BRUGHT! Tak sengaja tubuh Naru menabrak seseorang hingga terjatuh ke lantai. Seorang siswi dengan pakaian serba tertutup terlihat menghela napas kesal melihat buku-buku yang di bawanya terjatuh semua. Naru masih melihatnya dengan tatapan datarnya. Sedangkan keempat teman-temannya yang sedari tadi bergurau di belakangnya mendadak terdiam.
“Maaf...” Lirih siswi itu berkata sambil menahan amarah. Terlihat di kedua pipinya yang menggelembung dan merah padam.
“Enak saja bilang maaf! Seharusnya kau lebih berhati-hati. Apa kau tak tahu siapa yang kau tabrak ini, hah?!” Seru Tara, salah satu cowok anggota Geng Perfect membela Naru.
Tara adalah anggota Geng Perfect nomor dua setelah Naru yang di gandrungi para cewek. Wajahnya yang tampan dan sifatnya yang dingin dan cuek merupakan kelebihannya.
Namun, sikapnya yang terkadang serampangan membuat beberapa cewek-cewek berpikir beberapa kali lagi untuk menyukainya. Tapi bagaimanapun juga dia adalah anggota pertama yang ada dalam Geng Perfect.
“Memang aku harus tahu?!” Balas siswi itu masih sibuk merapikan buku-buku yang terjatuh tanpa menoleh sedikit pun.
“Wah! Keterlaluan sekali cewek ini. Dia meremehkanmu Naru!” Jawab Leon si cowok berambut jabrik.
Leon adalah anggota ketiga di Geng Perfect yang terkenal dengan model gaya rambut yang selalu berganti-ganti. Dia juga sangat peduli dengan fashion, penampilan rambut, dan semua hal yang berhubungan dengan dunia model.
Maka dia pun terkenal dengan julukkan Leon si model bersahaja, karena dia sangat suka sekali tersenyum ke setiap orang yang ia temui. Walaupun dalam keadaan marah sekalipun seperti saat ini.
“Maaf saja. Secara tersirat kalianlah yang bersalah karena telah menabrak aku. Semakin bersalahlah kalian karena sama sekali tak meminta maaf apalagi membantuku merapikan buku-buku ini! Apakah kalian masih mau mengelaknya!?” Jawab siswi berjilbab itu setelah selesai merapikan buku-bukunya. Menentengnya di depan dada. Semua orang terlihat terkejut melihat reaksinya yang berani.
“Oh iya! Aku heran sekali. Bukankah kalian adalah seorang siswa di sekolah ini? Kenapa kerjaan kalian hanya mondar-mandir dengan memamerkan tampang kalian yang membosankan begitu? Apakah sekolah ini sudah mulai berubah status?!” Kata siswi itu sengaja membuat wajah-wajah para Geng Perfect itu berubah merah padam.
Belum sempat geng itu membalas, dengan santai siswi itu berjalan pergi menjauh. Meninggalkan setitik rasa penasaran yang diam-diam masuk ke dalam pikiran Naru yang sedari tadi hanya terdiam tak bersuara.
“Kalau saja dia seorang cowok. Habislah riwayatnya!” Pekik Dion yang justru tersulut emosi.
Dion merupakan salah satu anggota keempat Geng Perfect yang terkenal dengan kepandaiannya dalam berkelahi. Dia adalah anggota yang paling suka mencari masalah dan menyelesaikan masalah dengan masalah yaitu berkelahi.
Walaupun penampilannya tak semulus dan setampan para anggota lainnya. Dion terkenal dengan julukkan sang kaki tangan Geng Perfect. Dia akan senang hati menyelesaikan masalah jika tidak bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, maka dialah yang akan mengakhirinya dengan cara berkelahi. Tapi entah kenapa, cewek-cewek masih ada yang menyukai sikapnya itu karena pakaiannya yang selalu terlihat keren.
“Dia memang benar kok. Kitalah yang bersalah.” Seru Naru akhirnya. Membuat semua mata anggota Geng Perfect terbelalak terkejut mendengarnya.
“Dia memang benar. Seharusnya kitalah yang meminta maaf padanya. Bukankah seharusnya begitu? Lalu, apakah kalian tak sadar jika gadis itu sungguh berani?” Lanjut Naru tak juga berhenti memandang sosok siswi berjilbab itu yang padahal sudah berjalan menjauh.
“Hei! Ada apa denganmu sang idola? Kenapa sikapmu jadi berubah begitu?”
“Kau sedang sakit kah?”
“Atau...”
“Siapa siswi berjilbab itu? Aku ingin tahu semua tentang dia!” Tandas Naru cepat membuat kelima cowok bertampang perfect itu diam seketika. Tanda tanya besarlah yang kini memenuhi pikiran mereka.
Di balkon lantai atas gedung sekolah. Terdapat beberapa bangku dan pagar besi yang menjadi pemisah. Di tempat itu juga terpasang beberapa tenda untuk mencegah matahari masuk. Dari atas tempat itu, seluruh tempat yang ada di sekolah favorit itu terlihat oleh mata. Itulah tempat tempat nongkrong favorit Geng Perfect dikala jam istirahat seperti saat ini.
“Di sekolah ini dia biasa di panggil Eri. Dia bisa menjadi siswa di sekolah kita karena beasiswa yang mengalir deras menghampirinya.
Dia memang tak terlalu terkenal di sekolah. Baru-baru ini saja namanya terdengar tak asing di telinga karena baru saja mengharumkan nama baik sekolah kita dengan prestasinya mengikuti lomba seni lukis sekaligus lomba jurnalistik tingkat provinsi. Entah kenapa dia selalu menjadi juara satu...” Terang Johni panjang lebar. Sesekali dia membenarkan letak kaca matanya sembari mengambil napas untuk menjelaskan lagi.
Johni adalah anggota kelima Geng Perfect yang terkenal sebagai anggota yang jago dalam hal mencari informasi terupdate. Tentu saja karena dialah satu-satunya yang memakai kaca mata. Sama sekali tidak nyambung sebenarnya. Namun karena kacamatanyalah yang membuatnya memiliki kelebihan lain yang dijuluki si jenius setelah Naru. Selain itu, alat canggih bernama tablet yang dia bawa kemanapun itu adalah alat yang selalu membantu Geng Perfect ketika di butuhkan seperti saat ini.
“Di sekolah dia di kenal sebagai ibu para hijabers. Semacam komunitas yang baru-baru ini terkenal di sekolah yang mengajak para siswi untuk memakai jilbab. Selain itu dia juga memimpin di beberapa organisasi sekolah seperti ekstrakulikuler mading (majalah dinding), Rohis (kerohanian Islam) dan juga PMR (Palang Merah Remaja).
Dia berasal dari keluarga sederhana dari kalangan menengah ke bawah. Ibunya seorang ibu rumah tangga, sementara Ayahnya bekerja menjadi buruh bangunan.
Dia bisa sekolah di sini saja karena mendapat beasiswa ketika berada di SMP dulu dan herannya prestasinya bukan karena dia pandai di bidang akademik tapi di nonakademik. Aneh kan?” Jelas Johni sambil memandang ke arah Naru yang sedari tadi hanya diam mendengar penjelasannya.
Hal itu membuat semua anggot Geng Perfect menjadi semakin heran. Namun sesaat kemudian...
“Tidak ada yang boleh menandingi status sang idola sekaligus menggesernya dari status itu. Cewek berjilbab itu, harus kita waspadai!” Kata Naru tiba-tiba. Membuat kelima Geng Perfect itu berubah seketika. Tersenyum menyeringai penuh misteri.
🙥🙧