Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pacarku Arwah Gentayangan
MENU
About Us  

Senja menatap kepergian Aras dengan tatapan bingung dan sedih. Dia bersandar pada pagar sembari terus menatap gang yang kini sudah tak disiram cahaya dari lampu motor cowok itu. Dia memutuskan tidak mengikuti pacaranya kali ini. Ada perasaan berat di dalam hati kala melihat Aras berjuang mati-matian untuk mengungkap kepergiannya dan dia sama sekali tak membantu.

Gadis itu memilih masuk kamar dan mengempaskan diri di kursi belajar. Barang-barangnya mulai berdebu. Dia mengusap buku yang tersusun rapi satu persatu. Tangannya menarik salah satu buku tulis dan membukanya. Guratan senyum langsung terukir ketika melihat tulisannya sendiri. Rapi dan berwarna-warni.

Catatannya terlihat lengkap, bahkan banyak lembar catatan berwarna yang dia tempel di dalam buku sebagai tambahan materi. Sepertinya dia memang ambisius masalah pelajaran. Belum puas satu buku, dia menarik benda bergaris bersambul putih dan membukanya. Lagi-Lagi catatan rapi dan berwana yang menyambut.

"Masa iya orang ambisius dibenci? Bukannya enak punya teman ambis buat dimanfaatin? Apalagi kalau buku catatannya kayak gini. Enak banget kelihatannya." Senja mesem-mesem sambil terus membuka sampai halaman kosong. "Tapi, kalau ternyata gue ambis dan pelit, wajar mereka gak suka gue. Tapi kata Aras, gue cuma ambis, gak pelit." Tangannya kembali merapikan buku-buku dan manarik sepaket sticky note dan satu pulpen.

Dia mengecek sticky note itu sebelum menulis. Lembar pertama memang kosong, tetapi lembar kedua ada tulisan, begitupun lembar ketiga. Hanya sampai di situ saja.

"Potong rambut?" ucapnya ketika membaca tulisan pertama. "Harus tetap senyum," lanjutnya kala membaca lembar berikutnya. "Ini apa, sih?"

Dia mengetuk-ngetuk dagu, otaknya seperti melilit memikirkan penemuannya barusan. Meski berpikir keras, dia mampu menyimpulkan satu jawaban.

"To do list?" Ya, tulisan tadi ditulis berpoin, jadi bisa saja itu adalah kegiatan yang Senja lakukan. Potong rambut? Kalau begitu rambutnya pernah lebih panjang dari sekarang, kan? Atau memang dia belum melakukannya?

"Emang gue kenapa sampai harus tetap senyum? Bukannya gue emang selalu senyum?" Senja mengacak rambutnya, semakin dipikir semakin rumit. Sepertinya memang ada yang tidak beres.

Hah, seandainya dia tetap bisa mengingat semuanya. Namun, dia tidak akan menemui Aras sekarang. Ingin sekali rasanya segera memberitahu cowok itu tentang sticky note ini, tetapi mengingat tampang gusar tadi, dia jadi mengurungkan niat.

"Besok aja kali, yak." Dia kembali mengutak-atik meja belajar, berharap menemukan sesuatu yang lebih jelas lagi.

Akan tetapi, setelah menghabiskan waktu cukup lama, dia hanya menemukan beberapa majalah yang sengaja dihamburkan di lantai kamar. Dia ikut luruh di samping majalah-majalah itu, menatap lembar-lembar kertas tanpa minat.

"Kok bahasannya gini semua? Emang gue suka pembahasan kesehatan mental?" Senja mulai memperbaiki duduknya, menatap isi majalah satu persatu, membandingkan pembahasannya. Tidak jauh berbeda, semua tentang kesehatan mental. "Kayaknya emang gue suka pembahasan kayak gini." Tangannya kembali merapikan benda itu ke tempat semula dan berbaring di kasur.

Tiba-tiba matanya menatap kalender. Dia baru saja teringat sudah dua minggu lebih di sini, tetapi belum ada kemajuan sama sekali. Waktunya semakin menipis. Apa dia pasrah saja, menyuruh Aras berhenti menolongnya? Namun, cowok itu pasti tidak akan berhenti begitu saja.

Di tempat lain, Aras memandang langit-langit kamar sambil menikmati riuh dalam kepala. Banyak sekali pertanyaan bermunculan di sana meminta untuk dijawab, sayangnya dia belum bisa menarik kesimpulan. Sampai-sampai kepalanya kembali berdenyut. Sepertinya memang ada yang salah dari sakit yang selalu dia rasa akhir-akhir ini, mungkin karena kehadiran Senja.

Ngomong-ngomong tentang Senja, gadis itu tidak ikut menganggunya hari ini. Mungkin saja Senja butuh sendiri. Setelah pacarnya, dia loncat memikirkan Nino dan Daren. Mereka berdua saudara? Tentang akun Facebook itu, haruskah Aras memastikannya pada Daren?

Ogah! Dia sudah muak melihat Daren. Wajahnya memang babak belur, tetapi hatinya jauh lebih lebam. Dia tidak suka Senja direndahkan sebab Senja tidak melakukan apa-apa, tidak ada yang salah dari pacarnya.

Aras membuang napas panjang. Entah dengan cara apa dia bisa memecahkan masalah ini. Dia meraih ponsel yang tergeletak tak jauh dari badannya. Ditatap lama aplikasi biru-putih dengan huruf F, Aras sama sekali tidak pernah memiliki akun Facebook. Namun, kali ini dia sudah punya dan memilih berselancar ke akun Twilight.

