BATU BERTUAN
"Tatap mata kakak?" Mourine memegang wajah dengan kedua tangannya dan memaksakan pandangan louin untuk membalas tatapan mourine.
Louin hanya pasrah dipegang kepalanya oleh kakaknya yang pagi-pagi buta menghampiri kedalam kamarnya dengan sangat terburu-buru. Louin yang terkejut dengan kedatangan sang kakak langsung terbangun dan berdiri dihadapan kakaknya yang memegang kepalanya.
Louin yang terkejut hanya pasrah mengikuti kemauan kakaknya. Louin yang masih belum berkumpul seluruh nyawanya karena bangun dari tidurnya secara tiba-tiba.
"Ada apa kak?" Ucap louin lemah.
"Aku tidak tahu siapa dirimu yang berada didalam tubuh adikku, tapi siapapun dirimu jangan pernah sekalipun untuk mencelakakan adikku" ucap mourine dalam hati menatap dengan tajam ke arah mata louin. Dimana perubahan itu akan muncul pertama kali didalam matanya.
"Kau harus jaga ibu dengan baik-baik" ucap mourine sangat serius.
"Apa maksud kakak?" Louin khawatir dan gugup.
Mourine tersenyum dan mencairkan suasana yang tegang, "sebentar lagi kakak akan pergi kekerajaan dan kau harus menjaga ibu, selain dirimu siapa lagi?" Perkataan mourine kembali normal.
"Ah... Kakak kau membuatku terkejut saja?" Louin kembali lega dan mengusap kedua matanya.
Ulah mourine yang selalu bercanda didepan louin membuatnya semakin resah dan ketakutan. Padahal sikap yang ditujukan mourine terhadap kenyataannya yang diterima louin adalah sikap yang sesungguhnya yang sengaja ia sembunyikan kakaknya dalam candaan khasnya bersama louin. Mourine terus memperhatikan wajah sang adik dari samping, wajah louin semakin lama semakin memerah karena tak kuasa menahan pandangan dari mourine.
"Kau ingin tertawakan?" mourine kembali menggodanya.
"Kakak...!" louin kesal karena selalu dikerjai oleh mourine.
ooo L U L L A B Y ooo
Pengejaran demi pengejaran selalu dilakukan oleh pasukan irgot bawahan dari atian yang telah disebarkan hampir diseluruh penjuru dunia. Raja xyor terus merongrong untuk mencari batu anolin yang sudah sangat ia inginkan. Entah apa yang diinginkan raja xyor pemimpin dari kerajaan Xyurmaf yang terus melakukan perlawanan dan peyerangan terhadap kerajaan. Padahal dunia sudah hampir damai ketika perang dulu yang pernah dialami dunia ini.
Kedamaian itu hanya datang sekekap, ia kembali bangkit dan mulai meneror semua orang yang ada didunia ini. Dan kini mencari batu yang menurut orang hanyalah mitos. Sang raja terus memerintahkan pasukan irgotnya untuk mencari anolin itu sampai ketemu. Kerajaan itu kembali bergemuruh dengan petir dan percikan api yang ada dilangit hitamnya, bahkan laut yang sebelumnya terasa menyejukkan kembali mengeluarkan asap dan memanas kembali seperti air yang mendidih.
Langit menjadi gelap. Mimpi buruk akan kembali datang dan hadir disetiap sudut kehidupan semua orang di dunia ini. Pasukan irgot kini sudah seperlima wilayah sudah mereka hancurkan. Namun yang dicari tak kunjung berhasil mereka temukan. Penderitaan, kesedihaan dan keputusasaan selalu membayangi kerjaaan kecil yang kini terus bersiap siaga. Dunia kini menjadi genting dan gelisah karena amukan dari xyor yang tiba tiba bangkit dan meneror kembali dunia.
Kerajaan xyurmaf memang sangat jauh berada di tengah lautan dengan pagar dari bukit bukit buatannya. Menurut kabar sejarah kerajaan xyurmaf berada di tengah sungai air yang mendidih dengan bukit sebagai tembok penghalang, tak ada yang berani kesana karena pasti mereka takkan selamat dan kembali. Sepanjang masa hanya seorang yang berani masuk dan kembali dengan keadaan selamat yaitu ksatria almis keponakan dari raja Ilmo dari kerajaan Alimos kerajaan terbesar. Bahkan tak ada yang tahu darimana kekuatan kerajaan xyurmaf yang merupakan kerajaan kecil bisa sangat berbahaya.
Semenjak kejadian gempa bumi hebat itu daratan terbagi menjadi lima bagian termasuk kerajaan xyurmaf yang awalnya berada dekat pesisir pantai kini terpisah ke tengah lautan. Tak hanya daratan yang terbagi, salah satu kerajaan pun hilang dalam semalam, sehari setelah kejadian gempa bumi.
