Namanya Nawala, Nawala Djatidiningrat. Seorang perempuan yang diberkahi oleh wajah cantik paripurna, hati yang lembut, dan kecerdasan yang membuat dirimu iri kepadanya. Saking sempurnanya, aku berpikir, siapa orang sih yang tidak jatuh cinta pada Nawala? Maksudku, orang bodoh mana yang berani-berani membenci dia? Bahkan kuyakin lalat yang numpang lewat saja, akan jatuh cinta kepadanya. Dia sempurna. Tidak, aku berubah pikiran. Dia hampir sempurna. Ada saat-saat di mana dia sangatlah bodoh. Seperti ketika dia tidak bisa menentukan mana yang baik dan mana yang salah. Atau ketika menganggap bahwa opiniku tidak berperi kemanusiaan. Lalu dia akan bertindak gegabah seperti biasanya.
Dan kini dia telah tiada.
Nawala sialan.
Berani-beraninya dia meninggalkanku.
***
Seorang petugas keamanan menemukan tubuh Nawala tergeletak begitu saja di pinggir danau dekat kampus. Ketika polisi memeriksanya untuk pertama kali, mereka menyimpulkan bahwa Nawala mati karena kehabisan oksigen. Aku menahan diriku untuk tidak takut mendengarnya. Walaupun jujur saja, hatiku mencelos. Rasa-rasanya seperti aku terjun bebas dari gedung lantai 70. Aku pikir aku juga akan ikut mati. Sama seperti tubuhnya yang membiru di sana. Aku limbung. Perutku mual dan kepalaku seakan berputar-putar tanpa henti.
Orang-orang disekitarku menanyakan kebenarannya, seperti:
"Astaga, Nawala benar meninggal?!"
"Kok bisa dia meninggal? Malang sekali nasibnya."
"Dia dibunuh atau bunuh diri? Aku yakin dia bunuh diri. Ya kan? Orang seperti dia pasti bebannya banyak dan tak sanggup menanggungnya seorang diri. Kasihan."
Aku benar-benar menutup telingaku dan hanya berlari. Berlari sambil menolak kenyataan bahwa Nawala telah benar-benar tiada. Kuulangi, Nawala telah tiada.
Sial.
Sebagai sahabatnya, aku sama sekali tidak mengetahui bahwa ia telah menghilang selama empat hari. Aku bodoh. Kukira ia hanya melakukan "ritual menyendiri" seperti yang ia lakukan biasanya. kamu tahu, Nawala berbeda. Dia seperti angin yang bisa datang dengan ribut, dan menghilang tanpa disadari. Ya, ia bisa saja menghilang, tak memberi kabar selama berhari-hari dan akan kembali seperti tak ada masalah. Itu semua karena obsesinya terhadap alam dan hal-hal lainnya yang aku tak mengerti. Oleh karena itu, aku tidak pernah berpikir bahwa ia akan mati karena alam mencekiknya. Tidak pernah sedikit pun. Aku kira dia akan mati dengan damai dipangkuan bumi. Dengan cara terindah yang bisa dipikirkan. Tapi aku salah.
Pemakaman akan diadakan dua hari lagi. Sementara itu kami masih menunggu hasil akhir otopsi tubuh Nawala. Orangtuanya memutuskan untuk mempercepat pemakaman agar Nawala bisa cepat beristirahat dengan tenang. Tapi hari ini kami memutuskan untuk berkumpul untuk berbicara. Mengenang Nawala.
Aku melihat kedua orangtuanya, duduk di sana terselimuti awan kesedihan. Walaupun begitu, sebuah senyuman kecil masih terpampang di wajah tua mereka. Terselip di sela-sela kerutan yang menandakan bahwa mereka telah melemah. Tapi, semua orang di sana tahu bahwa mereka sedang hancur. Bayangkan saja, satu-satunya putri yang kamu punya mati dan ditemukan membiru tersangkut pada dahan ranting di pinggir danau. Gila. Aku kehilangan kata-kataku.
Di rumahnya terpampang sebuah foto Nawala dengan topi jerami yang disinari oleh matahari. Dia tersenyum sangat ceria, seakan Tuhan memberinya kekuatan dan cahaya untuk berada di dunia ini. Raut wajahnya yang tenang membuat hatiku meringis.
"sebelumnya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk datang ke rumah Nawala. Saya, sebagai ayah Nawala sangat senang bahwa Nawala memiliki banyak orang yang menyayanginya. Saya tak pernah berpikir akan kehilangan Nawala seperti saat ini. Tapi inilah kenyataannya. Mungkin Tuhan lebih menyayanginya dibanding kami."
Pak Siswanto menarik napas pelan-pelan.
"Pertemuan kali ini sebenarnya bukan hanya untuk mengenang Nawala. Tapi juga kami ingin meminta tolong, siapapun yang mempunyai kabar tentangnya sebelum ia menghilang. Tolong beritahu saya. Saya yakin betul bahwa Nawala tidak bunuh diri. Dia anak yang kuat dan tadi pagi, saya diberitahu oleh polisi yang menangani Nawala, ada dugaan bahwa ia dibunuuh oleh orang lain. Untuk itu, saya memohon dengan sangat. Beritahu saya apapun yang kalian temui. Saya ingin Nawala bisa beristirahat dengan enang."
Aku tercekat. Pak Siswanto benar. Nawala tidak bunuh diri.
“Pemakaman akan ditunda sampai Polisi telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi saya mohon, beri tahu kami. Informasi sekecil apapun berguna bagi kami.”
