Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

Gulya,

    Jam menunjukan pukul 04.00 dimana waktunya seorang gadis membuka matanya dan memulai aktivitasnya. Gulya melihat ke arah jam yang terdapat di handphonenya “masih ngantuk”lirihnya sambil menggesek matanya. Melihat ke sekeliling dimana teman sekamarnya yang masih terlelap. Gulya menurunkan badannya dari atas ranjang menuju kamar mandi untuk wudlu, setelahnya membangunkan susan sang sahabat untuk menjalankan ibadah.

Selesai beribadah gulya menuju meja belajar untuk membaca beberapa buku yang akan di pelajari hari ini serta melihat jadwal dan email yang masuk dari tempat kerjanya. Hingga tak terasa matahari kini mulai menapakan rupanya. Gulya tersenyum dan membuka tirai di depan meja belajarnya.

Melihat kearah jam yang kini menunjukan pukul 06.20. gulya menutup bukunya dan bergegas menuju pantry untuk membuat sarapan di bantu oleh susan. “hari ini aku hanya masak yang sederhana ya nasi goreng serta sosis”ucap gulya menatap susan yang kini sedang menikmati kopi kesayangannya di pagi hari. Jika ada yang menannyakan tasya, gadis itu masih terbaring di karenakan bergadang mengerjakan tugas dan beruntungnya hanya terdapat kelas siang hari ini.

“tasya meminta di bangunkan tidak?”ucap susan pada gulya yang sedari tadi focus pada masakannya yang di balas gelengan “tapi lebih baik di tanya apa ingin sarapan atau tidak”balas gulya. Sudah kurang lebih 20 menit gulya bergelut dengan masakan yang kini sudah tersaji di meja makan.

“selamat pagi gulya”suara tasya mengalihkan pandangannya pada gadis yang kini terlihat berantakan “cuci muka, sikat gigi lalu ke sini untuk sarapan”mutlak gulya yang di balas dengusan tasya.”daripada habis mengerjakan tugas bukannya tasya terlihat seperti habis mabuk?”ucap susan yang kini sudah anteng duduk di kursi pantry. Gulya mengangguk “aku mendengar ya. Dan benar aku sempat mabuk. Maaf aku membeli satu kaleng bir”ucap tasya yang di angguki oleh gulya dan susan.

“jangan keseringan. Itu tidak baik untuk kesehatan”ucap susan yang di balas anggukan oleh tasya. Kini ketiga gadis sedang menikmati sarapannya di barengi dengan canda tawa.

  Pukul menunjukan pukul 10.00 dimana ketiga gadis kini telah rapi dengan pakaian yang akan digunakannya untuk pergi ke kampus. Tasya yang menggunakan dress selutut berwarna hitam di padukan blazer berwarna putih serta rambut yang diikat. Susan menggunakan pakaian gamis kuning tak lupa dipadukan hijab berwarna hitam. Terakhir gulya yang kini menggunakan baju berwarna abu serta rok span berbahan tebal berwarna putih dan hijab berwarna senada dengan pakaian.

Ketiganya berjalan beriiringan dengan santai karena kampus yang tidak terlalu jauh dari asrama yang di tempatinya.”hari ini ada presentasi lagi?”tanya tasya, gulya menggeleng “hari ini bagian susan bukan?”tanya gulya pada susan yang sedari tadi focus pada kertas di tangannya “aku gugup”ucap susan menatap kedua sahabatnya. Ruangan tasya berbeda dengan ruangan susan dan gulya di karenakan matakuliah yang di ambil mereka berbeda tentunya.

“aku akan pergi  ke perpustakaan terlebih dahulu”ucap gulya yang kini berbelok menju perpustakaan kampu “ada buku yang mau kau pinjam?”tanya susan yang pendapat anggukan dari gulya.

“kalau gitu, aku tungu di kelas ya”

“tidak”

“baiklah,,,akhirnya sampai juga di depan asramamu.ahhh tak terasa pada akhirnya aku menemanimu”ucap junhyung membuat gulya kesal “ya sudah !assalamualaikum!”ucap gulya dan berlalu. “bisa-bisanya aku terpedaya denga omomgannya!ish”kesal gulya yang kini berjalan menuju kamar susan, tasya dengan dirinya di lantai 5.

 Waktu menunjukan pukul 19.00. gulya kini bersiap membuka laptop untuk memulai meeting dengan salah satu publisher untuk membahas produksi bukunya. Untuk susan dan tasya sengaja pulang akan sedikit malam karena mengetahui bahwa gulya membutuhkan suasan tenang untuk meetingnya.

