keping 01: Lelaki 25 Tahun
Dia memerhatikan Chloe dari kejauhan dengan penyesalan. Sungguh pacarnya itu sudah banyak berarti baginya.
Sebagai laki-laki yang lebih berumur, aku harus bisa sabar, pikirnya.
Mendadak Chloe menengok ke arahnya, dan tatapan mata mereka tanpa sengaja bertemu. Dia langsung berdiri, dan berjalan menghampiri sosok ini.
"Maafkan aku yang sudah melukai perasaanmu, Chloe. Kuharap masih ada pintu maaf bagiku," pinta si lelaki dalam ketegasan.
Dia sudah terbiasa tegas dalam memilih jalan hidup. Emosi serta pikirannya kini sudah matang ketimbang lima tahun lalu.
Kencangnya tiupan angin sore di taman menerpa rambut mereka berdua. Namun, sisiran rapi rambut hitam lelaki itu tak tergoyahkan.
(sebuah drabble)