Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Tujuh puluh sembilan - Ari Kusumahadi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

 

              Jika saja Amos ada di sini. Aku rela melakukan apapun untuk membuatnya ada di sini. Jika aku dapat membayarnya dengan nyawaku sekalipun, aku rela. Ini semua tidak adil. Amos meninggal terlalu muda. Seluruh hidupnya yang ada di depannya hilang begitu saja. Dan ia begitu andal dalam memimpin Goodlife. Jika dia masih ada di sini, semua ini tidak akan terjadi.

              “Aku tidak suka perusahaan multinasional. Biar kuceritakan kenapa. Beberapa tahun lalu ada sebuah perusahaan pelumas di China yang punya market share yang cukup besar. Mereka lalu dibeli oleh Shell. Kalian tahu kenapa Shell membeli mereka? Supaya mereka dapat mengurangi kompetisi dengan membunuh produk itu. Produk itu lalu tidak dijual sama sekali supaya tidak menyaingi Shell. Bertahun-tahun kemudian, perusahaan itu bahkan membeli perusahaan dan merek dagang mereka kembali dari Shell dan mereka mulai membangun pasar lagi. Itu yang dilakukan para raksasa. Mereka berniat menghilangkan yang lain dan bukan membantu,” kataku.

              “Belum tentu seperti itu, Pa. Unilever sudah punya Pepsodent saat mereka membeli Close-up dan mereka membangun keduanya. Mereka juga punya Lux, Dove dan Lifebuoy. Kurasa mereka memang ingin membangun portofolio produk mereka dan bukannya hanya fokus di satu atau dua produk saja,” kata Anna.

              “Kau mungkin benar. Tapi masalahnya, kita tidak pernah tahu pasti. Dan itu karena waktu raksasa itu masuk, mereka pasti mengambil alih kendali. Mereka tidak akan tertarik untuk mengambil kurang dari 50% kepemilikan. Mereka pasti mau menjadi mayoritas dan bahkan hampir pasti mengambil 100%. Semua merek yang kau sebut tadi, semuanya dimiliki sepenuhnya oleh Unilever. Pemilik awal nya sudah tidak terlibat lagi,” kataku. Anna terdiam. Ia tahu aku benar. Dan aku memang tidak akan pernah melepaskan perusahaan yang sudah dibangun oleh orang tuaku ini. Bahkan jika mereka menawarkan uang yang sangat besar pun, aku tidak akan menerimanya. Karena ini bukan hanya persoalan bisnis lagi. Aku telah kehilangan anakku, aku tidak akan kehilangan Goodlife, juga.

              “Ehm ehm,” Justin berdeham. Ia hendak mengatakan sesuatu. Aku suka anak muda itu. Sangat jelas dia cocok untuk Anna. Tapi kali ini, jika ia menguatkan argumen Anna sekalipun, aku tidak akan goyah.

              “Aku tidak ingin mendengar satupun kata lagi tentang multinasional,” kataku sebelum ia mulai.

              “Om Ari, jika boleh, biarkan aku menjelaskan yang ini. Aku punya proposal yang berbeda untukmu,” katanya.

              “Berbeda? Berbeda bagaimana?” tanyaku. Anna menoleh untuk memandang Justin dengan pandangan bertanya. Rupanya dia juga tidak tahu apa yang dimaksud Justin.

              “Aku mengerti Om tidak mau melepaskan kendali perusahaan karena Goodlife sangat penting bagi Om, bagi keluarga ini. Aku sebenarnya sudah sempat bicara dengan papa dan kakak-kakakku tentang ini juga. Dan... kami ingin menyatakan ketertarikan kami untuk menjadi pemegang saham di Goodlife. Karena kami sudah menjadi distributor Goodlife untuk pulau Jawa selama beberapa waktu, kami rasa, pasti ada sinergi di antara kita. Tentu saja jika kami jadi salah satu shareholder Goodlife, kami bisa mendapatkan jaminan harga yang lebih baik dan juga akan mendapatkan fasilitas-fasilitas khusus. Dan kami juga ingin menjadi distributor nasional, tidak hanya Jawa. Kami berani menjamin bahwa jaringan kami tidak kalah dibanding distributor kalian yang sekarang,” katanya. Ia mengatakannya dengan perlahan seolah ia sudah memikirkan ini dengan cermat. Aku dapat melihat kesungguhan dan kepeduliannya.

              “Jika memang demikian, kenapa tadi kita membahas perusahaan multinasional itu?” tanyaku.

              “Yah, kami harus tahu diri. Kami tahu kami tidak ada apa-apanya dibanding raksasa itu, Om. Jadi jika mereka memang sudah menyatakan tertarik lewat bank, kami tahu kami tidak dapat bersaing dengan mereka. Aku hanya berani mengatakan ini setelah tadi mendengar pendapat Om tentang raksasa itu. Oh ya, aku juga ingin menjelaskan bahwa kami tidak berniat menjadi pemegang saham mayoritas. Kami rasa 45% sudah maksimal. Aku sudah mencoba membuat perkiraan dan uang yang disuntik ke dalam perusahaan untuk 45% saham itu akan lebih dari cukup untuk membayar hutang bank itu,” katanya. Lalu semuanya terdiam. Semuanya sibuk dengan pikirannya sendiri-sendiri. Mungkin Rosa masih menyesal karena ini bukan topik yang diharapkannya. Aku tahu dia juga merasa Justin sempurna untuk Anna. Anna sibuk mencerna semua yang dikatakan Justin. Justin sendiri pastinya sedang berpikir apakah ia telah mengatakan proposalnya dengan baik, apakah ada yang dapat ia tambahkan lagi untuk meyakinkanku. Tapi tidak perlu.

              “Justin, kurasa yang kau katakan itu sangat masuk akal,” kataku.

              “Begitu?” tanyanya.

              “Ya. Sangat,” kataku.

              “Baiklah,” katanya. Ia memandang Anna seolah meminta persetujuannya. Anna tersenyum padanya. Ia memandangku lagi. “Hm... aku akan menyampaikan kabar baik ini pada papa dan kakak-kakakku,” katanya. Aku mengangguk. Dan untuk pertama kalinya sejak Amos pergi, aku merasa bahwa mungkin... mungkin segalanya akan baik-baik saja.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4026      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.