KATA KATA YANG MENGUDARA
Angin yang berhembus sungguh sangat menyegarkan, aromanya membuat tubuh ini menjadi lebih bugar, senyum selalu mengikuti setiap aktivitas didesa ini, tak hanya didesa tapi mungkin diseluruh dunia. Semua hidup dalam damai dan tentram, dengan canda tawa anak-anak dan sang istri yang menari sambil beraktivitas dengan tarian khasnya. Hampir bertahun-tahun mereka selalu hidup berbahagia dan penuh senyum diwajahnya.
Kebahagiaan mereka tidak begitu saja dengan mudah didapatkan. Meskipun perang sudah reda namun bukan berarti dengan hati mereka. Hampir Semua kerajaan sudah meredakan perangnya dan banyak bersekutu satu sama lain, banyak kerajaan kecil ataupun sedang yang berlindung dan bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan besar.
Menurut sejarah Didunia finalhusi ini ada 9 kerajaan yang paling besar yang tersebar diseluruh dunia namun sebagian orang yang telah mengelilingi dunia hanya ada 6 kerajaan yang memang nyata dan ada yaitu kerajaan Alimos, Barberad, inaba, riyekal, gisencin dan kerajaan tanpa nama. Tak ada yang tahu dimana ketiga kerajaan lainnya, yang telah dikatakan orang-orang bahwa telah tertulis dalam sejarah. Karena rasa ingin tahu yang besar, selama bertahun-tahun tak hanya satu orang yang telah mencari kebenaran mengenai kerajaan tersebut. tapi tetap saja semua orang hanya bisa menemukan 6 kerajaan, 5 kerajaan yang jelas masih berdiri dan 1 retuntuhan bekas kerajaan.
Sejarah demi sejarah sudah banyak yang terkubur dan dihilangkan termasuk 3 kerajaan yang tidak diketahui sama sekali karena kenyataannya yang tidak masuk akal. Dekade demi dekade sejarah telah berubah dan kini semua orang hanya tahu sejarah masa kini. Kedamaian dalam kehidupan memang sangat diinginkan oleh semua orang, namun tidak untuk beberapa kerajaan yang merasa telah kalah saing, mereka diam-diam merencanakan sesuatu yang jahat yang tidak diketahui semu orang. Kerjasama antara kerajaan hanyalah sebuah kamuflase yang telah direncanakan sebagian kerajaan untuk menusuk lalu menghancurkannya.
Kalah saing dalam hal kekuatan, kekuasaan dan kekayaan membuat mereka semua gelap mata. dan ingin berada digenggaman tangan. Mereka ingin menguasai lebih dari kerajaan besar itu, namun mereka tak bisa terang-terangan melancarkan rencananya karena mereka tahu, tak butuh waktu satu jam untuk dihancurkan oleh kerajaan besar. Mereka terus menyiapkan segala sesuatunya dengan sangat sempurna agar jika waktunya tiba mereka bisa menyerangn dan menghancurkannya sekaligus.
Tak hanya kerajaan kecil yang melakukan hal itu melainkan kerajaan besar yang serakahpun selalu melihat Kerajaannya masih berada dibawah kerajaan lain. Waktu yang ditunggu-tunggupun untuk saling menjatuhkan akhirnya hampir tiba. Namun rencana yang sudah disiapkan ternyata tak membuahkan hasil, tidak hanya untuk satu kerajaan melainkan seluruh kerajaan besar yang tiba-tiba dilanda kehancuran dan kemusnahan.
Gempa bumi yang hebat tiba tiba terjadi pada waktu semalam. Gempa bumi itu langsung memisahkan daratan menjadi lima bagian besar dan tiga hari setelah kejadian gempa bumi tersebut, salah satu kerajaan terbesar lenyap dari muka bumi tanpa ada satupun yang mengetahuinya. kerajaan itu disebut sebagai kerajaan tanpa nama. Tak ada waktu bagi mereka untuk memikirkan rencana yang telah direncanakan sejak lama. Karena bencana yang tiba-tiba datang dan membuat masyarakat menjadi panik dan takut, Mereka gelisah dengan kejadian itu. semua kerajaan sibuk dan tak mampu melindungi keselamatan rakyatnya.
