Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perhaps It Never Will
MENU
About Us  

Satu Tahun Kemudian

Jeremy tertawa terpingkal-pingkal melihat Mina memakai topeng bebek yang dibelinya sepulang sekolah tadi. Tawanya terdengar semakin keras tatkala Mina mulai berjoget layaknya bebek yang sedang berjalan. Mina sudah bukan bayi lagi, anak manis itu sudah berumur satu tahun dan ia selalu bisa membuat orang di sekitarnya tertawa oleh tingkah lucunya.

Madison dan anak-anaknya memutuskan untuk tinggal di The Cotswolds setelah liburan musim panas. Di antara anak-anak Madison, Jeremy lah yang paling sering bermain dengan Mina. Seperti sekarang, Jeremy langsung ke rumah Will sepulang sekolah untuk menemui Mina dan memberinya topeng bebek. Mina selalu senang ketika Jeremy datang bahkan terkadang Jeremy memohon pada Will untuk membiarkan Mina menginap di rumahnya.

Kehadiran Jeremy tentu sangat membantu Will. Bukan hanya Jeremy saja, Madison, Jane, dan Matt juga selalu membantunya dalam mengurus Mina. Terkadang ketika Will harus ke London untuk urusan pekerjaan, mereka langsung berebut hak untuk mengasuh Mina. Madison yang sering menang, ia memiliki trik tersendiri untuk mempengaruhi bayi agar menyukainya.

“Mina, kau bebek terlucu yang pernah kulihat. Lebih lucu dari bebek-bebek milik Matt, tapi kumohon jangan beritahu itu padanya. Matt akan murka,” ucap Jeremy yang masih berusaha mengatur nafas akibat tertawa terpingkal-pingkal.

Walaupun Mina belum dapat berbicara dengan jelas, ia selalu menjawab ketika ada seseorang yang mengajaknya mengobrol. Tak jarang, Will sendiri pun bingung apa maksud perkataan Mina, dan Mina akan menangis keras jika tidak ada seorang pun yang memahami perkataannya. Rumit bukan? Itu makanan Will sehari-hari.

Will turun dari lantai atas ketika mendengar celotehan Mina pada Jeremy. Dan ketika Mina menyadari kedatangan Papanya ia langsung berlari dengan tergopoh-gopoh menghampiri Will.

“Papa Papa!” seru Mina lalu memeluk kaki Will.

Will terkekeh dan mengangkat tubuh mungil itu ke dalam gendongannya lalu menciumi wajah Mina bertubi-tubi, membuat Mina memekik geli. Will tidak menyadari tatapan sedih Jeremy ketika melihat adegan di depannya. Mau bagaimanapun juga, sejahat apapun Papa Jeremy, Jeremy tetap merindukan Papanya yang masih dipenjara untuk lima tahun kedepan.

Will berhenti menciumi Mina dan berjalan mendekati Jeremy lalu mengacak rambut anak lelaki itu dengan sayang. “Hi, Jer. Bagaimana di sekolah tadi? Hunter masih merebut bekalmu?” tanya Will.

Jeremy menghembuskan nafas kasar. “Tidak, tapi dia mengancamku tadi. Katanya dia akan memasukkan bekalku ke dalam kloset besok.”

Will duduk di lantai mengikuti Jeremy. “Kau mau aku melakukan sesuatu?” Ia menatap Jeremy khawatir.

Jeremy menggeleng. “Aku tidak mau dianggap pengecut karena meminta bantuan orang dewasa. Aku bisa mengatasi ini sendiri.”

Will tersenyum bangga. “Kau jelas bukan pengecut.” Ia merangkul Jeremy.

Jeremy tidak pernah berpikir bahwa ia membutuhkan kakak laki-laki sampai Will datang. Will selalu ada untuknya disaat tidak ada siapapun yang peduli. Will selalu paham apa yang dirasakannya karena Will pernah berada di posisi itu. Dan Will selalu membiarkannya bermain dengan Mina selama yang ia mau.

“Will, lihatlah!” Jeremy menunjuk Mina yang sedang berusaha mengenakan topeng bebek itu sendiri. “Kurasa bebek adalah hewan kesukaan Mina sekarang,” lanjut Jeremy kembali tertawa.

Will ikut tertawa sembari membantu Mina dan ketika topeng itu sudah terpasang sempurna, Mina kembali berjoget bebek. Membuat Jeremy sakit perut dibuatnya karena tidak berhenti tertawa. Will di sebelahnya pun sama, ia menyembunyikan wajahnya di balik tangan, menahan diri agar tidak tertawa terbahak-bahak. Khawatir Mina merasa takut dengan suara tawanya yang keras.

“Oke, kalian benar-benar keterlaluan bersenang-senang tanpaku,” protes seseorang yang entah sejak kapan sudah berdiri di dekat pintu.