Ruang tamu itu kini dipenuhi oleh berbagai macam reaksi. Suara desahan tak percaya bercampur dengan suara meringis orang-orang itu. Aku sendiri masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya baru saja dikatakan. Aku serius.
Setelah pertemuan itu. aku berjalan dengan gontai balik ke rumah. Tak ada satu pun yang aku pedulikan. Aku seperti berjalan di atas air. Seharusnya aku tahu sesuatu. Seharusnya aku menyadari sesuatu. Tapi kenapa taka da sedikit pun yang bisa aku pikirkan. Aku bodoh dan tak beguna.
Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat tanpa adanya petunjuk tertentu. Bahkan, setelah media menyorot kisah Nawala. Tetap, semua berakhir buntu. Aku sampai ditanyai dua kali mengenai Nawala dan polisi bernama Tomi itu merasa ada sesauti yang janggal tapi ia tak tahu apa itu. Taka da peuntjuk yang signifikan. Semua seakan sia-sia.
Hatiku masih terasa sakit. Mengingat Nawala sama saja seperti menaruh garam pada lukaku. Tapi, aku juga merasa kasihan kepada Nawala. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Dan di sinilah aku. Duduk dipinggir danau dengan dua kaleng kola yang Nawala sukai.
“Na, why is everything so complicated about you? Padahal lo sendiri yang bilang kalo hidup tuh harus simple? Is this how you try to make me learn, Na?”
Kuteguk kola dari kaleng itu dan aku menghirup napas panjang-panjang.
“Apa yang harus gue lakuin, Na? Tolong kasih tahu gue.”
Ya, Nawala. Aku harus berbuat apa?
Aku mulai berusaha mengingat bagaimana Nawala bertingkah laku. Siapa Nawala, di mana ia sering berada, dan apa yang ia sering lakukan. Tawanya, senyumnya, jiwa pengganggunya, dan obsesinya.
Oh ya, obesesinya.
Ya, dia tergila-gila dengan sesuatu yang vintage. Dari semenjak SMP, ia selalu menulis surat untuk menceritakan apa yang ia rasakan. Aku ingat.
Dalam sekejap, aku berlari menuju tempat persembunyian kecil kami. Tempat di mana kami biasa menyimpat semua “rahasia” kecil kami. Tempat di mana kami merasa aman menjadi diri kami sendiri.
Sial, Nawala. Apakah kamu masih menuliskan surat-surat itu?
Beberapa jam berlalu dan kini aku sudah berada di toko buku ibunya Nawala. Tempat kami menghabiskan sebagian besar waktu kami sewaktu kecil. Toko buku itu tak jauh dari rumah kami. Saking seringnya kami berada di sana, Ibu Nawala memberikan satu loker untuk kami menaruh barang-barang kami ketika kami sedang ingin berada di sana seharian. Dan di dalam loker itu, kami menyimpan banyak hal. Seperti sebuah surat yang selalu kami selipkan di sana ketika kami ingin bercerita hal yang susah kami ucapkan ketika kami berbicara.
Berada di sana membuatku bernostalgia. Sudah berapa lama aku tidak mampir ke sini? Tiga tahun? Atau lebih? Aku tahu tahu. Tapi yang pasti semenjak kuliah aku hanya mampir untuk membeli buku dan langsung pergi. Tidak pernah lagi bermain ke belakang tempat pegawai beristirahat atau menghabiskan waktu di lantai dua untuk membaca buku.
Aku membuka loker itu dengan kata sandi yang sama dan aku melihat dua kotak yang taka sing. Kotak berwarna merah muda polos bertuliskan namaku dan kotak dengana penuh warna-warni dan sticker milik Nawala.
Kotak milik Nawala kosong. Tentu saja. Aku sudah tidak menuliskan surat untuknya entah berapa lama. Sedangkan kotak miliku, terasa berisi. Aku membukanya.
Benar saja. Tertumpuk puluhan surat di dalamnya.
Ya Tuhan, Nawala.
DIa masih menuliskan surat-surat ini. Kupikir kami sudah berhenti melakukannya ketika kami berada di kelas dua SMA. Ternyata aku salah. Dia masih melakukannya. Kenapa ia tidak pernah mengatakannya. Kini aku terlihat seperti teman yang amat sangat buruk. Kubawa kotak itu bersamaku pulang ke rumah.
Kuhabiskan malam itu membaca semua surat darinya. Surat-surat yang berasal dari masa SMA sangatlah membuatku tertawa. Ia masih Nawala yang khas dengan masalah percintaannya dan masalah kenapa manusia tidak bisa hidup dengan nyaman.
Aku terus membacanya hingga ada surat yang bertanggalkan beberapa bulan lalu. Aku membacanya dengan hati-hati. Kemudian kubuka surat-surat lainnya yang lebih baru. Kemudian beberapa surat lagi. Pada surat satu ini, dengan amplop putih, ada bercak merah. Jantungku berdegup dengan cepat. Itu darah. Aku yakin seratus persen.
Aku mulai membacanya dan jantungku berhenti berdetak. Sialan sialan sialan. Aku membuka beberapa surat lain. Sialan. Aku tidak tahu catatan dan surat kecil itu milik siapa namun aku tahu surat ini sangat krusial bagi Nawala.
Nawala kenapa kamu bodoh sekali sih?
Dengan cepat aku memasukan semua surat-surat itu ke tasku dan menelpon Pak Tomi. Aku harus memberi tahunya secepat mungkin.
