26. BUNGA LILI DAN MAWAR
"Teman-teman..." Ucap mayder.
Louin dan yang lainnya kompak berjejer menatap kerajaan ryekal.
"Kalian sudah gila. Kerjaan itu bukanlah tandingan kalian" sheki semakin marah dan kesal.
"Kalian tahu ada apa didalam kerajaan itu, mereka mempunyai pasukan...
Ucapan sheki langsung dipotong ketika louin dan yang lainnya merasakan apa yang dirasakan oleh mayder.
"Apa... Ratusan Irgot..." Jawab dellio melihat raut wajah mayder
"Lamot..." Ujar marno, seraya mereka kompak menyiapkan senjata.
"Dan Kakakku, si seribu pedang..." Ucap mayder.
Ksatria halis, pangeran ghuwi dan sheki terkejut mendengar informasi yang telah louin dan teman-temannya katakan. Informasi yang tak banyak Orang tahu dengan mudah mereka ketahui.
"Satu lagi... Disana ada lagrot, hewan besar yang bisa terbang, memiliki gigi tajam, sisik yang bisa menjadi pedang dan duri, kulit yang keras dan mata yang lebih tajam dari lamot" ucap louin.
"Lagrot..."
Teman-teman louin dan para orang dewasa terkejut karena tak ada yang mengetahui soal lagrot, hewan legenda yang hanya terdengar namanya namun tak sekalipun melihat wujudnya. Mahluk itu tak pernah sekalipun muncul setelah perang berakhir Ratusan tahun lalu.
"Bagaimana kalian bisa tahu tentang itu" tanya sheki.
"Lebih baik kalian para orang dewasa mengisi tenaga sebelum pertarungan terjadi" ujar hirsh.
"Apa maksud kalian?" Tanya ksatria halis.
Hirsh yang sudah lama bersama mereka sudah mulai bisa memahami kebiasaan dan kemampuan mereka. Kemampuan yang sama sekali tak hirsh ketahui dan duga sebelumnya, tapi kini ia telah percaya jika mereka bukanlah sekumpulan remaja yang hanya mengandalkan emosinya.
"Tiga ratus irgot, sepuluh murot, empat lamot dan satu lagi merrier brak kapten perang siseribu pedang" ucap mayder optimis merasakan tanah yang seperti memberikan informasi lewat telapak kakinya.
"Mereka sedang menuju kemari, sebentar lagi mereka datang" ujar miroka.
"Bagaimana dia bisa melakukan hal itu?" desah pangeran ghuwi yang mengikuti cara mayder namun ia justru tak merasakan ataupun mendengar apapun.
Sheki heran dengan ucapan mayder barusan, bukan karena kemampuannya yang diikuti oleh pangeran dari kerajaan gisencin itu tapi ucapannya yang menyinggung sebuah nama yang baru saja ia ketahui. "Apa maksudmu mayder? Merrier, bukankah dia sudah...".
"Sama halnya desaku, kakakku juga bisa melakukan hal itu. Hanya saja itu masih perlu ditanyakan" ujar mayder yang menyindir desanya.
Mayder yang awalnya senang karena kakaknya masih hidup, kini telah berubah secara drastis. Selama kehilangannya merrier menyembunyikan statusnya, entah itu disengaja atau memang dikendalikan. Sama halnya dengan desanya yang selalu menyembunyikan informasi apapun dari keturunannya saat ini. Menurut mayder, meskipun para orang tua menyembunyikan sesuatu demi anaknya seharusnya para orang tua jangan menggunakan cara membohongi ataupun membodohi anaknya sendiri melainkan memberi bimbingan dan penjelasan agar tidak melakukan hal yang dilarangnya.
"Bagaimana kalian mengetahui semua itu? Kapten itu biar aku yang menanganinya. Wanita itu bukan tandinganmu?" Ucap tangguh ksatria halis.
"Tidak bisa, ksatria halis. Ini adalah urusan mayder dengan kakaknya" ucap pangeran marno melarang ksatria itu.
