Read More >>"> Buku Harian Ayyana (Bab 4 : Bagian 4) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Kirana tak bisa tidur malam ini. Matanya terus terjaga semalaman. Beberapa kali dia mencoba mengantukkan diri dengan cara membaca buku-buku sejarah yang bagi Kirana memang membosankan. Tapi hal itu ternyata tak cukup jitu. Yang ada kepalanya malah menjadi sakit!

             Kirana menghela napas panjang! Dia kemudian mengobrak-abrik isi tasnya. Hal apa lagi yang akan Kirana ambil selain buku kesayangannya. Buku harian Ayyana. Mamahnya.

             Ada hal gila yang membuat aku tak habis pikir dengan cowok rese itu.

             Kalian tahu apa yang dikatakannya? Dia bilang, dia ingin berperang!

             Kirana tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

             Aku sempat bingung, apa maksudnya dia ingin mengajakku berperang? Apa itu tandanya dia mengajak kami bermusuhan?

             Tapi pemikiranku salah! Bukan perang itu yang dia maksud melainkan ...

***

Jurnal Ayyana.

            Aku terlelap tidur untuk beberapa menit atau bahkan puluh menit. Entahlah, aku tak begitu memperhatikan jam berapa aku sudah mulai mengantuk dan memutuskan untuk tidur di ruang UKS. Yang jelas aku ketiduran. Ketidurannya yang nyaman. Karena sehabis terbangun, badanku rasanya ringan sekali!

            Aku membuka mataku dengan keterkejutan yang luar biasa. Saat aku melihat sosok lelaki yang bahkan aku tak ingin melihatnya. Dia Reyhan. Sedang bersandar di tembok samping ranjangku dengan melipat tangan di depan dadanya, sambil melihat ke arah aku yang baru saja bangun tidur.

            Aku bingung dan tak habis pikir, untuk apa cowok itu ada di ruang UKS? Ada keperluan apa? Apa dia juga sedang tak enak badan?

            “Lo?” kataku dengan penuh keterkejutan. Tapi dia tak meresponku dan terus saja memperhatikan aku.

            “Lo ngapain di sini? Ada keperluan apa? Ada urusan apa?” aku segera bangkit dan terduduk di atas ranjang. Pandanganku mengarah tajam kepadanya dengan segala pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban darinya.

            Dia melepas lipatan tangan di dadanya itu. Lalu mulai melangkah sedikit demi sedikit ke arahku. Dia mendongokkan wajahnya ke wajahku. Mataku dan matanya saling bertemu. Jaraknya hanya tinggal menyisakan beberapa sentimeter saja di antara mata kami. Jujur, hal itu membuatku menjadi sangat gugup. Dan sangat gila, saat aku harus menerima kenyataan kalau, jantungku tak bisa menerima begitu saja tatapan tajam itu. Jantungku tiba-tiba saja berdetak dengan sangat cepat. Bagai menguji adrenalinku.

            “Lo sakit?” tanyanya.

            “Hah?”

            Tangannya tiba-tiba saja menyentuh keningku beberapa detik. Lalu dia tempelkan ke keningnya kemudian. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, bagaikan menyimpan pemikirannya sendiri dalam otaknya.

            “Tapi lo gak panas,” katanya lagi. Aku menelan salivaku sendiri. Lalu mencoba menjauhkan wajahnya dari wajahku. Dia terdorong dengan perasaan terkejut saat aku melakukan ‘tindakan’ pendorongan itu padanya. Namun kemudian tersenyum kecil. Entah apa maksud dia dengan senyuman itu. Yang jelas, aku merasa tidak nyaman.

            “Gue emang sehat! Kata siapa gue sakit?”

            “Kata temen lo!” katanya.

            “Hah?”

            “Gue tadi ke kelas lo, buat ketemu nona Ayyana. Tapi katanya, lo lagi sakit jadi lo istirahat di UKS.”

            “Terus lo beneran ke UKS buat cari gue?” kataku mencoba berasumsi. Namun beberapa detik kemudian dia mengangguk. Huft, aku menghela napas berat. Lalu kembali melanjutkan kata, “Jadi, buat apa lo nyariin gue? Ada keperluan apa?”