***
Pukul menunjukkan jam 9 pagi, dan kali ini di luar sedang hujan. Tubuhku masih gemetaran mengetahui surat-surat itu. Untungnya kantor polisi masih sepi. Tak ada yang menyadari bahwa aku gemetaran. Di sana aku meminta untuk dipertemukan dengan Pak Tomi. Dia yang selalu mengatakan untuk menghubunginya jika aku menemukan sesuatu. Dia pula seseorang yang bertanggung jawab atas kasus Nawala. Polisi dibalik meja itu menyuruhku untuk menunggu. Tak perlu memakan waktu lama, Pak Tomi datang dan menuntunku masuk ke salah satu ruangan.
Aku menyerahkannya surat-surat itu. Pria yang memasuki akhir 30 itu mengeluarkan ekspresi terkejut. Selanjutnya ia bertanya, apakah aku memberikannya kepada orang lain.
"Tidak, Pak. Ketika saya menemukan ini, aku pergi langsung di sini dan tidak ada orang lain tahu tentang hal itu. " Dia menatap mata saya dengan kasihan. Dia tahu bahwa saya masih dalam tahap shock.
"Apa pun yang Anda ingin memberitahu kepada saya?" Dia membangkitkan alisnya dan saya ragu untuk mengatakannya karena saya merasa seperti ada bagian yang hilang yang perlu saya ingat.
"Tuan, saya tidak tahu apakah itu terkait dengan kasus ini. Namun, aku merasa seperti seseorang yang mengunti nawala dan aku, selama dua minggu terakhir. Dan pada minggu yang sama, saya menerima sepucuk surat yang mengatakan bahwa saya harus menjauh darinya. "
"Apakah Anda masih memiliki surat itu?"
Aku menggelengkan kepalaku, "Aku tidak berpikir bahwa aku punya Surat karena saya berpikir bahwa itu hanya sebuah lelucon. Seperti yang Anda tahu, Nawala dan aku benar hanya teman. Dan ditambah, aku punya pacar Jadi, aku tidak keberatan dengan Surat itu banyak. "
Kemudian hal berikutnya yang dilakukan detektif Fosner berjalan saya pulang dan menunggu saya untuk mencari surat di rumah saya. Aku begitu terkejut bahwa saya menemukan surat di laci. Aku menyerahkannya kepada dia dan dia mengatakan kepada saya untuk tidak memberitahu siapa pun tentang hal ini dan menyimpannya untuk diriku sendiri dari siapa pun sampai polisi menemukan tersangka. Detektif Fosner juga mengatakan kepada saya untuk menjaga dia diperbarui jika sesuatu terjadi padaku. Aku mengangguk dan ia pergi.
Satu minggu kemudian, aku tidak mendengar berita tentang kasus Amerika. Aku tidak berharap untuk mendengar apa-apa, tapi aku sangat ingin hukuman bagi orang yang melakukan hal ini padanya. Saat aku berjalan ke rumah saya, saya berhenti di coffeshop untuk membeli kopi espresso dan Brownie Cake yang paling saya cintai. Saya melihat Alex dari kejauhan. Aku melamak-biyah padanya dan ia tampak seperti dia tertangkap atau sesuatu. Jadi saya menghampirinya. Kembali kemudia, nawala Alex dan aku selalu punya waktu yang berkualitas bersama-sama. Yah, aku tahu Amerika sejak Iwas SMA sebelum aku tahu Alex di Junior kami tahun di perguruan tinggi.
Seiring berjalannya waktu, kami berbicara tentang waktu yang mulia. Aku tahu bahwa Alex memiliki naksir besar di Amerika, tapi aku tidak melakukan apa pun untuk mereka karena Amerika mencintai Stanley, cinta pertamanya bahwa dia tidak pernah pindah dari. Kami tertawa ketika kita berbicara tentang bagaimana Amerika lucu adalah dengan modus hippy dan mengatakan kepada kita untuk tetap positif dalam situasi buruk. Demi kesalehan, aku merindukannya. Saya menyadari sekarang bahwa dia adalah sahabat saya. Air mata muncul di sudut mata saya.
"Sesuatu yang salah?"
Aku menggelengkan kepalaku, "tidak ada, aku hanya merindukan dia. Aku ingin orang yang membunuhnya dihukum. "
"Hmm, Apakah Anda ingin menemani saya pergi ke toko favoritnya?"
Aku mengangguk dan aku menyeka mataku. Kemudian Alex dan saya pergi ke toko buku tua yang dia cintai. Toko buku terletak di downside kota. Toko ini adalah unik namun aneh. Diam dan dingin creeped saya. Aku merasa bahwa sesuatu yang berbeda dari Alex, seperti dia adalah seseorang yang saya tidak pernah tahu sebelumnya. Sementara kami berjalan di gang, sesuatu yang aneh mengelilingi saya. Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan perasaan paranoid di kepalaku. Aku menarik telepon dan texted Simon bahwa aku bersama Alex di sebuah toko buku untuk mengalihkan perhatian diriku sendiri.
Kemudian, dunia menjadi lebih gelap.
Dan lebih gelap,
Dan lebih gelap,
Gelap
Sampai gelap makan saya.
***
Aku terbangun di tengah kamar bau. Saat itu gelap gulita. Saya diikat di kursi. Kepalaku berputar. Aku menjerit. Namun tidak ada jawaban. Ruangan itu sangat basah, aku benci itu. Saya menangis dan berteriak minta pertolongan. Aku berteriak nama Simon, siapa pun, dan Alex. Itu adalah ketika aku menyadari tentang apa yang terjadi padaku.
