Dalam kehidupan sehari-hari,terjadi perbedaan pendapat dan ketidak samaan antara satu sama lain memang sulit untuk di hindari, hanya dengan sabar dan bermusyawarah semua akan terselesaikan dengan baik.Saling intropeksi diri serta tersenyum dalam setiap keadaan,menerima kekurangan serta memperlajari karakter yang berbeda sangatlah penting untuk mengurangi pertengkaran.Bertengkar akan menjadi hal yang positif jika satu sama lain saling intropeksi dan mengelola menjadi proses pendewasaan untuk menjadi lebih baik.Amin adalah seorang laki-laki bertubuh tinggi putih dan tampan ia selalu tersenyum dimanapun, sosok lelaki ini begitu ramah. Wajahnya terpancarkan seperti cahaya yang bersinar karna tak pernah terlihat diwajahnya saat dia marah.Namun suatu ketika terlihat dari raut wajah Amin yang sedih, tria wanita yang selalu memperhatikan amin pun tak senggan bertanya melihat pria tampan itu tak seperti biasanya.
“amin, kamu kenapa? Dari tadi aku perhatikan wajahmu gak seperti biasanya?”
“aku gak knp kok tri” ( amin memperlihatkan senyum yang hanya sebentar lalu kembali murung)
“cerita dong min, kita kan udah lama ni temanan kamu gak percaya sama aku?” (tria yang mendesak agar amin menceritakan alasannya mengapa ia begitu murung)
“eeemmmm,,”(amin yang terlihat termenung sambil berfikir untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi padanya ) tiba-tiba Tria mengagetkan Amin sambil menepuk pundaknya
“hayy!! Emm emm emmm udah deh curhat ke aku aja pakek mikir. Tenang Amin aku bisa jaga rahasia kok hehe”
“Tria,aku bingung dengan perasaan ku karna baru kali ini aku merasakan hal yang sudah lama tak aku rasakan”
(amin , yang terlihat mulai menunduk dan memperlihatkan wajah sedihnya lagi)
“trus trus trus lanjutin dong ceritanya jangan bikin aku penasaran”(Tria, yang mulai tegang sambil penatap Amin agar tidak sepatah katapun yang tertinggal ia dengarkan dari setiap ucapan pria dihadapannya)
“tadi pagi sewaktu berangkat kerja,ke dua kalinya aku bertemu dengan Putri. Dia wanita yang dulu pernah mengisi hati ku lalu dia pergi.Pertama bertemu setelah dia pergi dia hanya tersenyum dan pergi lagi,dan ini adalah hari kedua kita bertemu tiba-tiba saat kita bertemu dia meminta maaf pada ku Tria lalu dia pergi lagi” (terlihat amin yang mengerutkan keningnya dan bola matanya berkaca-kaca senantiasa meluapkan kesedihannya)”
“Amin, kenapa kamu begitu sedih. Jika kamu sudah memaafkan Putri, kenapa dihari pertama dan kedua saat bertemu membiarkannya pergi ?”
“Gak tau kenapa saat melihatnya bibir ku seolah terbungkam hanya dapat mematung dan diam seribu bahas.Sudah lama aku memaafkan putri, bahkan dia tidak mempunyai salah yang harus aku maafkan,Sampai saat ini sulit bagi ku untuk melupakan kenangan bersamanya” ( Amin tertunduk sedih )
“Kenangan?? (Tria bertanya-tanya pada diri sendiri, kenangan seperti apa yang Amin maksud karna Tria mengenal Amin adalah sosok pria yang pendiam.Apakah dimasalalu Amin ia adalah pria yang mempunyai karakter bertolak belakang dengan yang ia kenal sekarang? )
“Ya, Tria sebenarnya aku tidak ingin mengingat lagi masalalu ku, bukan masalalu yang aku jalani bersama Putri, namun masalalu ku akan sikap dan sifat ku yang mudah emosi dan mungkin membuat Putri pergi ,Putri yang mengajari ku bagaimana menjadi pria yang slalu intropeksi diri dan menahan emosi”
“Putri, yang membuat ku menjadikan Emosi Penuh Cinta. Emosi ku padanya bukan kemarahan, namun emosi ku yang mencintai wanita begitu sabar dan tulus sepertinya”.