“jadi ilustrasinya akan menggunakan yang mana gulya?”

“aku sudah meminta pendapat pembaca dan mereka memilih ilustrasi yang di kerjakan kak deandra.”

“baiklah.kalau begitu. Dan mungkin untuk cetakan pertama hanya akan di cetak sesuai pesanan terlebih dahulu  yaitu sekitar 500 buku.”

“baiklah”

“seperti yang telah diumumkan untuk 100 orang pertama akan dapat tanda tangan dan give darimu. Untuk namanya sudah di cantumin untuk yang dapat 200 orang kedua akan diberikan tanda tanganmu”ucap ketua publisher. Gulya mengangguk.

“untuk tanda tangan apakah kamu akan ke Indonesia?atau kami yang kirimkan padamu?”ang datang sekitar 300 buku. Apa memungkinkan jika di kirim ke sini ?”

“mungkin. Tapi pasti akan ada biayanya”

“biar saya yang menangung biayanya. Karena tidak memungkinkan jika saya pergi ke Indonesia”

“baiklah. Kirimkan alamat nya dan sepertinya untuk mengetahui buku cetaknya seperti apa. Nanti akan kami kirimkan berbentuk soft file. Bacalah terlebih dahulu dan katakana done maka akan langsung di cetak”

“baik”

Pembicaraan berjalan dengan lancar hingga kini jarum jam menunjukan pukul 21.50. gulya menutup laptop dan melihat handphone “mereka belum datang?”ucap gulya yang kini berdiri dari tempat menuju pantry.menyeduh teh telang sambil kembali ke meja belajar

TING,,,,notifikasi dari handphone gulya yang menandakan ada pesan masuk

Crazy friends (susan,tasya,dan anda)

Tasya : kami akan pulang sebentar lagi ingin memesan apa?

Susan :tidak dengan toppoki

Gulya :kimbab sayur

Tasya :hanya itu?

Gulya : hotteok? Kalau ada 

Susan :oke done

Percakapan selesai. Kini gulya menutup handphonenya dan membuka surel yang di terima tidak lama setelah video meeting.

“cepat sekali”ucap gulya yang kini mulai membaca naskah novelnya yang akan diterbitkan sambil mendengarkan musik dari idol kesukaannya na minjae. Gulya tersentak dan kini menatap video di dalam layar laptopnya yang menampilkan na minjae yang sedang bernyanyi.

“bisa-bisanya aku mengingat moment itu”ucap gulya yang kini menutup matanya dan tersenyum.

Gulya pov

Aku membayangkan hari itu, hari dimana saat ke rumah sakit dan bertemu na minjae. Siap biln hatiku tidak berdegup?siapa bilang aku tidak senang? Aku tidak menceritakan pada siapapun jika aku bertemu dengannya biarkan ini menjadi rahasia diriku dan menjadi kenangan diingatanku.

“tapi pasti minjae tidak ingat aku, hanya aku yang merasa ini sanat special”lirihku lansung kesal sendiri,”astagfirullah…bisa bisanya aku”ucapku sambil memukul pelan kepalaku. Aku bangkit dari kursiku dan berjalan-jalan di ruangan menatap tablet “nanti aku akan membacanya kini mari lihat ada apa di cameraku”ucapku menyimpan tablet dan berjalan menuju nakas kasurku yang di sampingnya terdapat laci yang menyimpan camera milikku yang sudah lama tidak ku pakai.

“ahhh aku tidak sengaja memotretnya”ucapku yang kini menatap satu foto yang menjadi objekku. Seorang lelaki yang sedang bercanda gurau dengan anak kecil sambil memegang bendera lamabang organisasi social. Aku tersenyum menatap foto tersebut. Foto candid dimana sang objek bahkan tidak menyadari jika aku memotretnya dan aku tidak bermaksud untuk mengambil fotonya. Aku hanya mengambilnya karena sedang mendokumentasikan kegiatan social tersebut untuk jurnal klipingku saat itu.

“tampan”

“siapa yang tampan?”suara dari arah pintu mengagetkanku “salam dulu “ucapku sambil menyimpan camera di ranjang dan menuju pantry untuk melihat pesananku. “kimbab”ucapku sambil membuka kresek-kresek yang terdapat makanan yang di beli susan dan tasya.

“jadi kapan bukumu di rilis?”ucap tasya yang kini sudah berganti baju dan berjalan menuju pentry begitupula dengan susan.