Setelah gempa bumi yang hebat. Siang hari langit menjadi gelap seperti malam hari selama beberapa minggu, semua kerajaan menjadi resah dan mengirim beberapa ksatria untuk mencari informasi tentang keadaan yang sebenarnya terjadi. Matahari yang tak kunjung memberikan sinarnya membuat dunia ini menjadi ketakutan, sedih dan tunduk berdiam diri. Tak hanya langit menjadi gelap melainkan petir yang terus menyambar dan menghiasi langit-langit gelap tanpa ada hujan, hanya awan gelap yang menggulung-gulung seperti pusaran air. Semua orang tak berani beraktifitas dan keluar dari rumah hanya beberapa penjaga yang terus berjaga disekitar kerajaan.
Dalam keadaan genting seperti ini, Para ksatria terus berlomba-lomba mencari informasi ke pelosok dunia untuk mencari tahu mengenai kejadian alam yang sudah berangsur cukup lama. Penyelidikan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Gempa bumi yang telah membuat Daratan terbagi menjadi lima bagian itu telah membentuk salah satunya adalah daratan milik kerajaan Xyurmaf yang . Awalnya Kerajaan Xyurmaf adalah kerajaan kecil yang merupakan bawahan dari kerajaan Barberad.
Sejauh mata memandang dari seberang kerjaan itu menjadi gelap dan sangat menyeramkan, melihat dari jauh saja sudah membuat badan ini merinding, kulit ini tak henti-hentinya mengeluarkan keringat dingin dan raga ini sulit untuk bergerak.
Kerajaan itu berubah menjadi lebih gelap, bahkan langit lebih gelap dengan warna hitam pekat dengan kilatan dari petir yang tak henti-hentinya menyambar dan saling bersahutan. Kilatan petir yang membentuk seperti aliran listrik menambah suara gemuruh yang sangat bising dan memekakkan telinga.
Kerjaan Xyurmaf kini sudah terpisah dan terbelah oleh lautan yang mereka sebut lautan abu, kerajaan itu kini berubah dan dikelilingi beberapa bukit gersang yang menjulang tinggi hanya ada bendera kerajaan Xyurmaf yang terus berkibar dari puncak bukit itu, entah ada apa yang dari balik bukit itu. Para ksatria tak habis pikir dengan kejadian tersebut. Mereka hanya terdiam dan saling pandang dalam kegelapan. Sebagian dari para ksatria ada yang kembali kekerajaaan masing-masing, namun ada pula yang nekad untuk melewati kerajaan yang kini sudah terpisahkan oleh laut abu. Mereka menggunakan alat seadanya untuk menempuh perjalanan kesana, namun ada juga ksatria sombong yang terus menantang dikeadaan yang genting seperti ini. Ksatria yang datang terus mengayuh dayung mereka, mereka semua ada sekitar 5 perahu yang mengayuh kesana namun beberapa diantara mereka ada yang tenggelam, kelelahan, terkena ombak dan ada juga yang mendapat gangguan dari mahluk didalam air itu.
Akhirnya ada seorang ksatria yang berhasil mendarat di gunung yang kini sudah terlihat jelas, sangat terjal dan panas. Ksatria itu dengan tangguhnya mendaki perbukitan yang ternyata lebih tinggi dari dugaannya dan jalannya terlihat sangat sulit untuk dilalui, namun baginya itu adalah hal yang mudah, Ksatria yang tak mengenal kesulitan dan mudah menaklukkan apapun yang menjadi lawannya. Ia terus berjalan dan mendaki di kegelapan tempat dan langit yang terus mengumandangkan suara petir yang sangat bergemuruh.
Ksatria itu adalah ksatria Almis dari kerajaan Alimos. Ksatria itu dikenal sebagai pemberani dan datang dalam keadaan selamat sampai ia tua dan menghembuslan nafas terakhirnya.
Meskipun ada ksatria yang berani bukan berarti tak ada kerajaan yang ikut begabung dengan kerajaan Xyurmaf. Kerjaan ryekal dan inaba telah bergabung dengan mereka. Padahal kerajaan inaba itu sangatlah hebat dalam pembuatan senjata.
Dibawah kekuasaan kerajaan Xyurmaf, kerajaan ryekal yang sekarang dipimoin oleh seorang penyihir sering mengirimkan pasukan irgot dan yang lainnya ke semua tempat didunia ini.
3071 tahun kemudian...
