Seoul
Ji Hyo hanya bisa menutup telinganya rapat-rapat dan terisak, sementara Chang Min tidak berhenti berteriak marah.
“Apa yang kau lakukan? Dia tidak mati! Dia hanya tidur!” Chang Min berusaha menyingkirkan orang-orang yang mencoba mengambil Jun Su darinya.
Air mata terus mengalir di wajah Chang Min, memohon pada siapa pun untuk tidak membawa Jun Su pergi darinya, namun mereka tetap tidak melepaskan Chang Min.
Jun Ho tidak bisa menahan dirinya saat ia melihat sosok Chang Min yang berdiri diam tak jauh darinya. Ia segera melayangkan pukulan kerasnya pada Chang Min, dan semua orang segera menghambur dan menahannya. Seketika, suasana rumah duka itu menjadi sangat gaduh.
Chang Min terjatuh cukup keras. Namun laki-laki itu tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Chang Min hanya diam, membiarkan dirinya terduduk di lantai dan menatap kosong pada apa pun di hadapannya.
Pukulan keras yang diterimanya membuat Chang Min teringat akan janjinya pada Jun Ho. Tidak hanya itu, ia kembali teringat janjinya pada Nyonya Kim jauh sebelum itu...
Berapa banyak janji yang sudah ia buat? Berapa banyak yang tidak ia tepati? Masih banyakkah janji yang ia lupakan?
Chang Min menolehkan wajahnya dan menatap Jun Ho perlahan, “Bunuh aku...”
Emosi Jun Ho seketika surut mendengar kata-kata itu.
Itu bukanlah sekedar kata-kata kosong... mata Chang Min, nada suaranya yang lirih... Itu lebih seperti permohonan.
Rasa marah, kecewa, dan kesedihan yang terus bertambah dalam dirinya membuat Jun Ho mengacak rambutnya dan berteriak keras. Ia tidak tahu bagaimana ia bisa menebus semua rasa bersalah dan penyesalannya, ia tidak tahu pada siapa ia harus melampiaskan kemarahannya. Tidak peduli seberapa ingin ia menyalahkan semua orang, pada akhirnya, ia tetap merasa bersalah, dan gagal. Air matanya kembali mengalir, lututnya sudah tidak kuat menopangnya untuk berdiri.
Hamufield
Jun Su hanya bisa memandang langit kelam itu dalam diam. Hari sudah semakin gelap, dan awan di atasnya terlihat hitam. Seulas senyum tipis di wajahnya seakan mengejek dirinya sendiri; ia tidak pernah menyangka dapat merasakan kemurungan seperti ini di Hamufield.
Ia merasa benar-benar aneh... Benarkah ia sudah meninggal? Bagaimana dengan keluarganya? Bagaimana dengan Chang Min?
Jun Su memejamkan matanya dan membiarkan angin berbisik di sekitarnya.
Seoul
Chang Min hanya bisa mendengar suara gaduh di sekitarnya, tanpa bisa mengerti apa yang benar-benar terjadi. Yang ia tahu, ia sudah kehilangan segalanya...