Ghinta sudah membeli beberapa cemilan dan juga es kocok di kantin tadi. Lalu ia kembali menuju kelasnya, sebelum masuk kelas, Ghinta melihat ke arah panggung, dan memang pria nomor 26, yang bernama Hilman itu sudah tidak ada. Ghinta membuang napasnya kasar, ia merasa kecewa karena tidak bisa melihatnya dengan sangat lama.
"Woy! Ngapain?" tanya Adit mengejutkan Ghinta.
"Apaan sih!"
"Lo nyanyi kek patung! Berdiri tengah panggung sambil megang rok. Lucu!" goda Adit.
"Ngejek lo ya?" umpat Ghinta kesal.
Seseorang tiba-tiba menghampiri Ghinta dan Adit, ia tersenyum dan mulai menyapa mereka.
"Hai, Ge!" sapa salah satu temannya Risal.
"Apa lo? Mau bilang gue kek patung juga?" tanya Ghinta menebak saja.
"Lha, belum apa-apa juga," jawab Risal kebingungan. Ia pun mengurungkan niatnya untuk menghampiri Ghinta, ia kembali ke dalam kelas. Adit hanya tertawa melihat Ghinta yang sedang marah-marah.
"Ada kabar, lo pacaran sama Iqbal," kata Adit tiba-tiba membahas hal itu.
"Kata siapa? Gue cuma sekedar suka aja," jujurnya.
"Sejak kapan sih lo naksir dia?" tanya Adit penasaran.
"Gue udah suka dia sejak pertama ketemu dia sih, entah apa yang gue sukai dari dia, orangnya juga nggak ganteng-ganteng amat," jawab Ghinta terang-terangan, membuat Adit merasa heran mendengar jawaban darinya.
"Jadi cinta pada pandangan pertama, dong?" tanya Adit yang makin merasa penasaran dengannya. Ghinta merasa heran dengan berbagai pertanyaan dari Adit yang tiba-tiba saja menanyakan hal pribadi seperti itu.
"Iya. Tetapi pada pandangan kedua, ketiga, dan seterusnya gue baru sadar ternyata waktu itu mata gue kelilipan," jawab Ghinta dengan ringan.
"Aaiiih... Gue kira lo beneran suka."
"Kenapa? Lo cemburu? Pengen gue sayang?"
Adit tersipu malu mendengar Ghinta berkata seperti itu, pipinya mulai bersemu merah. Lalu karena Adit tidak ingin merasa canggung dengan keadaan mereka, ia pun mencoba untuk membuat gurauan yang sama.
"Pengen dong, disayang sama orang tersayang." Adit berbicara dengan nada manja dan cukup lebay kepada Ghinta. Ghinta hanya memutar bola matanya.
"Gue nggak yakin sama lo."
"Gue juga nggak yakin kalau gue pengen disayang sama lo!" goda Adit.
"Anjiiir ...." Ghinta memukul pundak Adit dengan cukup keras, sampai Adit merasa kesakitan, lalu ia kembali ke lapangan untuk melihat-lihat bakat murid yang lain.
"Eh, kemana?" tanya Adit.
Ghinta menengok ke arahnya, lalu ia memperlihatkan jari tengahnya kepada temannya itu dengan tatapan tajam. Adit hanya terkekeh melihatnya.
Setelah ia berada di sekitar lapangan, ia bertemu dengan beberapa panitia OSIS lainnya yang sedang berjoged ria di tengah lapangan. Ghinta merasa tertarik akan hal itu, lalu ia pun ikut bergabung dengan mereka dan mulai berjoed bersama-sama dengan mereka. Kebetulan musik yang sedang dimainkan adalah musik dangdut yang penyanyinya masih murid di sekolah juga.
Setelah musik dangdut itu berakhir, murid-murid yang sedang berjogedpun terhenti dan mulai berhamburan ke sana-kemari, sebagian ada yang dipinggir lapangan, ada juga yang kembali ke dalam kelas, tak banyak pula ada yang masih tetap di tengah lapangan.
Ini adalah lagu penutup atau lagu terakhir yang akan mengakhiri acara pensi mereka. Pria nomor 26 yang bernama Hilman itu naik ke atas panggung, sungguh luar biasa perasaan Ghinta bisa melihatnya lagi bernyanyi. Dengan penuh rasa semangat, Ghinta tetap menunggu di tengah lapangan sambil duduk di sana, walaupun ia tahu bahwa lapangan itu kotor.
