417     0     
Romance
Cewek mungil manis yang polos, belum mengetahui apa itu cinta. Apa itu luka. Yang ia rasakan hanyalah rasa sakit yang begitu menyayat hati dan raganya. Bermula dari kenal dengan laki-laki yang terlihat lugu dan manis, ternyata lebih bangsat didalam. Luka yang ia dapat bertahun-tahun hingga ia mencoba menghapusnya. Namun tak bisa. Ia terlalu bodoh dalam percintaan. Hingga akhirnya, ia terperosok ...
Yang Terukir
713      451     6     
Short Story
mengagumi seorang cowok bukan lah hal mudah ,ia selalu mencurahkan isi hatinya melalui sebuah pena,hingga suatu hari buku yang selama ini berisi tentang kekagumannya di temukan oleh si cowok itu sendiri ,betapa terkejutnya ia! ,kira kira bagaimana reaksi cowok tersebut ketika membaca buku itu dan mengetahui bahwa ternyata ada yang mengaguminya selama ini? Yuk baca:)
Our Different Way
3814      1584     0     
Romance
Novel ini mengisahkan tokoh utama bernama Haira, seorang siswa SMA berusia tujuh belas tahun yang baru saja rujuk kembali dengan pacarnya, Gian. Mereka berdua tentu senang karena bisa kembali merajut kasih setelah tidak pernah bertemu lebih dari setahun akibat putus. Namun, di tengah hubungan yang sedang hangat-hangatnya, mereka diterpa oleh permasalahan pelik yang tidak pernah mereka bayangk...
My Doctor My Soulmate
69      62     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
The Difference
7901      1726     2     
Romance
Diana, seseorang yang mempunyai nazar untuk berhijab setelah ada seseorang yang mengimami. Lantas siapakah yang akan mengimami Diana? Dion, pacar Diana yang sedang tinggal di Amerika. Davin, sahabat Diana yang selalu berasama Diana, namun berbeda agama.
Lullaby Untuk Lisa
3818      1288     0     
Romance
Pepatah mengatakan kalau ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Tetapi, tidak untuk Lisa. Dulu sekali ia mengidolakan ayahnya. Baginya, mimpi ayahnya adalah mimpinya juga. Namun, tiba-tiba saja ayahnya pergi meninggalkan rumah. Sejak saat itu, ia menganggap mimpinya itu hanyalah khayalan di siang bolong. Omong kosong. Baginya, kepergiannya bukan hanya menciptakan luka tapi sekalig...
Antropolovegi
97      88     0     
Romance
"Ada satu hubungan yang lebih indah dari hubungan sepasang Kekasih Kak, Hubungan itu bernama Kerabat. Tapi kak, boleh aku tetap menaruh hati walau tau akhirnya akan sakit hati?" -Dahayu Jagat Raya. __________________________ Sebagai seseorang yang berada di dalam lingkup yang sama, tentu hal wajar jika terjadi yang namanya jatuh cinta. Kebiasaan selalu berada di sisi masing-masing sepanjang...
Sweet Equivalent [18+]
3314      932     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Hello, Kapten!
1031      545     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
LABIL (Plin-plan)
7264      1368     14     
Romance
Apa arti kata pacaran?