Read More >>"> The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS] (William) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
MENU
About Us  

“Mobil lo..” William baru sadar bahwa mobil yang kini ia tumpangi adalah mobil Jaxon. Tidak mungkin mobil asing tersebut akan diijinkan masuk tanpa ditanya-tanya oleh para penjaga.

“Berhenti di pojokan sana, xon,” perintah William. 

Jaxon pun menurut dan menghentikan mobil di ujung jalan, di pojokan yang dipenuhi rerumputan dan alang-alang.

“Kita tukeran tempat duduk. Gue nyetir, Bram di sebelah gue. Lo nyumput di kursi belakang. Tutupin muka lo pake jaket gue terus pura-pura tidur.” William menyusun rencana secara impromptu. 

Bukannya ia tidak takut. Hanya saja sekarang tidak ada waktu lagi untuk ragu-ragu. Mereka harus mencari tahu siapa yang meracuni Rhea dan memikirkan kemungkinan bahwa Kiran adalah Black Hummingbird. Jaxon dan Bram bergerak sesuai komando. Jaxon menutupi wajahnya dengan jaket William dan pura-pura tidur dengan kepala disandarkan ke jendela. Bram sendiri pura-pura sibuk dengan hape-nya di jok depan supaya wajahnya yang tegang tersamarkan. Kini hanya William yang benar-benar harus mengandalkan skill aktingnya karena ia-lah yang akan ditanya-tanya penjaga. Penjaga rumahnya sendiri padahal.

Tanpa ancang-ancang, William menginjak gas dan mobil BMW hitam itu melaju perlahan menuju pintu gerbang rumah William. Di jok belakang, Jaxon menahan napasnya. Bukan saja ia menyerahkan diri ke kandang musuh, ia juga berbohong pada Papanya mengenai keberadaan dia yang sebenarnya. Sekarang Jaxon nggak bisa lagi mundur. Rencana ini nggak bisa lagi batal. Semua udah kepalang basah.

Jendela mobil dibuka William dengan santai.

“Ini aku, William,” kata William dengan bossy-nya kepada para penjaga.

“Oh, Tuan muda. Ganti mobil, Tuan?” tanya salah satu penjaganya. Basa-basi dengan anak bos tidak pernah salah, pikirnya.

“Mobil temen aku.” William mengedikkan kepalanya ke arah Bram yang lagi teriak-teriak heboh seolah ia kalah tarung saat main game di hapenya.

Penjaga itu tidak banyak tanya lagi. Setelah menyunggingkan seulas senyum, kedua penjaga mempersilakan mobil tersebut masuk ke halaman parkir. Rumah William bernuansa Jepang tradisional. Sedikit banyak memang mirip dengan rumah Jaxon. Hanya saja penjagaan rumah William sedikit lebih ketat dibandingkan rumah Jaxon.

Setelah memarkirkan mobil, William menoleh ke belakang,” Aman, xon.”

Jaxon menurunkan jaket William dari wajahnya yang pias, tidak berwarna.

“Kenapa lo?” tanya Bram.

Jaxon mengeluarkan sepucuk surat hitam dari kantung jaket William.

“Ini apa, Will?” tanya Jaxon dengan nada tenang yang sangat dipaksakan.

Wajah William ikut berubah pucat. Bram menoleh ke arah William dengan tatapan mata penuh terror.

“Lo peneror Rhea dan Jaxon?” tanya Bram ragu-ragu.

William menggeleng perlahan. Tersirat warna ketakutan di matanya.

“Burung kolibri sialan itu tahu lo ada di sini,” kata William setelah sebelumnya menelan ludah.

Kalau hidup itu kayak sinetron bersambung, pastilah sekarang wajah Jaxon dan Bram sudah di-zoom-in diiringi music mencekam dan tulisan ‘Bersambung’. 

“Sekarang..gimana?” tanya Bram, entah kepada siapa.

“Masuk rumah dulu. Penjaga-penjaga udah mulai curiga.” Jaxon yang sudah bisa mengontrol kembali emosinya pun mengambil keputusan untuk kedua orang temannya yang sudah berubah menjadi patung.

William mengangguk seraya melemparkan jaket ke kepala Jaxon. Kemudian pintu mobil mengayun terbuka, diiringi dengan dua pintu lainnya. Langkah kaki dipaksa santai dan senyum hambar dipaksa menghiasi wajah-wajah mereka yang pucat pasi. William mendorong Jaxon supaya ia cepat-cepat masuk ke kamar William tanpa terlihat oleh penjaga.

“Ni-san, Oto-san minta ketemu,” suara adik William, Clayton menggagalkan niat William untuk membuka surat hitam yang kini tergeletak di lantai kayu kamarnya.

Jaxon menatap William dengan terror di matanya. Bibirnya bergerak mengucapkan,’ Kita ketahuan.’ William tidak berani mengangguk maupun menggelengkan kepalanya. 

“Sebentar,” jawab William kepada Clayton. 

Bayangan tubuh Clayton yang tadinya berada di balik pintu kini menghilang.

“Lo nyumput di lemari. Bram lo sembunyiin surat itu. Terus pura-pura bikin PR atau apa kek,” perintah William. 

Kedua teman William pun menurut dan segera bergerak, memainkan peran masing-masing tanpa banyak tanya. William bangkit berdiri, menghela napas dan meluruskan kemejanya. Kemudian ia melangkah keluar kamar menuju ruang makan.

“Oto-san, mencari..” 

Namun papanya tidak mengijinkan William menyelesaikan kalimatnya. Sebuah tamparan keras menghantam pipi William, membuat tubuhnya yang tinggi terhuyung ke samping. Rasa panas menjalar kulit wajah William yang baru saja terkena pukulan. 

