Dalam dirimu berkecamuk dua pilihan.
Aku, darah dagingmu.
Namun, tak bisakah kau melihatku sebagai wanita biasa?
Karena kini, hanya kita berdua.
Meski ku tak tahu rupa ibuku.
Pastilah ia ingin putri kecilnya bahagia.
Tak maukah kau membuat putri kecilmu bahagia juga, Ayah?