“Oh tidak! Itu pasti ulah Jeremy. Seharusnya aku membelikan Mina topeng panda lebih dulu, pasti dia lebih lucu.” Itu suara Jenna yang berdiri di belakang seseorang itu dengan wajah ditekuk karena merasa kalah saing.

Will berdiri lalu berjalan menghampiri kedua perempuan itu. Ia memeluk Jenna singkat lalu tersenyum manis pada kakak tiri Jenna yang sekarang berdiri di hadapannya.

“Hi, Love. I miss you,” bisik Will, merengkuh pinggang Hayley untuk mendekat padanya. Hayley terkekeh ketika dadanya menempel pada dada bidang Will.

“Hi, Hot Daddy. I miss you too,” goda Hayley. Menggigit bibir bawahnya dengan sengaja.

“Oh, please. Kalian hanya tidak bertemu selama satu jam. Kami hanya pergi ke toko buku bukan ke Antartika,” protes Jenna sembari memutar bola matanya malas. Ia mengangkat Mina ke dalam gendongannya, tidak memedulikan ocehan protes Jeremy yang masih ingin bermain.

Hayley mengalungkan kedua lengannya di leher Will. Membiarkan lelaki itu menciumi kening, mata, pipi, dan bibirnya dengan bebas. Mereka bahkan tidak sadar Jeremy, Jenna, dan Mina sudah tidak berada di ruangan yang sama. Mungkin Jenna membawa Mina ke rumahnya. Will menciumi leher Hayley sekarang, membuat sang empunya terkekeh geli.

Satu tahun berlalu, semuanya berubah. Hayley memutuskan untuk meninggalkan New York. Tapi tidak dengan pekerjaannya. Ia masih menerima tawaran satu sampai dua film selama setahun, tidak sebanyak dulu. Ia menjadi penghuni The Cotswolds dan tinggal bahagia bersama Will dan Mina di rumah sederhana ini dua bulan setelah mereka menikah.

Will masih menulis. Buku ketiganya terbit bulan lalu dan langsung berada di jejeran best-seller. Sekarang, ia sedang sibuk menulis buku keempat dan sibuk menghabiskan waktu dengan sang istri.

Banyak hal terjadi dalam satu tahun. Banyak cobaan hidup yang harus Hayley lewati untuk sampai ke titik bahagia ini. Ia harus menghadapi persidangan dengan Logan, merelakan apartemennya di New York, dan beradaptasi dengan kehidupan barunya di sini. Hayley masih berusaha untuk memaafkan Jane dan Matt, karena mau bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang membuat Hayley merasa memiliki keluarga lagi.

Dan sekarang ia sudah memiliki keluarga sendiri. Ia sudah memiliki rumah.

Will menempelkan dahinya pada dahi Hayley, tangannya masih berada di pinggang Hayley. Will selalu lupa waktu dan lupa sekitar tiap kali berada di dekat Hayley, ia terlalu dimabuk cinta. Dan tidak menyesal karenanya. Bahkan terkadang Hayley harus terpaksa menjauhkan diri agar Will bisa menulis.

“Sayang,” bisik Hayley.

“Ya, Love?” sahut Will menjauhkan dahinya.

“Kau sudah menulis hari ini? Selama aku pergi?” tanya Hayley menatap Will seolah Will adalah keajaiban dunia.

Will mengangguk. “Ya. Jeremy datang beberapa menit setelah kau dan Jenna pergi, jadi aku bisa menulis tanpa khawatir Mina akan kesepian.”

“Bagus, karena besok kau sepertinya tidak bisa menulis. Aku akan membawamu ke suatu tempat,” ucap Hayley mengusap pipi Will dengan lembut.

“Kenapa besok?” tanya Will.

“Besok hari ulang tahunmu, Jelek.” Hayley mencolek ujung hidung Will. Ia tahu Will benci panggilan ‘Jelek’ yang selalu Yasmine gunakan untuknya.

Well, kalau aku bisa memilih bagaimana aku akan merayakan hari ulang tahunku. Aku lebih memilih diam di kamar denganmu seharian, tanpa pakaian pastinya.” Will mengedipkan sebelah mata. Membuat pipi Hayley memerah seperti kepiting rebus.

“Dasar cabul,” balas Hayley berusaha melepaskan diri dari rengkuhan tangan Will di pinggangnya. Tapi Will malah semakin menarik Hayley ke dalam pelukan.

“Will,” ujar Hayley dalam pelukan.

Will menggumam sebagai sahutan. Ia sibuk menghirup aroma tubuh Hayley dan menciumi pundak Hayley yang tidak tertutup kain.