            Dia kemudian melangkah lagi ke arahku. Dan lalu duduk di ranjangku. Sambil kepala mengarah kepadaku.

            “Pengen mastiin lo baik-baik aja!” katanya.

            “Emangnya gue kenapa?”

            Tanpa permisi, dia meraih tanganku. Lebih tepatnya, meraih tanganku yang tadi terluka terkena pecahan beling mangkok bergambar ayam jago. Dia lalu memperhatikan perban di lenganku dengan seksama.

            “Gue mau mastiin kalau ternyata ini gak parah!” ucapnya sambil mengangkat-angkat lenganku yang diperban ini.

            “Ih!” aku segera melepaskan tangannya dari tanganku. “Lo apaan sih, gak jelas banget! Mending lo jujur deh, lo ada urusan apa ke sini?”

            “Gue?” dia menunjuk pada dirinya sendiri.

            “Ya iyalah Yong-Lex!” aku sedikit gemas dengan dia.

            “Ishhh,” dia memutar bola matanya, nampak kesal mendengar aku yang menyebutnya dengan nama Yong-lex itu. Tapi tanpa aku sadari, aku tersenyum melihat dia yang memperlihatkan ekspresi muka seperti itu. Sampai aku menyadari kalau aku sudah tersenyum karena dia. Itu adalah hal yang sia-sia dan tak pantas! Buat apa juga aku senyum? Gak penting banget kan?!

            “Kayanya, gue mau ajakin lo perang!”

            “Perang? Apaan sih lo. Ngomong lebih spesifik, mas!”

            “Iya lo mau?”

            Aku bertambah tak mengerti dengan kata-katanya itu. “Maksud lo, lo mau ajakin gue musuhan? Jadi rival lo? Atas dasar apa?”

            “Atas dasar gue suka sama lo!”

            “A... Apa?” aku terhentak mendengar ucapannya yang semakin gila dan di luar nalar itu.

            “Gue mau ajakin lo perang. Perang perasaan maksudnya, mau?” dia mengucapkan itu dengan sangat santai tanpa rasa canggung ataupun perasaan bersalah! Dari sini aku sudah bisa menebak, kalau dia benar-benar sudah sakit jiwa!

            Aku terkekeh setelahnya.

            “Heh. Kok lo malah ketawa sih?” dia nampak protes melihat responku yang mungkin menurutnya di luar perkiraan.

            “Terus gue harus ngapain buat bales kata-kata lo yang aneh itu?” aku masih terus berusaha menahan tawaku melihat tampangnya yang kebingungan itu.

            “Ya apa kek, ‘Oke gue terima perang lo’ kek, atau ‘gue juga suka sama lo’ kek. Atau apa lah gitu. Jangan ketawa gitu!”

            “Emang harus banget?” dia mengangguk. “Ih, aneh!”

            “Aduh jangan kata-kata itu. Yang lain!”

            “Maksa banget sih!”

            “Biarin!”

            “Kak, kayanya lo musti periksain diri lo! Gue punya feeling lo gila!”

            “Kalau gilanya karena tergila-gila sama lo, gimana?” ucapnya sambil tersenyum. Alisnya nampak terangkat jelas. Dan aku secara tak sadar mendadak terdiam mendengar kata-katanya barusan. Aku menatap matanya beberapa saat, saat aku meyadari kalau jantungku benar-benar tak bisa lagi diajak untuk berkompromi.

            Tuhan, kenapa aku berdebar-debar? Mungkinkan ini pengakuan pertama dari seorang cowok padaku? Pengakuan yang membuat dadaku berdetak cepat?

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 2 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • sendirimenjadi

    Wow spechless

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 1
  • sendirimenjadi

    Ibu nya bikin iri

    Comment on chapter Bab 2 : Bagian 2
  • sendirimenjadi

    Ngakak part ini

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 3
  • sendirimenjadi

    Seru juga lumayan

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nafraj

    Ayyana 🤣

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 2
  • nafraj

    Plot twisttt makin seruuuu

    Comment on chapter Bab 6 : Bagian 1
  • nafraj

    Sad :'

