Sementara itu, di bandara Soekarno Hatta. Setelah dua jam perjalanan Panji kembali ke Indonesia. Sebuah tragedi menimpanya, saat ia baru keluar dari pesawat menuju area imigrasi. Di sana ia dikejutkan dengan kedatangan Sersan Basyir serta beberapa anak buahnya.
“Selamat datang, Panji. Maaf kedatanganmu harus terganggu, karena ada beberapa hal yang harus kita bicarakan. Bisa kita bicara di ruangan kami?” tanya Sersan Basyir begitu berhadapan dengan Panji, yang tampak terkejut dengan kehadirannya itu.
“Ada hal apa, Sersan? Apa yang sudah saya lakukan?” Panji hanya bisa berkata dengan nada gugup.
“Lebih baik kamu jelaskan di kantor saja, Panji. Biar semuanya jelas,” pinta Sersan Basyir kembali.
“Baiklah, Sersan.” Tanpa banya bicara lagi, akhirnya Panji pun mengikuti Sersan Basyir ke arah sebuah ruangan, yang tidak jauh dari arah pintu keluar di dekat ruang imigrasi.
“Begini, Panji. Menurut penyelidikan kami selama ini, kamu terlibat dengan kasus pencurian dana nasabah perbankan, yang tempo hari kamu lakukan sebelum pergi ke Malaysia bersama Satria,” ungkap Sersan Basyir, kembali membuat Panji terkejut.
“Maksud Anda bagaimana, Sersan? Saya kurang paham,” elak Panji.
“Bisa kami periksa tas milikmu itu? Di dalamnya ada beberapa data, yang kami tengarai keterlibatanmu dengan kasus pencurian tersebut. Dan data tersebut, kami rasa berada di dalam laptop milikmu itu, Saudara Panji.”
“Silakan, jika memang terbukti, Sersan! Tapi, kalau tuduhan Anda sama sekali tidak terbukti. Saya bisa menuntut Anda karena pencemaran nama baik!” sergah Panji.
“Jangan berlagak pilon, Saudara Panji! Semua bukti yang kami kumpulkan selama ini, mengarah terhadap kejahatan yang Saudara lakukan selama ini, paham?!” gertak Sersan Basyir, dengan tatapan tajam ke arah Panji sehingga membuatnya tidak bisa berkutik.
Tanpa bisa berkata-kata lagi, Panji pun menyerahkan tas berisi laptop miliknya. Setelah diperiksa cukup lama, akhirnya Sersan Basyir menemukan apa yang dicarinya.
“Lihat, Saudara Panji! Di sini tertera jelas bahwa semalam kamu meretas sitem keamanan negara, dan menggelapkan beberapa dana nasabah yang masuk ke rekening kamu, kan? Dengan sebuah software peretas keamanan, kamu mencuri beberapa dana untuk dimasukkan ke dalam nomor rekeningmu! Coba kau lihat dengan jelas, Saudara Panji alias Second Hand atau Tangan Kedua! Dugaanku selama ini benar, kan?!” seru Sersan Basyir, membuka inisial Panji yang memang sering bergabung dengan para penjahat Cyber Crime selama ini. Ternyata selain menyempurnakan program My Bank denganku, Panji melakukan peretasan tanpa sepengetahuanku selama ini.
“Saudara kami tangkap dengan tuduhan pencurian dana nasabah, dan peretasan sistem keamanan negara. Jika butuh pengacara, bisa Saudara ajukan saat persidangan nanti. Sekarang ikut kami ke kantor polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatanmu ini, paham?!” sambung Sersan basyir, seraya membawa paksa Panji beserta barang bukti laptop miliknya keluar ruangan imigrasi diikuti beberapa anak buahnya.
“Sial! Kenapa bisa ketahuan begini?!” gumam Panji, mengikuti arah Sersan Bayir dan beberapa anak buahnya keluar dari bandara tanpa bisa bergerak sama sekali.
Belum sempat Panji masuk ke dalam mobil Sersan Basyir. Ia melihat ada satu kesempatan untuk meloloskan diri. Dengan satu serangan, ia mencoba menerobos cekalan dari tangan salah satu anak buah Sersan Basyir, kemudian berusaha berlari sekencang mungkin ke arah semak yang berada di dekat parkiran.
Namun nahas. Salah satu anak buah Sersan Basyir keburu melepaskan tembakan peringatan. Tanpa menghiraukannya Panji terus berlari. Tetapi belum sempat ia masuk ke dalam semak, sebutir peluru menembus punggungnya yang mengakibatkan ia tersungkur saat memasuki semak. Darah segar mengalir di sekitar punggung kirinya. Dengan napas tersengal, ia pun akhirnya tidak sadarkan diri.
*****
NB:
Terima kasih untuk yang sudah sudi mampir di episode ini.
Bila berkenan, ditunggu ulasan, saran, masukan, juga kriritkiannya. Agar cerita ini lebih baik lagi.
Selamat membaca, dan sukses selalu. ;)
@Ardhio_Prantoko Wih ... terima kasih, Mas Dhim. Alhamdulillah karya ini sudah terbit, tinggal nunggu lounching saja, nih. Hehehe
Comment on chapter Info Novel IMPIANKU