Loading...
Logo TinLit
Read Story - Your Moments
MENU
About Us  

“Hei, kau suka Doraemon, bukan?”

Aku menoleh, menatap laki-laki itu dengan dahi mengernyit. Melihat ekspresiku, ia melanjutkan, “Jika kau bisa memiliki satu alat miliknya, mana yang akan kaupilih?”

Salah satu alisku kini terangkat. “Aku penasaran, kira-kira apa yang membuat seseorang yang tidak menyukai Doraemon tiba-tiba menanyakan hal semacam ini.”

“Ingin tahu saja,” sahutnya datar. “Kau hanya perlu menjawab.”

“Semuanya?”

“Tidak ada jawaban ‘semuanya’. Kau hanya boleh memilih satu.”

Aku mengalihkan pandangan ke langit yang berawan, berpikir-pikir apa yang kuinginkan. “Mesin waktu.”

“Ah, klise,” dengusnya. “Mengapa?”

“Aku bisa pergi ke masa manapun yang kuinginkan.” Aku terdiam sejenak sebelum akhirnya melanjutkan, “bahkan mungkin juga mengubah apa yang telah terjadi.”

“Bermain dengan waktu, ya?” Laki-laki itu terdiam sejenak, kemudian menatapku. “Ke masa mana kau ingin pergi?”

“Masa lalu.”

“Ah, klise,” dengusnya lagi. “Mengapa?”

“Mengapa kau menanyakan ini?” tanyaku, mulai gemas.

“Karena membahas masa lalu merupakan sesuatu yang menarik.” Ia tersenyum miring, lalu berkata, “Ke masa lalu mana kau ingin pergi?”

Aku tersenyum mendengar jawabannya. “Masa seragam putih-biru.” Ketika aku melihat ia mengernyit, aku kembali tersenyum sebagai jawaban. Mendadak, rasa ingin tahu menghampiriku. “Bagaimana denganmu?” Aku menatapnya dengan mata melebar. “Apa kau juga akan memilih mesin waktu?”

“Tidak.”

“Mengapa?”

“Tak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu,” sahutnya acuh tak acuh. “Aku lebih suka merasa penasaran dengan masa depan, dan kemudian menatap masa depanku yang cerah. Hidup akan menjadi lebih seru dan menantang.”

Aku mengangguk-angguk paham. Masih belum puas, aku kembali bertanya, “Lalu, apa yang kauinginkan?”

“Aku bukan penggemar Doraemon,” sahutnya lagi acuh tak acuh. Melihatku yang masih saja menatapnya, ia akhirnya menyerah dan berkata, “Namun, jika ada, aku ingin memiliki alat pembaca pikiran.”

“Wah, rupanya kau jauh lebih klise dari yang kuduga,” decakku. “Mengapa?”

“Alat itu dapat membantuku untuk belajar memahamimu dengan lebih baik setiap hari.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
For One More Day
497      349     0     
Short Story
Tentang pertemuan dua orang yang telah lama berpisah, entah pertemuan itu akan menyembuhkan luka, atau malah memperdalam luka yang telah ada.
Simplicity
10574      2473     0     
Fan Fiction
Hwang Sinb adalah siswi pindahan dan harus bertahanan di sekolah barunya yang dipenuhi dengan herarki dan tingkatan sesuai kedudukan keluarga mereka. Menghadapi begitu banyak orang asing yang membuatnya nampak tak sederhana seperti hidupnya dulu.
Not Alone
544      291     3     
Short Story
Mereka bilang rumah baruku sangat menyeramkan, seperti ada yang memantau setiap pergerakan. Padahal yang ku tahu aku hanya tinggal seorang diri. Semua terlihat biasa di mataku, namun pandanganku berubah setelah melihat dia. "seseorang yang tinggal bersamaku."
Kekasih Sima
340      220     1     
Short Story
Sebenarnya siapa kekasih Sima? Mengapa bisa selama lima tahun dicampakkan membuat Sima tetap kasmaran, sementara orang-orang lain memilih menggila?
Lazy Boy
7305      1731     0     
Romance
Kinan merutuki nasibnya akibat dieliminasi oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. Ah, Kinan jadi gagal mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri! Padahal kalau dia berhasil membawa pulang medali emas, dia bisa meraih impiannya kuliah gratis di luar negeri melalui program Russelia GTC (Goes to Campus). Namun di saat keputusasaa...
Old day
581      426     3     
Short Story
Ini adalah hari ketika Keenan merindukan seorang Rindu. Dan Rindu tak mampu membalasnya. Rindu hanya terdiam, sementara Keenan tak henti memanggil nama Rindu. Rindu membungkam, sementara Keenan terus memaksa Rindu menjawabnya. Ini bukan kemarin, ini hari baru. Dan ini bukan,Dulu.
Kala Saka Menyapa
12350      2907     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
The First
525      379     0     
Short Story
Aveen, seorang gadis19 tahun yang memiliki penyakit \"The First\". Ia sangatlah minder bertemu dengan orang baru, sangat cuek hingga kadang mati rasa. Banyak orang mengira dirinya aneh karena Aveen tak bisa membangun kesan pertama dengan baik. Aveen memutuskan untuk menceritakan penyakitnya itu kepada Mira, sahabatnya. Mira memberikan saran agar Aveen sering berlatih bertemu orang baru dan mengaj...
REMEMBER
4685      1402     3     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
343      240     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...