Read More >>"> It's Our Story (What's Wrong with Them?) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - It's Our Story
MENU
About Us  

Namanya Averoes, atau biasa dipanggil Vero. Nama lengkapnya? Tidak perlu disebutkan. Katanya, tak penting. Jadi, ya sudahlah.

Vero adalah teman sekelas Aiza. Duduk tepat di belakang Aiza. Anaknya tampan. Tubuhnya tinggi. Kulitnya putih. Lebih putih dari kulit Aiza malah. Anaknya cenderung cuek. Mirip sekali dengan Aiza. Bedanya, Aiza itu adalah cewek yang cuek, namun penuh dengan prestasi. Sedangkan Vero adalah cowok yang cuek dan paling sering dipanggil oleh guru BK.

"Langit sama bumi sih,"

Adalah jawaban yang diberikan oleh Nathan, teman sekelas Aiza dan Vero. Nathan, si wakil ketua OSIS. Alias musuh Aiza. Dulu mereka bersaing untuk bisa menempati posisi ketua OSIS. Dan berakhir Aiza yang memenangkannya. Sehingga Nathan menyimpan dendam pada gadis yang hobi makan bakso itu.

"Aiza yang, you know lah. Pinter, cantik, tapi nyebelin. Nyaris sempurna sih ya. Hm, terus Vero yang urakan, tapi ganteng, tapi ya gitu. Kayak nggak punya masa depan,"

Adalah jawaban yang diberikan oleh saudari Lily, bendahara kelas yang hobinya muter-muter kayak rentenir.

"Gue punya masa depan ya!" - Vero yang tersakiti.

"Kan cuma kayak," - Lily.

"Hm, gimana ya? Aiza tuh baik banget. Sedangkan Vero jahat banget. Mungkin kalo dibandingin, kaya malaikat sama iblis sih,"

Adalah jawaban dari seorang Arka, sahabat karib Vero.

"Lo temen gue bukan sih?" - Vero.

"Ya kan cuma bicara jujur," - Arka.

Intinya, Aiza dan Vero adalah dua kepribadian yang saling bertolak belakang. Aiza yang bak malaikat, dan Vero yang bak iblis. Bahkan mereka saja jarang berbicara satu sama lain meski bangku mereka berdekatan. Lalu, bagaimana jika mereka berdua ditemukan berjalan berdua sepulang sekolah? Benar-benar berdua. Berdampingan.

"Ih, yang bener?" seru para gadis di dalam kelas. Terkejut? Tentu saja.

"Beneran. Gue lihat dengan mata kepala gue sendiri. Suerr. Mereka jalan barengan lewat alfa. Nggak bohong gue. Sopir gue juga lihat," ucap Zea dengan menggebu-gebu.

"Ah, salah lihat kali lo. Aiza mana mungkin mau jalan sama Vero. Nathan ngedeket aja langsung ditimpuk," ucap Sela tak percaya. Ucapannya membuat Nathan mendnegus sebal.

"Iya sih. Aiza nggak mungkin begituan. Dia kan anti sama yang namanya pacaran," ujar Lily dengan suara lembutnya.

"Ih, sumpah ya. Nih, gue liatin,"

Zea kemudian mengeluarkan ponselnya. Memutar sebuah video singkat yang menampakkan dua sosok anak SMA Imam Bonjol yang sedang berjalan bersama. Videonya bergoyang-goyang dan agak kurang jelas. Tapi dilihat dari tasnya, sepertinya memang itu adalah Aiza dan Vero.

Eric berdehem pelan. "Nggak mungkin sih. Kan Vero bawa motor." katanya, yang dibalas dengan anggukan penuh persetujuan dari yang lain.

"Ya terus ini apa dong Ric? Masa' setan? Lagian, ini kan emang arah ke rumahnya Aiza," desak Zea.

"Ya, jalan berdua belum tentu berarti mereka ada apa-apa kan? Bisa jadi nggak sengaja barengan," ucap Cynthia yang langsung membuat yang lain bungkam.

Benar juga kata Cynthia.

Di tempatnya, Nathan tersenyum miring. "Emangnya kalau ada apa-apa kenapa? Bagus dong. Siapa tahu Vero tobat. Ya kan Cyn?"

Cynthia menatap Nathan dengan tatapan tak suka. "Nggak mungkin. Aiza bukan anak yang kayak gitu."