Karena peperangan yang tak kunjung usai, salah satu desa di kerajaan gisencin mengatasnamakan dirinya sebuah kerajaan. Desa itu bermaksud untuk melindungi keturunan-keturunannya dari kejahatan dunia luar. Tak ada yang bisa menjelaskan masa lalu dan tak ada yang bisa menerka seperti apa masa depan. Menjalani hidup hanya sebatas kebiasaan. Bukan karena tak ada keinginan melainkan karena tak bisa melangkah lebih jauh dari garis yang dibatasi bahkan mungkin tak ada yang mengetahui sama sekali jika hal itu memang ada.
Mereka hanya berkutat pada peraturan dan perkataan para pendahulu. Mereka menutup semua informasi dunia luar dari jaman ke jaman, semakin lama semakin berkurang orang yang mengetahui tentang hal itu. semakin banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang dunia yang sesungguhnya. Semuanya terkubur begitu saja terbawa oleh para orang tua sebelumnya yang telah mengalami dan mengenang akan hal itu.
Orang-orang sangat sibuk seperti tidak terjadi sesuatu. Hampir dari mereka hanya berpura-pura mengikuti zaman. Semuanya disembunyikan bertujuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya dan mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Sudah beratus-ratus tahun itu semua terjadi. Kini cerita hanya tinggal cerita, hanya sebuah mitos dalam sebuah dongeng, dan hanya perkataan yang terbawa angin. Kini menjadi sebuah cerita yang sudah asing dan dilupakan. Tak ada lagi yang mengetahui, tak ada lagi yang menceritakan dan sebuah buku pun telah menjadi usang dimakan usia.
Zaman seperti inilah yang diinginkan semua orang terdahulu menghilangkan kenyataan tentang dunia, bukan bermaksud untuk menjebak zaman ini dalam keinginan mereka melainkan untuk melindungi dari sesuatu yang menakutkan seperti yang mereka alami sebelumnya dan berharap keturunanya tidak mengalami seperti mereka. Bahkan sampai sekarang ini tak ada yang mengetahui apakah ada jejak sejarah yang sesungguhnya tentang hal itu ataupun ada keturunan dari mereka yang sengaja untuk merasiakan semua kejadian itu dari masyarakat luas.
Setelag berantus-ratus tahun Hampir dari Semua orang di jaman ini merasakan senyum, anak-anak bermain dengan senang menikmati suasana dan pemandangan sebuah pedesaan yang berada di kaki sebuah gunung dengan hutan yang sangat lebat dan bermamfaat. Tak ada yang mengetahui sama sekali jika desa itu diberi penghalang jauh dari desa. Ya, desa mereka memang dikeliling oleh hutan yang lebat, sungai yang besar dan jurang yang sangat curam. Oleh karena itu, tak ada satupun orang yang pergi jauh dari desa, mereka memanfaatkan hutan dan sungai yang ada disekitar mereka. Tapi tidak dengan para orang yang sudah tua yang menanggung beban dan menguburnya dalam-dalam.
Desa yang sangat aman dan bahagia melahirkan pula anak-anak yang selalu ceria mengisi kekosongan dengan teriakan dan tangisan mereka. Sesekali mengganggu ataupun membantu orang tuanya yang sedang sibuk meladang dan mencari kayu kedalam hutan. Tapi tidak dengan anak yang satu ini, meskipun umurnya masih Sekitar tiga belas tahun, ia tak mirip sama sekali dengan anak-anak yang seumuran dengannya. Seusai pulang sekolah anak lainnya bermain ataupun mempelajari pelajaran mereka dirumah dengan temannya yang lain.
Ia justru datang ke Dermaga di sebuah sungai yang jauh dari hiruk pikuk aktivitas masyarakat. Ia mencari tempatnya sendiri dimana Sungai itu dekat dengan perbatasan antara desa dan hutan, jarang ada orang yang bermain di sekitar sana begitupun dengan masyarakatnya karena disana hanya ada rerumputan yang tumbuh liar dan panjang, tak ada yang bisa dimamfaatkan begitupun dengan sungainya yang tidak ada ikannya sama sekali. Itu merupakan tempat yang pas untuknya berdiam diri sembari menikmati pemandangan langit dan gunung menjelang sore.
"Oke, sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah rakit untuk digunakan di sungai, gunanya hampir sama dengan perahu tapi dengan bentuk yang berbeda" ucap seorang Ito menjelaskan.
