Ketika sedang senggang, Sisca membuka akun sosial media tersebut dan berteman dengan Ken'ichirou Aizawa yang merupakan jantung hatinya. Sisca pun mengetahui kalau akun sosial medianya mendapat sebuah notifikasi. Ken'ichirou Aizawa menerima permintaan anda. Fransisca Maria Stephanie Helena berpacaran dengan Ken'ichirou Aizawa pada status hubungan di akun sosial medianya.
Sementara itu, Ken'ichirou Aizawa mendatangi rumah sakit tersebut untuk menengok korban serangan teroris di acara wisuda universitas yang berubah menjadi tragedi pada beberapa hari yang lalu. Ia mencari korban tewas tersebut yang bernama Kyoko Hanamura, mantan pacarnya yang lulus sebagai sarjana. Korban mengenakan kimono wisuda lengkap dengan toga. Aizawa chat dengan Sisca ketika sedang berada di kamar mayat tersebut.
Sisca : Hai
Aizawa : Hai, aku ada di kamar mayat, kau dimana?
Sisca : Aku masih di apartemen lagi senggang bentar. Kalau mau nanti aku kabari lagi
Aizawa : Bye, sayang.
Aizawa pun meninggalkan kamar mayat tersebut dan pergi ke markas TMPD untuk mengidentifikasi mayat tersebut dan latar belakangnya. Ia bersama rekan kerjanya, Matsuoka Megumi dan Kawakami Shunsuke melapor kalau mayat tersebut sudah teridentifikasi ke Chief Hino.
"Kami sudah mengidentifikasi mayat tersebut dan akan membawanya kepada keluarganya. Kami juga sudah melumpuhkan terorisnya."
Chief Hino akan briefing kembali mengenai pencarian teroris yang bernama Zhao, warga negara Tiongkok mantan Tentara Pembebas Rakyat Tiongkok yang melakukan kejahatan genosida pada acara Wisuda bersama anak buahnya, Li, Kang dengan otak dibalik itu semua, Kim.
"Kalian sudah tahu kan teroris Zhao?"
"Kami tahu, kalau mereka itu kelompok teroris revolusioner."
"Baiklah kalau gitu, kalian boleh bubar."
Keluarga wisudawati tersebut berduka atas kematian putrinya yang menjadi korban teroris di acara wisuda. Mereka ikut serta pada acara pemakaman putrinya.
Selesai briefing, Ken'ichirou langsung menemui pujaan hatinya, Sisca di kantor pusatnya ketika ia datang ke tempatnya. "Aizawa san!" Sahut Sisca. "Sisca!" Sahut Ken'ichirou
Sisca dan Ken'ichirou membeli model airsoft gun dan mengisi surat ijin tersebut karena mereka seorang polisi dan detektif. Setelah mereka mengisi surat ijin kepemilikan airsoft tersebut, mereka membawa model airsoft tersebut ke kamar apartemen. Airsoft tersebut kemudian disimpan di lemarinya ketika tidak digunakan.
"Sisca, ini airsoft untuk koleksi jangan digunakan sembarangan, kecuali untuk latihan menembak." Gumam Ken'ichirou.
"Iya, sayangku." Gumam Sisca.
Sisca pergi ke luar sendirian ke gang, tapi ada orang tidak dikenal menyerangnya dengan alat kejut.
"Sisca!" Ken'ichirou berteriak ketika memanggil namanya.
Dan seketika itu juga, Aizawa mengeluarkan pistolnya dan menjatuhkan alat kejut tersebut dan memborgol orangnya yang mengancam nyawa Sisca. Polisi pun datang dan membawa langsung ke kantor polisi beserta barang bukti, Ken'ichirou memanggil petugas ambulans tersebut dan membawa Sisca ke rumah sakit dengan ambulans tersebut. Petugas paramedis pun memasangkan masker oksigen pada Sisca yang terbaring tidak sadar dan Ken'ichirou menemaninya di ambulans tersebut.
Ketika berada di rumah sakit, Sisca terbangun dan kehilangan ingatannya ketika pertama kali bertemu Ken'ichirou di sebuah kafe.
