Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bee And Friends 2
MENU
About Us  

VITTO muncul di hadapan Bee. Bee yang tidak sadar, terkejut.

"Eh, kamu, TO!" katanya, meletakkan sapunya di pinggir ranjang.

"Woow, Bee, kamu lagi beres-beres ya, hari ini?" tanyanya. Pemuda di depannya sekarang memakai kaos berwarna putih, bergambar potret Harry Potter, mengenakan celana pendek selutut dan mengenakan sandal berbulu.

"Aku hari ini memang lagi beres-beres. Beres-beres kamar. Terus tugasku sudah beres semua."

"Beres sih beres tapi kok muka kamu ditekuk kayak pembatas buku yang enggak sengaja tertekuk begitu?" tebak VITTO menunduk.

"Eem..."

"Ngomong saja, Beb," kata VITTO mencoba menggodanya. Agar Bee tidak tambah murung.

Bee mendongak. Pipinya merona.

What? Cowok ini mencoba menggodanya? Cuma karakter fiktif saja bisa menggoda sang pengarang? Bee menatap lekat VITTO. VITTO masih menunduk, menatapnya. Tatapannya mirip seperti karakter cowok di anime, dengan kerennya menggoda sang cewek. Seandainya, ada cowok di dunia nyata—di dunia ini ada cowok mirip atau bermodelkan seperti karakternya ini. Bukan karakter fiktif belaka. Sayangnya, tidak ada, bahkan ada diangan-angannya sekalipun. Bila Tuhan menciptakan sesosok cowok mirip dia, alangkah senangnya! Ia akan selalu dan menjadi teman dekatnya. Tapi...

"Kok diam saja? Ayo, ngomong. Biasanya kalau ada masalah kamu suka ngomong... Masalah kecil pun ngomong..."

"VITTO Kecil," kata Bee, masih menunduk."Memangnya aku, maksudnya apakah aku bisa mendapatkan jodoh? Biar aku jelek kayak begini?"

"Bisa!" seru VITTO."Kata siapa kamu enggak bisa dapetin cowok?"

"Siapa tahu aku enggak bisa dapetin jodoh. Kamu tahu sendiri, teman-temanku, anak tetanggaku sudah pada menikah... Barang aku?"

"Bisa, Bee. Kamu bisa. Aku ngerti apa yang kamu alami. Kamu berteman dengan cowok, cuma buat teman, kan? Aku pernah suka sama cewek. Tapi dianya suka sama cowok lain. Terima saja aku."

"Kita sama. Senasib."

"Kamu tentunya jangan menyerah. Pasti jodoh yang ditentukan sama Tuhan juga ada yang menunggu. Apalagi jodoh yang kamu tunggu-tunggu selama ini."

"Betul. Tapi, sampai kapan?" kata Bee agak kecewa.

"Kamu masih iri gara-gara adik sepupu perempuanmu sudah punya cowok? Oh, Bee-ku sayang, aku ngerti perasaanmu di umurmu yang sudah dikatakan dewasa sekarang, kamu bisa, bisa dapat... Percaya deh, sama aku!"

"Padahal aku sudah dapat kenalan lama... Tapi, kuanggap teman sharing doang, enggak lebih."

"Supaya kamu dapat teman?" VITTO memastikan, berpikir Bee adalah gadis dengan tipe yang sesuai dengan kriteria, sesuai dengan frekuensi. Bukan cewek yang berkiteria macam-macam dan menerima apa adanya dirinya. Tersenyum."Ya, Bee. Kamu sudah mendapatkan teman, walau lewat media sosial."

"Masih untung itu."