Ito adalah panggilan untuk orang yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih dari semua orang seperti halnya dengan seorang guru. Seorang Ito tak hanya harus mempunyai ilmu pengetahuan tapi ia juga merupakan orang pilihan yang dipilih oleh semua masyarakat disana. Ia diberi kebebasan untuk mencari pengetahuan sebanyak - banyaknya didalam desa tanpa ada larangan besar hanya butuh melapor ketika ia pergi dan memberikan laporan yang didapat. Dan ito hanya boleh memberitahu hal yang dianggap bermamfaat dan dibutuhkan.
Desa yang mempunyai penduduk tidak telalu banyak ini hanya mempunyai dua kelas untuk Ito ajarkan dengan kisaran anak yang berusia sekitar 9 sampai 15 tahun untuk kelas bolwakar kelas dasar untuk para pemula mengenal kerajaan, desa dan isinya serta latihan dasar sedangkan umur 16 sampai 22 tahun untuk kelas rannoura, kelas untuk para remaja yang mulai siap untuk bertarung, menggunakan senjata dan siasat.
Kondisi kelas sangat sederhana tak jauh berbeda dengan rumah para penduduk yang terbuat dari kayu dan jerami ataupun dedaunan untuk atap.
"Ito Sheki...!" Seorang anak mengangkat tangannya. "Ayahku pernah membuatnya, hanya saja terlihat sama tapi juga berbeda" anak itu bingung untuk menjelaskannya
Ito sheki tertawa melihat tingkah anak umur tiga belas tahun itu. "Deki lihomni, ayahmu adalah seorang tukang kayu, pasti beliau sering membuat perahu ataupun seperti ini, ayahmu sudah sangat mahir tentang hal ini, tapi untuk kali ini kau dan kalian semua harus membuatnya sendiri" ujar ito mencoba memberi pengertian untuk anak didiknya.
"Yang benar saja ito, kayu itu sangat berat sekali" ujar anak yang lain.
"Ito tahu pasti kalian akan mengeluhkan hal itu? Ito sudah menyiapkan Semuanya, jadi kalian akan memulai dengan membuat rakit yang terbuat dari ranting kecil dan ito membebaskan kalian untuk memberikan penampilan semenarik mungkin dengan contoh rakit yang ito pegang ini? Sekarang kalian harus coba dan besok ito akan menilai semua yang kalian buat dan yang paling bagus akan ito beri hadiah" ito sheki memberikan semangat.
Seisi ruangan kelas menjadi senang dan ribut, semua murid sudah tak sabar untuk menyambut hari esok dan mendapatkan nilai dan hadiah yang akan diberikan oleh ito. Berbeda dengan anak yang satu ini, ia hanya menunjukan wajah yang biasa saja tak ada rasa senang dan penasaran dengan hadiah tersebut. Ia berusaha untuk melakukan pekerjaan rumah hanya sebatas tugas dari sekolah dan kewajibannya sebagai murid. Ia tak seantusias murid yang lain yang sangat semangat dan tak sabar menunggu hari esok.
"Hey Lowin..., Kau ini selalu seperti ini, sok pintar seperti biasanya. Kau seolah-olah tak ingin mengikuti perintah dari ito tapi kau selalu mendapatkan nilai yang lebih bagus, meskipun tak lebih bagus darinya" ucap Miroka yang kesal dengan sifat Lowin dan mengarahkan dagunya ke teman yang ada disebelahnya.
"Kau ini, kenapa harus membawa namaku" ucap Dellio dengan polos melihat Miroka menunjuk kearahnya.
Anak itu, adalah Lowin raskal anak yang tidak suka dengan kegaduhan. ia lebih senang menghabiskan waktunya untuk menggambar dengan berdiam diri di sebuah gajebo kecil yang ia buat sendiri di dermaga dipinggir sungai karena Sepulang sekolah ia tidak langsung pergi ke rumah melainkan langsung ke dermaga tempat ia menyendiri. Entah tahu apa yang membuatnya sering pergi ke tempat itu. Padahal ia hanya duduk berdiam diri menikmati pemandangan sore dan sesekali membuat sesuatu yang menurutnya menarik atau menggambar. Ia sering menatap apa yang ada didepannya, meskipun itu hanyalah sebuah langit, pegunungan, hutan dan aliran sungai yang tenang.
