Chapter 1
pada suatu hari, pein yang saat itu bersekolah di sma, tepatnya di kelas XI IPA 1. Sedang belajar di kelas, tiba – tiba ada seorang kakak kelas yang bernama rahma datang ke kelas pein, kebetulan dia adalah ketua pik remaja sekolah pein. Saat itu, rahma mengatakan yang bahwa akan memilih siswa yang akan di kirim ke banda aceh untuk acara pik. Saat itulah saat pertama rahma dan pein kenal dengan baik. Kalau yang awal - Awalnya hanya sekedar saja.
Sesudah rahma mengajarkan kepada pein tentang pik remaja. Pein pun pergi ke banda aceh untuk ikut acara pik. Pein pun akhirnya pergi ke banda aceh.
Setelah pein pulang dari banda aceh, rahma selaku yang membawanya, dia meminta mentraktir dia makan makan. Hari hari terus berjalan. Pein dan semakin rahma semakin akrab. Pein sering berkomunikasi dengan rahma. Pein pun merasakan rasa yang sangat aneh pada dirinya, di saat dia dekat dengan rahma.
Banyak hal hal yang dapat di raih di saat pein berhubungan dengan rahma. Banyak ilmu ilmu dan siraman siraman rohani yang di dapatnya. Mulai tentang keluarga, pacar , dan lain lain. Di suatu hari, pein mendapat ide, karena dia sedang mengingat saat pein pergi ke banda aceh, yang akan mamberikan oleh oleh kepada rahma. Kemudian, pein bersama zulhelmi ‘tektop’ pun pergi beli kado atau hadiah di toko. Pein membeli sebuah kado yang berisi boneka lumba – lumba biru yang unyu – unyu. Kemudian pein pun menceritakan pada rahma, dan akhirnya pein memberikan kado nya pada rahma. Dan rahma pun terkejut, saat melihat kado yang lumayan besar. Dia agak malu malu mengambilnya. Tapi setelah pein bercerita sedikit, rahma pun menerimanya. Dia mengucapkan banyak terima kasih pada pein. Mulai secara langsung sampai lewat sms. Pein memberikannya karena ingin melihat rahma hidup bahagia.
Di suatu hari, pein mendapatkan cerita dari temannya, kalau rahma yang hidup nya sangat miskin. Itu adalah bukan anak kandung dari orang tuanya. Orang tua kandungnya meninggalkan nya saat ia kecil. Saat mendengar hal itu, pein terkejut, pein tak menyangka kalau rahma itu hidupnya sangatlah menyedihkan. Dan muncul rasa iba di hati pein
Suatu hari, pein dan zulhelmi pergi makan makan ke samalanga. Saat itu, pein sedang smsan sama rahma. Pein mengatakan pada rahma kalau pein sedang makan makan. Dan
akhirnya pein memberikan mie pangsit sebungkus ke rahma. Pein menunggu di dekat rumah rahma. Rahma pun datang dengan membawa anak ceceknya. Pein pun memberikan mie pangsit ke rahma, karena sudah sore. Lagi – lagi rahma mengucapkan banyak terima kasih kepada pein.
Di suatu hari, pein mengajak mengambil flash miliknya di menasah raya di mobil L300. Lalu mereka berdua pergi kesana. Itu adalah sebuah kenangan terindah pein dengan rahma, karena begitu terkesan di hati nya. Banyak hal yang di bincangkan mereka dua, salah satunya tentang mantan nya rahma, yaitu bang teuku siddiq, yang secara tidak langsung adalah saudara pein - nama lain-red. Rahma mengatakan kalau dia harus seperti di lagunya geisha yaitu lumpuhkanlah ingatanku hapuskan memory tentang nya. Dia menginginkan melupakan bang teuku siddiq. Karena dia ingin melupakan buruk nya pacaran itu, dan betapa mengecewakannya pacaran itu. Tapi, itulah namanya pacaran, ketika pacaran telah usai, dan kita tidak lah lagi mengenang mantan kita sebagal hal yang indah. Tetapi hanya hal yang membawa sakit hati. Jadi lebih baik kalau kita itu bersahabatan sahaja
Chapter 2
Kini hubungan teuku dan rahma telah berakhir, kini rahma hanya mensibukkan diri dengan hal hal yang lebih bermanfaat.
Suatu ketika, teuku siddiq pun kembali!! Kini ia telah menyesali apa yang telah di lakukannya kepada rahma, tetapi ia menyesali nya bukan dengan cara yang baik, melainkan dengan cara yang sangat buruk, yaitu dengan cara sisitem apa saja, asalkan rahmanya kembali ke pelukannya. Tapi itu semua tak berjalan semulus yang ia kira, karena masih ada seorang anak manusia yang kini sangat menyayangi si rahma.
