Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pacarku Arwah Gentayangan
MENU
About Us  

Senja berulang kali memakasa Aras pulang, tetapi cowok itu tetap bersikeras menunggu Tiana keluar dari kafe. Sungguh, dia tidak mempermasalahkan lagi gosip yang mengatakan bahwa dia selingkuh. Untuk masalah Tiana, Senja lebih memilih mengabaikan. Dia takut Aras malah membuat masalah lebih besar.

Aras sudah membuat Farhana di-scorsing, juga membuat Inggrid dilengserkan secara tidak hormat dari jabatan sebagai bendahara OSIS. Sekarang apa lagi yang akan diperbuat Aras? Dia tidak mau pacarnya memiliki banyak musuh seperti dirinya.

"Ras, udah. Kita pulang aja. Kita cari target yang lain, gak usah Tiana. Gue gak suka tipe cewek penyebar gosip murahan kayak dia. Paling jug--"

"Gak, Senja. Gak ada satu pun manusia yang lo tulis di buku harian lo boleh terlewat. Semua. Semua harus gue periksa." Aras masih belum mau mengalah.

Senja membuang napas panjang. Ditatapnya Aras sambil berpikir ini semua salahnya sebab melibatkan Aras. Jadilah sekarang pacarnya begitu sulit dihentikan.

"Lo kenapa peduli banget sama gue?"

Aras membersit hidung yang tiba-tiba saja berair, matanya pun terasa panas, seperti jidatnya sehingga dia sedikit pusing. "Lo bego? Ada orang yang bunuh lo dan gue sebagai sahabat dan pacar cuma diam kek orang tolol?" Meski jengkel, Aras tetap menjelaskan dengan suara diredam, takut ketahuan berbicara sendiri.

Senja tertunduk lesu. Dia mulai menyalahkan orang yang melakukan pembunuhan terhadapnya. Entah dia salah apa sampai harus dibunuh? Dia kembali menghadap Aras yang terus-terusan menatap pintu kafe.

Senja menggeleng pelan. "Ras, lo pasti sakit lagi, kan? Mata lo merah, ingusan pula. Pulang, yuk." Tidak ada respons, dia kembali melapangkan dada, berusaha sabar. "Besok-besok kita selesain masalah Tiana. Lo istirahat dulu. Akhir-akhir ini lo sering demam."

Aras tetap bergeming, sama sekali tak peduli sakit yang terus menusuk-nusuk kepala. Selintas pikiran tentang sakit yang dia rasakan akhir-akhir ini membuatnya curiga. Mungkin saja kekebalan tubuhnya menurun semenjak bertemu arwah Senja. Namun, itu hanya teori belaka, belum tentu benar.

Tak perlu menunggu lagi, orang yang sedari tadi Aras tunggu akhirnya menampakkan batang hidung. Dia menunggu gadis itu melewatinya dan tepat ketika Aras berdiri dari duduknya, Daren, pacar Tiana datang dari arah parkiran tanpa melihat keberadaannya. Aras tersenyum miring, sepertinya hari ini akan jadi hari merepotkan.

"Hai, Ayang. Kamu dari tadi?" sapa Tiana begitu riang.

Aras hampir meludah tepat di depan mereka, tetapi dia masih tahu sopan santun. Tiana ini licik sekali.

"Enggak, baru aja datang," balas Daren sambil merangkul Tiana.

Sebelum mereka menghampiri motor Daren, Aras bergegas cepat menghadang dua makhluk itu. Sambil berkacak pinggang, Aras tersenyum miring.

"Hai, Tukang selingkuh, eh Tukang gosip juga. Gimana kabarnya hari ini?" Aras semakin melebarkan senyum ketika melihat wajah Tiana yang kebingungan.

"Maksud lo apa ngatain pacar gue tukang selingkuh?" Daren melepaskan rangkulannya dan maju selangkah di depan Aras.

Bukannya gentar, Aras juga maju selangkah sehingga posisi mereka sangat dekat. "Mandirilah, Bro. Emang lo gak bisa nanya sendiri sama pacar lo?"

Tiana mulai kelihatan pias, tetapi tetap berusaha terlihat angkuh. "Idih, palingan iri karena pacarnya udah gak ada. Pengen balas dendam, kan, lo?"

"Balas dendam? Ide yang bagus. Gimana kalau Senja aja yang balas dendam ke lo?"

Mendengar Aras, Senja sontak menepuk belakang kepala cowok itu. "Jangan ngomong aneh-aneh, Ras."

"Tapi Senja gak akan balas dendam karena dia gak seperti lo." Aras tertawa sumbang lalu melihat Daren dengan tajam. "Pacar lo seling--"

Sebelum ucapan Aras lengkap, Daren langsung melayangkan tinju ke wajah Aras hingga berhasil membuat cowok itu mundur beberapa langkah, bibirnya pun langsung mengeluarkan darah. Bukannya membalas, Aras malah tertawa kencang dan menepis tangan Senja yang mau menyentuh lukanya.