Hayley meraih tangan Will yang berada di pinggangnya dan mengarahkan tangan itu untuk menyentuh perutnya. Will hanya diam dengan dahi mengerut. Hayley menatap Will dalam-dalam dengan kedua sudut bibir yang terangkat. Tangan Will di perutnya terasa hangat.

Happy early birthday, Papa,” ucap Hayley sambil mengarahkan tangan Will untuk mengusap perut ratanya. “From Mina’s future sibling,” lanjutnya yang membuat mata Will melebar kaget.

Will terkesiap. “Are you pregnant, Love?”

Hayley mengangguk bersamaan dengan air matanya yang jatuh ke pipi. Will tiba-tiba sudah berlutut di hadapannya dengan tangan yang masih berada di perut Hayley. Will mendekatkan wajahnya pada perut Hayley dan berbisik, “Hello, Little One. Papa can’t wait to meet you.”

Selama ini Hayley kira New York adalah rumahnya. Memang betul, sampai sekarang pun ia masih mencintai New York dan merindukan suasana kota itu setiap hari. Tetapi, tidak ada tempat paling nyaman baginya selain bersama Will di manapun mereka berada.

Bagi Hayley, Will adalah rumahnya.

Dan bagi Will, Hayley adalah dunianya.

 

THE END.

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Segitiga Bermuda
6942      1875     1     
Romance
Orang-orang bilang tahta tertinggi sakit hati dalam sebuah hubungan adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Jika mengalaminya dengan teman sendiri maka dikenal dengan istilah Friendzone. Namun, Kinan tidak relate dengan hal itu. Karena yang dia alami saat ini adalah hubungan Kakak-Adik Zone. Kinan mencintai Sultan, Kakak angkatnya sendiri. Parah sekali bukan? Awalnya semua berjalan norm...
Matchmaker's Scenario
1389      735     0     
Romance
Bagi Naraya, sekarang sudah bukan zamannya menjodohkan idola lewat cerita fiksi penggemar. Gadis itu ingin sepasang idolanya benar-benar jatuh cinta dan pacaran di dunia nyata. Ia berniat mewujudkan keinginan itu dengan cara ... menjadi penulis skenario drama. Tatkala ia terpilih menjadi penulis skenario drama musim panas, ia bekerja dengan membawa misi terselubungnya. Selanjutnya, berhasilkah...
RUMIT
6968      1974     53     
Romance
Sebuah Novel yang menceritakan perjalanan seorang remaja bernama Azfar. Kisahnya dimulai saat bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi yang menimpa kota Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018. Dari bencana itu, Azfar berkenalan dengan seorang relawan berparas cantik bernama Aya Sofia, yang kemudian akan menjadi sahabat baiknya. Namun, persahabatan mereka justru menimbulkan rasa baru d...
Konspirasi Asa
2888      1005     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Antic Girl
149      124     1     
Romance
-Semua yang melekat di dirinya, antic- "Sial!" Gadis itu berlalu begitu saja, tanpa peduli dengan pria di hadapannya yang tampak kesal. "Lo lebih milih benda berkarat ini, daripada kencan dengan gue?" tanya pria itu sekali lagi, membuat langkah kaki perempuan dihadapannya terhenti. "Benda antik, bukan benda berkarat. Satu lagi, benda ini jauh lebih bernilai daripada dirimu!" Wa...
Fix You
1034      604     2     
Romance
Sejak hari itu, dunia mulai berbalik memunggungi Rena. Kerja kerasnya kandas, kepercayaan dirinya hilang. Yang Rena inginkan hanya menepi dan menjauh, memperbaiki diri jika memang masih bisa ia lakukan. Hingga akhirnya Rena bersua dengan suara itu. Suara asing yang sialnya mampu mengumpulkan keping demi keping harapannya. Namun akankah suara itu benar-benar bisa menyembuhkan Rena? Atau jus...
Lullaby Untuk Lisa
5925      1677     0     
Romance
Pepatah mengatakan kalau ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya. Tetapi, tidak untuk Lisa. Dulu sekali ia mengidolakan ayahnya. Baginya, mimpi ayahnya adalah mimpinya juga. Namun, tiba-tiba saja ayahnya pergi meninggalkan rumah. Sejak saat itu, ia menganggap mimpinya itu hanyalah khayalan di siang bolong. Omong kosong. Baginya, kepergiannya bukan hanya menciptakan luka tapi sekalig...
Girl Power
2516      937     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
7096      2098     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...
Project Pemeran Pembantu
6375      1934     1     
Humor
Project Pemeran Pembantu adalah kumpulan kisah nyata yang menimpa penulis, ntah kenapa ada saja kejadian aneh nan ajaib yang terjadi kepadanya dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Dalam kumpulan cerita ini, penulis menyadari sesuatu hal yang hilang di hidupnya, apakah itu?