"Kakak. Maksudmu dia adalah kakak dari anak itu" tanya ksatria halis.
"Ya. Sama halnya denganmu. Kami pun baru tahu dan terkejut melihat semua itu dilembah elgonanvil. Tapi percayakan si seribu pedang pada mayder. Bantulah kami menyerang yang lainnya" ucap marno.
Ksatria halis hanya tersenyum melihat ketangguhan dari anak muda dihadapannya.
"Baiklah aku akan membantu kalian, bagaimanapun aku tak bisa melarikan diri sekarang" ucap ksatria halis.
"Karena aku yakin, kau tak mungkin melarikan diri" ucap marno.
Suara hentakan kaki yang terdengar dan terasa oleh mereka semua membuktikan kebenaran tentang perkataan mayder beberapa menit lalu. Louin dan yang lainnya sudah siap menggenggam senjata dengan kuat. Louin yang kini telah tenang dan menjadi louin raskali yang biasanya. Hirsh selalu menatap louin takut terjadi sesuatu namun louin memastikan takkan terjadi kembali hal yang telah hirsh lihat sebelumnya apalagi dalam keadaan yang tidak menguntungkan seperti sekarang ini.
Louin beruntung karena akhirnya ia bisa membereskan semua pasukan irgot yang mulai merasakan sesuatu didalam dirinya. Louin yang masih merasa lelah karena pertarungan sebelumnya justru semakin bersemangat, perjuangan bersama teman-temannya memberikan kekuatan pada dirinya.
Louin dan teman-temannya beserta para orang dewasa sudah siap siaga melihat kedatangan mereka yang baru terlihat kepalanya saja. Yang dilihat dellio ternyata benar, titik hitam yang dia lihat sebelumnya di atas bukit ternyata para mahluk kegelapan. Dellio beruntung meskipun ia tak mengatakan tentang hal itu, masih ada mayder yang bisa merasakan mahluk itu sebelum pertarungan dimulai.
"Louin... Apa kau sudah gila, kau melawan mereka dengan menggunakan pedang kayu" dellio terkejut dan heran melihat tingkah louin.
"Aku tak punya pedang lagi, pedang ini pemberian kakakku" jawab louin.
"Kau bisa menggunakan pedang irgot"
"Itu terlalu berat. Tapi baiklah... aku akan menggunakan pedang irgot daripada tak ada sama sekali" louin pasrah menggunakan pedang irgot yang berat untuknya.
Tak berapa lama irgot, murot, dan lamot sudah terlihat dengan jelas dan sebentar lagi akan mendekati louin dan yang lainnya. Mayder pun sudah siap melawan sang kapten perang alias si seribu pedang yang tak lain kakaknya sendiri. Tak dipungkiri jumlah mereka kalah banyak tapi keyakinan yang membuat mereka percaya. Meskipun terkesan mustahil tapi tak ada salahnya mencoba, walaupun semua pasrah bukan berarti mereka menyerah.
Louin dengan teman-temannya dan merrier dengan pasukan kegelapannya sudah berada dijarak yang cukup dekat. Mereka melakukan persiapan. Para penunggang kuda mengambil posisi depan untuk menyerang hewan murot yang memiliki tubuh sedikit lebih besar dari irgot. Seperti yang dikatakan sebelumnya tak ada yang boleh mengganggu pertarungan mayder dan merrier.
Mayder akan meminta penjelasan dari kakaknya yang telah hilang selama ini dan sangat menyiksa saudaranya yang telah lama menunggunya.
Serangggg..... Pasukan kegelapan dan louin melakukan peperangan.
Louin sangat menyadari betapa rapuhnya kondisi tubuhnya sekarang. Tapi ia tak mungkin tinggal diam dan membebani temannya yang sedang berusaha bertarung.
Suara dari senjata mereka sangat jelas terdengar begitupun dengan seruan semangat bertarung yang selalu keluar dari mulut mereka. Miroka dan Dellio, kedua sahabat ini bekerja sama melawan murot dengan kombinasi mereka berdua. Marno terlebih dahulu menyerang irgot setelah itu ia mempunyai tugas untuk menyerang lamot dengan menggunakan panahnya sedangkan hirsh dibantu orang dewasa melawan irgot lainnya.