Setelah kejadian tersebut banyak dari kerajaan yang musnah dan banyak bergabung dengan xyor hanya agar terlepas dari bencana teror sang raja kegelapan. Kerajaan inaba dan ryekal adalah kerajaan yang sudah bergabung dengannya, bahkan keadaan rajanyapun tak diketahui karena menurut kabar yang beredar kerajaan ryekal dipimpin oleh seorang penyihir sedangkan kerajaan inaba tak ada satupun yang mengetahui keadaannya sampai sekarang. Namun tak sedikit pula yang Menentang dan bersembunyi darinya, tapi itu hanyalah persembunyian sementara karena tak ada yang tak mungkin lepas darinya. Ia akan selalu Mengejar ketakutan dan kebencian seseorang dimanapun mereka berada jika xyor mengingkannya.
"Tuanku, bagaimana jika kami yang mencari keinginan tuan" ucap whonna salah satu pasukan atian yang merupakan jenderal tertinggi dalam pasukan.
"Tidak, kau tidak harus ikut campur urusan ini, akan ada waktunya dimana kau harus campur tangan" ucap xyor dengan suara yang serak parau.
"Baik tuanku" sang jenderal yang bersimpuh kembali duduk di singgasana miliknya.
Pasukan atian adalah pasukan khusus yang dibuat oleh xyor untuk memimpin perang dan menjalankan misi yang dikiranya sangat berat. Para atian berjumlah lima orang dengan sang pemimpin whonna yang merupakan ahli strategi dan yang paling istimewa diantara kelima atian. Pasukan atian memiliki keahliannya masing-masing, namun tak banyak diketahui banyak orang, bahkan mungkin hanya beberapa orang saja. Atian jarang sekali keluar dari kerajaan xyurmaf terkecuali ada tugas berat yang harus ikut campur tangan mereka dan itupun harus persetujuan dari xyor, karena selama ini mereka dilarang melakukan hal apapun sampai keadaan xyor pulih dan hanya atas perintahnya.
"Tuanku, bukankah ini sudah hampir beberapa bulan, namun ia tidak bisa ditemukan jika hanya menggunakan irgot" ucap burgasa yang memiliki tubuh paling besar dan keras seperti batu.
"Oleh karena itu ia sulit ditemukan karena anolin itu belum mengeluarkan kekuatannya sampai batasnya, karena itu juga aku tidak tahu dimana keberadaannya" jawab xyor.
"Ia aku setuju tuanku, ia masih terasa samar-samar olehku" Rokar menambah keyakinan pada perkataan rajanya.
"Baiklah tuanku"
Mereka selalu duduk berdampingan dengan sang raja, raja yang belum terlalu pulih harus menerima kekuatan dari mereka untuk memulihkan kondisinya. Meskipun begitu whonna tetap melakukan pencariannya dengan menggunakan hewan aylik miliknya.
ooo L U L L A B Y ooo
"Hari ini adalah hari pertama kalian akan berlatih sebagai seorang famin kerajaan sekitar tiga minggu kedepan. Kalian akan belajar bagaimana menjadi seorang ksatria" teriak garsna yang memipin latihan para famin muda.
Para famin muda kini mulai dilatih oleh gurunya masing-masing dan harus siap ke medan pertempuran ataupun dilepas seorang diri. Mereka semua belajar menggunakan senjata sebagai seorang ksatria, cara bertarung, membela diri, menyerang, bersembunyi, mengatur strategi dan cara bekerja sama.
Mereka sangat serius dalam latihan dalam seminggu mereka latihan selama 5 hari sedangkan 2 hari mereka dibebaskan untuk menjadi diri mereka sendiri dan melakukan tugas kerajaan sesuai dengan keinginan mereka. Mereka diajak berjalan-jalan mengeliling seluruh kerajaan yang tak seperti sebelumnya hanya beberapa ruangan kini hampir seluruhnya agar mereka bisa beradaptasi dan mengetahui setiap celah di kerjaan ini.
"Mou" bisik hirsh ke telinga mourine.
Hmmmm...
"Kau merasa tidak? Selama ini runag selalu memperhatikanmu. Ketika bertarung, berlatih dan menghadapi adik kalian" hisrh masih berbisik dengan mata yang mengerling ke arah runag.
"Apa maksudmu? Jangankan dia, akhir-akhir ini aku jadi perhatian semua orang" mourine bersikap cuek meskipun hatinya mengatakan hal yang sama dengan perkataan hirsh.
"Wajahmu tak perlu memerah" sindir hirsh.
Mourine sangat menyadari jika dirinya terus menerus diperhatikan oleh runag semenjak pertarungan itu. Ia juga ingin tahu mengapa runag selalu memperhatikannya yang terkadang lembut, biasa saja bahkan terkadang pandangannya seperti pandangan membunuh. Karena hal itu mourine tidak ingin terlalu mempermasalahkan hal itu walau terkadang jantungnya pernah merasakan debar akibat tatapan mata runag.
Mourine juga tak ingin mencampurkan dengan perasaan, seperti yang mourine tahu, runag adalah seorang idola yang sama seperti adiknya sama-sama anak yang berbakat dan tak sedikit perempuan yang selalu memperhatikan. Banyak perempuan yang berebut untuk mendekatinya selain bakatnya, semua orang tahu tentang status keluarganya tentang ayahnya yang seorang kapten dikerajaan. Jadi tak aneh banyak perhatian yang selalu datang padanya, karena hal itulah yang membuat mourine tak terlalu suka padanya karena sifatnya yang keras, sombong dan terlalu menganggap semua mudah apapun itu, ia akan melakukannya sendiri tanpa bantuan orang.
