Loading...
Logo TinLit
Read Story - DELUSION
MENU
About Us  

Suara kendaraan silih hilir mudik serta suara tawa dan obrolan dari berbagi arah kini menggambarkan suasan yang ramai. orang-orang berbaju formal hingga berseragam sekolah memenuhi sebuah café yang terletak di sebuah pusat kota di gangnam. Seperti biasa Café seperti ini pasti banyak di kunjungi orang-orang untuk mengerjakan tugas,atau hanya berdiam diri sambil menikmati minuman yang di pesan.

Seorang gadis yang kini sedang melihat-lihat ke luar jendela sambil menunggu pesanan datang.kini pandanganya kembali ke atas meja yang terletak tablet yang sedang memperlihatkan tulisan-tulisan.

“pesanan datang”suara yang mengintupsi gadis tersebut dengan senyuman. “masih marah karena ingin nya pergi ke mini market?”lanjutnya yang membuat gadis yang sedari tadi melihat kea rah tablet menggeleng namun dengan wajah yang sedikit cemberut

“baiklah aku traktir minuman ini sebagai tanda maaf serta mau menemaniku untuk minum dan makan dessert bagaimana?”ucapnya yang kini tertawa renyah

“setelahnya ke mini market”

“iya,,,,iya,,,, oh iya jadi bagaimana akan sampai kapan kita tinggal di asrama kampus?”

“aku rasa aku akan tinggal di asrama selama tahun pertama, setelah uang terkumpul baru menyewa office-tel”

“oke same”

Perbincangan berlanjut sampai kurang lebih setengah jam. “ayo,,”

“minuman mu belum habis”

“aku akan meminumnya di jalan, ayo pergi”

Gadis yang kini menggunakan dress berwarna peach serta krudung yang berwarna hampir senada dengan pakaiannya berdiri dari tempat  mengikuti temannya yang kini berjalan mendahului. Gadis tersebut berjalan sambil menunduk sampai ketika akan keluar dari pintu bertepatan dengan seorang lelaki berpakaian tertutup terutama masker dan topi di kepalanya.

TING 


Bertepatan dengan suara dentingan pintu yang tertutup, dua orang yang berbeda gender tersebut melangkah ke dua arah yang berbeda.

“ ice Americano 3 shot 1,frapuchino 2, ice Americano biasa 2, milk tea 1, take away”suara seorang lelaki yang kini mulai memesan dan di anggukin oleh barista. Lelaki tersebut berdiam diri di tempat kosong untuk menunggu pesanannya.

“masih belum mengurangi americanomu”ucap temannya yang sudah menunggu di kursi yang sudah di sediakan “aku sudah menguranginya aku hanya minum 3 shoot”

“baiklah”ucapnya “oh,,,dengan rotinya tidak lupakan?”

“aku sudah memesan di tempat lain, hanya tinggal diambil saja”ucapnya sambil mengutak atik handphonenya.

Tanpa mereka sadari suasana di dalam café menjadi sedikit ribut dan flash kamera semakin banyak menyinari kedua lelaki tersebut. Lelaki yang kini menatap ke arah sekeliling dengan menyipitkan mata .

“itu na minjae,,,ahhh itu juga pasti lee canhyuck”

“iya,,,,,wa,,,”

“oppa”

Lelaki tersebut bersama temannya berdiri dan menunduk memberikan bow tak lupa menurunkan maskernya untuk menyapa fansnya. Beberapa saat banyak orang yang memberikan pensil dan buku untuk meminta tanda tangan setelahnya sebuah suara memanggil bahwa pesanan kedua pria tersebut sudah selesai.

    “kalian bisa bisanya keluar sendiri tanpaku”suara manajer yang kini berada di mobil memandang keduanya dengan hawatir .”tidak usah hawatir hyung,kami baik-baik saja”

“oh hyung sudah membawa pesanan kami”kini suara lelaki yang sedang memegang americanonya

“ya, sekalian saja agar kalian bisa sampai drom,oh ya yang lain sudah sampai di drom “ucap sang manajer yang kini mulai mengemudi.

seorang lelaki yang terduduk di dekat kaca melihat ke  arah jendela untuk menatap suasana di sore hari dengan keramaian yang khas.

   

“gulya, kau akan membeli makanan sebanyak itu?”

“tidak banyak, hanya beberapa snack dan minuman”ucap gadis yang di sebut gulya yang kini terus berjalan mengelilingi lorong mini market. “jangan lupa ada jam malam”

Gadis yang sedaritadi sedang memilih menatap temannya “oke,,setelah yang satu ini saja”ucap gadis tersebut sambil mengambil apa yang di carinya.