Mayder dan merrier saling bertatapan dari seberang. Mayder masih belum mempercayai semua ini. Ia tak pernah terpikirkan akan melawan kakaknya sendiri. Tapi ia harus melawan untuk membuktikan jika dia adalah merrier kakaknya atau musuh yang menggunakan wajah atau jasad merrier. Mayder maju dengan air mata yang menetes dipipinya karena ia tak kuasa melawan kakaknya. Tangan dan tubuhnya gemetar seperti aliran darah yang bergejolak mendidih.
Mayder terus menangkis, melawan dan memukul kakaknya dengan uraian air matanya. Ditengah petarungan dengan sang kakak, ia kembali teringat masa lalu yang membuatnya sangat senang karena ia sering berlatih bersama merrier dan metir namun ia sangat kesal dan marah ketika sang ayah tak mengakuinya sama sekali. Dari kecil mayder selalu dididik seperti keinginan ayahnya namun ia tak bisa memenuhinya. Sedangkan merrier sangat dipuji ayahnya karena kehebatannya dalam bertarung bahkan bisa mengalahkan sang ayah. Sedangkan metir sangat disanjung sang ayah karena kemampuannya yang mempunyai analisa dan strategi yang bagus dalam setiap permasalahannya. Sedangkan dirinya tak ada sama sekali yang bisa diandalkan oleh sang ayah.
Mayder kecil yang dulu sangat tak berguna dimata ayahnya, bahkan sampai besarpun ia masih belum bisa diakui oleh ayahnya sendiri. Pujian, sanjungan bahkan senyuman selalu ayahnya perlihatkan kepada dua kakak perempuannya yang membuatnya sangat sakit hati dan benci kepada kedua kakaknya dan ayahnya. Padahal apapun tugas yang diberikan ayahnya, Mayder selalu melakukannya dengan maksimal tapi ayahnya berlalu begitu saja tak pernah mengeluarkan satu patah katapun dari mulutnya.
Mayder sangat menyadari jika ayahnya memang benar-benar tak peduli pada dirinya, begitupun dengan sang kakak yang mempunyai sikap acuh padanya, hanya saja terkadang kakaknya mengajarkan kepada mayder untuk menjadi lelaki yang kuat dan jangan sampai terus bergantung pada orang lain. Cara bertarung mayder adalah hasil latihannya bersama kakaknya merrier dan cara ia mendapatkan informasi dari getaran tanah adalah hasil dari latihannya bersama metir. Namun semenjak kematian merrier, metir lebih sering sibuk sendiri dengan penglihatannya dan ayahnya yang menjadi kacau karena harta berharganya sekaligus hilang dan menjadi tak berguna.
Semenjak kejadian itu pula mayder sering menghabiskan waktu seorang diri entah itu mengurung diri atau melatih dirinya sendiri. Sampai mayder merasakan kejanggalan yang membuatnya harus bergabung dengan runos ruwanai. orang satu-satunya yang bisa ia dekati saat itu. Meskipun mayder membenci kakaknya dan dibenci ayahnya bukan berarti ia tak memperhatikan kedua kakaknya, selama ini mayder bisa kuat karena sikap tak peduli ayahnya yang ia jadikan guru untuk suatu saat ia buktikan. Dan karena hal itu pula ia sering diam-diam memperhatikan kedua kakaknya berlatih.