"Baik... Sampai disini pelajaran kali ini. Kalian istirahatlah dulu" ucap famin sheki yang telah mengajak mereka berkeliling istana.
ooo L U L L A B Y ooo
Mourine berdiri menyodongkan tubuhnya ke depan bersandar pada dinding pagar di balko kerajaan, tangannya menopang dagunya melihat pemandangan dari balkon dorlak. Dorlak yang berada dibelakang kerajaan membuat mourine tak bisa melihat pemandangan desa secara langsung, tapi setidaknya ia bisa melihat pemandangan taman di belakang istana dan hutan yang berada diluar kerajaan. Itu cukup baginya untuk menghilangkan letih sesaat setelah berkeliling kerajaan.
Ia benar-benar menikmati setiap belaian angin yang menyentuh kulit dan membelai rambutnya. Wajahnya selalu memberikan senyum menyapa dedaunan, tanaman, pepohonan, burung dan lainnya. Ia tertunduk sejenak mencoba membahagiakan hatinya agar tersenyum namun itu terlalu sulit baginya jika ia harus memikirkan sang adik. Mata sang adik yang berubah dan lukisan didalam matanya. Ia sangat ketakutan jika seseorang mengetahuinya, karena tak hanya malam itu mata dan wajahnya berubah tapi ketika ia bertarung dengan runos matanya berubah dan wajahnya mulai membentuk ukiran meskipun tidak sesempurna ketika malam itu.
Ukiran didekat matanya dan perubahan pada matanya, membuatnya menyimpan banyak pertanyaan dan makna dari semua itu, tapi famin tidak memberitahukan apapun tentang hal itu dan tidak mungkin pula bagi mourine untuk menanyakan hal itu. Ia tak tahu bagaimana caranya untuk mengetahui hal itu dan mempertanyakannya, ia juga tak tahu kekuatan itu akan menolongnya atau membunuhnya.
Ia terdiam, senyumnya hilang dan hanya memandangi langit dengan tatapannya yang kosong. Ia selalu mencoba berpikir keras untuk mengetahui tentang adiknya, walaupun tak kunjung ia temukan jawabanya.
"Benar juga, perpustakaan kerajaan, hanya itu satu-satunya yang bisa kuandalkan" ucap mourine dalam hati dengan senyum yang lebih sumeringah dan tak ingin membuang waktu.
Buggghhhhh... Mourine yang baru berpaling mengarah perpustakaan tak sengaja langsung menabrak orang.
Karena menabrak orang didepannya membuat mourine hampir terjatuh karena terkejut melihatnya, untung saja orang itu langsung memegang tangan mourine dan menopang badannya. Mourine yang terkejut perlahan-lahan membuka matanya.
Mereka berdua saling pandang, menatap masing-masing mata mereka. Sentuhan tangan yang memegang mourine seperti tak dirasakannya, ia terus menatapnya begitupun sebaliknya. Mourinepun lupa dengan tujuannya sebelum menabrak orang itu.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Ucapannya membuat mourine terkejut dan menjauh darinya.
Mourine langsung melepas pegangan tangannya, ia berpura-pura merapikan penampilannya dan sedikit salah tingkah.
"E..eee.. Aku tidak memikirkan apapun tentangmu?" Ucap mourine gelagapan dengan wajahnya yang memerah.
"Bukan itu yang kumaksud, apa yang kau pikirkan sedari tadi?" Tanyanya membuat mourine terlihat sangat memalukan.
Mourine menjadi salah perkiraan dengan pertanyaannya. Ia dibuat malu oleh seorang pria yang tak lain adalah runag, meskipun ia tak ingin memikirkannya tapi tetap saja kehadirannya yang tidak dirasakan membuatnya merasakan sesuatu entah apa itu, yang jelas membuatnya senang.
"Aku sudah bilang tidak memikirkan apapun!" Ucap Mourine menahan malu.
"Apa kau yakin? Semenjak pertarungan itu kau menjadi tidak biasa" tanya runag dengan wajah khasnya yang datar, seperti orang yang ingin perhatian namun tak ditunjukan dengan sikap dan wajahnya.
"O.. Ya, berarti kau terus memperhatikanku?" Mourine menyerang balik runag.
"A.. Aku perhatian padamu. Bukan itu maksudku tapi semenjak itu kau jauh lebih kuat dariku, sudahlah...!" ucap runag dan langsung pergi dari hadapnnya.
Mourine senyum-senyum sendiri melihat runag yang kini mulai menjauh darinya. Ia senang karena bisa memberikan pertanyaan yang membuatnya malu sama halnya seperti yang ia rasakan. Mourine langsung berlari ketika ia mengingat tujuannya dengan senyum puas karena telah mengerjai runag dan senyum senang ketika ia berada didekatnya.
QARINA R
JAKARTA, 08 DESEMBER 2015
LULLABY ( THE LEGEND OF MYTH )