Read More >>"> Siapa tengah malam di sekolah? (Chapter 1-Sebagai teman) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Siapa tengah malam di sekolah?
MENU
About Us  

Rasa senang terlukis jelas dari siswa SMA yang baru selesai melewati jenjang SMP.  Sifat kekanak-kanankan dan virus puber menjangkit mereka. 

Berdiri didepan kaca begitu lama adalah kebiasaan mereka yang ingin merasa cantik dan dipuji banyak orang. Rasa senang itu memuncak hingga mencoba berbagai perawatan dan mulai bisa melihat lawan jenisnya. 

"Besok ajaklah teman yang paling cantik dikelasmu untuk ikut malam minggu"ucap Latif pada Haikal yang berdiri disebelahnya. 

"Bukan hanya aku juga Hanafi"jawab Haikal yang merasa kesulitan membawa cewek, karena diantara mereka bertiga Haikal yang ngak ganteng. Tapi eksotis. 

"Kalau aku jangan ragu, lima orang bisa aku bawa"jawab Hanafi, sembari mengacungkan jari jempolnya ke hidung. 

Haikal mengarut-garut kepala yang tidak gatal, dibenaknya sudah terbayang dirinya akan ditolak cewek cantik yang ada dikelasnya. Apalagi anak tercantik itu adalah anak kepala sekolah. Haikal takut jika menahan malu ditolak Celsy. Berita itu akan menyebar kesatu sekolah. Bahkan ke sekolah yang ada di kecamatannya. 

"Jangan lupa bawa celsy"Hanafi membuyarkan lamunan Haikal yang menakutkan. Rasanya tanparan celsy dan telur busuk menetes rambutnya. 

"Jangan, jangan"Haikal memekik. 

"Kadang bayangan itu lebih indah dari kenyataan dan kenyataan kadang tak seindah bayangan. Jangan nyerah dulu! Horas horas"semangat yang diberikan Hanafi. 

"Kau jangan begitu, jadi ingat pulang kampung"ke medan cukup jauh. Kalau tidak sudah pulang ke kampungku. Tapi demi persahabatan, demi harga diri, demi cinta dihati tak ada kata menyerah sebelum dapat. Tunggu Haikal menyatakan cinta pada celsy. Kata hati Haikal. 

Bel masuk berbunyi, mereka masuk ke kelas masing-masing. Haikal kelas X3, Hanafi X5 dan Latif X9. Haikal dan Hanafi berjalan beriringan karena Latif berjuang mengejar Yaya, sekaligus incaran untuk malam minggu. 

Dipintu masuk Celsy berdiri sendiri memegang sudut pintu dan melihat kedatangan Haikal. Hanafi segera menepuk pundak Haikal untuk menyapaikan do'a semoga berhasil. 

Haikal berjalan menunduk melewati celsy. 

"Hei, sejelek itukah wajahku"Celsy memukul bahu Haikal. 

"Ngak, cantik dan mau kah kamu jadi kekasihku"Haikal spontan saja mengucapkan itu. 

"Maaf celsy, jangan masukkan ke hati. Kamu tidak akan mau bersamaku"ungkap Haikal yang membuat celsy sedih. Apakah selama ini Dia membedakan orang lain berdasarkan status sosial? Lalu kenapa Haikal merasa rendah diri dihadapannya. 

Haikal duduk dikursinya dan menantikan guru yang mengajar. Selama pelajaran dia tidak bis fokus.Saat melihat kearah celsy cewek yang diincarnya murung. 

"Ada apa dengannya"pikir Haikal. 

Sepulang sekolah Haikal mengejar celsy. Keberanian muncul saja dalam dirinya.Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan celsy. 

"Celsy, tunggu! "Celsy berhenti dan menoleh kebelakang. 

"Kamu kanapa? "Haikal penasaran.

"Karena kamu"Haikal menarik tangan Celsy ke sudut sekolah. Haikal memastikan hanya ada mereka berdua saja disana. 

"Lepas"Haikal melepaskan tangan celsy. 

"Aku minta maaf telah menyakiti kamu, aku ngak sengaja melukai hati kamu Celsy. Aku mohon maafkan aku"Ungkap Haikal. 

Celsy terdiam dan pergi meninggalkan Haikal. Semenjak saat itu Haikal tidak pernah mendekati Celsy. Hari sabtu hampir datang dan Haikal masih tidak berani mengajak celsy bicara. 

"Aku mengaku kalah saja pada Hanafi dan Latif"yakin Haikal. 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • Goresandaun

    Iya, mksih sudah menginggatkan

    Comment on chapter Chapter 1-Sebagai teman
  • SusanSwansh

    Maaf Kak. Mau tanya, menyeduk itu apa yah Kak? Menyeduh bukan?

    Comment on chapter Chapter 1-Sebagai teman
Similar Tags