Loading...
Logo TinLit
Read Story - All About You
MENU
About Us  

Ada begitu banyak orang yang datang silih berganti di hidup ini. Datang dan pergi. Ada yang hilang bagai tak berbekas, ada yang meninggalkan kenangan buruk, dan ada juga meninggalkan kenangan bahagia. Semua itu tak pernah bisa dicegah oleh siapapun.

Terlebih diri ini hanya manusia biasa yang tak bisa luput dari rencana-Nya. Salah satunya adalah mengenalmu, memperhatikanmu, dan mengamatimu dari jauh. Seperti kali ini. Masih seperti biasanya. Ketika aku duduk di depan kaca menghadap dedaunan berguguran di musim panas ditemani satu cangkir es cappuccino dan mengamatimu berinteraksi dengan pacarmu. Kadang aku tertawa melihat kelucuan kalian berdua. Kadang juga aku hanya tersenyum miris melihat kemesraan yang ada di antara kalian. Sungguh betapa mengenaskannya diriku yang hanya bisa menatapmu dari jauh. Jangankan berbicara berdua, kamu mengenalku saja tidak. Hanya aku yang mengenalmu, dan rasa ini apa ya, invisible sekali. Bahkan untuk kamu mengenalku saja aku tidak tahu kapan. Miris sekali.

Aku selalu berada pada momen kalian yang seperti itu. Tapi kurasa aku takkan bosan mengamati kalian. Apalagi melihat senyummu yang mampu menaklukan kebosanan itu sendiri. Well, meski begitu aku tidak suka dibilang sebagai seorang penguntit. Apalagi menguntitmu. Sangat bukan staylku. Aku ada pada situasi seperti ini karena aku memang menunggu seseorang yang selalu menjeputku sepulang sekolah. Tidak lebih, maupun tidak kurang. Bahkan jangankan berpindah tempat, pulang sendiri pun aku tidak diperbolehkan. Entah sampai kapan orang itu akan mengekangku, tapi meski begitu aku sangat menyayanginya.

Suasana berubah begitu saja disekitarku kala bunyi getaran terdengar di sampingku, suara itu berasal dari ponselku yang menampilkan tampilan telepon. Siapa lagi kalau bukan dia yang selalu menjemputku.

Sebelumnya mengangkatnya aku melihat jam tanganku. Masih ada banyak waktu yamg tersisa untuk membeli beberapa buku di toko buku seperti biasa. Pasti dia tidak akan marah dengan kebissaanku ini.

"Halo!"

"Bawain satu iced Americano ya."

"Tumben, biasanya nggak mau lama-lama nungguin."

"Biasa, lagi bahagia."

Aku langsung mematikan ssambungan telepon itu. Jika sudah bahagia saja seperti ini pasti melupakan segala hal tentangku. Atau tentang amarahnya yang kadang meluap-luap tak terkendali itu.

Aku melangkah ke kasir dan memesan satu iced Americano seperti permintaan si dia. Si dia yang sangat menyebalkan sekali bagiku. Tapi juga sangat aku sayangi.

Sewaktu aku menunggu pesananku, aku mendengar percakapan laki-laki itu yang akan memesankan kue red velvet ke arah kasir. Entah kenapa aku takut jika dia nanti berdiri di sampingku. Aku tidak siap berada sedekat itu. Sejenak aku ingin pelayan kasir segera memberikan pesananku agar aku tidak berada di dekatnya jika memang hal itu terjadi.

Doaku terkabul. Pelayan kasir lebih dahulu menyerahkan pesananku sebelum laki-laki itu memesan pesanannya. Aku membayar dengan aplikasi di ponsel karena bagiku itu lebih mudah digunakan di zaman modern seperti ini. Saat membalik tubuhku, pemandangan pertama yang kulihat adalah senyuman manis laki-laki itu yang menuju ke arahku. Tidak, lebih tepatnya ke kasir yang ada di belakangku saat ini. Hanya saja, wajahnya yang tampan itu telah tertutupi oleh seorang perempuan yang lewat di antara aku dan dia.

Brakkkk... Byurrr...

Aku menutup mataku. Kejadian itu beberapa menit lebih cepat daripada responku untuk melihat kejadian yang terjadi dan tidak ada waktu untuk menghindar. Rasa hangat yang kini aku rasakan di antara wajah dan bagian depan tubuhku tak terelakkan lagi.

