Suara
kendaraan silih hilir mudik serta suara tawa dan obrolan dari berbagi arah kini
menggambarkan suasan yang ramai. orang-orang berbaju formal hingga berseragam
sekolah memenuhi sebuah café yang terletak di sebuah pusat kota di gangnam. Seperti
biasa Café seperti ini pasti banyak di kunjungi orang-orang untuk mengerjakan
tugas,atau hanya berdiam diri sambil menikmati minuman yang di pesan.
Seorang
gadis yang kini sedang melihat-lihat ke luar jendela sambil menunggu pesanan
datang.kini pandanganya kembali ke atas meja yang terletak tablet yang sedang
memperlihatkan tulisan-tulisan.
“pesanan
datang”suara yang mengintupsi gadis tersebut dengan senyuman. “masih marah
karena ingin nya pergi ke mini market?”lanjutnya yang membuat gadis yang sedari
tadi melihat kea rah tablet menggeleng namun dengan wajah yang sedikit cemberut
“baiklah
aku traktir minuman ini sebagai tanda maaf serta mau menemaniku untuk minum dan
makan dessert bagaimana?”ucapnya yang kini tertawa renyah
“setelahnya
ke mini market”
“iya,,,,iya,,,,
oh iya jadi bagaimana akan sampai kapan kita tinggal di asrama kampus?”
“aku
rasa aku akan tinggal di asrama selama tahun pertama, setelah uang terkumpul
baru menyewa office-tel”
“oke
same”
Perbincangan
berlanjut sampai kurang lebih setengah jam. “ayo,,”
“minuman
mu belum habis”
“aku
akan meminumnya di jalan, ayo pergi”
Gadis
yang kini menggunakan dress berwarna peach serta krudung yang berwarna hampir
senada dengan pakaiannya berdiri dari tempat
mengikuti temannya yang kini berjalan mendahului. Gadis tersebut
berjalan sambil menunduk sampai ketika akan keluar dari pintu bertepatan dengan
seorang lelaki berpakaian tertutup terutama masker dan topi di kepalanya.
TING
Bertepatan dengan suara dentingan pintu yang tertutup, dua orang
yang berbeda gender tersebut melangkah ke dua arah yang berbeda.
“ ice Americano 3 shot 1,frapuchino 2, ice Americano biasa 2, milk
tea 1, take away”suara seorang lelaki yang kini mulai memesan dan di anggukin
oleh barista. Lelaki tersebut berdiam diri di tempat kosong untuk menunggu
pesanannya.
“masih belum mengurangi americanomu”ucap temannya yang sudah
menunggu di kursi yang sudah di sediakan “aku sudah menguranginya aku hanya
minum 3 shoot”
“baiklah”ucapnya “oh,,,dengan rotinya tidak lupakan?”
“aku sudah memesan di tempat lain, hanya tinggal diambil
saja”ucapnya sambil mengutak atik handphonenya.
Tanpa mereka sadari suasana di dalam café menjadi sedikit ribut dan
flash kamera semakin banyak menyinari kedua lelaki tersebut. Lelaki yang kini
menatap ke arah sekeliling dengan menyipitkan mata .
“itu na minjae,,,ahhh itu juga pasti lee canhyuck”
“iya,,,,,wa,,,”
“oppa”
Lelaki tersebut bersama temannya berdiri dan menunduk memberikan
bow tak lupa menurunkan maskernya untuk menyapa fansnya. Beberapa saat banyak
orang yang memberikan pensil dan buku untuk meminta tanda tangan setelahnya
sebuah suara memanggil bahwa pesanan kedua pria tersebut sudah selesai.
“kalian bisa bisanya keluar sendiri tanpaku”suara manajer yang kini
berada di mobil memandang keduanya dengan hawatir .”tidak usah hawatir hyung,kami
baik-baik saja”
“oh hyung sudah membawa pesanan kami”kini suara lelaki yang sedang
memegang americanonya
“ya, sekalian saja agar kalian bisa sampai drom,oh ya yang lain sudah sampai di drom “ucap sang manajer yang kini mulai mengemudi.
seorang lelaki yang terduduk di dekat kaca melihat ke arah jendela untuk
menatap suasana di sore hari dengan keramaian yang khas.
“gulya, kau akan membeli makanan sebanyak itu?”
“tidak banyak, hanya beberapa snack dan minuman”ucap gadis yang di
sebut gulya yang kini terus berjalan mengelilingi lorong mini market. “jangan
lupa ada jam malam”
Gadis yang sedaritadi sedang memilih menatap temannya “oke,,setelah
yang satu ini saja”ucap gadis tersebut sambil mengambil apa yang di carinya.
Matahari tenggelam dengan
perlahan “sepertinya kita hanya bisa sholat di asrama”
“benar, tak apa. Daripada terlambat ke asarama. Ayo “
Kini kedua gadis yang berjalan beriringan menatap suasana malam di
lingkungan yang berbeda dengan di tanah airnya. Tak terasa hari berlalu dengan
baik tanpa ada masalah apapun.
Dilain tempat seorang
lelaki yang kini sedang menatap layar komputernya dengan focus sedang mengedit
beberapa photo yang telah di ambil beberapa minggu lalu setelah word tour
selesai di berbagai Negara. Suasana kamar yang terlampau damai dengan lampu
yang sedikit di padamkan agar tidak terlalu kelebihan cahaya yang mengubah
konsentrasi.