Sang kakak yang merupakan saudara kembar mempunyai wajah yang sama namun tidak dengan sifatnya. Bagi mayder, merrier adalah kakak yang seperti bunga lili, Bunga yang cantik namun menyimpan racun didalamnya. Setiap kali ada masalah yang menimpanya ia selalu diam dan mencoba memecahkannya seorang diri berpura-pura tersenyum seolah-olah tidak ada yang terjadi dan merrierpun terkadang tak segan untuk menyakiti orang lain. Sedangkan metir seperti bunga mawar. terlihat sangat cantik dan menawan namun duri sangat jelas terlihat. Metir selalu memberikan peringatan dan meminta maaf kepada orang lain jika hasilnya tak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Begitupun jika ada maslah yang dihadapi ia selalu mengatakan dan meminta bantuan berharap masalah itu bisa diselesaikan dengan cepat dan baik. Oleh karena itu Metir memperingati orang-orang sebelum mereka terkena duri karenanya.
Mayder benar-benar tak menyangka jika kakaknya bisa seperti ini, dari semua anggota tubuhnya, tatapan matanya dan aromanya masih sangatlah sama dengan sang kakak yang ia kenal dulu, tapi kini ia bertatapan bukan sebagai seorang adik dan kakak melainkan sebagai musuh. Merrier tak mengenal sama sekali adik yang kini sedang bertarung dengannya. Mayder pun merasa jka ia tak akan sanggup melawan kakaknya karena kakaknya jauh lebih kuat darinya.
"Kak merrier, apakah kau tak mengenalku?" tanya mayder yang sedang bertarung dengannya.
Merrier hanya diam tak menjawab, ia hanya mengeluarkan seruan pertarungan. Louin sangatlah khawatir dengan mayder, karena ia telah mengetahui merrier bukanlah kakak yang ia telah kenal dulu. Separuh tubuhnya sudah terbuat dari irgot. Louin mengetahuinya ketika ia bertarung dengan para irgot, ia mencium sedikit aroma irgot pada tubuh merrier tapi bukan berarti merrier kehilangan sepenuhnya dirinya. Semua itu tergantung merrier yang ingin dikendalikan atau mengendalikan dirinya sendiri.
"Louin...!" teriak miroka melihat pedangnya terlempar yang diserang oleh seseorang yang pernah bertemu sebelumnya
Mendengar teriakan miroka dan pedang yang terlempar membuat louin panik dan tak terpikirkan olehnya menggunakan pedang kayu dari kakaknya mourine.
Tang... Dengan memejamkan mata louin mencoba menangkis orang itu dengan pedang kayu dari kakaknya.
"Ketika bertarung kau jangan pernah untuk menutup matamu" ujar miroka didekatnya.
Mendengar suara miroka seperti louin yakin ia telah diselamatkan oleh miroka karena ia juga mendengar pedang kayunya patah dan terjatuh ketanah.
"Terima kas..iii..hhh" Louin terkejut karena ia yang telah menangkis serangan orang itu.
"Mengapa kau tak bilang jika kayu itu hanyalah sebuah sarung dari pedangmu" ujar miroka disampingnya.
Louin mengerutkan kening karena ia juga tak tahu jika kayu pemberian kakaknya adalah sebuah pedang sungguhan yang biasa ia gunakan untuk berlatih bersama. Pedang itu benar-benar enteng dan sangat menyerupai pedang kayu sungguhan. Setelah sarung itu terlepas, louin mencoba melepaskan kayu yang berada dipegangan tangannya. Tapi itu tak mudah dan ia merasa kesulitan sehingga ia membiarkanya seperti itu.
"Bukankah ia ketua bayangan hitam gelap?" terka miroka yang melihat penampilannya sama persis.
"Tidak, ia berbeda. Dia seperti merrier kakak dari mayder" sahut louin ditengah pertarungan dengan orang yang mirip ketua kelompok itu.
"Mengapa mayder tak mengatakan jika dia akan datang kesini?"
"Sudah jelas mayder tak mengatakannya dia sepertinya baru tiba disini, selain itu pedang yang digunakan jelas sangat berbeda" sahut louin.
"Gawat, si baju hitam mirip ketua itu sepertinya membawa pasukan banyak juga?" teriak miroka.
