PROLOG
Pertama kali aku melihatmu,
entahlah debar di hatiku
sudah berbeda.
Rasanya seperti menemukan
sang empunya hati yang baru.
-o-
LANGIT mendung menyelimuti taman kota yang masih ramai oleh orang-orang yang bersenda gurau. Anak kecil berlarian ke sana ke mari saling kejar mengejar tak peduli hujan yang sedikit demi sedikit turun membasahi bumi.
Hujan deras mulai berteriak menghantam bumi. Taman kontan menyepi ditinggalkan pengunjung yang berhamburan mencari tempat berteduh. Laki-laki bertubuh jangkung tampak mendudukkan anak kecil di gazebo. Menepuk-nepuk pelan badan sang anak membersihkan bulir-bulir air hujan yang sempat mengguyurnya.
Setelah selesai tatapan lelaki itu memindai kawasan taman yang basa orang oleh langit yang menangis. Tanpa sengaja ia melihat perempuan yang duduk lesehan di tengah derasnya hujan. Perempuan itu tampak gelisah, matanya bergerak-gerak seperti sedang mencari seseorang.
"Alvaro, kamu tunggu disini. Jangan kemana-mana. Abang mau kesana dulu sebentar." Lelaki yang tadi melihat perempuan itu berpamitan pada anak kecil yang tadi ia dudukkan di gazebo, kemudian berlari menghampiri sang perempuan.
Kala, nama lelaki itu. Dia berjongkok di samping perempuan yang ia hampiri.
"Perlu bantuan?" tanya Kala.
Perempuan itu tidak menjawab hanya tersenyum dan mengangguk.
"Kenapa gak cari tempat teduh?" tanya Kala lagi. Perempuan itu lagi-lagi hanya tersenyum, lalu menggeleng.
"Maaf, Lula, kakak lama. Tadi WCnya penuh." Tiba-tiba seorang lelaki menghampiri mereka dan langsung mengangkat tubuh perempuan itu.
"Ke sana aja, Mas. Berteduh dulu." Kala dengan sopan memberi tahu gazebo yang ditempati adiknya. Lelaki yang menyebut dirinya sebagai kakak mengangguk setuju dan melangkah sedikit berlari menuju gazebo.
"Maaf, mas, kenal adik saya?" Lelaki tadi bertanya pada Kala setelah mendudukkan yang perempuan di samping Alvaro. Kala menggeleng.
"Tadi saya lihat adik mas kebingungan di tengah taman, saya cuma mau bantu," jawab Kala.
"Oh, terima kasih." Lelaki itu tersenyum lalu mengangguk. "Kenalkan, saya Ganta. Dan ini, Lula."
"Saya, Kala."
-o-
@aiana fighting kak!
Comment on chapter Prolog