"Sisca! Kau baik-baik saja?" Gumam Ken'ichirou.
"Aizawa san, aku hanya terbaring tidak sadar ketika ada orang tidak dikenal menyerangku secara diam-diam dengan alat kejut. Tapi kalau aku masih hidup, aku akan menikah denganmu." Gumam Sisca ketika menceritakan kejadian tersebut.
"Tapi aku senang sekali kalau kau masih hidup." Gumam Ken'ichirou terhadap Sisca.
Seminggu kemudian, ketika Sisca telah sadar dari komanya, ia diperbolehkan pulang bersama dengan Ken'ichirou yang sering menjaganya ketika ia mengalami nasib yang malang. Paman Sisca turut datang ke rumah sakit, ketika Sisca terbangun dari komanya. Sisca juga menceritakan kejadiannya ketika terbangun dari rumah sakit kepada pamannya.
"Seminggu sebelumnya, aku pergi keluar sendirian. Tiba-tiba, ada orang tidak dikenal menyerangku secara diam-diam dengan alat kejut. Beruntungnya, pacarku memanggil ambulans dan polisi menangkap pelaku penyerangan tersebut. Kemudian, aku dibawa ke ambulans menuju ke rumah sakit dengan pacarku. Setalah aku terbangun dari komanya, aku menatap pacarku dan mengalami lupa ingatan."
Ken'ichirou mengajak pulang Sisca ke apartemen tersebut dengan mobilnya, sambil mencium pipinya.
"Lain kali hati-hati ya, sayang kalau ada orang tidak dikenal menyerangmu." Gumam Ken'ichirou ketika merasa kasihan pada Sisca.
Paman Sisca merasa khawatir ketika melihat Sisca mengalami koma selama satu minggu.
Sesampainya di apartemen, Ken'ichirou mengajak Sisca menonton film kesukaannya ketika sedang senggang. Film favoritnya berjudul Sora no Aosa o Shiru Hito yo dan serial tokusatsu ketika mereka masih muda. Mereka juga menyukai acara sepak bola dan pertandingan lainnya, seperti basket, bisbol dan lain sebagainya.
Keesokan harinya, Sisca sudah mulai kembali beraktivitas lagi bersama kekasihnya, Ken'ichirou ketika sedang bersamaan di sebuah kantor polisi. Aizawa yang sedang bekerja ditemani kekasihnya, ketika ia ikut bersamaan dengannya. Sisca juga mengenakan pakaian yang tidak terlalu formal, hanya saja memakai blus putih tangan panjang, blazer abu-abu, rok panjang maxi berwarna pun ia ganti dengan rok panjang maxi span abu-abu karena kerja di kantor polisi tidak diperbolehkan memakai yang berwarna, kaos kaki stocking hitam dan sepatu flatnya masih ia kenakan.
"Lho, kok masih pake rok panjang aja, Sisca." Gumam Aizawa.
"Tapi kan kalau kerja wanita harus pake rok selutut atau panjang, kalau terlalu pendek disuruh ganti, tapi boleh juga sih pake celana panjang." Gumam Sisca ketika memperlihatkan penampilannya saat kerja.
Mereka pun dipanggil ke ruang briefing untuk persiapan yang selanjutnya. Chief Hino memanggil Sisca dan Ken'ichirou untuk menangkal berita hoax yang dilakukan oknum stasiun televisi untuk menyiarkannya secara publik melalui sosial media. Sisca kemudian memilah siaran tersebut yang menyebarkan berita palsu dan disiarkan live melalui stasiun televisi fiktif oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Akan terjadi penyebaran senjata biologis dan ditayangkan secara live lewat breaking news dan tersebar semuanya lewat koran."