Aku didnn't tahu berapa lama saya telah di sini. Aku hanya bisa mendengar suara dari air yang menggelegak. Saya takut. Aku sebenarnya. Aku thristy, tapi aku bahkan tidak bisa menggerakkan tanganku. Tubuhku gemetar, dan aku berpikir bahwa akhirnya aku akan mati di sini. Aku sangat lelah dan merasa sedikit mengantuk tapi aku tidak bisa tidur. Tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya berdoa kepada Tuhan dan saya memintanya untuk menyelamatkan saya.
Kedua merasa seperti satu menit, dan menit merasa seperti satu jam, dan satu jam merasa seperti hari. Sekarang, aku tidak bisa merasakan tubuhku. Aku merasa mati rasa. Sebelumnya, saya berdoa kepada Tuhan untuk menyelamatkan saya, sekarang saya berdoa kepada Allah untuk membawa saya ke surga dalam kecepatan cahaya tanpa merasa sakit atau terluka. Mataku kehabisan sumber air, air mata tidak muncul lagi. Aku hanya ingin untuk mengakhiri, atau setidaknya, hidupku.
Saya mendengar jejak kaki mendekati saya. Aku berteriak lagi, dan masih, tidak ada jawaban. Aku sangat frudinyatakan sampai suara Husky terbangun saya.
"Mengapa Anda melakukan ini padaku?" Iyupas, aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi aku tahu siapa dia.
"Karena engkau tidak mengikuti urutannya, karena engkau dia sudah mati." Dia mendekat kepada saya. Icould mendengar napas. Iwas tidak takut lagi. Aku hanya ingin itu akan berakhir.
"Anda apa? Order? Oh My God, Anda gila! Ispitted. Ibukankah tahu di mana dia, tetapi Ineeded untuk melakukan itu. Ijust berharap bahwa air liur saya mendarat tepat di wajahnya. Iwas penuh kemarahan. Ini dikontrol saya sekarang.
"SHHH, Itold Anda untuk menjauh dari dia! Anda adalah pengaruh buruk padanya! Anda tahu betapa aku mencintainya. Berapa banyak aku mendambakan baginya. Sudah lama dia tentang apa yang saya rasakan dan dia mengatakan bahwa dia tampak seperti dia menatap Anda. Dia mengatakan bahwa Anda mengatakan kepadanya untuk tidak jatuh cinta dengan sahabat. Dia mengatakan bahwa Anda adalah segalanya untuk dirinya dan begitu juga aku. Tapi aku tahu dia hanya mengatakan beberapa bagian omong kosong. Kau tahu betapa pentingnya dia dalam hidupku dan kau mengacaukan itu. "
"Wah..... Lex.. Anda sepenuhnya berantakan. "
"Tidak, Anda adalah orang yang mengacaukan hal ini. Dan Anda mengatakan kepada saya bahwa saya perlu dihukum karena apa yang saya lakukan padanya? Orang yang harus disalahkan adalah Anda dan Amerika. Anda berdua bercinta hidupku. Anda screwed itu seolah-olah Anda adalah dewi dari siapa yang tahu apa. Saya percaya kalian berdua, dan Payback itu adalah seperti itu begitu Ineed untuk memberikan hukuman yang Anda berdua layak. Amerika adalah penyelamat saya, dia membawa saya dari mimpi buruk terdalam saya. Tidak seorang pun bisa melakukan itu, tapi dia. Anda mengubahnya. "
"Alex... mendengarkan saya, kami mengasihi Anda. Anda seperti saudara kita. Tapi Anda adalah orang yang mengacaukan itu, aku kehilangan perkataanku.. Saya percaya Anda.. untuk Godsake.. Saya — "dia membanting wajahku. Sakit, begitu buruk. Itu membuat paru-paruku lupa bagaimana bernapas. Aku menangis, Aku menjerit, dan ia tertawa. Dia menyukainya.
"Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya.
A a s d f rg er "Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya. "Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya. "Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat"Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya.
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya.
Namanya Nawala, Nawala Djatidiningrat. Seorang perempuan yang diberkahi oleh wajah cantik paripurna, hati yang lembut, dan kecerdasan yang membuat dirimu iri kepadanya. Saking sempurnanya, aku berpikir, siapa orang sih yang tidak jatuh cinta pada Nawala? Maksudku, orang bodoh mana yang berani-berani membenci dia? Bahkan kuyakin lalat yang numpang lewat saja, akan jatuh cinta kepadanya. Dia sempurna. Tidak, aku berubah pikiran. Dia hampir sempurna. Ada saat-saat di mana dia sangatlah bodoh. Seperti ketika dia tidak bisa menentukan mana yang baik dan mana yang salah. Atau ketika menganggap bahwa opiniku tidak berperi kemanusiaan. Lalu dia akan bertindak gegabah seperti biasanya.
Dan kini dia telah tiada.
Nawala sialan.
Berani-beraninya dia meninggalkanku.
***
Seorang petugas keamanan menemukan tubuh Nawala tergeletak begitu saja di pinggir danau dekat kampus. Ketika polisi memeriksanya untuk pertama kali, mereka menyimpulkan bahwa Nawala mati karena kehabisan oksigen. Aku menahan diriku untuk tidak takut mendengarnya. Walaupun jujur saja, hatiku mencelos. Rasa-rasanya seperti aku terjun bebas dari gedung lantai 70. Aku pikir aku juga akan ikut mati. Sama seperti tubuhnya yang membiru di sana. Aku limbung. Perutku mual dan kepalaku seakan berputar-putar tanpa henti.
Orang-orang disekitarku menanyakan kebenarannya, seperti:
"Astaga, Nawala benar meninggal?!"
