Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Lima puluh tujuh - Justin) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

 

              Kukira aku sudah berhasil membuat si dosen itu sadar bahwa dia bukan orang yang tepat untuk Anna. Jadi dapat kau bayangkan betapa kagetnya diriku waktu mendengar kabar dari Amos bahwa mereka sudah mulai merencanakan pernikahan mereka. Rupanya rencanaku tidak berhasil. Mungkin aku terlalu percaya diri. Tapi aku belum kalah. Ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada waktu dan aku akan melakukan segala yang kubisa untuk memastikan bahwa lonceng pernikahan mereka tidak akan berbunyi. Jika aku tidak dapat meyakinkan Dayton bahwa dia bukan orang yang tepat untuk Anna, aku akan meyakinkan Anna bahwa Dayton bukan orang yang tepat untuknya. Sebenarnya semua dapat melihat itu dengan jelas. Semua orang kecuali kedua orang itu. Jadi waktu Jason mengemukakan rencananya untuk terbang ke San Francisco untuk memberi kejutan pada Dina, aku memutuskan untuk ikut juga.

              Ia secantik yang kuingat. Aku belum pernah melihat dirinya mengenakan pakaian musim dingin sebelumnya. Tapi jaket tebal, syall dan topi rajutan itu tidak mampu menyembunyikan apa pun dari mata rinduku. Jika tidak ada Jason dan Dina yang berdiri di belakangku, pastinya aku sudah menarik Anna ke dalam pelukanku, tanpa memikirkan konsekuensinya. Tapi aku tahu aku harus melangkah dengan hati-hati. Semuanya harus sesuai tahapan dan waktunya. Aku melangkah ke samping untuk membiarkan Anna masuk. Ia menjabat tangan Jason dan memutar tubuhnya untuk menjabat tanganku juga.

              “Kalian baru mendarat tadi malam?” tanyanya padaku. Aku mengangguk dan bertanya-tanya dalam hati apakah dia tahu bahwa aku datang khusus untuknya. Tentu saja ia tidak tahu. “Apakah kita jadi ke Westfield?” tanyaku pada Dina.

              “Oh ya, tentang itu. Maaf aku tidak jadi menemanimu belanja. Jason punya rencana lain,” kata Dina.

              “Tidak masalah. Kita bisa pergi lain kali,” kata Anna.

              “Tadi malam aku sudah ingin memberitahumu tapi kata Justin tidak usah,” kata Dina sambil memandang ke arahku. Anna menoleh untuk memandangku juga.

              “Itu karena kau memang tetap harus ke Westfield,” kataku sambil mengulurkan secarik kertas padanya. Sebelum aku berangkat, aku sudah meminta Amos membuat daftar barang yang dibutuhkan dirinya dan keluarganya untuk kucari di Amerika. Dan secarik kertas itu adalah daftarnya. Di atasnya tertera tulisan tangan Amos dan juga mama Anna. Anna membaca daftar itu dan memutar bola matanya karena mengenali barang-barang yang selalu dipesan oleh mamanya. “Aku boleh ikut ke Westfield? Aku juga punya daftar dari mamaku,” kataku. Anna memandangku seolah tidak yakin itu adalah ide yang baik. “Karena bukankah aku juga harus memeriksa semua barang yang akan dititipkan padaku ini? Kau tahu, untuk memastikan tidak ada barang-barang terlarang seperti berlian curian atau obat,” kataku. Aku mengatakan itu untuk membuat Anna tersenyum dan juga untuk mengingatkannya bahwa akulah yang akan membawakan semua benda itu untuk keluarganya. Berhasil. Ia tersenyum dan mengangguk.

              Kedua daftar kami tidak terlalu panjang jadi semuanya sudah terbeli saat makan siang. Jika saja daftar itu lebih panjang. Aku senang sekali bisa berjalan bersama Anna, bisa membukakan pintu toko untuknya dan masuk bersama-sama sambil membayangkan bahwa semua orang yang melihat kami pastinya mengira kami adalah sepasang kekasih. Aku senang melihat-lihat barang bersama-sama dengan Anna, sambil mendiskusikan hal-hal tidak penting seperti apakah warna Just Peachy atau warna Peach Bliss yang lebih cocok untuk menggantikan lipstick Elizabeth Arden warna Tangerine Dream yang dipesan mama Anna yang sedang habis stoknya. Aku suka dirinya berada di sisiku. Aku suka caranya bergerak seolah setiap gerakan mempunyai arti yang penting. Untuk makan siang Anna mengusulkan untuk makan di salah satu restoran di mall itu tapi aku mengajaknya ke Clarke’s, sebuah restoran burger tua yang antik di Mountain View. Dulu waktu aku masih kuliah, setiap kali aku berjalan-jalan ke California utara, aku selalu mampir untuk makan di sana.

              “Kau benar-benar belum pernah makan di sini? Sekali saja tidak pernah?” tanyaku. Ia menggelengkan kepalanya. “Tapi resto ini sudah lama sekali!” kataku.

