Read More >>"> Danger
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Danger
MENU
About Us  

Prolog

"Ya, Tuhan!!"

"Satpam! Kemari cepat! Dasar tidak berguna!"

"Ada apa Bu?"

"Ya, Tuhan kenapa brangkas bisa kosong seperti ini Bu?"

"Saya juga tidak tahu, cepat hubungi Polisi!"

"Baik, baik Bu."

"Apakah ini pencuri yang sama, dengan pencuri di cabang yang lain?" "Kenapa selama enam bulan ini perampok itu selalu berhasil merampok uang di hampir seluruh cabang bank? Bahkan dia berhasil merampok bank tanpa suara sama sekali," batin wanita berparas cantik, yang merupakan salah satu pegawai di cabang bank ini. 

"Bu, Polisi akan segera datang."

"Baik, untuk sementara waktu Saya akan cek terlebih dahulu CCTV-nya."

"Baik Bu."

Setelah pegawai tersebut sampai di ruang CCTV, Dia langsung melihat semua rekaman CCTV di seluruh daerah di Bank. Tapi sayangnya pegawai tersebut tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan sedikit pun. Bank pun terlihat seperti biasanya. 

Beberapa menit kemudian

Suara mobil polisi berbunyi dengan keras, akan menuju cabang Bank ini. Banyak Polisi yang turun dengan bersenjata lengkap. Kapolri juga ikut turun, dan menghampiri pegawai wanita yang pertama kali melihat brangkas itu kosong. 

"Oh, sudah datang rupanya," ucap pegawai wanita tersebut. 

"Halo nona, boleh Saya minta keterangan Anda sebagai saksi? "

"Baik Pak, mari ikuti Saya." Pegawai wanita itu mengajak polisi tersebut ke berangkas tersebut.

"Baik, coba jelaskan."

"Begini, ketika Saya datang rupanya sudah terlambat. Nyatanya seluruh isi brangkas Kami telah dicuri, dan anehnya tidak ada satupun orang yang melihatnya ataupun merasa tanda-tanda mencurigakan. Setelah Kami cek CCTV-nya tadi, Kami tidak melihat tanda atau hal mencurigakan sedikitpun. Bank berjalan lancar seperti biasanya."

"Jadi ketika Anda datang brangkas sudah kosong. Apakah Anda ingat kapan Anda datang dan menyadarinya? Apakah sebelum perampokan tersebut terjadi, ada yang mengecek brangkasnya?"

"Saya ingat, sebelumnya rekan Saya mengecek brangkas ini dan itu sekitar jam tujuh malam. Brangkas masih lengkap dan belum terjadi perampokan. Tapi setelah giliran Saya untuk mengecek brangkas itu, ternyata berangkas sudah kosong dan itu sekitar jam sepuluh malam. Kejadian yang sama terjadi di bank ini dua minggu dan seminggu yang lalu sehingga pada akhirnya uang di brangkas Kami habis. Mana tindakan dari Kalian sebagai Polisi?" 

"Mohon maafkan Kami, Kami selama ini juga sedang menyelidikinya. Menurut Kami ini adalah kasus tersulit yang pernah Kami atasi."

"Lihatlah ini, setiap perampok itu berhasil merampok Bank Kami, Dia selalu meninggalkan tiga poster ini. Satu poster bertuliskan kata 'Danger', dua poster lainnya hanya ada gambar piano dan gambar mikrofon saja. Ntah apa yang dimaksud perampok itu." Pegawai wanita tersebut menunjuk ke arah poster yang telah tertempel di dinding tersebut. 

Polisi tersebut langsung memoto posternya, dan bergegas ingin pergi. 

"Terimakasih atas keterangannya, Kami akan segera menyelesaikan kasus ini."

"Ya, sama-sama."

Polisi tersebut bergegas pergi, yang tak tahu pergi kemana. Mereka pergi dengan meninggalkan beberapa anggota Polisi, untuk mengamankan Bank tersebut. 

                   

                            _____o0o_____

Tags: mistery

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Black Roses
28886      4161     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
The Diary : You Are My Activist
13098      2252     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Rumah Jingga.
2052      780     4     
Horror
"KAMU tidAK seharusnya baca ceritA iNi, aku pasti meneMani di sAmpingmu saaT membaca, karena inI kisahku!" -Jingga-