"Gimana sih mas, kalau jalan hati-hati." Suara perempuan membentak tersangka yang membuat perempuan itu jatuh tak bisa dihindari.

"Maaf, mbak saya nggak sengaja." Suara itu suara lembut berpadu berat khas seorang laki-laki meminta maaf pada si perempuan.

Aku mulai membuka mataku. Menatap bajuku yang kotor akibat kopi panas yang mendarat di kain seragamku ini. Aku tidak peduli pada dua orang yang saat ini membalas satu sama lain. Padahal seharusnya akulah yang ditanya bagaimana keadaanku, karena aku adalah korban dari kecerobohan mereka.

Laki-laki itu sadar akan buntut kesalahannya, dan dia menatapku saat ini. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan padaku jika aku masih berdiri di sini menatap mereka. Maka dari itu aku memilih berjalan ke luar kafe dan masuk ke dalam mobil jemputanku.

Aku menatap kafe itu sebelum orang yang di sampingku melajukan mobilnya. Di sana aku melihat dia terlihat tergesa-gesa mencari seseorang. Lalu mata kami bertemu. Namun, mobil yang ku kendarai lebih dulu melaju meninggalkan area kafe sebelum aku benar-benar tahu siapa orang yang laki-laki itu cari. Tapi aku jamin orang yang dia cari bukanlah aku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Rifad

    Penasaran dengan kisah lanutannyaa... moohon kabari aku yah ika sudah ada lanutan ceritanyaa... Semangaat....

    Comment on chapter 1. You
Similar Tags
Telat Peka
1353      626     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Chrisola
1124      651     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
10 Reasons Why
2566      1120     0     
Romance
Bagi Keira, Andre adalah sahabat sekaligus pahlawannya. Di titik terendahnya, hanya Andrelah yang setia menemani di sampingnya. Wajar jika benih-benih cinta itu mulai muncul. Sayang, ada orang lain yang sudah mengisi hati Andre. Cowok itu pun tak pernah menganggap Keira lebih dari sekadar sahabat. Hingga suatu hari datanglah Gavin, cowok usil bin aneh yang penuh dengan kejutan. Gavin selalu pu...
Yakini Hatiku
33      27     1     
Romance
Setelah kecelakaan yang menimpa Fathur dan dinyatakan mengidap amnesia pasca trauma, Fathur mulai mencoba untuk mengingat segala hal seperti semula. Dalam proses mengingatnya, Fathur yang kembali mengajar di pesantren Al-Ikhlas... hatinya tertambat oleh rasa kagum terhadap putri dari pemilik pesantren tersebut yang bernama Tsania. Namun, Tsania begitu membenci Fathur karena suatu alasan dan...
Unbelievable Sandra Moment
599      433     2     
Short Story
Sandra adalah remaja kalangan atas yang sedang mengalami sesuatu yang tidak terduga apakah Sandra akan baik-baik saja?
Mars
1204      647     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Reaksi Kimia (update)
5910      1572     7     
Romance
》Ketika Kesempurnaan Mengaggumi Kesederhanaan《 "Dua orang bersama itu seperti reaksi kimia. Jika kamu menggabungkan dua hal yang identik, tidak ada reaksi kimia yang di lihat. Lain halnya dengan dua hal yang berbeda disatukan, pasti dapat menghasilkan percikan yang tidak terduga" ~Alvaro Marcello Anindito~
Secret Room
482      357     4     
Short Story
Siapa yang gak risik kalau kamu selalu diikutin sama orang asing? Pasti risihkan. Bagaimana kalau kamu menemukan sebuah ruang rahasia dan didalam ruang itu ada buku yang berisi tentang orang asing itu?
The Bet
17544      2749     0     
Romance
Di cerita ini kalian akan bertemu dengan Aldrian Aram Calton, laki-laki yang biasa dipanggil Aram. Seperti cerita klise pada umumnya, Aram adalah laki-laki yang diidamkan satu sekolah. Tampan? Tidak perlu ditanya. Lalu kalau biasanya laki-laki yang tampan tidak pintar, berbeda dengan Aram, dia pintar. Kaya? Klise, Aram terlahir di keluarga yang kaya, bahkan tempatnya bersekolah saat ini adalah mi...
The Best I Could Think of
536      384     3     
Short Story
why does everything have to be perfect?