Tangan William memegang pipinya dengan spontan. Matanya membelalak kaget. Dengan marah ia menatap mata Papanya tepat di manik mata, menantang laki-laki yang lebih tua itu.

“Dasar anak kurang ajar!” suara Papanya menggelegar, membahana.

“Oto-san..” Clayton berusaha menahan tubuh Papanya yang siap maju untuk menghantam anak sulungnya sekali lagi.

“Apa? Pukul aja aku lagi! Emang Oto-san pikir aku takut?!” tantang William.

“Kamu emang pantas dipukul, anak pengkhianat! Jangan pikir Oto-san nggak tahu!” teriakannya meninggi tak terkendali.

“Nggak tahu apa?!” suara William tak kalah tinggi. 

Ia pun sudah kehilangan setitik ketenangan yang tadinya mati-matian ia jaga.

“Kamu nyelundupin anak keluarga Kim ke sini!” teriak Papanya lagi.

Mata William yang memang sudah membulat dan melotot karena marah, kini membelalak semakin besar lagi. Pandangannya beralih pada Clayton, bertanya, menuduh. Tidak mungkin penjaga-penjaga itu mengenali Jaxon. Mereka belum pernah melihat Jaxon sebelumnya. Tapi Clayton, dia tahu siapa Jaxon dan kenyataan bahwa Jaxon adalah bagian dari geng William.

“Mana anak itu?! Bawa ke sini sekarang juga!” perintah pemimpin Yakuza tersebut.

“Mimpi aja!” William berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Papanya yang murka dan adiknya yang berusaha menenangkan Papanya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • TamagoTan

    @Kang_Isa Thank you so much! Salam kenal juga, Kak! Nanti aku mampir yah ke cerita Kakak!

    Comment on chapter Prolog
  • Kang_Isa

    Keren. Ceritanya mistis banget, ikutan merinding juga. Salam kenal, Kak. Jika berkenan, mampir juga di ceritaku, ya.
    Salam semangat selalu. :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Cinta dan Rahasia
416      312     0     
Short Story
Perasaan tak mudah untuk dipendam. Ketahuilah, manusia yang ‘kuat’ adalah manusia yang mampu mengekspresikan perasaanya. Itu semua wajar. Manusia akan merasakan senang bila mendapatkan kebahagiaan dan sedih bila harus kehilangan.
Save Me
922      551     7     
Short Story
Terjebak janji masa lalu. Wendy terus menerus dihantui seorang pria yang meminta bantuan padanya lewat mimpi. Anehnya, Wendy merasa ia mengenal pria itu mesipun ia tak tahu siapa sebenarnya pria yang selalu mucul dalam mimpinya belakangan itu. Siapakah pria itu sebenarnya?dan sanggupkah Wendy menyelamatkannya meski tak tahu apa yang sedang terjadi?
Gue Mau Hidup Lagi
368      234     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Snazzy Girl O Mine
513      320     1     
Romance
Seorang gadis tampak berseri-seri tetapi seperti siput, merangkak perlahan, bertemu dengan seorang pria yang cekatan, seperti singa. Di dunia ini, ada cinta yang indah dimana dua orang saling memahami, ketika dipertemukan kembali setelah beberapa tahun. Hari itu, mereka berdiam diri di alun-alun kota. Vino berkata, Aku mempunyai harapan saat kita melihat pesta kembang api bersama di kota. ...
With or without you
1942      738     4     
Romance
Blue Rose
264      220     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
Tsurune: Kazemai Koukou Kyuudoubu - Masaki dan Misaki dan Luka Masa Lalu-
3189      1011     1     
Fan Fiction
Klub Kyudo Kazemai kembali mengadakan camp pelatihan. Dan lagi-lagi anggota putra kembali menjadi 'Budak' dalam camp kali ini. Yang menjadi masalah adalah apa yang akan dilakukan kakak Masaki, Ren, yang ingin meliput mereka selama 3 hari kedepan. Setelah menjadi juara dalam kompetisi, tentu saja Klub Kyudo Kazemai banyak menjadi sorotan. Dan tanpa diketahui oleh Masaki, Ren ternyata mengundang...
Your Secret Admirer
2297      796     2     
Romance
Pertemuan tak sengaja itu membuat hari-hari Sheilin berubah. Berubah menjadi sesosok pengagum rahasia yang hanya bisa mengagumi seseorang tanpa mampu mengungkapkannya. Adyestha, the most wanted Angkasa Raya itulah yang Sheilin kagumi. Sosok dingin yang tidak pernah membuka hatinya untuk gadis manapun, kecuali satu gadis yang dikaguminya sejak empat tahun lalu. Dan, ada juga Fredrick, laki-l...
One Step Closer
2125      875     4     
Romance
Allenia Mesriana, seorang playgirl yang baru saja ditimpa musibah saat masuk kelas XI. Bagaimana tidak? Allen harus sekelas dengan ketiga mantannya, dan yang lebih parahnya lagi, ketiga mantan itu selalu menghalangi setiap langkah Allen untuk lebih dekat dengan Nirgi---target barunya, sekelas juga. Apakah Allen bisa mendapatkan Nirgi? Apakah Allen bisa melewati keusilan para mantannya?
Mari Collab tanpa Jatuh Hati
3229      1450     2     
Romance
Saat seluruh kegiatan terbatas karena adanya virus yang menyebar bernama Covid-19, dari situlah ide-ide kreatif muncul ke permukaan. Ini sebenarnya kisah dua kubu pertemanan yang menjalin hubungan bisnis, namun terjebak dalam sebuah rasa yang dimunculkan oleh hati. Lalu, mampukah mereka tetap mempertahankan ikatan kolaborasi mereka? Ataukah justru lebih mementingkan percintaan?