"Kalau begitu kita harus lebih banyak kekuatan juga"
Louin masih belum percaya apa yang telah ia lihat pada pedang kesayangannya. Pedang pemberian kakaknya membuatnya terus menggelengkan kepala. Ia menjadi ketakutan jika pedang yang ia gunakan selama berlatih dengan kakaknya adalah pedang sunggguhan, Ia bersyukur selama latihan dengan kakaknya pedang itu tak melukai kakaknya. Louin tersenyum senang karena ia benar-benar mempunyai kakak yang sangat hebat dan diwaktu yang sangat tepat pedang kayu itu berubah menjadi pedang sungguhan yang bisa menyelamatkannya nyawanya.
Serangan dari pasukan kegelapan itu membuat louin dan yang lainnya kelelahan, mereka tak pernah ada habisnya. Melihat teman-temannya yang mulai kelelahan, marno mereasakan ada yang janggal pasukan yang sebelumnya sekutar tiga ratus orang sepertinya mulai bertambah banyak. Marno menyadari jika burung lamot itu belum ia musnahkan, burung pemberi informasi itu masih bertengger diatas angin memperhatikan peperangan mereka. Marno langsung keluar dari pertarungan menyiapkan panah untuk membunuh para lamot itu.
"Aku akan melindungimu dari serangan irgot selama kau membunuh para lamot itu" Dellio menjadikannya tameng selama marno melawan para lamot itu.
Marno bisa membidik dengan fokus lamot itu selama ada orang yang bisa melindunginya karena ia tak usah melawan irgot itu sekaligus lamot. Marno mengambil ancang-ancang panahnya agar bisa melesatkan tepat pada sasaran. Sedangkan yang lainnya masih sibuk melawan para pasukan kegelapan yang tak ada akhirnya. Akhirnnya penambahan pasukan itu berhenti ketika marno bisa melesatkan tepat pada lamot itu tak hanya pasukan yang berhenti dan mulai berkurang tapi kematian lamot itu berpengaruh pada yang lainnya.
"Kakak, sejujurnya aku membencimu. Tapi karena dirimu kau memberikanku kekuatan. Aku ingin kau kembali kak" Mayder masih belum bisa menghapus air matanya.
Mayder hanya bisa menangkis serangan kakaknya tanpa bisa melukai sang kakak.
"Aku tak bisa kembali mayder..."
"Kakak..." Mayder terperangah bisa mendengar suara sang kakak tapi ia tak melihat perubahan dari wajah dan sikap kakaknya yang terus menyerangnya.
"Aku sudah hampir mati adikku, Mereka telah menolongku dengan menghilangkan sisi manusiaku" ucap merrier.
"Kakak..." Mayder terus menerus mengucap nama sang kakak. Ia sangat bahagia karena akhirnya ia bisa kembali mendengar suara kakaknya yang selama ini ingin sekali ia dengar.
"Dengarkan aku adikku, aku tak punya banyak waktu"
"Kakak..."
"Kau itu kuat adikku, ayah selalu memperhatikanmu begitupun denganku dan metir. Kau mempunyai segalanya yang dinginkan ayah melebihi diriku dan metir".
"Kakak, bagaimana bisa kau bisa seperti ini kak?" Tanya mayder masih penasaran.
"Kau jangan pernah mencontoh kakakmu, Jangan pernah memikirkan dirimu sendiri, jangan pernah kau melakukan apapun sendiri dan jangan pernah merasa kau itu kuat jika seorang sdiri"
"Aku tak mengerti ucapan kakak?"
"Kau takkan bisa menyelamatkanku, selamatkanlah dia...?" merrier menunjuk orang yang sedang bertarung dengan louin mirip ketua kelompok dari pasukan bayangan hitam gelap.
"Mengapa harus dia? Aku ingin membawamu juga kak!"
"Percuma saja, kau takkan bisa membawaku hidup-hidup"
Usaha dellio melindungi marno tak sia-sia karena akhirnya marno berhasil mnjatuhkan burung itu. Kematian lamot ternyata telah mempengaruhi kehidupan merrier dan orang yang sedang melawan louin, mereka tiba-tiba saja melemah begitupun dengan pasukan irgot dan yang lainnya. Louin dan temannya kini telah menguasai pertarungan. Namun pertarungan tetap saja ada korban berjatuhan meskipun tak sebanyak pasukan irgot.