              “Ya, tadi aku baca plang namanya di depan. Sejak tahun 1945! Dan aku hampir setiap hari lewat jalan ini. Heran juga kenapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya,” kata Anna. Kemungkinan memang ada bahwa kau tidak melihat sesuatu yang tepat berada di depan matamu. Seperti dirinya yang tidak memandangku seperti yang kuinginkan. Dan tiba-tiba aku begitu ketakutan bahwa aku sudah kehabisan waktu. Kata Dina si dosen sedang keluar kota akhir minggu ini. Itu berarti aku hanya punya satu setengah hari untuk meyakinkan Anna untuk meninggalkannya. Aku punya begitu banyak argumen di dalam diriku yang mendorong ingin meledak keluar. Aku ingin memberitahunya bahwa keputusannya telah membuat begitu banyak orang sedih. Mamanya sudah pasti sedih. Papanya, lalu Amos. Dan juga diriku. Aku ingin memberitahunya bahwa tempatnya adalah di tengah keluarganya, bekerja bersama mereka, tinggal bersama mereka. Aku ingin membuatnya melihat bahwa aku adalah orang yang jauh lebih tepat untuknya. Tapi alih-alih semua itu, aku malah bilang yang berikut ini.

              “Kau sebaiknya mencoba Swiss burgernya. Kau pasti suka,” kataku. Begitu kalimat itu keluar dari mulutku, aku merasa seperti seorang pecundang.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Po(Fyuh)Ler
786      412     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Call Me if U Dare
3469      1167     1     
Mystery
Delta Rawindra: 1. Gue dituduh mencuri ponsel. 2. Gue gak bisa mengatakan alibi saat kejadian berlangsung karena itu bisa membuat kehidupan SMA gue hancur. 3. Gue harus menemukan pelaku sebenarnya. Anulika Kusumaputri: 1. Gue kehilangan ponsel. 2. Gue tahu siapa si pelaku tapi tidak bisa mengungkapkannya karena kehidupan SMA gue bisa hancur. 3. Gue harus menuduh orang lain. D...
Bilang Pada Lou, Aku Ingin Dia Mati
892      480     4     
Horror
Lou harus mati. Pokoknya Lou harus mati. Kalo bisa secepatnya!! Aku benci Lou Gara-gara Lou, aku dikucilkan Gara-gara Lou, aku dianggap sampah Gara-gara Lou, aku gagal Gara-gara Lou, aku depression Gara-gara Lou, aku nyaris bunuh diri Semua gara-gara Lou. Dan... Doaku cuma satu: Aku Ingin Lou mati dengan cara mengenaskan; kelindas truk, dibacok orang, terkena peluru nyasar, ketimp...
Lily
1184      554     4     
Romance
Apa kita harus percaya pada kesetiaan? Gumam Lily saat memandang papan nama bunga yang ada didepannya. Tertulis disana Bunga Lily biru melambangkan kesetiaan, kepercayaan, dan kepatuhan. Lily hanya mematung memandang dalam bunga biru yang ada didepannya tersebut.
Bukan Bidadari Impian
71      57     2     
Romance
Mengisahkan tentang wanita bernama Farhana—putri dari seorang penjual nasi rames, yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya, dengan putra Kiai Furqon. Pria itu biasa di panggil dengan sebutan Gus. Farhana, wanita yang berparas biasa saja itu, terlalu baik. Hingga Gus Furqon tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya. Namun, siapa sangka? Perhatian Gus Furqon selama ini ternyata karena a...
Mencari Malaikat (Sudah Terbit / Open PO)
4675      1718     563     
Action
Drama Malaikat Kecil sukses besar Kristal sang artis cilik menjadi viral dan dipujapuja karena akting dan suara emasnya Berbeda dengan Viona yang diseret ke luar saat audisi oleh mamanya sendiri Namun kehidupan keduanya berubah setelah fakta identitas keduanya diketahui Mereka anak yang ditukar Kristal terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai anak haram dan mengubur impiannya menjadi artis...
Behind The Scene
1170      484     6     
Romance
Hidup dengan kecantikan dan popularitas tak membuat Han Bora bahagia begitu saja. Bagaimana pun juga dia tetap harus menghadapi kejamnya dunia hiburan. Gosip tidak sedap mengalir deras bagai hujan, membuatnya tebal mata dan telinga. Belum lagi, permasalahannya selama hampir 6 tahun belum juga terselesaikan hingga kini dan terus menghantui malamnya.
DELUSION
4025      1403     0     
Fan Fiction
Tarian jari begitu merdu terdengar ketika suara ketikan menghatarkan sebuah mimpi dan hayalan menjadi satu. Garis mimpi dan kehidupan terhubung dengan baik sehingga seulas senyum terbit di pahatan indah tersebut. Mata yang terpejam kini terbuka dan melihat kearah jendela yang menggambarkan kota yang indah. Badan di tegakannya dan tersenyum pada pramugari yang menyapanya dan menga...
Little Spoiler
874      540     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Arloji Antik
334      201     2     
Short Story
"Kalau langit bisa dikalahkan pasti aku akan ditugaskan untuk mengalahkannya" Tubuh ini hanya raga yang haus akan pengertian tentang perasaan kehidupan. Apa itu bahagia, sedih, lucu. yang aku ingat hanya dentingan jam dan malam yang gelap.