Tria yang begitu khusuk mendengarkan cerita Amin, karna Tria ingin mengetahui bagaimana sosok pria dihadapannya,agar segala cerita Amin dapat menjawab penasaran Tria. Hingga untuk memutuskan cerita Amin, Tria tak sanggup.dalam hati Tria berkata “Seandainnya Amin tau aku suka padanya,untuk mendengarkan cerita tentang segala masalalunya pun aku begitu cemburu. Sosok wanita bernama Putri, adalah wanita hebat hingga membuat Amin tak dapat melupakannya namun mengapa Putri meninggalkan pria seperti Amin? Mungkin perasaan Amin hanya untuk Putri walau begitu aku ingin slalu melihat Amin bahagia ”.Jawaban itu yang belum Tria dapatkan dari cerita Amin, ia mendengar kan dan menatap Amin dengan begitu sejuk seolah ingin membuat Amin melupakan segala kesedihannya dengan melihat Tria tersenyum.
“Tria, terima kasih ya sudah mau jadi teman ku . Kesedihan ku sudah terobati setelah ceritakan semua sama kamu”
“iiaaa.. sama-sama Amin, ayyo dong cerita lagi kan belum selesai” ( Tria yang ingin mendengarkan cerita Amin dengan tuntas )
“Sudah, itu aja Tria...”
“Ayyo dong Amin cerita lagi aku masih ngerasa kamu tuh sedih kan, kelihatan loh dari bola mata kamu”
“Seperti peramal aja kamu Tria, hahaha “ ( Amin, mulai terlihat tersenyum lebar tidak seperti senyum yang Tria lihat sebelumnya)
Tria yang begitu senang dan terasa seperti menjadi wanita beruntung kedua setelah Putri , walaupun Amin belum mengetahui perasaan Tria padanya
“Tau gak Tria, kenapa Putri meninggalkan aku ?“
“iiia tau lah.. soalnya Amin tuh Galak... Nyebelin...“
“SALAH”
“Trus apa dong?”
“Aku tuh ngangenin, bener kan?” amin yang tersenyum sumringah
tampannya pria putih tinggi ini membuat Tria tak dapat banyak berkata
“aku bercanda Tria,”(Amin yang Menepuk pundak Tria sambil melanjutkan ceritanya)
“hemmm,,,lagi-lagi aku harus mengingat sedih ku mengapa aku ditinggalkan Putri. Putri,,,, untuk menyebut namanya saja membuat aku bersemangat menjadi seperti saat ini, aku yang dulu sering emosi dalam menghadapi setiap masalah dengannya dan dia hanya mengalah, dia memberitaukan ku dengan lembut. Putri memahami setiap karakter ku, bahkan disuatu ketika saat aku begitu emosi dengan Putri karna salah faham, saat hp Putri berbunyi
Tit tit tit tit (suara hp Putri yang berbunyi ,tiba-tiba Amin memegang hp Putri)
“Putri, siapa pria yang sms kamu ? bisa juga kamu selingkuh dibelakang aku? “(Amin yang begitu emosi dengan wajahnya seperti terbakar api hingga kepala)
“ini hanya teman, dia bertanya kabar pada ku Amin. Salahkah jika aku memiliki teman ?”
“tapi , aku tidak suka !!” ( Amin dengan nada kencangnya membuat Putri tersentak kaget )
“baiklah, aku akan menuruti kemauan mu, aku tau kamu cemburu seperti ini karna kamu mencintai dan sayang padaku. Tapi bukan cemburu seperti ini yang aku harapkan Amin “ ( Putri menunduk air matanya menetes untuk kesekian kalinya karna tak sanggup menahan sedih dihatinya dengan suara yang terseguk-seguk Putri mengatakan permintaannya pada Amin)
Amin,satu pinta ku setiap ingin bertanya bisakah kamu berkata dengan nada yang pelan. Karna aku sangat senang jika kamu dapat mengabulkan permintaan aku kali ini”
Dengan angkkuhnya Amin menjawab
“Ini karakter aku, aku memang seperti ini kenapa kamu tidak suka ? “
“Amin, aku memilih mu menjadi kekasih ku karna aku percaya kamu dapat berubah. Aku meminta mu untuk merubah segala sifat burukmu bertahap, itu pun semua untuk kebaikanmu sendiri “
( Putri yang begitu lembut berbicara pada Amin dari pipi cantik Putri,sorot matanya yang sendu air mata menetes perlahan)
Amin tak kuasa melihat wanita yang ia sayangi menangis tangannya mengusap air mata yang mengalir di pipi sang wanita yang ia sayangi.