"Tapi kan hebat! Temanmu kebanyakan penulis! Jarang-jarang lho. Daripada berteman yang enggak sesuai pemikiran, enggak sesuai se-frekuensi? Pilih mana?" VITTO merebahkan diri di atas kasur yang sudah dibersihkan Bee. Menatapnya."Buktikan Bee! Kamu juga bisa. Jangan kalah sama saudara-saudaramu yang lain. Jangan pernah kamu di rendahin, diremehkan." Dia menatap manik mata Bee. Tahu, gadis di dekatnya tidak pernah membeda-bedakan teman. Terlebih itu teman yang tergolong rajin dan pintar. Atau sebaliknya, teman yang dulu pernah membantunya mengerjakan tugas sekolah, yang berbeda sekolah. Gadis yang selalu berambut dikuncir, memakai daster biru tua bergambar beruang di tengahnya. Sering kali diejek, barang diremehkan pula oleh saudara-saudaranya. Selama hidup, selama ia sekolah hingga menjadi seorang pengangguran seperti sekarangnya ini, ejekan, remehan masih saja hinggap di dalam dirinya. Apa tidak bosan? Tentu saja bosan! Menyangkut apapun termasuk masa depan—jodoh barangkali. Itu masuk dalam hitungan detik.

"Apa ada TO, cowok yang suka sama aku?" kata Bee."Kalau enggak ada, berarti beneran cowok enggak suka sama aku... Apa aku ini jelek ya, enggak ada cowok yang mau sama aku? Apa aku anaknya terlalu pendiam? Suka berakhayal? Terlalu egois?"

"Enggak, kamu enggak jelek! Kamu enggak buruk! Kamu enggak egois, ya egois sih sebenarnya. Sedikit... Aku lihat sekarang kamu belum punya siapa-siapa. Belum punya kesuksesan dan dapet cowok sekalipun. Ya, kamu sekarang memang diejek, diremehin sama saudara-saudaramu, diejek enggak dewasa, katanya masih dewasa adik sepupu perempuanmu. Mereka enggak lihat lebih dalam usaha kamu kayak apa. Seusaha apa yang kamu lakukan buat masa depanmu. Aku ngerti, Bee, rezeki, jodoh itu enggak datang langsung menghampirimu. Tuhan itu sebenarnya sudah nyiapin hal atau sesuatunya lebih baik buat kamu. Kamu sekarang masih usaha, mencari jati dirimu, masih ngembangin kemampuanmu. Apa itu hal yang membuatmu menyenangkan seperti menulis, atau keahlianmu dulu sewaktu kuliah. Orang-orang di sekelilingmu cuma memandangi dari depan," ujar VITTO panjang lebar. Tambah iba dia melihat pengarangnya ini. Sudah memelas, ngenes pula!

Percaya.

Itu yang dikatakan VITTO padanya. Dengan percaya, mungkin sesuatu yang kita dapatkan dari usaha kita yang bersusah payah dapat terbalaskan. Balas dendam yang manis semanis rasa seperti madu. Bee, semua tahu bila ia masih sendiri, belum mendapatkan siapapun. Pernah ditanya orang-orang. Kapan menikah? Kapan dilamar? Kapan dapat pacar? Dapat cowok? Bosan kan, kalau setiap kali ditanya seperti itu? Pastilah bosan. Enak orang yang sudah menikah, sudah mempunyai keluarga, sudah mempunyai momongan. Di status whatssAp saja, saudara-saudara selalu memperlihatkan anaknya, suaminya, kegiatannya yang selalu dipamer-pamerkan. Ia? Ia hanya sekadar Meng-upload cerita buatannya di status. Dulu, ia sering meng-upload gambar yang digambarnya maupun Harry Potter. Sewaktu ada almarhum tantenya, ia meng-upload sebuah gambar buatannya, tantenya akan ikut membalas dan berkomentar. Ia ingat tantenya saat membalas statusnya.

Itu siapa? Itu gambarmu?

Sayang, sekarang tidak ada lagi yang membalas bila ia meng-upload sesuatu. Rindu akan balasannya, rindu akan komentarnya di WhatsApp... Sosok orang yang menghargainya, menghiburnya kala ia sedih, membelanya jika ia tidak melakukan kesalahan, ia diremehkan atau diejek. Orang yang sangat pengertian. Ah, ia rindu tantenya pernah membalas chat-nya yang dikira teman penulisnya adalah pacarnya. Seandainya ada tantenya, ia akan curhat dan menuliskan kata seperti ini; Tante, apakah aku bisa mendapatkan jodoh yang sesuai harapan?