Matahari tenggelam dengan perlahan “sepertinya kita hanya bisa sholat di asrama”

“benar, tak apa. Daripada terlambat ke asarama. Ayo “

Kini kedua gadis yang berjalan beriringan menatap suasana malam di lingkungan yang berbeda dengan di tanah airnya. Tak terasa hari berlalu dengan baik tanpa ada masalah apapun.

 

   Dilain tempat seorang lelaki yang kini sedang menatap layar komputernya dengan focus sedang mengedit beberapa photo yang telah di ambil beberapa minggu lalu setelah word tour selesai di berbagai Negara. Suasana kamar yang terlampau damai dengan lampu yang sedikit di padamkan agar tidak terlalu kelebihan cahaya yang mengubah konsentrasi.

Krek,,,, suara pintu terbuka dan menyembul satu kepala melihat ke dalam ruangan yang temaram

“hyung waktunya makan malam”ucapnya yang menunggu reaksi pria yang masih focus di depan layar.”hyung”

“oke,,,,sebentar lagi”balas sang pemilik kamar tanpa melihat kea rah pembicara

“baiklah,,,,jangan terlalu lama aku lapar hyung”

“baiklah”balasnya. Setelahnya terdengar pintu kembali ditutup dengan rapat.

Kini terdapat 7 lelaki yang sedang menikmati hidangan dengan hidmat tanpa pembiaraan. Jika dilihat di mej makan terletak beberapa hidangan seperti kimchi, jangjangmeyon, sunbu jige, dan rumput laut kering. “minjae-ya”sebuah suara menghilangkan kebisingan “heum”

“aku dengar kau ikut serta dalam sebuah drama”

“hm”

“woah,,,,tentang apa hyung?”kini sang maknae mengalihkan atensinya.

Pria yang menjadi topic pembicaraan menyimpan alat makannya dan meminum air yang terdapat disampingnya.

“drama aksi”

“woah pasti akan keren”

“kau sedang ada masalah minjae-ah ?”kini sang leader yang menatap intens pada salah satu membernya yang sedang terdiam tanpa melanjutkan makan “are you oke?”

“hm,,,,iam oke”jawab minjae kembali mengambil sumpitnya dan mengambil rumput laut (kim).

   “berhentilah makan rumput laut dengan nasi saja, masih ada makanan lainnya gulya”ucap seorang yang lebih tua di antara 3 gadis yang sedang menikmati makanan nya “rumput lautnya enak aku tidak bisa berhenti”ucap gadis yang di panggil gulya yang kini masih mengambil nasi dan rumput laut.

“itu karena kau tidak bisa memakan daging sebarangan kan?”ucap gadis lainnya. Gulya berhenti makan dan menatap dengan cemberut yang di buat-buat “right”

“berhati-hati boleh tapi ini sudah dikatakan daging sapi loh”

“aku hanya was-was,,,tak apa lagian aku tidak terlalu menyukai daging jadi melihat kalian makan daging biasa saja”jawab gadis yang di panggil gulya yang kini melanjutkan makananya.

“yasudah,kim ini untukmu “

“oahhh gamsahamida”riang gulya.

 

    Hari berlalu dengan tenang semua menjalankan aktivitas sesuai dengan pekerjaan masing-masing, Ada yang sekolah,bekerja,atau memulai harinya dengan aktivitas lainnya. Cuaca begitu hangat dengan suhu normal yang kini sedang berlaku di korea. Tak lupa kini terlihat seorang gadis menggunakan kemeja hijau muda di padukan dengan rok span berwarna kream dan hijab yang mengurung mahkotanya dengan warna yang senada dengan pakaiannya. Tersampir di belakangnya tas punggung berwarna hitam dan juga buku yang berada di genggamannya. Berjalan dengan santai sambil bergumam

“hari ini berjalan dengan baik. Aku harus pergi ke café terdekat,,,,dimana,,,dimana cafenya”ucap sang gadis yang masih berjalan sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Gadis tersebut berjalan menelusuri sambil menikmati suasana disekitar.

“aku tersesat,,,”ucap gadis itu akhirnya setelah terus berjalan lurus.



   “ya,,,,,kau dimana?”suara kekhawatiran dari sebrang membuat minjae menghela nafas

“ada sasaeng gila yang terus mengikutiku,,,aku tidak bisa kesana dengan cepat”ucap minjae masih berbicara dengan nada pelan dan terus berjalan tanpa melihat kearah belakang yang terdapat beberapa peempuan yang terus mengarahkan kamera dan menatap pria di depannya seolah seorang yang dikenali.atau memang mereka sudah mengenali siapa pria tersebut?

“aku akan sampai kalian makanlah duluan,”

“ingin kami kirim beberapa manajer atau yang lainnya?”

“tidak usah, itu akan semakin membuat mereka curiga”

“usir saja secara halus”

“sudah, aku tutup”ucap lelaki yang kini mematikan handphonenya dan melanjutkan perjalananya.