"Apa ini pertanda?" gumam Ghinta dengan pelan.
Perasaan Ghinta bercampur aduk, mulai dari senang, bahagia, dan dirinya merasa percaya diri sekali akan keyakinan dia sendiri.
"Penutupan lagu ini, saya persembahkan untuk kalian semua lagu selow melow dari Amy Search yang berjudul Issabela. Tolong tangan kalian ke atasin dan kita lambaikan bersama-sama," kata Hilman lewat microfon itu. Lalu ia memberi isyarat kepada panitia untuk memutar lagunya.
Saat lirik pertama ia lantunkan, suaranya terdengar sungguh merdu. Membuat Ghinta semakin merasa jatuh hati padanya, membuat Ghinta ingin segera memilikinya. Ia pun mengikuti apa yang sebelumnya diarahkan oleh Hilman, yaitu mengangkat tangannya dan melambaikan tangannya seraya ikut bernyanyi bersamanya. Sungguh hari yang indah bagi dirinya.
*****
Pantang Menyerah
201
174
0
Short Story
Rena hanya ingin mengikuti lomba menulis cerpen tetapi banyak sekali tantangannya, untuk itu dia tidak akan menyerah, ia pasti akan berhasil melewati semua tantangan itu dengan kegigihan yang kuat dan pantang menyerah
Palette
3591
1507
6
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya.
Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Yu & Way
825
424
28
Romance
Dalam perjalanan malamnya hendak mencari kesenangan, tiba-tiba saja seorang pemuda bernama Alvin mendapatkan layangan selembaran brosur yang sama sekali tak ia ketahui akan asalnya. Saat itu, tanpa berpikir panjang, Alvin pun memutuskan untuk lekas membacanya dengan seksama.
Setelah membaca selembaran brosur itu secara keseluruhan, Alvin merasa, bahwa sebuah tempat yang tengah dipromosikan di da...
Antara Depok dan Jatinangor
274
173
2
Romance
"Kan waktu SMP aku pernah cerita kalau aku mau jadi PNS," katanya memulai.
"Iya. Terus?" tanya Maria.
Kevin menyodorkan iphone-nya ke arah Maria. "Nih baca," katanya.
Kementrian Dalam Negeri
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Maria terperangah beberapa detik. Sejak kapan Kevin mendaftar ke IPDN?
PrajaIPDN!Kevin × MahasiswiUI!Maria
Pangeran Benawa
35277
5794
5
Fan Fiction
Kisah fiksi Pangeran Benawa bermula dari usaha Raden Trenggana dalam menaklukkan bekas bawahan Majapahit ,dari Tuban hingga Blambangan, dan berhadapan dengan Pangeran Parikesit dan Raden Gagak Panji beserta keluarganya.
Sementara itu, para bangsawan Demak dan Jipang saling mendahului dalam klaim sebagai ahli waris tahta yang ditinggalkan Raden Yunus.
Pangeran Benawa memasuki hingar bingar d...
REMEMBER
3838
1187
3
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa.
Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
It Takes Two to Tango
409
299
1
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda.
Zura tidak merasa sese...
Gagal Menikah
4124
1341
4
Fan Fiction
Cerita ini hanya fiktif dan karanganku semata. Apabila terdapat kesamaan nama, karakter dan kejadian, semua itu hanya kebetulan belaka.
Gagal Menikah. Dari judulnya udah ketahuan kan ya?! Hehehe, cerita ini mengkisahkan tentang seorang gadis yang selalu gagal menikah. Tentang seorang gadis yang telah mencoba beberapa kali, namun masih tetap gagal.
Sudut pandang yang aku pakai dalam cerita ini ...
REGAN
6519
2347
4
Romance
"Ketika Cinta Mengubah Segalanya."
Tampan, kaya, adalah hal yang menarik dari seorang Regan dan menjadikannya seorang playboy. Selama bersekolah di Ganesha High School semuanya terkendali dengan baik, hingga akhirnya datang seorang gadis berwajah pucat, bak seorang mayat hidup, mengalihkan dunianya.
Berniat ingin mempermalukan gadis itu, lama kelamaan Regan malah semakin penasaran. Hingga s...
Lucu n seru bangett prolognya🤣. Bikin semangat bacanyaa OMG.
Comment on chapter PROLOG