Wajahnya yang tidak pernah memberikan keseriusan dalam pelajaran membuat teman - temannya jengkel akan sikapnya. Setiap kali temannya mengobrol dengannya, Lowin hanya menjawab dengan singkat dan secukupnya, karena itu juga teman - temannya tak senang dekat - dekat dengannya padahal ia anak yang cukup pintar. Tak sedikit pula orang yang mengatakn jika Lowin adalah orang yang aneh. Berbeda dengan teman sekelasnya Miroka pabeli, anak yang juga dijauhi oleh teman - temannya bukan karena diam melainkan ia ada adalah kebalikannya dari Lowin, sikapnya yang suka membuat onar, membuat temannya merasa kesal jika dekat dengannya. Ia juga penuh curiga terhadap orang lain.
Miroka sangat sering sekali mengganggu Lowin karena sikapnya yang seolah olah tak peduli di dalam kelas tapi ia selalu mendapatkan perhatian lebih dari ito di setiap tugas yang diberikan, ia pasti tak akan melewati nilai yang bagus dan itu membuat Miroka jengkel. Sedangkan Dellio laxotta adalah teman dari Miroka ia merupakan anak yang cerdas dan mudah memperlajari sesuatu hal, Selain itu ia juga punya selera humor yang terkadang sangat mengelikan, hanya saja ia tak seperti Miroka yang mempunyai kekuatan fisik yang lebih kuat, selain itu Dellio juga merupakan orang yang santai dan tak suka menggunakan ototnya. Namun jika ada sesuatu yang buruk membuatnya cepat panik.
"Bagiku itu hanyalah hal mudah, aku hanya mengerjakan tugas sesuai dengan yang ito katakan!" ucapnya sambil berjalan meninggalkan Miroka dan Dellio.
"Hhhhhh..."
"Apa maksudmu Dellio! Mengeluarkan desahan seperti itu?" Tanya Miroka.
"Sudahlah ayo kita pergi, kau ini selalu keras tak pernah berubah" ceplos Dellio.
"Hey... Kau ini malah membela dia daripada aku!" Kesal Miroka.
Dellio dan Miroka pulang bersama kerumah karena jalannya yang searah. Tidak seperti Lowin, meskipun ia mempunyai teman yang searah ia takkan pulang bersamanya, lowin lebih senang sendiri dan pergi ke dermaga menghabiskan waktu sampai sore disana. Dellio dan Miroka adalah sahabat sejak kecil karena ayah mereka juga yang sudah menjadi sahabat sebelumnya, oleh karena itu mereka selalu berdua kemanapun mereka pergi.
Dellio yang berasal dari keluarga laxotta adalah keluarga yang bisa dibilang pandai karena keluarga laxotta adalah penulis sejarah sepanjang perjalanan kerajaan botimaos jadi tak aneh ketika Dellio merasa tak asing melihat atau mendengar sesuatu. Peraturan tetaplah peraturan, Dellio tidak diberi kebebasan untuk mengetahui lebih banyak sejarah.
Miroka pabelli berasal dari keluarga yang mempunyai kekuatan otot yang kuat karena mereka adalah pembuat dan penyuplai senjata jenis apapun untuk kerajaan, Miroka juga terkadang suka membantu meskipun hanya untuk mengelap sarung senjata. Sedangkan Lowin adalah anak yatim yang tidak mengetahui wajah ayahnya seperti apa karena Lowin ditinggalkan ketika ia masih sangat bayi.
Dari pagi sampai sore semua penduduk sedang sibuk untuk mempersiapkan pesta 3 hari lagi. Pesta yang diadakan setiap setahun sekali untuk memperingati ksatria tangguh ksatria warcio, ksatria yang pemberani dalam menumpas lawannya untuk menyelamatkan kerajaan Bok Botimalos dan menempuh perjalanan panjang, kerajaan yang masih kokoh berdiri sampai sekarang dan damai. Untuk mengenang jasa ksatria warcio raja dari botimalos Raja Toma pendahulu dari Raja Tobi raja yang sekarang memerintah membangun sebuah patung besar di tengah kota untuk mengenang jasanya.
Langit yang berwarna jingga membuat Lowin harus bergegas pulang ke rumah sebelum kakak perempuan mencarinya. Lowin bersiap membereskan peralatan lalu pulang dan berlari secepat mungkin.
"Aku pulang?" Lowin menyapa orang rumah.
"Kau ini darimana saja, kakak hampir saja keluar mencarimu!" Peluk sang kakak mourine raskal yang sudah menantinya.
"Kak aku bukan anak kecil lagi" Lowin malu-malu dan melepaskan pelukan sang kakak.
"Kalian ini jangan suka bertengkar, ayo kita makan malam. Dan Lowin kau harus mandi dulu sebelum makan" titah sang ibu yang tak bisa dilanggar.