Selama pertarungan selama umur hidupnya, baru kali ini pangeran ghuwi dan ksatria halis nelawan begitu banyak pasukan irgot. Hal ini sudah sangat jelas dapat diterka oleh para orang dewasa sebelumnya, lambat laun pasti akan ada pertumpahan darah dengan jumlah besar bahkan akan lebih besar lagi. Tapi mereka tak percaya dan merasa malu karena sekumpulan anak muda ini lebih berani dibanding orang-orang terdahulu dan seumurannya.
Mereka tak menyangka pertarungan justru dimulai para anak muda. Selama ini tak ada yang mengusik keberadaan kerajan ryekal ataupun inaba apalagi xyurmaf. Mereka tak ingin sama sekali kerajan itu akan meyerang kerajaan mereka. Padahal mereka menyadari dengan sangat jelas meskipun mereka tak menyerang dan tak ingin berurusan dengan bawahan xyurmaf. Kerajaan kegelapan itu tetap saja akan memusnahkan desa-desa, lambat laun giliran kerajaan mereka juga akan tiba.
"Kak, kau akan kemana?"
Merrier yang masih dikendalikan tubuhnya bergerak sendiri menghampiri marno. Mayder khawatir jika sang kakak akan melukai marno. Bagaimanapun mayder harus menepati janjinya agar marno bisa melihat kembali sang adik. Marno tak mungkin bisa melawan sang kakak, karena bagaimanapun merrier bukanlah tandingan marno. Dia terlalu kuat untuk marno. Mayder segera berlari menyusul merrier yang sudah hampir mendekati marno, ia takut merrier akan membunuh marno.
"Kakak..."
Mayder menangkis serangan merrier yang ia tujukan untuk marno. Mata marno melotot seakan-akan kedua bolaa matanya keluar, Marno terkejut karena dua belah pedang tepat berada didepan wajahnya.
"Kakak, apa yang kau lakukan? Lawanmu adalah aku kak" mayder menjauhkan merrier dari marno.
Merrier tak ingin mengikuti keinginan sang adik, ia tetap bersikeras untuk melawan dan mendekati marno. Mata merrier menatap mayder namun serangannya ditujukan untuk marno. Mayder tak menyadari jika sang kakak yang tubuhnya seperti masih dikendalikan oleh burung lamot buatan penyihir itu seolah-olah memberikan isyarat padanya. Tapi mayder tak tahu karena perhatiannya yang selalu tertuju keselamatan marno.
Melihat tingkah adiknya yang sangat ingin melindungi marno, membuat merrier mengalihkan tatapan pada marno dan langsung menyerang marno menggunakan kepalanya. Alhasil marno tersungkur ketanah karena kepalanya terluka oleh serangan merrier yang sama-sama menggunakan kepala juga. Marno terduduk, tubuhnya ditopang oleh kedua tangannya, marno terdiam tak berkutik setelah mendapatkan serangan dari kakaknya.
Mayder membantu marno untuk menyadarkan dirinya, sementara itu merrier ikut terjatuh dan tertelungkup ke tanah yang mulai tak sadarkan diri.
"Pangeran..." Beberapa prajurit dari kerajaan barberad tiba untuk menolong sang pangeran. "Sepertinya kalian cepat pergi, pasukan irgot sedang menuju kemari".
"Tak mungkin... Bagaimana mereka bisa kemari? Aku harus mengambil Serbuk bunga untuk menna" ucap mayder.
Mayder bersikeras untuk masuk kedalam kerajaan ryekal. Mayder yang ngotot ingin mengambil Serbuk bunga tak kuasa menahan tangis. Mayder terisak-isak menyadari jika ia tak akan bertemu dengan sang kakak yang tergeletak ditanah.
"Sebaiknya kita tak lanjutkan menuju kerajaan ryekal" ucap louin menghampiri marno dan mayder disusul oleh yang lainnya.
