Read More >>"> My Dangerious Darling (Chapter 15 Revolusi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Dangerious Darling
MENU
About Us  

Jurusan tata rias mengadakan pameran akhir tahun. Para mahasiswanya menyiapkan para model yang akan tampil di catwalk. Namun di tengah-tengah acara tersebut, para mahasiswi tata rias malah terpukau dengan salah satu mahasiswa yang tidak pernah dia ketahui sebelumnya, yang sedang sibuk merias modelnya. Mereka pun naksir dan kebelet ingin kenalan dengannya.

Tak lama kemudian, acara pun dimulai. Para model pun keluar menampilkan riasan mereka di panggung. Banyak cowok dari jurusan lain pun hadir di acara tersebut untuk melihat para model yang berlenggak-lenggok. Mereka terpukau dengan salah satu dari model yang kelihatan paling cantik dan anggun diantara semua itu. Terutama Angga dan Randa. Sedangkan Ariel memilih keluar dari gedung pameran itu.

Model itu pun menjadi juara di pameran tersebut. Saat dipanggil nama penata riasnya, para penonton terkejut bahwa yang melakukannya adalah Vicky Adriansyah, cowok ganteng dan keren yang mereka bicarakan itu. Apalagi saat dia berterima kasih pada modelnya yang bernama Reval. Semua spontan terkejut.

Setelah turun panggung, Maurice, Angga dan Randa pun mendatangi mereka. Seperti yang mereka duga, dua sejoli itu adalah Vicky dan Reval yang mereka kenal. Dan anehnya, kemesraan mereka mulai berani diumbar. Vicky menyandarkan kepalanya ke bahu Reval seperti cewek manja. Reval menyentilnya agar Vicky tidak kelewatan, lalu mengusap kepalanya seperti cowok yang gentle. Padahal penampilan mereka sudah berbeda dari biasanya. Randa pun menasehati mereka agar tidak berlebihan, hingga mereka pun saling melepas. Angga memuji kecantikan Reval dan riasan Vicky, tapi Vicky mengaku tidak puas karena dia merasa itu bukan Reval yang sebenarnya. Randa bertanya kenapa Vicky mau berubah. Dia menjawab karena dia ingin Reval bangga punya pacar sepertinya. Maurice pun kagum dengan Reval karena dapat mengubah Vicky menjadi seperti itu. Reval juga tidak puas dengan Vicky sekarang, karena terkesan seperti orang lain. Walaupun dia senang Vicky masih manja seperti biasa, membuat orang-orang eneg. Dia sebenarnya agak malu saat dirias, tapi dia tak mau kalah dengan teman-teman Vicky yang cantik. Angga pun menanggapi, jika dia tahu bahwa si Reval itu cewek cantik, pasti sudah dia sikat. Reval langsung ngamuk dan hendak membanting kursi ke wajahnya, tapi ditahan Vicky. Vicky pun bertanya dimana Ariel. Angga dan Randa tidak tahu. Tiba-tiba Vicky mendapat telepon. Dia pamit sebentar dan keluar.

Ternyata itu dari Ariel.

"Halo, Vick!"

"Kemana saja elo? Ternyata elo benar-benar pengecut ya, kaya dibilang Reval," kata Vicky.

"Haha. Omongan lu jadi pedes kek Reval. Kalian benar-benar pasangan serasi."

"Gue nanya, dimana elo?"

"Gue pulang, mau kemas barang. Gue udah bilang kan, kalo elo menang, gue mau pergi. Gue udah ngajuin ikut sistem kuliah double degree dan lolos di Taiwan. Sekarang gue mau kesana."

"Ya gak bisa dong. Kok elu pergi tanpa pamit baik-baik ke kita dulu? Gue kan udah ngundang elo ke pameran gue. Bukannya alasan elo mempertemukan gue dengan Reval agar dia bisa jadi feminim lagi kan? Elo mau lihat Reval yang kaya gitu kan?"

"Tapi gue gak berhak. Elo yang menang. Gue gak mau ketemu elo, ataupun Reval." Terdengar isak tangis dari seberang telpon Vicky. Bisikan lirih juga terdengar dari sana, "Sial, gue yang mempertemukan kalian, tapi kenapa gue yang menyesal? Reval bener. Kita benar-benar beda, makanya dia milih elo."

Vicky teringat kejadian beberapa minggu yang lalu. Tepat di hari Reval keluar dari rumah sakit dan Vicky mulai mantap dengan perasaannya. Saat itu, Ariel mendatanginya dengan tergesa-gesa. Vicky merasa heran kembali. Ariel yang biasanya bersikap hangat dan akrab mulai mencacinya dengan kejam. Dari mulai kata banci, homo, gak normal, dan lainnya. Vicky bingung dan berusaha menenangkannya. Hingga Ariel menantangnya dengan aneh, "Gue baru dapat kabar dari mamanya Reval. Ada yang nantang Reval di bekas markas preman daerah timur. Kalau elo beneran pantas buat dia, selamatkan dia. Kalau elo berhasil, gue akan menghilang dari hadapan kalian. Kalau gak, gue rebut lagi pacar gua!"

Setelah itu, Vicky langsung bergegas menyelamatkan Reval. Sebelumnya Ariel tidak menyangka cowok androgini itu akan senekat itu. Diam-diam Ariel mengikutinya dari belakang. Hingga akhirnya Vicky tidak sanggup menangani preman-preman itu, dia baru menelpon polisi dan pergi.

