“Hei, kau suka Doraemon, bukan?”
Aku menoleh, menatap laki-laki itu dengan dahi mengernyit. Melihat ekspresiku, ia melanjutkan, “Jika kau bisa memiliki satu alat miliknya, mana yang akan kaupilih?”
Salah satu alisku kini terangkat. “Aku penasaran, kira-kira apa yang membuat seseorang yang tidak menyukai Doraemon tiba-tiba menanyakan hal semacam ini.”
“Ingin tahu saja,” sahutnya datar. “Kau hanya perlu menjawab.”
“Semuanya?”
“Tidak ada jawaban ‘semuanya’. Kau hanya boleh memilih satu.”
Aku mengalihkan pandangan ke langit yang berawan, berpikir-pikir apa yang kuinginkan. “Mesin waktu.”
“Ah, klise,” dengusnya. “Mengapa?”
“Aku bisa pergi ke masa manapun yang kuinginkan.” Aku terdiam sejenak sebelum akhirnya melanjutkan, “bahkan mungkin juga mengubah apa yang telah terjadi.”
“Bermain dengan waktu, ya?” Laki-laki itu terdiam sejenak, kemudian menatapku. “Ke masa mana kau ingin pergi?”
“Masa lalu.”
“Ah, klise,” dengusnya lagi. “Mengapa?”
“Mengapa kau menanyakan ini?” tanyaku, mulai gemas.
“Karena membahas masa lalu merupakan sesuatu yang menarik.” Ia tersenyum miring, lalu berkata, “Ke masa lalu mana kau ingin pergi?”
Aku tersenyum mendengar jawabannya. “Masa seragam putih-biru.” Ketika aku melihat ia mengernyit, aku kembali tersenyum sebagai jawaban. Mendadak, rasa ingin tahu menghampiriku. “Bagaimana denganmu?” Aku menatapnya dengan mata melebar. “Apa kau juga akan memilih mesin waktu?”
“Tidak.”
“Mengapa?”
“Tak ada gunanya mengingat-ingat masa lalu,” sahutnya acuh tak acuh. “Aku lebih suka merasa penasaran dengan masa depan, dan kemudian menatap masa depanku yang cerah. Hidup akan menjadi lebih seru dan menantang.”
Aku mengangguk-angguk paham. Masih belum puas, aku kembali bertanya, “Lalu, apa yang kauinginkan?”
“Aku bukan penggemar Doraemon,” sahutnya lagi acuh tak acuh. Melihatku yang masih saja menatapnya, ia akhirnya menyerah dan berkata, “Namun, jika ada, aku ingin memiliki alat pembaca pikiran.”
“Wah, rupanya kau jauh lebih klise dari yang kuduga,” decakku. “Mengapa?”
“Alat itu dapat membantuku untuk belajar memahamimu dengan lebih baik setiap hari.”