Lima tahun kemudian...
Kini kehidupan Calesthane menjadi penuh warna. Ditambah ada nya buah hati yang memancarkan kebahagiaan.
Calesthane tampak sedang menjaga anaknya yang bernama Anouska Delon. Ia tampak senang bermain dengan anaknya yang memiliki wajah imut serta jarang menangis. Tidak seperti anak-anak lainnya.
Tak lama kemudian, datanglah Ryan. Ryan berjalan perlahan-lahan lalu menutup kedua mata Calesthane sebagai kejutan.
"Tebak aku siapa?" tanya Ryan.
"Hmm... tunggu ini Ryan kan? Ryan?" tanya Calesthane.
Ryan membuka kedua mata Calesthane. Setelah itu ia duduk disampingnya Anouska yang sedang bermain.
"Kok bisa tahu sih?" tanya Ryan.
"Makanya diubah suaranya biar beda," jawab Calesthane.
"Oh ya, tadi kak Yuan dan mom Berlia menelepon ku, katanya mereka ingin bertemu dengan Anouska. Mereka kangen sama Anouska," jawab Ryan sambil mengelus-elus kepala Anouska.
"Ooh ya sudah, gak apa-apa. Tapi emang gak capek apa perjalanan dari Amerika ke New Zeland sini?" tanya Calesthane.
"Kan pakai pesawat, jadi ya tidak akan melelahkan dong," jawab Ryan.
Setelah itu Ryan menggendong Anouska. Ia juga membelikan mainan baru untuk Anouska.
"Anouska, look! Daddy has a new toy (Anouska, lihat! Ayah punya mainan baru)," ucap Ryan sambil menunjukkan boneka Barbie besar yang baru saja ia beli tadi.
"This doll is so pretty, thanks Daddy (Boneka ini sangat cantik, terima kasih Ayah)," jawab Anouska sambil memeluk boneka pemberian Ryan.
"Yes, beautiful like you (Ya, cantik sepertimu)," jawab Ryan.
Anouska kembali bermain dan tidak memperdulikan kedua orang tuanya yang asik mengobrol. Calesthane terlihat sedih sambil memandangi Anouska. Ryan kembali mendekati Calesthane dan coba bertanya apa yang terjadi.
"Calesthane, kamu kenapa?" tanya Ryan heran.
"Aku ingat waktu aku berumur 4 tahun. Sama seperti umur Anouska sekarang. Dulu aku dirawat dengan baik oleh Daddy ku, dan aku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari mommy lagi karena hilangnya mommy di New Zeland. Tempat kita tinggal saat ini," jawab Calesthane.
"Shuttt... jangan ingat yang sedih-sedih lagi. Sekarang hidup bahagia bersama Anouska dan aku ya," jawab Ryan.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dari luar. Calesthane berdiri lalu mengecek siapa yang datang. Dan ternyata yang datang adalah Yuan dan Berlia. Iapun membukakan pintu untuk mereka dan menyambut hangat kedatangannya.
"Selamat datang kak Yuan, mommy," ucap Calesthane.
"Eh cucu mommy sedang main-main," Berlia langsung mendekati Anouska lalu menggendongnya.
Sedangkan Yuan duduk disebelah Ryan lalu mengobrol-ngobrol dengannya.
"Sudah dapat pacar belum?" tanya Ryan.
"Ya sudahlah, umur gw udah 40 tahun masa belum ada pendamping hidup," jawab Yuan.
"Kirain mau jomblo selamanya," jawab Ryan.
"Astaga, doanya jelek banget. Seharusnya kamu jadi adik yang baik doain kakaknya punya pacar, ini malah doainya kaya begitu," bentak Yuan.
"Iya-iya maaf. Ngomong-ngomong siapa namanya kak? cantik gak? umur berapa? kerja sebagai apa? tinggal dimana?" tanya Ryan.
"Kamu itu mau introgasi dia kok tanya nya ke kakak?" jawab Yuan.
"Kan kakak mau jadi suaminya, masa gak tahu mengenai identitas pribadinya sih!?" jawab Ryan.
Tak lama kemudian Calesthane datang lalu duduk disebelah Ryan.
"Lagi pada bahas apa nih? kok kayanya seru banget," ujar Calesthane.
"Gak bahas apa-apa kok," jawab Yuan.
Setelah itu Calesthane dan lainnya mengobrol dengan penuh candaan yang ria.
Semenjak saat itu kehidupan mereka penuh warna hingga Anouska besar.
Kehidupan yang semula penuh keprihatinan kini penuh kebahagiaan.
Inilah kisah novel berjudul:
Perceraian kontrak...
........THE END......