"Kok bisa dia meninggal? Malang sekali nasibnya."
"Dia dibunuh atau bunuh diri? Aku yakin dia bunuh diri. Ya kan? Orang seperti dia pasti bebannya banyak dan tak sanggup menanggungnya seorang diri. Kasihan."
Aku benar-benar menutup telingaku dan hanya berlari. Berlari sambil menolak kenyataan bahwa Nawala telah benar-benar tiada. Kuulangi, Nawala telah tiada.
Sial.
Sebagai sahabatnya, aku sama sekali tidak mengetahui bahwa ia telah menghilang selama empat hari. Aku bodoh. Kukira ia hanya melakukan "ritual menyendiri" seperti yang ia lakukan biasanya. kamu tahu, Nawala berbeda. Dia seperti angin yang bisa datang dengan ribut, dan menghilang tanpa disadari. Ya, ia bisa saja menghilang, tak memberi kabar selama berhari-hari dan akan kembali seperti tak ada masalah. Itu semua karena obsesinya terhadap alam dan hal-hal lainnya yang aku tak mengerti. Oleh karena itu, aku tidak pernah berpikir bahwa ia akan mati karena alam mencekiknya. Tidak pernah sedikit pun. Aku kira dia akan mati dengan damai dipangkuan bumi. Dengan cara terindah yang bisa dipikirkan. Tapi aku salah.
Pemakaman akan diadakan dua hari lagi. Sementara itu kami masih menunggu hasil akhir otopsi tubuh Nawala. Orangtuanya memutuskan untuk mempercepat pemakaman agar Nawala bisa cepat beristirahat dengan tenang. Tapi hari ini kami memutuskan untuk berkumpul untuk berbicara. Mengenang Nawala.
Aku melihat kedua orangtuanya, duduk di sana terselimuti awan kesedihan. Walaupun begitu, sebuah senyuman kecil masih terpampang di wajah tua mereka. Terselip di sela-sela kerutan yang menandakan bahwa mereka telah melemah. Tapi, semua orang di sana tahu bahwa mereka sedang hancur. Bayangkan saja, satu-satunya putri yang kamu punya mati dan ditemukan membiru tersangkut pada dahan ranting di pinggir danau. Gila. Aku kehilangan kata-kataku.
Di rumahnya terpampang sebuah foto Nawala dengan topi jerami yang disinari oleh matahari. Dia tersenyum sangat ceria, seakan Tuhan memberinya kekuatan dan cahaya untuk berada di dunia ini. Raut wajahnya yang tenang membuat hatiku meringis.
"sebelumnya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk datang ke rumah Nawala. Saya, sebagai ayah Nawala sangat senang bahwa Nawala memiliki banyak orang yang menyayanginya. Saya tak pernah berpikir akan kehilangan Nawala seperti saat ini. Tapi inilah kenyataannya. Mungkin Tuhan lebih menyayanginya dibanding kami."
Pak Siswanto menarik napas pelan-pelan.
"Pertemuan kali ini sebenarnya bukan hanya untuk mengenang Nawala. Tapi juga kami ingin meminta tolong, siapapun yang mempunyai kabar tentangnya sebelum ia menghilang. Tolong beritahu saya. Saya yakin betul bahwa Nawala tidak bunuh diri. Dia anak yang kuat dan tadi pagi, saya diberitahu oleh polisi yang menangani Nawala, ada dugaan bahwa ia dibunuuh oleh orang lain. Untuk itu, saya memohon dengan sangat. Beritahu saya apapun yang kalian temui. Saya ingin Nawala bisa beristirahat dengan enang."
Aku tercekat. Pak Siswanto benar. Nawala tidak bunuh diri.
“Pemakaman akan ditunda sampai Polisi telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi saya mohon, beri tahu kami. Informasi sekecil apapun berguna bagi kami.”
Ruang tamu itu kini dipenuhi oleh berbagai macam reaksi. Suara desahan tak percaya bercampur dengan suara meringis orang-orang itu. Aku sendiri masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya baru saja dikatakan. Aku serius.
Setelah pertemuan itu. aku berjalan dengan gontai balik ke rumah. Tak ada satu pun yang aku pedulikan. Aku seperti berjalan di atas air. Seharusnya aku tahu sesuatu. Seharusnya aku menyadari sesuatu. Tapi kenapa taka da sedikit pun yang bisa aku pikirkan. Aku bodoh dan tak beguna.
Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat tanpa adanya petunjuk tertentu. Bahkan, setelah media menyorot kisah Nawala. Tetap, semua berakhir buntu. Aku sampai ditanyai dua kali mengenai Nawala dan polisi bernama Tomi itu merasa ada sesauti yang janggal tapi ia tak tahu apa itu. Taka da peuntjuk yang signifikan. Semua seakan sia-sia.
Hatiku masih terasa sakit. Mengingat Nawala sama saja seperti menaruh garam pada lukaku. Tapi, aku juga merasa kasihan kepada Nawala. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Dan di sinilah aku. Duduk dipinggir danau dengan dua kaleng kola yang Nawala sukai.
“Na, why is everything so complicated about you? Padahal lo sendiri yang bilang kalo hidup tuh harus simple? Is this how you try to make me learn, Na?”
Kuteguk kola dari kaleng itu dan aku menghirup napas panjang-panjang.
“Apa yang harus gue lakuin, Na? Tolong kasih tahu gue.”
Ya, Nawala. Aku harus berbuat apa?