Ya, Ariel sepengecut itu. Dia tak berani berhadapan dengan Yudha karena dia adalah mantan sahabat lamanya dan memilih kabur daripada menyelamatkan Reval. Seperti Reval disiksa oleh Yudha dan kawan-kawannya itu. Karena keluarganya yang terpandang dan religius, dia tak boleh berurusan dengan preman atau korban pemerkosaan. Bisa tercoreng nama baik orang tuanya. Tidak seperti Vicky yang rela membuang semuanya. Walaupun dia dikatai gay atau banci pada awalnya karena jurusannya, apalagi pacaran dengan Reval yang dulu dikira cowok, Vicky tidak peduli. Apalagi jawaban Vicky pada Ariel saat itu : "Reval adalah Reval. Aku mencintainya karena dia Reval, bukan karena dia cowok atau cewek, atau orang terpelajar atau berandalan." Kata-kata itu menohok Ariel.

"Gue gak menganggap Reval adalah hadiah permainan, jadi gak ada menang atau kalah. Elo teman SMA-nya, mantannya, elo berhak pamit baik-baik ke dia," kata Vicky.

"Please, Vick! Kalian berdua teman baik gua! Gue gak mau emosi gua hancur dan ngamuk di depan kalian berdua. Gue mohon, gue cuma bisa pamit ke kalian lewat telpon ini. Selamat tinggal," kata Ariel sambil menangis.

Vicky terhenti sejenak, lalu menjawab, "Baiklah selamat tinggal, dan terima kasih telah mempertemukan kami. Seburuk-buruknya elo di masa lalu, elo adalah teman terbaik kami."

Pip! Telpon pun mati. Vicky menarik napas panjang. Dia seperti merasa beban berat sekarang. Reval pun datang menemuinya. Dia meminta membersihkan make-upnya karena acara sudah selesai. Vicky pun sigap meraih micellar water dan melap wajah Reval yang penuh make-up. Setelah bersih, Vicky memujinya, "Kalau ini baru darling-ku, cantik sekali."

Wajah Reval bersemu merah. Dia berterima kasih pada Vicky untuk semuanya, karena dia mau menerima Reval apa adanya. Begitu juga sebaliknya. Akhirnya mereka pun bercanda sambil mencubit satu sama lain soal apa yang gak disukai dari mereka. Beban Vicky terasa terangkat. Dia benar-benar bersyukur memiliki Reval.

***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
592      388     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
IMAGINATIVE GIRL
2232      1153     2     
Romance
Rose Sri Ningsih, perempuan keturunan Indonesia Jerman ini merupakan perempuan yang memiliki kebiasaan ber-imajinasi setiap saat. Ia selalu ber-imajinasi jika ia akan menikahi seorang pangeran tampan yang selalu ada di imajinasinya itu. Tapi apa mungkin ia akan menikah dengan pangeran imajinasinya itu? Atau dia akan menemukan pangeran di kehidupan nyatanya?
I Just Wanna to Know
413      303     0     
Short Story
Jam pelajaran tambahan memang menyebalkan. Ini waktunya tidur
When Home Become You
393      291     1     
Romance
"When home become a person not place." Her. "Pada akhirnya, tempatmu berpulang hanyalah aku." Him.
Faith Sisters
1859      1135     3     
Inspirational
Kehilangan Tumbuh Percaya Faith Sisters berisi dua belas cerpen yang mengiringi sepasang muslimah kembar Erica dan Elysa menuju kedewasaan Mereka memulai hijrah dari titik yang berbeda tapi sebagaimana setiap orang yang mengaku beriman mereka pasti mendapatkan ujian Kisahkisah yang relatable bagi muslimah muda tentang cinta prinsip hidup dan persahabatan
Kisah Kasih di Sekolah
536      338     1     
Romance
Rasanya percuma jika masa-masa SMA hanya diisi dengan belajar, belajar dan belajar. Nggak ada seru-serunya. Apalagi bagi cowok yang hidupnya serba asyik, Pangeran Elang Alfareza. Namun, beda lagi bagi Hanum Putri Arini yang jelas bertolak belakang dengan prinsip cowok bertubuh tinggi itu. Bagi Hanum sekolah bukan tempat untuk seru-seruan, baginya sekolah ya tetap sekolah. Nggak ada istilah mai...
Penantian
2217      1125     16     
Romance
Asa. Jika hanya sekali saja, maka...
Acropolis Athens
3798      1649     5     
Romance
Adelar Devano Harchie Kepribadian berubah setelah Ia mengetahui alasan mendiang Ibunya meninggal. Menjadi Prefeksionis untuk mengendalikan traumanya. Disisi lain, Aram Mahasiswi pindahan dari Melbourne yang lamban laun terkoneksi dengan Adelar. Banyak alasan untuk tidak bersama Aram, namun Adelar terus mencoba hingga keduanya dihadapkan dengan kenyataan yang ada.
The Reason
9158      1681     3     
Romance
"Maafkan aku yang tak akan pernah bisa memaafkanmu. Tapi dia benar, yang lalu biarlah berlalu dan dirimu yang pernah hadir dalam hidupku akan menjadi kenangan.." Masa lalu yang bertalian dengan kehidupannya kini, membuat seorang Sean mengalami rasa takut yang ia anggap mustahil. Ketika ketakutannya hilang karena seorang gadis, masa lalu kembali menjerat. Membuatnya nyaris kehilan...
Another Word
578      329     2     
Short Story
Undangan pernikahan datang, dari pujaan hati yang telah lama kamu harap. Berikan satu kata untuk menggambarkannya selain galau.