“Putri,maafkan aku.aku tidak bermaksud ingin membuatmu sedih.aku akan berubah mengikuti kemauanmu Putri.”
(tangan Amin meraih kedua tangan Putri sambil meyakinkan untuk kesekian kali pada Putri bahwa ia akan berubah seperti yang Putri minta sambil meminta maaf pada Putri)
“Ya,,Amin aku memsafkan mu keinginan ku disetiap pertengkaran ini kita dapat menjadi lebih dewasa dalam bersikap”.
“Baiklah Putri, aku akan mengikuti segala yang kau inginkan dari ku”
“Amin, berubahlah karna kemauanmu bukan karna permintaan ku.karna aku ingin kamu mengerti mengapa lebih baik km merubah segala sifat burukmu, aku pulang Amin sudah malam.”
Amin pun mengantarkan Putri sampai depan kamar kosnya setelah Putri masuk.Amin berlalu pergi meninggalkan wanita yang ia sayangi ,sesampainya Amin dirumah.Amin terdiam dan merenungkan setiap perkataan Putri, dalam fikirnya begitu egonya ia,begitu angkuhnya ia hingga membuat wanita yang ia sayangi menangis bukan hanya sekali namun berkali-kali dan Putri tetap sabar.Seiring berjalannya waktu amin merubah perlahan, semua kebiasaan buruknya ia tinggalkan.Amin yang arogan ,emosional sekarang menjadi Amin yang sabar dan slalu tersenyum setiap berbicara.Amin yang slalu berkata dengan nada tinggi sekarang menjadi amin yang sopan dan santun.Setiap perubahan yang ada pada dirinya karna introperksi diri dan ia sadar semua itu adalah proses pendewasaannya dalam mengambil sikap untuk menjadi lebih baik seperti yang Putri katakan padanya.Amin merasakan perubahan baik itu menuai kan hasil yang baik pula, dan begitu berpengaruh pada orang-orang di sekelilingnya, Amin lebih di segani karna ucapannya tak pernah menyakiti orang lain.Begitu yang Amin cerita kan pada Tria, Tria yang terdiam dan menatap Amin sambil berfikir “Mengapa Putri tega meninggalkan Amin,” padahal Amin sudah berubah. Hal itu yang belum terjawab karna sepertinya Amin pun tak mengetahui alasan Putri yang pergi begitu saja meninggalkan Amin.
“Tria, jika kamu menjadi Putri apa alasanmu meninggalkan ku?”(Tanya Amin yang masih tidak percaya dengan kepergian Putri meninggalkannya begitu saja)
“Hemmm,, sulit untuk aku jawab Amin,Namun aku yakin bahwa Putri sangat menyayangimu”
“aku tau itu Tria, mungkin ini waktu ku untuk bertanya pada Putri mengapa ia pergi dan sekarang datang kembali”
(Tria hanya tersenyum dan memberikan Amin semangat agar ia tidak sedih Tria berharap agar Putri dapat kembali membuat hari-hari Amin bahagia walaupun Tria harus merelakan Amin namun perasaan Tria akan tetap slalu ada untuk Amin, dengan meilhat Amin bahagia saja sudah cukup bagi Tria)
“Ayyo dong Semangat Amin, Besok jika ada kesempatan ketiga kamu bertemu dengan Putri aku do’akan apa yang kamu inginkan tercapai” (Tria memberikan semangat pada Amin walau hatinya rapuh)
“makasih ya Tria kamu emang teman yang baik,ayok sudah jam pulang nih gak kerasa ya”
“iya yuk” ( Tria dan Amin berkemas untuk pulang jam kantor )
Keesokan Harinya di pagi yang cerah matahari pagi yang menghangatkan tubuh,memberikan sinarnya dan udara yang terhirup begitu segar.