Aku mulai berusaha mengingat bagaimana Nawala bertingkah laku. Siapa Nawala, di mana ia sering berada, dan apa yang ia sering lakukan. Tawanya, senyumnya, jiwa pengganggunya, dan obsesinya.
Oh ya, obesesinya.
Ya, dia tergila-gila dengan sesuatu yang vintage. Dari semenjak SMP, ia selalu menulis surat untuk menceritakan apa yang ia rasakan. Aku ingat.
Dalam sekejap, aku berlari menuju tempat persembunyian kecil kami. Tempat di mana kami biasa menyimpat semua “rahasia” kecil kami. Tempat di mana kami merasa aman menjadi diri kami sendiri.
Sial, Nawala. Apakah kamu masih menuliskan surat-surat itu?
Beberapa jam berlalu dan kini aku sudah berada di toko buku ibunya Nawala. Tempat kami menghabiskan sebagian besar waktu kami sewaktu kecil. Toko buku itu tak jauh dari rumah kami. Saking seringnya kami berada di sana, Ibu Nawala memberikan satu loker untuk kami menaruh barang-barang kami ketika kami sedang ingin berada di sana seharian. Dan di dalam loker itu, kami menyimpan banyak hal. Seperti sebuah surat yang selalu kami selipkan di sana ketika kami ingin bercerita hal yang susah kami ucapkan ketika kami berbicara.
Berada di sana membuatku bernostalgia. Sudah berapa lama aku tidak mampir ke sini? Tiga tahun? Atau lebih? Aku tahu tahu. Tapi yang pasti semenjak kuliah aku hanya mampir untuk membeli buku dan langsung pergi. Tidak pernah lagi bermain ke belakang tempat pegawai beristirahat atau menghabiskan waktu di lantai dua untuk membaca buku.
Aku membuka loker itu dengan kata sandi yang sama dan aku melihat dua kotak yang taka sing. Kotak berwarna merah muda polos bertuliskan namaku dan kotak dengana penuh warna-warni dan sticker milik Nawala.
Kotak milik Nawala kosong. Tentu saja. Aku sudah tidak menuliskan surat untuknya entah berapa lama. Sedangkan kotak miliku, terasa berisi. Aku membukanya.
Benar saja. Tertumpuk puluhan surat di dalamnya.
Ya Tuhan, Nawala.
DIa masih menuliskan surat-surat ini. Kupikir kami sudah berhenti melakukannya ketika kami berada di kelas dua SMA. Ternyata aku salah. Dia masih melakukannya. Kenapa ia tidak pernah mengatakannya. Kini aku terlihat seperti teman yang amat sangat buruk. Kubawa kotak itu bersamaku pulang ke rumah.
Kuhabiskan malam itu membaca semua surat darinya. Surat-surat yang berasal dari masa SMA sangatlah membuatku tertawa. Ia masih Nawala yang khas dengan masalah percintaannya dan masalah kenapa manusia tidak bisa hidup dengan nyaman.
Aku terus membacanya hingga ada surat yang bertanggalkan beberapa bulan lalu. Aku membacanya dengan hati-hati. Kemudian kubuka surat-surat lainnya yang lebih baru. Kemudian beberapa surat lagi. Pada surat satu ini, dengan amplop putih, ada bercak merah. Jantungku berdegup dengan cepat. Itu darah. Aku yakin seratus persen.
Aku mulai membacanya dan jantungku berhenti berdetak. Sialan sialan sialan. Aku membuka beberapa surat lain. Sialan. Aku tidak tahu catatan dan surat kecil itu milik siapa namun aku tahu surat ini sangat krusial bagi Nawala.
Nawala kenapa kamu bodoh sekali sih?
Dengan cepat aku memasukan semua surat-surat itu ke tasku dan menelpon Pak Tomi. Aku harus memberi tahunya secepat mungkin.
***
Pukul menunjukkan jam 9 pagi, dan kali ini di luar sedang hujan. Tubuhku masih gemetaran mengetahui surat-surat itu. Untungnya kantor polisi masih sepi. Tak ada yang menyadari bahwa aku gemetaran. Di sana aku meminta untuk dipertemukan dengan Pak Tomi. Dia yang selalu mengatakan untuk menghubunginya jika aku menemukan sesuatu. Dia pula seseorang yang bertanggung jawab atas kasus Nawala. Polisi dibalik meja itu menyuruhku untuk menunggu. Tak perlu memakan waktu lama, Pak Tomi datang dan menuntunku masuk ke salah satu ruangan.
Aku menyerahkannya surat-surat itu. Pria yang memasuki akhir 30 itu mengeluarkan ekspresi terkejut. Selanjutnya ia bertanya, apakah aku memberikannya kepada orang lain.
"Tidak, Pak. Ketika saya menemukan ini, aku pergi langsung di sini dan tidak ada orang lain tahu tentang hal itu. " Dia menatap mata saya dengan kasihan. Dia tahu bahwa saya masih dalam tahap shock.
"Apa pun yang Anda ingin memberitahu kepada saya?" Dia membangkitkan alisnya dan saya ragu untuk mengatakannya karena saya merasa seperti ada bagian yang hilang yang perlu saya ingat.
"Tuan, saya tidak tahu apakah itu terkait dengan kasus ini. Namun, aku merasa seperti seseorang yang menguntit Amerika dan aku, selama dua minggu terakhir. Dan pada minggu yang sama, saya menerima sepucuk surat yang mengatakan bahwa saya harus menjauh darinya. "
"Apakah Anda masih memiliki surat itu?"