"Kenapa? Bisa jadi kan? Atau lo cemburu?" tanya Nathan yang langsung membuat Cynthia memasang wajah marah. Gadis berjilbab putih itu siap untuk membalas ucapan Nathan, namun segera ditahan oleh Kaira.

"Wih, keren nih. Pertengkaran antar mantan," bisik Juan pada Haris yang berdiri di sampingnya.

Sementara Haris lebih memilih untuk membubarkan kerumunan. Mengabaikan ucapan teman sebangkunya itu. "Dahlah! Ngapain sih? Gitu aja dibahas. Nggak penting. Balik bangku sana! Bentar lagi bel."

Para penghuni kelas segera kembali ke bangku masing-masing. Mereka tak ingin membuat si ketua kelas marah karena pasti akan berakhir buruk. Jadi, lebih baik patuh.

Beberapa menit sebelum bel berbunyi, Aiza memasuki ruang kelas. Ia tampak menahan rasa sakit di kaki kanannya. Jalannya pun agak pincang. Tas biru yang biasanya tersampir apik di bahunya, kini entah menghilang ke mana.

Beberapa detik kemudian, di belakangnya menyusul seorang Vero. Bola mata sehitam jelaga dengan sorot tajam, terpampang apik di wajah datarnya. Pemuda tinggi itu berjalan dengan santai sambil membawa sebuah tas berwarna biru. Dan itu adalah tas milik Aiza.

Seluruh penghuni kelas mengernyitkan dahi mereka. Menatap Vero dan Aiza dengan berbagai pertanyaan yang bersarang di kepala.

"Lo masih yakin nggak ada apa-apa di antara mereka?" bisik Juan pada Haris.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Warisan Kekasih
689      474     0     
Romance
Tiga hari sebelum pertunangannya berlangsung, kekasih Aurora memutuskan membatalkan karena tidak bisa mengikuti keyakinan Aurora. Naufal kekasih sahabat Aurora mewariskan kekasihnya kepadanya karena hubungan mereka tidak direstui sebab Naufal bukan seorang Abdinegara atau PNS. Apakah pertunangan Aurora dan Naufal berakhir pada pernikahan atau seperti banyak dicerita fiksi berakhir menjadi pertu...
Blue Rose
255      212     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
RANIA
2083      716     1     
Romance
"Aku hanya membiarkan hati ini jatuh, tapi kenapa semua terasa salah?" Rania Laila jatuh cinta kepada William Herodes. Sebanarnya hal yang lumrah seorang wanita menjatuhkan hati kepada seorang pria. Namun perihal perasaan itu menjadi rumit karena kenyataan Liam adalah kekasih kakaknya, Kana. Saat Rania mati-matian membunuh perasaan cinta telarangnya, tiba-tiba Liam seakan membukak...
Bintang yang Malang
724      557     0     
Short Story
cerita ini mengisahkan tentang seorang peri bintang bernama Stella yang berkorban demi cintanya kepada seorang manusia bernama Pangeran Hanan
Tumpuan Tanpa Tepi
7331      2574     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Seperti Cinta Zulaikha
1777      1151     3     
Short Story
Mencintaimu adalah seperti takdir yang terpisahkan. Tetapi tuhan kali ini membiarkan takdir itu mengalir membasah.
Not Alone
473      232     3     
Short Story
Mereka bilang rumah baruku sangat menyeramkan, seperti ada yang memantau setiap pergerakan. Padahal yang ku tahu aku hanya tinggal seorang diri. Semua terlihat biasa di mataku, namun pandanganku berubah setelah melihat dia. "seseorang yang tinggal bersamaku."
Cinta Tiga Meter
463      296     0     
Romance
Fika sudah jengah! Dia lelah dengan berbagai sikap tidak adil CEO kantor yang terus membela adik kandungnya dibanding bekerja dengan benar. Di tengah kemelut pekerjaan, leadernya malah memutuskan resign. Kini dirinya menjadi leader baru yang bertugas membimbing cowok baru dengan kegantengan bak artis ibu kota. Ketika tuntutan menikah mulai dilayangkan, dan si anak baru menyambut setiap langkah...
When You're Here
1984      921     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
HOME
259      187     0     
Romance
Orang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang. A story about married couple and homies.