Seoul
“Untuk kesuksesan lagu baru Woozi!” Seungcheol mengangkat tinggi-tinggi gelas beer yang dipegangnya, dan semua staff perusahaan yang ikut merayakan keberhasilan Ji Hoon ikut mengangkat gelas mereka dan bersorak bersama, sementara Ji Hoon tertawa malu di samping Seungcheol.
Ji Hoon tidak tau berapa gelas yang diminum Seungcheol dan yang lainnya sepanjang malam itu, tetapi Ji Hoon menikmati bagaimana Seungcheol perlahan menjadi mabuk dan melakukan hal-hal konyol. Dan di saat semua orang di ruangan itu sudah tergeletak mabuk, Ji Hoon hanya bisa menggelengkan kepala. Alergi dan ketidaksukaannya pada alkohol membuat artis muda itu sama sekali tidak mabuk; meski ini adalah pesta untuk merayakan lagu barunya yang sukses mendapat peringkat pertama di acara musik ternama Korea Selatan.
Mengambil piala yang tergeletak di tengah meja penuh beer dan soju, Ji Hoon menyelinap keluar dari sana. Menggenggam piala itu dengan erat, Ji Hoon menaiki anak tangga yang membawanya ke rooftop garden perusahaan musik milik Seungcheol itu. Seungcheol… Ji Hoon tertawa kecil hanya dengan mengingat bagaimana teman sekaligus bosnya itu jelas memperlakukannya sebagai anak emas perusahaan. “Perusahaan mana yang tidak menomor satukan artisnya yang paling menghasilkan?” itu adalah kalimat Seungcheol saat Ji Hoon mencoba bicara padanya; merasa tidak enak dengan artis lain yang mungkin merasa tidak adil. Dan dengan itu, Ji Hoon tidak bisa melawan. Diantara yang lain, Ji Hoon memang yang paling sering mendapat penghargaan atas musiknya. Dan tiga tahun terakhir karir Ji Hoon terus melesat; membawa namanya dan nama perusahaan Seungcheol menjadi trending topic di industri musik Korea.
Ji Hoon mendudukkan dirinya di tengah-tengah rooftop garden yang sepi itu; hanya ada dirinya di sana, di bawah langit malam yang cerah dan penuh bintang. Ji Hoon segera mencari bintang tercerah dan terbesar di antara yang lainnya, dan tersenyum lebar saat ia menemukan itu; Ji Hoon selalu berhasil menemukannya.
“Hoshi!” Ji Hoon berteriak keras dan mengangkat pialanya tinggi-tinggi; bersorak diantara sepinya malam itu. “Juara satu lagi! Keren ‘kan?” Ji Hoon tersenyum lebar pada bintang itu; pada Hoshi…
Tidak peduli bagaimana seorang ‘Woozi’, nama panggung Ji Hoon, adalah bintang yang bersinar bagi penggemarnya, bagi Ji Hoon, bintangnya adalah Hoshi: Kwon Soonyoung yang selalu melihatnya, dan menjaganya dari atas sana…
***
Fin.