    Comment on chapter Bab 5 : Bagian 2
  • nafraj

    Rada males sama radit cuy. Kesannya kaya manfaatin ayyana

    Comment on chapter Bab 3 : Bagian 2
  • nafraj

    Agak mundeng. Jadi di cerita ini ada dua pov ya thor. Pov kirana . Sama ayyana. Baru ngeh eyke 🤣 lanjutttt

    Comment on chapter Bab 2 : Bagian 1
  • nafraj

    Ayyana rada sengklek ya seru

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
Similar Tags
LATHI
1267      554     3     
Romance
Monik adalah seorang penasihat pacaran dan pernikahan. Namun, di usianya yang menginjak tiga puluh tahun, dia belum menikah karena trauma yang dideritanya sejak kecil, yaitu sang ayah meninggalkan ibunya saat dia masih di dalam kandungan. Cerita yang diterimanya sejak kecil dari sang ibu membuatnya jijik dan sangat benci terhadap sang ayah sehingga ketika sang ayah datang untuk menemuinya, di...
Segitiga Bermuda
4143      1389     1     
Romance
Orang-orang bilang tahta tertinggi sakit hati dalam sebuah hubungan adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Jika mengalaminya dengan teman sendiri maka dikenal dengan istilah Friendzone. Namun, Kinan tidak relate dengan hal itu. Karena yang dia alami saat ini adalah hubungan Kakak-Adik Zone. Kinan mencintai Sultan, Kakak angkatnya sendiri. Parah sekali bukan? Awalnya semua berjalan norm...
Dapit Bacem and the Untold Story of MU
5595      1766     0     
Humor
David Bastion remaja blasteran bule Betawi siswa SMK di Jakarta pinggiran David pengin ikut turnamen sepak bola U18 Dia masuk SSB Marunda United MU Pemain MU antara lain ada Christiano Michiels dari Kp Tugu To Ming Se yang berjiwa bisnis Zidan yang anak seorang Habib Strikernya adalah Maryadi alias May pencetak gol terbanyak dalam turnamen sepak bola antar waria Pelatih Tim MU adalah Coach ...
Samudra di Antara Kita
21876      3642     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Hello, Kapten!
974      513     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Mencari Pangeran Yang Hilang
2428      1026     3     
Romance
Naru adalah seorang cowok yang sempurna. Derajat, kehidupan, dan juga kemewahan layaknya seorang pangeran telah dia terima sejak lahir ke dunia. Orang tuanya seorang pengusaha kaya sejagat raya yang selalu muncul di TV. Namun ternyata dia yang merasa hidupnya terkekang oleh orang tuanya membuatnya tak memiliki satu pun teman. Dia pun benci tinggal di rumah. Dia ingin bebas. Ketika memasuki SMA,...
Caraphernelia
646      341     0     
Romance
Ada banyak hal yang dirasakan ketika menjadi mahasiswa populer di kampus, salah satunya memiliki relasi yang banyak. Namun, dibalik semua benefit tersebut ada juga efek negatif yaitu seluruh pandangan mahasiswa terfokus kepadanya. Barra, mahasiswa sastra Indonesia yang berhasil menyematkan gelar tersebut di kehidupan kampusnya. Sebenarnya, ada rasa menyesal di hidupnya k...
Dandelion
326      199     1     
Inspirational
Masa lalu yang begitu menyakitkan, membuatnya terpuruk. Sampai pada titik balik, di mana Yunda harus berjuang sendirian demi sebuah kesuksesan. Rasa malas dan trauma dari masa lalu ditepis demi sebuah ambisi yang begitu berat. Memang, tidak ada yang bisa mengelak dari masa lalu. Namun, bisa jadi masa lalu itu merupakan cambukan telak untuk diri sendiri. Tidak masalah pernah terpuruk dan tertin...
Kembali Utuh
523      319     1     
Romance
“Sa, dari dulu sampai sekarang setiap aku sedih, kamu pasti selalu ada buatku dan setiap aku bahagia, aku selalu cari kamu. Begitu juga dengan sebaliknya. Apa kamu mau, jadi temanku untuk melewati suka dan duka selanjutnya?” ..... Irsalina terkejut saat salah satu teman lama yang baru ia temui kembali setelah bertahun-tahun menghilang, tiba-tiba menyatakan perasaan dan mengajaknya membi...
Palette
3808      1552     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!