Aku menggelengkan kepalaku, "Aku tidak berpikir bahwa aku punya Surat karena saya berpikir bahwa itu hanya sebuah lelucon. Seperti yang Anda tahu, Amerika dan aku benar hanya teman. Dan ditambah, aku punya pacar Jadi, aku tidak keberatan dengan Surat itu banyak. "
Kemudian hal berikutnya yang dilakukan detektif Fosner berjalan saya pulang dan menunggu saya untuk mencari surat di rumah saya. Aku begitu terkejut bahwa saya menemukan surat di laci. Aku menyerahkannya kepada dia dan dia mengatakan kepada saya untuk tidak memberitahu siapa pun tentang hal ini dan menyimpannya untuk diriku sendiri dari siapa pun sampai polisi menemukan tersangka. Detektif Fosner juga mengatakan kepada saya untuk menjaga dia diperbarui jika sesuatu terjadi padaku. Aku mengangguk dan ia pergi.
Satu minggu kemudian, aku tidak mendengar berita tentang kasus Amerika. Aku tidak berharap untuk mendengar apa-apa, tapi aku sangat ingin hukuman bagi orang yang melakukan hal ini padanya. Saat aku berjalan ke rumah saya, saya berhenti di coffeshop untuk membeli kopi espresso dan Brownie Cake yang paling saya cintai. Saya melihat Alex dari kejauhan. Aku melamak-biyah padanya dan ia tampak seperti dia tertangkap atau sesuatu. Jadi saya menghampirinya. Kembali kemudian, Amerika, Alex dan aku selalu punya waktu yang berkualitas bersama-sama. Yah, aku tahu Amerika sejak Iwas SMA sebelum aku tahu Alex di Junior kami tahun di perguruan tinggi.
Seiring berjalannya waktu, kami berbicara tentang waktu yang mulia. Aku tahu bahwa Alex memiliki naksir besar di Amerika, tapi aku tidak melakukan apa pun untuk mereka karena Amerika mencintai Stanley, cinta pertamanya bahwa dia tidak pernah pindah dari. Kami tertawa ketika kita berbicara tentang bagaimana Amerika lucu adalah dengan modus hippy dan mengatakan kepada kita untuk tetap positif dalam situasi buruk. Demi kesalehan, aku merindukannya. Saya menyadari sekarang bahwa dia adalah sahabat saya. Air mata muncul di sudut mata saya.
"Sesuatu yang salah?"
Aku menggelengkan kepalaku, "tidak ada, aku hanya merindukan dia. Aku ingin orang yang membunuhnya dihukum. "
"Hmm, Apakah Anda ingin menemani saya pergi ke toko favoritnya?"
Aku mengangguk dan aku menyeka mataku. Kemudian Alex dan saya pergi ke toko buku tua yang dia cintai. Toko buku terletak di downside kota. Toko ini adalah unik namun aneh. Diam dan dingin creeped saya. Aku merasa bahwa sesuatu yang berbeda dari Alex, seperti dia adalah seseorang yang saya tidak pernah tahu sebelumnya. Sementara kami berjalan di gang, sesuatu yang aneh mengelilingi saya. Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan perasaan paranoid di kepalaku. Aku menarik telepon dan texted Simon bahwa aku bersama Alex di sebuah toko buku untuk mengalihkan perhatian diriku sendiri.
Kemudian, dunia menjadi lebih gelap.
Dan lebih gelap,
Dan lebih gelap,
Gelap
Sampai gelap makan saya.
***
Aku terbangun di tengah kamar bau. Saat itu gelap gulita. Saya diikat di kursi. Kepalaku berputar. Aku menjerit. Namun tidak ada jawaban. Ruangan itu sangat basah, aku benci itu. Saya menangis dan berteriak minta pertolongan. Aku berteriak nama Simon, siapa pun, dan Alex. Itu adalah ketika aku menyadari tentang apa yang terjadi padaku.
Aku didnn't tahu berapa lama saya telah di sini. Aku hanya bisa mendengar suara dari air yang menggelegak. Saya takut. Aku sebenarnya. Aku thristy, tapi aku bahkan tidak bisa menggerakkan tanganku. Tubuhku gemetar, dan aku berpikir bahwa akhirnya aku akan mati di sini. Aku sangat lelah dan merasa sedikit mengantuk tapi aku tidak bisa tidur. Tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya berdoa kepada Tuhan dan saya memintanya untuk menyelamatkan saya.
Kedua merasa seperti satu menit, dan menit merasa seperti satu jam, dan satu jam merasa seperti hari. Sekarang, aku tidak bisa merasakan tubuhku. Aku merasa mati rasa. Sebelumnya, saya berdoa kepada Tuhan untuk menyelamatkan saya, sekarang saya berdoa kepada Allah untuk membawa saya ke surga dalam kecepatan cahaya tanpa merasa sakit atau terluka. Mataku kehabisan sumber air, air mata tidak muncul lagi. Aku hanya ingin untuk mengakhiri, atau setidaknya, hidupku.
Saya mendengar jejak kaki mendekati saya. Aku berteriak lagi, dan masih, tidak ada jawaban. Aku sangat frudinyatakan sampai suara Husky terbangun saya.
"Mengapa Anda melakukan ini padaku?" Iyupas, aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi aku tahu siapa dia.
"Karena engkau tidak mengikuti urutannya, karena engkau dia sudah mati." Dia mendekat kepada saya. Icould mendengar napas. Iwas tidak takut lagi. Aku hanya ingin itu akan berakhir.
"Anda apa? Order? Oh My God, Anda gila! Ispitted. Ibukankah tahu di mana dia, tetapi Ineeded untuk melakukan itu. Ijust berharap bahwa air liur saya mendarat tepat di wajahnya. Iwas penuh kemarahan. Ini dikontrol saya sekarang.