Krek,,,, suara pintu terbuka dan menyembul satu kepala melihat ke dalam ruangan yang temaram
“hyung waktunya makan malam”ucapnya yang menunggu reaksi pria yang
masih focus di depan layar.”hyung”
“oke,,,,sebentar lagi”balas sang pemilik kamar tanpa melihat kea
rah pembicara
“baiklah,,,,jangan terlalu lama aku lapar hyung”
“baiklah”balasnya. Setelahnya terdengar pintu kembali ditutup
dengan rapat.
Kini terdapat 7 lelaki yang sedang menikmati hidangan dengan hidmat
tanpa pembiaraan. Jika dilihat di mej makan terletak beberapa hidangan seperti
kimchi, jangjangmeyon, sunbu jige, dan rumput laut kering. “minjae-ya”sebuah
suara menghilangkan kebisingan “heum”
“aku dengar kau ikut serta dalam sebuah drama”
“hm”
“woah,,,,tentang apa hyung?”kini sang maknae mengalihkan atensinya.
Pria yang menjadi topic pembicaraan menyimpan alat makannya dan
meminum air yang terdapat disampingnya.
“drama aksi”
“woah pasti akan keren”
“kau sedang ada masalah minjae-ah ?”kini sang leader yang menatap
intens pada salah satu membernya yang sedang terdiam tanpa melanjutkan makan “are
you oke?”
“hm,,,,iam oke”jawab minjae kembali mengambil sumpitnya dan
mengambil rumput laut (kim).
“berhentilah makan rumput
laut dengan nasi saja, masih ada makanan lainnya gulya”ucap seorang yang lebih
tua di antara 3 gadis yang sedang menikmati makanan nya “rumput lautnya enak
aku tidak bisa berhenti”ucap gadis yang di panggil gulya yang kini masih
mengambil nasi dan rumput laut.
“itu karena kau tidak bisa memakan daging sebarangan kan?”ucap
gadis lainnya. Gulya berhenti makan dan menatap dengan cemberut yang di
buat-buat “right”
“berhati-hati boleh tapi ini sudah dikatakan daging sapi loh”
“aku hanya was-was,,,tak apa lagian aku tidak terlalu menyukai
daging jadi melihat kalian makan daging biasa saja”jawab gadis yang di panggil
gulya yang kini melanjutkan makananya.
“yasudah,kim ini untukmu “
“oahhh gamsahamida”riang gulya.
Hari berlalu dengan tenang semua menjalankan aktivitas sesuai dengan pekerjaan masing-masing, Ada yang sekolah,bekerja,atau memulai harinya dengan aktivitas lainnya. Cuaca begitu hangat dengan suhu normal yang kini sedang berlaku di korea. Tak lupa kini terlihat seorang gadis menggunakan kemeja hijau muda di padukan dengan rok span berwarna kream dan hijab yang mengurung mahkotanya dengan warna yang senada dengan pakaiannya. Tersampir di belakangnya tas punggung berwarna hitam dan juga buku yang berada di genggamannya. Berjalan dengan santai sambil bergumam
“hari ini berjalan dengan baik. Aku harus pergi ke café terdekat,,,,dimana,,,dimana cafenya”ucap sang gadis yang masih berjalan sambil melihat ke kanan dan ke kiri. Gadis tersebut berjalan menelusuri sambil menikmati suasana disekitar.
“aku tersesat,,,”ucap gadis itu akhirnya setelah terus berjalan lurus.
“ya,,,,,kau dimana?”suara
kekhawatiran dari sebrang membuat minjae menghela nafas
“ada sasaeng gila yang terus mengikutiku,,,aku tidak bisa kesana
dengan cepat”ucap minjae masih berbicara dengan nada pelan dan terus berjalan
tanpa melihat kearah belakang yang terdapat beberapa peempuan yang terus
mengarahkan kamera dan menatap pria di depannya seolah seorang yang
dikenali.atau memang mereka sudah mengenali siapa pria tersebut?
“aku akan sampai kalian makanlah duluan,”
“ingin kami kirim beberapa manajer atau yang lainnya?”
“tidak usah, itu akan semakin membuat mereka curiga”
“usir saja secara halus”
“sudah, aku tutup”ucap lelaki yang kini mematikan handphonenya dan
melanjutkan perjalananya.
Tanpa sadar dua insan dari arah berlawanan terus berjalan, wanita yang kini masih melihat ke sekeliling ntuk memastikan café yang dituju tidak terlewat serta di arah lain seorang lelaki yang berusaha kabur dari kejaran orang-orang yang menggangunya.
“dimana?” ucap gadis bernama gulya
“mereka tidak lelah?” ucap na minjae
Hingga tanpa sadar akibat keteledoran sang gadis yang asik melihat ke sekeliling dan seorang lelaki yang terus menerus menatap kearah bawah atau sekali-kali menengok kebelakang untuk menyamarkan identitasnya kini keduanya saling bertabrakan sehingga buku yang di pegang sang gadis terjatuh.
Tanpa sadar tatapan itu terkunci untuk sesaat ketika sang pria yang kini menatap seorang gadis yang
sedang memungut buku yang sempat berjatuhan tadi dan sang gadis yang melihat sebuah tangan terulur untuk membantu.