"Ada apa denganmu? Kau sudah lupa dengan janji" bentak mayder dalam tangisnya.
"Bukan begitu, hatimu sedang tak menentu dan ini bukanlah waktu yang tepat justru kau hanya mengantarkan nyawamu" ujar louin.
"Apa kau tak dengar ratusan irgot sedang menuju kemari!" Kata dellio.
"Aku tak peduli aku ingin menolong adiknya" mayder semakin berteriak.
Marno yang masih terpaku memegang lengan mayder. "Lebih baik kita tak usah kesana. Benar yang dikatakan oleh louin".
"Apa? Tapi bagaimana dengan adikmu?"
Marno terbangun dari duduknya, "adikku bisa menunggu sebentar lagi".
"Aku tetap akan pergi meskipun kau tak menginginkannya" mayder tetap mengotot.
"Aku sebagai kakaknya sangat ingin menolong dan melihat kembali menna tersenyum, sama halnya dengan dirimu yang ingin menginginkan kakakmu kembali, tapi terburu-burupun itu tak akan membantu. Aku tahu apa yang harus aku lakukan dan saat ini aku ingin kita semua kembali. Kita sudah lelah dan kehabisan tenaga" jelas marno.
"Kau benar" sahut pangeran ghuwi.
Mendengar ucapan marno akhirnya membuat mayder terdiam. Bagaimanapun marno adalah kakaknya, ia juga pasti sangat ingin menolong adiknya tapi sepertinya marno punya alasan lain untuk menolak menuju kerajaan ryekal.
Ksatria halis dan pangeran ghuwi menyuruh mereka untuk kembali kekerajaan gisencin untuk memulihkan kondisi tubuh. Pangeran ghuwi menyuruh mereka untuk menaiki kuda yang sudah dibawa oleh pasukannya. Mayder membawa mayat merrier dan menyuruh yang lainnya untuk membawa orang yang disuruh oleh kakaknya yang juga jatuh tergeletak namun masih bisa diselamatkan.
Mayder yang terus menahan beban dengan memendam kesedihannya membuat louin dan yang lainnya ikut berduka. Pencarian kakaknya yang telah membuahkan hasil ternyata berakhir diluar dugaan. Keinginannya untuk bersama kembali sudah tak mungkin terjadi tapi mayder juga merasakan ketenangan karena sudah bertemu sengan sang kakak meskipun dalam keadaan yang berbeda.
"Sebelum malam tiba, sebaiknya kita cepat pergi dari sini" titah ksatria halis.
Louin dan yang lainnya langsung mengikuti perintah ksatria halis. Louin menunggang kuda bersama pangeran ghuwi, hirsh dengan sheki, marno dengan pasukan kerajaannya sendiri dan yang lainnya ikut bersama penunggang kuda yang dibawa bersama pangeran ghuwi. Tak lupa mayat merrierpun dibawa oleh mayder pelukannya menuju ke botimalos.
ooo L U L L A B Y ooo
"Sial..." Penyihir itu murka. "Aku sudah menduga hal ini pasti terjadi, awas kau merrier, padahal hampir saja aku mendapatkan si pangeran itu"
Penyihir yang membuat putri menna seperti mayat hidup marah karena ia tak bisa mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini, sudah hampir sepuluh tahun penyihir itu menunggu momen seperti ini.
Ulah merrier ternyata membuat semuanya terkendali. Merrier yang hampir mati diselamatkan oleh para irgot yang melintas ketika itu dihadapannya. Para irgot itu pikir merrier yang seorang manusia telah mati, irgot itu membawanya untuk dijadikan makanan sampai tubuhnya membusuk. Tapi penyihir itu masih melihat kehidupan didalam diri manusia yang dibawa oleh irgot dan penyihir itu menghidupkan kembali merrier dengan menggunakan burung lamot, hewan buatan penyihir yang bisa mengendalikan manusia dab memberikan informasi.
QARINA R
JAKARTA, 19 DESEMBER 2015
LULLABY (THE LEGEND OF MTYH)