Lowin bergegas mandi membersihkan badannya yang bau dan kotor sebelum ibunya memarahi dia. Matanya terus melirik makanan yang sudah tersaji di meja makan, namun ia tak bisa berkutik jika ada sang ibu berada didepannya seperi pagar pembatas.
ooo L U L L A B Y ooo
Di Dalam sebuah kerajaan sedang ricuh dan ribut karena salah satu informan datang dengan luka yang serius, ia kehilangan sebelah anggota kakinya karena hewan yang tak diketahui. Hewan yang tidak tahu datang darimana dan tak tahu seperti apa rupanya hanya memberikan rasa sakit yang hebat dan dengan cepat meleburkan anggota tubuhnya.
"Kau yakin itu serangan dari hewan?" Sang raja bertanya kepada tabib kerajaan sochi yang merasa heran dengan serangan hewan.
"Awalnya aku hanya merasakan sesuatu meraba kakiku, dan setelah itu aku merasakan rasa sakit dari dalam. Lalu aku tiba-tiba kehilangan kakiku ketika menempuh perjalanan ke perbatasan" ucap korban itu dengan rintihannya.
"Yang mulia... Seperti itu memang benar serangan dari hewan yang tak biasa" sochi sangat yakin dengan pikirannya.
"Apakah maksudmu itu Aylik?" Tanya sang raja curiga dengan serangan hewan yang membuatnya gusar.
"Kemungkinan itu benar, karena tak ada hewan yang secepat itu melahap mangsanya, tapi itu hanyalah hewan mitos yang tak diketahui sama sekali keberadaan" sochi membenarkan prasangka Raja Tobi tapi ia tak yakin kebenaran dengan hewan itu.
Raja tobi langsung memerintahkan semua delarius yang sering pergi keluar masuk dari bok botimalos untuk berkumpul. Delarius adalah nama kelompok yang beranggotakan 7 orang famin, famin adalah orang yang mempunyai ilmu bela diri yang hebat bertugas mencari informasi diluar kerajaan. Tak hanya delarius, raja juga mempersiapkan pasukannya jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Sang raja ingin melindungi dan memperingatkan mereka untuk berhati-hati dalam bertugas. Raja takut akan serangan yang tiba -tiba datang dan tak hanya menyerang para informan melainkan kerajaan mereka.
ooo L U L L A B Y ooo
Hari libur merupakan hari yang tak menyenangkan bagi Lowin karena jika hari libur datang ia tak punya alasan untuk pergi dari rumah dan bermain di dermaga itu.
Tok... Tok... Tok... Seseorang mengetuk pintu kamar Lowin.
Lowin yang sedang asyik melihat gambarnya di dekat sebuah jendela langsung berjalan ke arah Pintu. Ia membuka pintu itu namun tidak ada siapa-siapa setelah ia buka.
"Dasar kakak, pasti dia mengerjaiku lagi" gerutu Lowin sembari mengeluarkan kepalanya dari pintu menengok ke kiri dan kanan melihat keberadaan kakaknya. Lowin mengangkat kedua pundaknya pasrah karena kakaknya memang benar-benar mengerjainya.
Lowin terkejut ketika ia membalikkan badannya, sang kakak yang paling cantik dan tangguh sudah ada didekat jendela sedang asyik melihat gambar-gambar yang Lowin buat dipinggir sungai itu.
"Kakak..."
"Gambarmu bagus juga, tapi ini ada dimana? Aku tak pernah melihat tempat ini sebelumnya!" Ucap mourine yang sedang berpikir melihat gambar sang adik sembari mengunyah apel yang digenggamnya.
"Kakak! Sejak kapan kakak masuk ke kamarku" Lowin berlari dan langsung menutup buku bergambarnya.
Mourine menatap adiknya, ia melihat gambar sang adik yang belum pernah ia lihat sama sekali, ia juga berpikir tempat di botimalos yang mempunyai pemandangan yang seperti itu tapi sayangnya ia tak ada satupun gambar yang pernah ia lihat di botimalos. Sang kakak mourine aneh Darimana ia tahu tentang gambar itu jika sebelumnya ia tak pernah kesana atau melihatnya. Ia juga melihat salah satu gambar yang sebelumnya pernah ia lihat tapi entah dimana dan kapan.
QARINA R
JAKARTA, 01 DESEMBER 2015
LULLABY ( THE LEGEND OF MYTH )