"Lo gak percaya? Gak masalah. Mungkin sekarang gue belum bisa buktiin, tapi nanti. Liat aja nanti."

Daren tidak percaya dan kembali meninju wajah Aras. Senja yang melihat kejadian itu langsung mendorong punggung Daren. Kesempatan itu Aras gunakan untuk membalas pukulan tadi, tetapi belum sempat kepalannya melayang, Senja langsung menahan pundak cowok itu.

"Udah! Udah, Ras. Kita pergi sekarang, gue mohon," lirihnya sambil memeluk lengan cowok itu.

Aras menurunkan tangannya sambil tetap menatap wajah bingung Daren. Tanpa berkata apa pun lagi, Aras pergi begitu saja dan berjanji akan membalas semua rasa sakit yang dia rasakan dan amarah yang Senja rasa hari ini.

"Ras, luka lo diobatin dulu, ya?" bujuk Senja.

Ponsel di dalam sakunya bergetar dan tak sempat membalas ucapan Senja. Ada telepon dari Haifa, sepertinya ada berita penting.

"Halo, Fa. Kenapa?"

"Itu Haifa?" Senja ikut menempelkan telinga ke ponsel Aras, mau tidak mau Aras harus berhenti.

"Ada petunjuk tentang Senja?" Aras memastikan ucapan Haifa sambil menatap Senja.

"Gue ke sana sekarang." Setelah sambungan terputus, Aras segera memegang tangan Senja agar segera bergegas. Sepertinya pentunjuk ya g Haifa maksud sangat penting.

Senja membiarkan Aras menarik tangannya. Dia bahagia, tetapi juga sedih. Setelah dia mengetahui alasannya meninggal, Senja tidak akan pernah seperti ini lagi.

"Ras, lo harus ingat kalau gue adalah orang yang selalu bahagia dan bersyukur kenal sama lo, Ras," bisiknya. Dia yakin Aras tidak mendengar ucapannya barusan.

Setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam, Aras dan Senja tiba di mini market  tak jauh dari rumah Haifa. Gadis itu langsung menyambut Aras juga Senja.

"Halo, Senja. Eh, Senja ikut, kan?" Haifa menggaruk-garuk kepala karena bingung, mungkin saja Senja tidak ada.

Aras tersenyum sambil mengangguk. "Ada, kok, di samping gue."

"Fa, tolong obatin lukanya Aras, dong. Kalau gue yang obatin di sini bisa-bisa pengunjung pada shock liat barang-barang beterbangan." Senja tidak bercanda saat mengatakan itu, dia benar-benar khawatir melihat luka di wajah Aras.

Aras mengabaikan ucapan Senja meski gadis itu terus mengomel karena ucapannya tidak disampaikan kepada Haifa. Haifa pun kaget melihat luka itu, tetapi Aras tidak membiarkan Haifa fokus kepada lebam-lebamnya.

"Udah gak pa-pa. Nanti gue obatin sendiri, gak parah, kok. Sekarang ada informasi apa?"

Haifa mengangguk tidak yakin, tetapi tangannya tetap saja merogoh ponsel di dalam tas. "Ini, aku inget kalau Senja pernah nanya akun Facebook aku. Itu tandanya dia punya akun, kan? Terus aku periksa dan nemu akun ini, namanya Twilight, artinya Senja, kan?"

Aras memperhatikan akun itu dan menggeser linimasanya. Dia bisa saja mengatakan ini bukan milik Senja, tetapi ketika mendapatkan sebuah foto dengan dua laki-laki di sana, dia terdiam cukup lama.

***
 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Behind Friendship
4655      1344     9     
Romance
Lo harus siap kalau rasa sahabat ini bermetamorfosis jadi cinta. "Kalau gue cinta sama lo? Gue salah? Mencintai seseorang itu kan hak masing masing orang. Termasuk gue yang sekarang cinta sama lo," Tiga cowok most wanted dan dua cewek receh yang tergabung dalam sebuah squad bernama Squad Delight. Sudah menjadi hal biasa jika kakak kelas atau teman seangkatannya meminta nomor pon...
Hello, Troublemaker!
1234      574     6     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertas—sesuai dengan ujian apa yang diinginkan—lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
Rewrite
9592      2764     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Kisah-Kisah Misteri Para Pemancing
1674      786     1     
Mystery
Jika kau pikir memancing adalah hal yang menyenangkan, sebaiknya berpikirlah lagi. Terkadang tidak semua tentang memancing bagus. Terkadang kau akan bergelut dengan dunia mistis yang bisa saja menghilangkan nyawa ketika memancing! Buku ini adalah banyak kisah-kisah misteri yang dialami para pemancing. Hanya demi kesenangan, jangan pikir tidak ada taruhannya. Satu hal yang pasti. When you fish...
Alfazair Dan Alkana
284      231     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Rembulan
1236      697     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
You Are The Reason
2279      934     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
KEPINGAN KATA
518      331     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!
AVATAR
8084      2277     17     
Romance
�Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu�
It Takes Two to Tango
472      346     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...