Saat pulang sekolah ketika itu, rahma yang berjalan kaki seorang diri. Tiba – tiba bertemu dengan dengan teuku siddiq yang muncul secara tak terduga,
‘’eh, kamu! Ada apa kamu? Kenapa tiba – tiba kamu menemui ku begini. Kenapa bang kenapa? Tanya rahma. “ rahma, aku kesini hanya ingin mengatakan sesuatu ke kamu. Ku tau aku banyak salah ke kamu, selama ini, aku tak bisa hidup tenang selama kita udahan. Aku tidur teingat kamu, sehinnga tidurku tak lelap. Aku kuliah tak konsen. Yang di kepalaku hanyalah kamu rahma, sungguh berat jalani hidup ini tanpa mu. Sungguh!. Aku hanya memohon sesuatu padamu, aku mohon kamu kembali lagi ke pelukan ku rahma, aku mohon! Ungkap bang teuku pada si rahma
“maaf abang, aku tak bisa lagi, aku tak ingin lagi berpacaran bang, bukan karena aku gak suka sama kamu, tapi aku hanya ingin hidupku lebih baik dari yang dulu, aku sungguh menyesal bang selama ini.” Jawab rahma. Rahma pun langsung pergi meninggalkan teuku begitu saja,
“ aaaaaaaaaaaahhhhhh, sialan . susah payah aku ke sini untuk merebut dia kembali, gagal begitu saja. Apa sih kurangnya aku ke dia, hah? Sia sia saja usaha ku. Pokoknya aku harus merebut nya kembali, apapun hal nya, karena bagiku dia asset utama ku. Kurang ajar!!” amuk bang teuku.
Rahma sejujurnya dalam hatinya merasakan luka yang begitu dalam, dia menangis melihat hal ini. Dia meneteskan air mata melihat kehidupannya ini. Tapi apa boleh di kata, ini adalah keputusan yang sangat penting, karena itu akan membuat hidupnya lebih berarti, tak seburuk semasa dia pacaran dulu.
Sementara itu, bang teuku siddiq yang telah di luapi luapan emosinya terhadap rahma, kini berusaha merebut rahma dengan cara tak wajar. Bang teuku merekrut dua anggotanya, untuk menculik rahma, pada saat itu rahma sedang pulang sekolah berjalan kaki, dari belakang, langsung saja bang teuku menyergapnya dari belakang. Dia langsung meringkus rahma dengan meutup mulut rahma rapat rapat. Dan menyeret rahma ke tempat yang tersembunyi. Saat itu, rahma sempat meminta tolong dengan menteriakkan “tolong tolong”. “Kebetulan” pein dan zulhelmi pulang sekolah lewat jalan yang sama, mendengar ada orang yang meminta tolong, “zul, ente dengar gak suara orang minta tolong tuh?”kata pein. “emmm, iya juga, ane nih kayaknya ada denger nih, tapi siapa ya?” jawab zulhelmi. “sepertinya kayak suara si rahma, tapi mana mungkin dia, tapi bagaiman kalau kita liat dulu, siapa tau dia” sahut pein. “ ayolah kalau begitu, mari” ajak zulhelmi
Setelah dua orang yang bersahabat ini turun dari sepmor, mereka langsung mengikuti arah suara itu, mereka mengikutinya dengan diam – diam supaya tidak ketahuan. “ tolong tolong, lepaskan akuuu, kalian ini siapa, ada mau apa menculik saya, tolong!” teriak rahma. “diam, diam, bodoh, kalu gak, ku aniaya kau!” ancam bang teuku.
“zul, sepertinya itu rahma kan, tapi kenapa jadi begini, herran dech guee” kata pein. “ iya nih, itu kayaknya rahma. Mari kita hajar mereka semua” geram zul. “oke” jawab pein.