Foto Daren dan Nino kembali terpampang. Tanggal lahir dan kota yang terinput di akun ini mengindikasikan sosok Senja, apalagi nama akunnya. Dia menekuri layar ponsel cukup lama, membuka daftar pertemanan, dan hasilnya tidak ada teman sama sekali.

"Sebenarnya ada rahasia apa Senja? Apa yang lo sembunyiin? Apa yang gak lo ceritain ke gue?" lirihnya. Dia tidak pernah berpikir Senja akan menyimpan rahasia sebagaimana dia yang selalu menceritakan segala hal ke pacarnya.

Aras kembali mendesah, capek menatap foto yang sama berulang kali. Dia memilih mencari akun lain dengan kata kunci Senja, banyak yang muncul dan sayangnya tidak menunjukkan tanda-tanda akun yang dicarinya. Dia kembali mengetik kata kunci Senjaras, gabungan nama mereka.

Aras tercengang. Ada satu akun sesuai kata kunci yang dia masukkan. Sangat di luar dugaan. Dia cepat-cepat menekan akun itu dan memperhatikan lini masanya. Ada dua buah status dan satu foto.

Status pertama, paling bawah menampakkan sebuah foto bantal putih yang koyak. Status kedua adalah sebuah kalimat yang membuat Aras berpikir.

Tempat berbagi yang sengaja tak terpilih.

"Ini beneran Senja yang nulis?"

Dia kembali fokus ke status terakhir, paling atas. Tulisan kali ini membuatnya termenung.

Manusia tersenyum, terus terbahak, tak pernah samar bahagianya sampai-sampai tak ada waktu berkeluh-kesah. Tidak penting mencari telinga untuk mendengar lantang dukanya. Terlalu bahagia.

Jika tempat berbagi yang sengaja tak terpilih yang Senja maksud adalah dirinya, Aras jadi semakin tidak tenang dan penasaran mengapa Senja tak memilihnya. Kenapa Senja tidak bercerita atau berkeluh-kesah seperti biasanya? Namun, sebelum gadis itu ditemukan tak bernyawa, Senja tidak menunjukkan gelagat aneh pun tetap Senja yang gemar menceritakan banyak hal dengannya.

Setelah diingat-ingat, Aras memang tidak menemukan hal mencurigakan. Dia mengubah posisi dari tidur menjadi duduk, menatap lamat-lamat foto bantal itu. Seketika Aras mengingat sesuatu, di beberapa kesempatan Senja pernah meminta pendapat tentang penampilannya jika berambut pendek, tetapi dia tidak pernah menanggapi. Aras suka rambut panjang Senja. Namun, beberapa hari sebelum Senja meninggal, gadis itu ngotot ingin memotong rambut.

Aras mengizinkan saja, tetapi gadis itu malah diam dan tertawa. Dia mengira Senja hanya bercanda, jadi Aras tidak terlalu menanggapi. Senja memang kadang se-random itu. Apa potong rambut ada kaitannya dengan kematian Senja? Rasa-rasanya tidak mungkin.

***
 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
AKSARA
6552      2225     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Kalopsia
750      551     2     
Romance
Based of true story Kim Taehyung x Sandra Sandra seharusnya memberikan sayang dan cinta jauh lebih banyak untuk dirinya sendiri dari pada memberikannya pada orang lain. Karna itu adalah bentuk pertahanan diri Agar tidak takut merasa kehilangan, agar tidak tenggelam dalam harapan,  agar bisa merelakan dia bahagia dengan orang lain yang ternyata bukan kita.  Dan Sandra ternyata lupa karna meng...
LARA
8825      2137     3     
Romance
Kau membuat ku sembuh dari luka, semata-mata hanya untuk membuat ku lebih terluka lagi. Cover by @radicaelly (on wattpad) copyright 2018 all rights reserved.
JANJI 25
51      42     0     
Romance
Pernahkah kamu jatuh cinta begitu dalam pada seseorang di usia yang terlalu muda, lalu percaya bahwa dia akan tetap jadi rumah hingga akhir? Nadia percaya. Tapi waktu, jarak, dan kesalahpahaman mengubah segalanya. Bertahun-tahun setelahnya, di usia dua puluh lima, usia yang dulu mereka sepakati sebagai batas harap. Nadia menatap kembali semua kenangan yang pernah ia simpan rapi. Sebuah ...
La Nuit
20493      2392     8     
Mystery
La Nuit artinya Malam, yang diambil dari bahasa Prancis. Mengisahkan 3 remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah, mencari bukti yang membuat kakak tiri Ren meninggal dan juga kecelakaan orang tua Gemi. Pelaku tersebut, belum di tangkap, sampai akhirnya salah satu dari mereka menjadi korban.
When Magenta Write Their Destiny
6273      1695     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Rumah Jingga.
2246      877     4     
Horror
"KAMU tidAK seharusnya baca ceritA iNi, aku pasti meneMani di sAmpingmu saaT membaca, karena inI kisahku!" -Jingga-
My Doctor My Soulmate
120      107     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Aku Benci Hujan
7385      1947     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
KataKu Dalam Hati Season 1
5959      1571     0     
Romance
Terkadang dalam hidup memang tidak dapat di prediksi, bahkan perasaan yang begitu nyata. Bagaikan permainan yang hanya dilakukan untuk kesenangan sesaat dan berakhir dengan tidak bisa melupakan semua itu pada satu pihak. Namun entah mengapa dalam hal permainan ini aku merasa benar-benar kalah telak dengan keadaan, bahkan aku menyimpannya secara diam-diam dan berakhir dengan aku sendirian, berjuan...