Malam harinya, ketika sedang senggang di markas TMPD, Sisca dan Ken'ichirou segera menuju lokasi stasiun tv fiktif tersebut dan melumpuhkan beberapa karyawan yang diduga terlibat penyebaran hoaks. Polisi diterjunkan ke lokasi bersama tactical team Special Assault Team dengan persenjataan MP5 dan M4A1 lengkap dengan sniper team yang berada di ketinggian dari helikopter. Captain Kawakami memerintahkan seluruh unitnya untuk mengepung gedung tersebut. "Serbu!" Dan seketika itu juga, sejumlah listrik diputus dan lampu senter beserta night vision goggle pun dinyalakan. Kru televisi yang bersenjatakan berat M60E4, dan AK74 berhasil membuat unit Special Assault Team kewalahan dan satu anggotanya terluka. Akhirnya, unit militer JSDF pun ikut dikerahkan juga dengan persenjataan lengkap M416 dan pistol M1911A1 bersamaan dengan Aizawa.
Sisca memperingatkannya bersamaan dengan Kawakami. "Jangan sampai kehabisan peluru!"
Kru televisi itupun dilumpuhkan satu per satu dengan unit sniper dengan senapan MSR dari helikopter milik TMPD jenis BK117. Unit gabungan JSDF dan Special Assault Team ikut menjatuhkan semua teroris yang menjadi kru televisi tersebut. Ketika kru televisi berhasil dilumpuhkan, Aizawa masuk ke studio sendirian dan berhadapan dengan news anchor tersebut yang ternyata teroris. Pistol jenis Glock 19 milik Aizawa pun terjatuh ketika berhadapan dengan news anchor yang bersenjakan cambuk. Mereka beradu senjata dengan tanto dan cambuk rantai. Tanto milik Aizawa pemberian Yukari berhasil mematahkan cambuk tersebut dan dihajarnya news anchor yang ternyata teroris psikopat dengan beberapa pukulan dan tusukan tanto di tangannya.
"Jangan menyebarkan hoaks lagi, brengsek!" Gertak Aizawa sambil menyerang news anchor tersebut.
News anchor tersebut menyerang balik dan Aizawa mencekiknya dengan tanto.
"Ini saatnya lu harus mati! Hahahahaha!" Tertawanya sambil mengeluarkan sifat psikopatnya.
Tanto milik Aizawa pun berhasil mencekik news anchor dan menikamnya pada bagian tangan dan kakinya, agar tidak bisa bertarung lagi. Dan sekejap itu pula, studio berita tersebut diamankan oleh pihak kepolisian dan dimusnahkan. Aizawa pun berhasil menyarungkan kembali tanto miliknya dan pistol tersebut. Komandan JSDF, Jendral Keisuke Hinata memborgol news anchor tersebut bersama dengan polisi setelah bekerja sama membasmi teroris.
Setelah beberapa jam kemudian, Aizawa kembali menemui pacarnya di tempat bersama dengan rekan kerjanya, Kawakami. Polisi pun membawa news anchor yang psikopat tersebut ke mobilnya.
"Ayo cepat masuk ke mobil! Anda ditetapkan sebagai tersangka atas penyebaran berita palsu." Gertak polisi tersebut sambil membawanya masuk ke mobil polisi.
Chief Hino, akhirnya mengungkapkan kalau news anchor tersebut, warga negara Indonesia, Nazril Andhika (44) yang menjadi sindikat teroris bersama Zhao. Sisca merasa kagum ketika melihat pacarnya berhasil menumpas penyiaran berita hoaks. Letnan polisi Matsuoka mengisi laporan kejadian tersebut mengenai tertangkapnya news anchor penyebar berita hoaks.
Shift 24 jam pun selesai, mereka kembali pulang ke apartemen dan menyambut adiknya yang merasa sendirian bersama Paman Sisca.
"Aku kagum banget kalau kau bekerja dengan polisi." Sahut Paman Sisca ketika menjumpai Sisca di apartemennya. Paman Sisca memeluk Sisca, ketika ia merasa kagum atas kerja kerasnya dengan Aizawa. Tetangga sebelah, Hasegawa juga menyambut mereka dengan kue tart pesanannya.
"Happy Anniversary Sisca & Ken'ichirou!!!"
Hasegawa juga mengumumkan kalau Sisca dan Ken'ichirou melangsungkan satu bulan berpacaran. Mereka pun merayakannya bersama-sama sebagai keberhasilan kerja keras mereka berdua sebagai polisi dan detektif.