    Tanpa sadar dua insan dari arah berlawanan terus berjalan, wanita yang kini masih melihat ke sekeliling ntuk memastikan café yang dituju tidak terlewat serta di arah lain seorang lelaki yang berusaha kabur dari kejaran orang-orang yang menggangunya.



“dimana?” ucap gadis bernama gulya

 

“mereka tidak lelah?” ucap na minjae


Hingga tanpa sadar akibat keteledoran sang gadis yang asik melihat ke sekeliling dan seorang lelaki yang terus menerus menatap kearah bawah atau sekali-kali menengok kebelakang untuk menyamarkan identitasnya kini keduanya saling bertabrakan sehingga buku yang di pegang sang gadis terjatuh.

      Tanpa sadar tatapan itu terkunci untuk sesaat ketika sang pria yang kini menatap seorang gadis yang sedang memungut buku yang sempat berjatuhan tadi dan sang gadis yang melihat sebuah tangan terulur untuk membantu.


How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Jangan Datang Untuk Menyimpan Kenangan
529      378     0     
Short Story
Kesedihan ini adalah cerita lama yang terus aku ceritakan. Adakalanya datang sekilat cahaya terang, menyuruhku berhenti bermimpi dan mencoba bertahan. Katakan pada dunia, hadapi hari dengan berani tanpa pernah melirik kembali masa kelam.
Dosa Pelangi
647      385     1     
Short Story
"Kita bisa menjadi pelangi di jalan-jalan sempit dan terpencil. Tetapi rumah, sekolah, kantor, dan tempat ibadah hanya mengerti dua warna dan kita telah ditakdirkan untuk menjadi salah satunya."
REASON
9527      2300     10     
Romance
Gantari Hassya Kasyara, seorang perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter di New York dan tidak pernah memiliki hubungan serius dengan seorang lelaki selama dua puluh lima tahun dia hidup di dunia karena masa lalu yang pernah dialaminya. Hingga pada akhirnya ada seorang lelaki yang mampu membuka sedikit demi sedikit pintu hati Hassya. Lelaki yang ditemuinya sangat khawatir dengan kondi...
The World Between Us
2439      1046     0     
Romance
Raka Nuraga cowok nakal yang hidupnya terganggu dengan kedatangan Sabrina seseorang wanita yang jauh berbeda dengannya. Ibarat mereka hidup di dua dunia yang berbeda. "Tapi ka, dunia kita beda gue takut lo gak bisa beradaptasi sama dunia gue" "gue bakal usaha adaptasi!, berubah! biar bisa masuk kedunia lo." "Emang lo bisa ?" "Kan lo bilang gaada yang gabis...
Rumah
511      356     0     
Short Story
Sebuah cerita tentang seorang gadis putus asa yang berhasil menemukan rumah barunya.
Memories About Him
4384      1844     0     
Romance
"Dia sudah tidak bersamaku, tapi kenangannya masih tersimpan di dalam memoriku" -Nasyila Azzahra --- "Dia adalah wanita terfavoritku yang pernah singgah di dalam hatiku" -Aldy Rifaldan --- -Hubungannya sudah kandas, tapi kenangannya masih berbekas- --- Nasyila Azzahra atau sebut saja Syila, Wanita cantik pindahan dari Bandung yang memikat banyak hati lelaki yang melihatnya. Salah satunya ad...
DEUCE
682      387     0     
Short Story
\"Cinta dan rasa sakit itu saling mengikuti,\" itu adalah kutipan kalimat yang selalu kuingat dari sebuah novel best seller yang pernah kubaca. Dan benar adanya jika kebahagiaan dan kesakitan itu berjalan selaras sesuai dengan porsinya..
Premium
RESTART [21+]
9852      3361     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
WEIRD MATE
1605      771     10     
Romance
Syifa dan Rezeqi dipertemukan dalam kejadian konyol yang tak terduga. Sedari awal Rezeqi membenci Syifa, begitupun sebaliknya. Namun suatu waktu, Syifa menarik ikrarnya, karena tingkah konyolnya mulai menunjukkan perasaannya. Ada rahasia yang tersimpan rapat di antara mereka. Mulai dari pengidap Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), pengguna narkoba yang tidak diacuhkan sampai kebencian aneh pa...
IF ONLY....
538      387     2     
Romance
Pertama kalinya aku merasakan jatuh cinta sepihak… Perasaan yang berakhir bahkan sebelum dimulai… Merasa senang dan sedih seorang diri, benar-benar seperti orang bodoh. Ada penyesalan besar dalam diriku, padahal masih banyak hal yang ingin kuketahui tentang dirinya. Jika saja aku lebih berani bicara padanya saat itu, kira-kira apa yang akan terjadi?