"SHHH, Itold Anda untuk menjauh dari dia! Anda adalah pengaruh buruk padanya! Anda tahu betapa aku mencintainya. Berapa banyak aku mendambakan baginya. Sudah lama dia tentang apa yang saya rasakan dan dia mengatakan bahwa dia tampak seperti dia menatap Anda. Dia mengatakan bahwa Anda mengatakan kepadanya untuk tidak jatuh cinta dengan sahabat. Dia mengatakan bahwa Anda adalah segalanya untuk dirinya dan begitu juga aku. Tapi aku tahu dia hanya mengatakan beberapa bagian omong kosong. Kau tahu betapa pentingnya dia dalam hidupku dan kau mengacaukan itu. "
"Wah..... Lex.. Anda sepenuhnya berantakan. "
"Tidak, Anda adalah orang yang mengacaukan hal ini. Dan Anda mengatakan kepada saya bahwa saya perlu dihukum karena apa yang saya lakukan padanya? Orang yang harus disalahkan adalah Anda dan Amerika. Anda berdua bercinta hidupku. Anda screwed itu seolah-olah Anda adalah dewi dari siapa yang tahu apa. Saya percaya kalian berdua, dan Payback itu adalah seperti itu begitu Ineed untuk memberikan hukuman yang Anda berdua layak. Amerika adalah penyelamat saya, dia membawa saya dari mimpi buruk terdalam saya. Tidak seorang pun bisa melakukan itu, tapi dia. Anda mengubahnya. "
"Alex... mendengarkan saya, kami mengasihi Anda. Anda seperti saudara kita. Tapi Anda adalah orang yang mengacaukan itu, aku kehilangan perkataanku.. Saya percaya Anda.. untuk Godsake.. Saya — "dia membanting wajahku. Sakit, begitu buruk. Itu membuat paru-paruku lupa bagaimana bernapas. Aku menangis, Aku menjerit, dan ia tertawa. Dia menyukainya.
"Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya.
A a s d f rg er "Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya. "Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya. "Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat"Itulah yang Anda dapatkan ketika Anda melakukan sesuatu yang salah padaku. Sekarang, saya ingin membawa Anda ke surga. Rasa sakit akan meringankan dosa Anda dan Anda akan pergi ke surga untuk bertemu dengan apa yang disebut sahabat terbaik Anda. "
Dia mendekati saya, dan dia menyentuh kulit saya, leher saya, tangan saya, tubuh saya. Dia membisikkan untuk tidak takut, tapi saya yakin itu takut sekali. Dia bermain dengan rambut saya seperti saya adalah mainan. Setelah itu ia menyuntikkan sesuatu di leher saya. Zat yang tidak diketahui berbaur dalam darah saya. Sangat menyakitkan. Aku merasa seperti tubuhku terbakar. Aku menangis dan menjerit. Lalu aku melihat cahaya.
Terang yang memberi saya harapan. Saya mendengar nyanyian burung itu dan saya melihat tempat itu penuh dengan pepohonan. Aku bisa merasakan angin, matahari dan segala sesuatu di bawahnya. Lalu aku mendengar suara Simon. Suara yang menenangkan saya. Saya yakin bahwa saya tersenyum. Lalu aku mendengar Det. Fosner berbicara kepadaku.
"Injeksi.."
"Aku akan ke surga."
Kemudian untuk kedua kalinya, kegelapan mengendalikan saya dan membuat saya menghilang dengan mereka.
***
Saya mendengar suara orang yang saya kasihi. Suara ibuku menangis yang pecah setiap bagian dari diriku, suara ayahku mengatakan kepada saya bahwa semuanya akan baik-baik saja, suara Kyla, saya sedikit keponakan perempuan yang menyuruh saya untuk bangun untuk bermain dengan dia lagi. Lalu adikku suara yang mengatakan kepada saya bahwa Ineeded untuk bangun, jika Iwake up, dia akan melakukan apa-apa bagi saya, dan suara suaminya yang bilang dia ingin aku bangun karena dia merindukan aku dan ingin bermain game dengan saya lagi dan dia akan membiarkan aku mengalahkan Dia.
Aku menjerit dan aku mengatakan kepada mereka bahwa aku mencintai mereka. Saya sangat ingin bangun tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.
"Hei putri saya, jika saya mencium Anda, akan Anda bangun seperti putri Aurora lakukan? Apakah Anda tidak bosan tidur? Hei sleepyhead! Silakan bangun, aku tidak ingin kehilangan Anda. Aku mencintaimu, dan iwill pernah menyerah pada Anda. Apakah Anda ingat rencana kami untuk melakukan perjalanan keliling dunia? Silakan bangun, kita akan pergi ke sana dan ke setiap Taman, Disney Land One.
Saya menangis, saya lakukan. Saya memang melakukannya.
Aku tidak ingin pergi ke surga, belum.
Saya ingin berada bersama mereka.
Saya menutup mata saya, berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang saya rasakan dan keinginan saya.
Kemudian
Saya mencoba
Untuk membuka
Mataku
Dan aku melihat
Masyarakat
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya.
Saya suka yang paling
Bahwa saya tidak ingin
Untuk perdagangan mereka
Dengan apa pun
Atau semuanya
Bahwa mereka menawarkan kepada saya.
bagus ceritanya, jika berkenan tolong Like ceritaku juga ya https://tinlit.com/read-story/1436/2575
terima kasih , smoga sukses selalu :)