Hari ini adalah hari minggu dimana Amin melakukan aktifitas paginya yaitu berolah raga lari pagi di sekitar komplek rumahnya membuat pria yang bertubuh tinggi , putih bersih dan tampan ini terlihat begitu segar saat keringat yang mengalir di wajahnya menetes deras . ketika Amin berhenti sejenak beristirahat di taman komplek duduk dan melakukan gerakkan melemaskan kepala sambil memutar-mutar kepalanya, tiba-tiba Putri datang dan berdiri dihadapan Amin. Amin yang tak menyadari keberadaan Putri di depannya, Namun tersadar karna Putri memanggil namanya.Suasana taman komplek dipagi hari yang begitu dingin, rerumputan hijau yang memperlihatkan kesegarannya menari-nari mengikuti arah angin,keindahan bunga-bunga yang mekar,daun kering yang jatuh terhempas angin suasana alam yang seolah mengerti apa yang akan terjadi dengan dua insan yang saling menyayangi.Suara lembut wanita cantik itu mulai terdengar
“Amin...”
Putri sambil tersenyum menambah kecantikan diwajahnya sambil duduk di samping amin.Amin melihat wanita di sampingnya terkejut terlihat dari wajahnya namun kedua mata amin dari tatapnya begitu bahagia, dengan mata berkaca-kaca begitu lembut ia sebut nama wanita cantik itu
“Putri ,,“
“ia , amin apakah aku mengganggu aktifitas mu?”
“tidak Putri, aku memang sedang mengharapkan kehadiranmu”
“amin, bagaimana kabarmu? Apakah kamu baik-baik saja?”
“seperti yang km lihat, aku baik-baik saja namun hati ku sepi karna selalu mengingatmu Putri”
“maafkan aku Amin, aku meninggalkanmu sebab aku ingin kamu bisa intropeksi diri dan aku ingin tau apakah bisa kau tanpa aku? , namun aku selalu mencari tau bagaimana keadaanmu Amin.Aku slalu melihat dan mengikuti aktifitasamu. ingin aku segera kembali padamu namun aku bersabar dan ingin melihat kesetiaan mu”
Putri, meneteskan air matanya karna tak kuasa menahan rasa bahagianya pria yang ia sayangi berbeda dengan yang dulu. Amin terlihat lebih baik dan mendengarkan segala nasihat putri.
“Putri, jangan menangis hapus air mata diwajah cantikmu. Aku tak sanggup melihat air matamu berlinang karna ku dan semua mengingat kan ku pada kesalahan-kesalahan yang ku lakukan padamu”.Amin meraih tangan kanan putri dan menggenggamnya erat seolah tak ingin Putri pergi lagi
“Amin, kali ini aku menangis karna aku bahagia aku bangga melihat mu berubah menjadi lebih baik, kesabaran ku menahan kerinduan ku padahal kamu ada di depan mataku dekat dengan ku namun aku hanya dapat memandangmu dari kejauhan Amin”.
“Taukah kamu Putri kata-katamu selalu terngiang di telinga ku, kamu adalah semangatku. Kamu yang slalu bersabar dengan kemarahanku setiap kali kita bertengkar. Dan aku belajar itu semua dari kamu, kamu menuntunku perlahan saat kamu tiba-tiba pergi meninggalkan ku .setiap waktu aku memikirkan mu aku berharap kamu kembali , setiap waktu aku menunggumu Putri”Pria tampan itu menatap Putri dengan penuh kasih sayang penuh harap agar Putri dapat merasakan ,pria itu betapa bahagia dengan kehadiran Putri kembali
“Putri jangan pergi lagi, Emosi Penuh Cinta ini akan aku buktikan padamu dengan meminangmu menjadi istriku. Karna aku yakin Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat seperti perasaan ku padamu Putri. Aku akan menjadi imam yang baik untukmu, percayalah kau adalah tulang rusuk ku”.
"Terima kasih Amin aku sangat bahagia mendengarnya, aku bersedia menjadi istri yang sholeha untuk mu".