“ beberapa bulan lagi”

“ya, harus sukses ya”

“baiklah .amin,,,”ucap ku “ayo makan bersama kimbabnya”ucapku setelah memotong kimbab dan menyajikannnya di piring “heooteoknya ,,,”ucapku yang tak melihat si manis kecil itu “aku ganti kue berbentuk ikan itu”ucap susan yang kini menunjuk kue bergambar ikan itu. Aku melihat dan menatap susan

“isinya coklat kesukaanmu”susan memberitahu membuatku tersenyum “gomawoyo”ucapku sambil tertawa memandang susan. 

Kami bertiga berbicara sambil memakan makanan yang di bawa tak lupa setelahnya kami langsung membereskan dan juga melakukan kegiatan masing-masing karena kini sudah menunjukan pukul 22.00.

“tidur?”tanya tasya padaku, aku mengangguk “aku sudah mempelajari materi besok. Aku juga lelah jadi sepertinya aku langsung tidur”ucapku yang mendapat anggukan dari tasya

“susan?”

“sama,,,aku juga mengantuk”ucap susan yang kini sudah berbaring di ranjangnya.

 Aku membuka mataku dan melihat handphone di meja nakas ku menunjukan pukul 02.00 dimana aku terbangun mencari air yang biasa aku simpan di meja kini kosong. Turun dari ranjang empuk ku menuju pantry untuk mengambil air. “bangun di jam segini lagi”ucapku kini duduk untuk minum. Rasa kantuk ku kembali menyerang dan kini aku kembali ke kasur untuk melanjutkan tidurku, namun

KRING,,,,suara handphone berbunyi menandakan ada telephone masuk aku melihat nomor Indonesia “serius ini malam sekali”ucapku langsung mengangkat telephone

“assalamualaikum.wr.wb. kakak”suara dari sebrang membuat gulya terbangun

“waalaikumsalam iya ada apa?” tanyaku pada seseorang menelphone,”kak aku ada di korea “ucapan dari sebrang membuatku kaget menatap handphone “ya?”

“aku lagi ada di korea”ucapnya membuatku tersadar jelas

“ko bisa?”

“heeeee,,,,,,,”

Aku masih terdiam dengan berita yang di beritahu adikku,dan menatap jam sekilas.”tidur saja di hotel” ucapku berakhir dan mengucapkan salam lalu menutup telephone.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sebuah Kisah Tentang Dirinya
1080      620     0     
Romance
Setiap orang pernah jatuh cinta dan mempunya ekspetasi tinggi akan kisah percintaannya. Namun, ini adalah kehidupan, tak selalu berjalan terus seperti yang di mau
Pahitnya Beda Faith
470      339     1     
Short Story
Aku belum pernah jatuh cinta. Lalu, aku berdo\'a. Kemudian do\'aku dijawab. Namun, kami beda keyakinan. Apa yang harus aku lakukan?
Hei, Mr. Cold!
412      331     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
Hug Me Once
8760      1973     7     
Inspirational
Jika kalian mencari cerita berteman kisah cinta ala negeri dongeng, maaf, aku tidak bisa memberikannya. Tapi, jika kalian mencari cerita bertema keluarga, kalian bisa membaca cerita ini. Ini adalah kisah dimana kakak beradik yang tadinya saling menyayangi dapat berubah menjadi saling membenci hanya karena kesalahpahaman
Caraphernelia
997      524     0     
Romance
Ada banyak hal yang dirasakan ketika menjadi mahasiswa populer di kampus, salah satunya memiliki relasi yang banyak. Namun, dibalik semua benefit tersebut ada juga efek negatif yaitu seluruh pandangan mahasiswa terfokus kepadanya. Barra, mahasiswa sastra Indonesia yang berhasil menyematkan gelar tersebut di kehidupan kampusnya. Sebenarnya, ada rasa menyesal di hidupnya k...
Premium
Titik Kembali
6073      1954     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
Mistress
2579      1301     1     
Romance
Pernahkah kau terpikir untuk menjadi seorang istri diusiamu yang baru menginjak 18 tahun? Terkadang memang sulit untuk dicerna, dua orang remaja yang sama-sama masih berseragam abu-abu harus terikat dalam hubungan tak semestinya, karena perjodohan yang tak masuk akal. Inilah kisah perjalanan Keyra Egy Pillanatra dan Mohamed Atlas AlFateh yang terpaksa harus hidup satu rumah sebagai sepasang su...
Call Kinna
6928      2225     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
Here We Go Again
651      366     2     
Short Story
Even though it hurt, she would always be my favorite pain.
LATE
523      323     1     
Short Story
Mark found out that being late maybe is not that bad