Memang itu rahma, dia yang di sekap oleh teuku siddiq di campak di sebuah meja. Sungguh perbuatan yang tak bisa di toleransi. Pein zulhelmi langsung mengambil ancang – ancang dari belakang para anggota bang teuku. Zul yang sangat cerdik , pun bergerak duluan dari belakang secara diam – diam. Zul langsung memukul salah satu dari belakang. Buk! “rasakn
itu” kata zul. “hei, apa apaan kamu, mau apa hah? Jangan jangan mau menngambil si rahmah ya, tak kan kubiarkan! Kata seorang anggota teuku siddiq. Zul langsung saja bertarung dengan mereka berdua, tampak sangat sengit. Zul memukul mereka berdua, dan secara spontan, zul dapat menekuk lututi dua teman bang teuku itu,
“rahma, kamu akan tau rasanya penderitaan, hah, akan ku buat kamu menyesal seumur hidup”kata teuku kepada rahma, di sebuah bangunan kayu seperti panggung
sementara itu, pein yang berjalan secara diam – diam langsung saja menghajar bang teuku dari belakang. Rahma yang sedang saat itu menangis nangis ketakutan, melihat ada seorang pahlawan yang ingin menyelamatinya. “haaahh!, rasakan ini! Marah pein pada teuku, “ hah, apa – apaan ini, siapa kamu? Mau apa kamu hah?”. kata bang teuku. “aku seorang pahlawan, juga saudara teuku!” jawab pein. “ kurang ajar, kamu telah mengacaukan siasat ku, akan ku hancurkan kau!”amuk teuku siddiq. Langsung saja mereka berdua bertarung , pein yang situasinya terjepit, selalu saja kena serangan dari teuku. Tapi pein tak mau menyerah, dia juga melawan. Pein yang saat itu sudah jatuh tersungkur, dan di cekik oleh pein melihat sebuah kayu di dekatnya. Dan dia pun mengambil kayu itu, dan memukul badan teuku hingga teuku pun melepaskan tangannya dari leher pein, sehinnga dia pun terjatuh ke bawah. “rasakan itu, itu buat rahma.” Kata pein, teuku siddiq yang saat itu tampak kesakitan tak mampu berkutik lagi.
Sekejab saja, pein berdalih ke rahma. Dan melihat rahma yang sedang kesakitan dan di ikat, pein langsung melepaskannya. Zul yang saat itu telah menghajar para kelompok bang teuku, terkesima melihat pein yang bak pahlawan yang menyelamatkan orang- orang. “pein, aku salut padamu, kau adalah pahlawan pein” kata zul.
Rahma yang baru saja melihat muka pein, tak menyangka kalau itu adalah pein yang telah menolongnya. Rahma pun tak sanggup menahan air matanya untuk menangis. Setelah pein melepaskan rahma dari ikatan tali, langsung saja rahma memeluk pein erat – erat sangking terharu dan bahagianya kepada setelah apa yang terjadi. Di saat dia memluk pein, seraya berkata “oh , pein, tak ku sangka kau telah menyelamatkan ku begini dari bang teuku, sungguh, aku ingin berterima kasih banyak padamu. Hiks, hiks, aku merasa suatu kesejatian pada dirimu ke aku, pein”. “sama – sama, rahma, ini memang sudah tugas ku pada mu, supaya kamu bahagia” jawab pein
Saat yang sangat sangat bahagia dan haru itu, mereka menemukan arti kehidupan yang indah, pein pun menemui teuku siddiq yang sedang lemah di bawah, “ oh bang teuku siddiq, mungkin kau telah mengenal ku. Kita tau kita ini bersaudara, sama sama teuku. Tetapi perbuatan mu ini tak dapat di toleransi lagi, aku minta maaf, tapi kalau ada masalah, bukan begini cara. Aku harap hal ini tak lagi terulang” tegas pein
Teuku siddiq yang saat itu tak berkutik lagi, hanya bisa menyesali apa yang telah dilakukannya, “oh rahma, maafkan aku, aku telah banyak salah kepadamu. Pein, kamu memang seorang saudara keluarga kita yang hebat, terima kasih telah menyadari saudaramu ini”. sesal teuku siddiq. Rahma yang saat itu melihat keadaan mantan nya, dan melihat pein, tak menyangka kalau pein yang sangat kedewasaan dan tegas berperilaku, dia bersyukur apa yang telah terjadi sekarang. Ini adalah sungguh kenangan yang tak terlupakan bagi nya.
Inilah sebuah kisah kesejatian seseorang yang membela kebenaran, yang melindungi orang orang. Banyak hal yang kita tak duga ke depannya, tapi hanya satu yang penting, jalani hidup ini sebaik mungkin. Bahagia itu tak mesti bersama kekasih hati, asalkan itu dengan sahabat sendiri, kebahagiaan itu akan datang dengan sendirinya.
Kini pein pun dan rahma dapat berhidup tenang, taka da lagi masalah. Sungguh bahagia hidup ini. Dan teuku siddiq yang telah menyesali perbuatannya kini berubah, dan kembali pergi menuntut ilmu kembali dengan damai. Dan TEAM FLAIND RANGGERS pun juga semakin bahagia dan maju.
HANYA INI KARANGAN YANG DAPAT SAYA BUAT, MENGARANG ADALAH POTENSI SAYA UNTUK MENGGAPAI CITA – CITA SAYA SEJAK KECIL, TENTUNYA BERSAMA TEAM FLAIND RANGGERS. YAITU PEIN, MANSUR, RAFFI, AMANDA, ANASTASIA, DAN ALMARHUM POCUT, YAITU DEWANTARI. SEMOGA KITA SEMUA BERBAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT
SUKSES DAN MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA DAN KELUARGA KITA.