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SONGS OF YESTERDAY
174      139     0     
Fantasy
BUKU DUA SERI KERAJAAN MUSIM SEMI "Hanya aku yang boleh memutuskan nasib Rolan, bukan kau!" Rasa kecewa membutakan Molly hingga memulai perburuan demi menemukan si penyair. Namun, yang dia temui hanyalah jalan buntu: tak ada satu pun yang mengingat Rolan. Saat harapan hampir sirna, Moko muncul membawa kabar mengejutkan-Rolan ditawan Baba Randa, penguasa kejam di Hutan Kematian. Bers...
Gue Mau Hidup Lagi
440      290     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
ETHEREAL
1875      817     1     
Fantasy
Hal yang sangat mengejutkan saat mengetahui ternyata Azaella adalah 'bagian' dari dongeng fantasi yang selama ini menemani masa kecil mereka. Karena hal itu, Azaella pun incar oleh seorang pria bermata merah yang entah dia itu manusia atau bukan. Dengan bantuan kedua sahabatnya--Jim dan Jung--Vi kabur dari istananya demi melindungi adik kesayangannya dan mencari sebuah kebenaran dibalik semua ini...
SURGA DALAM SEBOTOL VODKA
9881      2225     6     
Romance
Dari jaman dulu hingga sekarang, posisi sebagai anak masih kerap kali terjepit. Di satu sisi, anak harus mengikuti kemauan orang tua jikalau tak mau dianggap durhaka. Di sisi lain, anak juga memiliki keinginannya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Lalu bagaimanakah jika keinginan anak dan orang tua saling bertentangan? Terlahir di tengah keluarga yang kaya raya tak membuat Rev...
Musyaffa
144      126     0     
Romance
Ya, nama pemuda itu bernama Argya Musyaffa. Semenjak kecil, ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang manga artist profesional dan ingin mewujudkannya walau profesi yang ditekuninya itu terbilang sangat susah, terbilang dari kata cukup. Ia bekerja paruh waktu menjadi penjaga warnet di sebuah warnet di kotanya. Acap kali diejek oleh keluarganya sendiri namun diam-diam mencoba melamar pekerjaan s...
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
1606      800     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
8067      2240     7     
Fantasy
Once upon a time .... Seorang bayi terlahir bersama telur dan dekapan pelangi. Seorang wanita baik hati menjadi hancur akibat iri dan dengki. Sebuah cermin harus menyesal karena kejujurannya. Seekor naga membeci dirinya sebagai naga. Seorang nenek tua bergelambir mengajarkan sihir pada cucunya. Sepasang kakak beradik memakan penyihir buta di rumah kue. Dan ... seluruh warna sihir tidak men...
Galang dan Refana
653      427     0     
Short Story
“Untuk apa kita diciptakan di dunia? “ seorang gadis yang sudah cukup lama ku kenal mengajukan sebuah pertanyaan. Ia melemparkan pandangan kosongnya ke sebuah dimensi ruang. Tangannya yang dipenuhi perban memeluk lutut seolah tangah melindungi tubuh dan jiwa rapuhnya
Our Tears
3065      1362     3     
Romance
Tidak semua yang kita harapkan akan berjalan seperti yang kita inginkan
Titip Salam
3949      1499     15     
Romance
Apa kamu pernah mendapat ucapan titip salam dari temanmu untuk teman lainnya? Kalau pernah, nasibmu hampir sama seperti Javitri. Mahasiswi Jurusan Teknik Elektro yang merasa salah jurusan karena sebenarnya jurusan itu adalah pilihan sang papa. Javitri yang mudah bergaul dengan orang di sekelilingnya, membuat dia sering kerepotan karena mendapat banyak titipan untuk teman kosnya. Masalahnya, m...