Loading...
Logo TinLit
Read Story - ORIGAMI MIMPI
MENU
About Us  

Hari ini adalah hari kedua Dery di rawat di rumah sakit, dan sampai detik ini juga dirinya masih belum sadarkan diri. Keysa tak bosan-bosan untuk menjaga dan merawat Dery dengan sepenuh hati dan cinta. Setiap pagi hingga sore ia selalu menjaga Dery. Pagi ini Keysa datang dan membawa mp3 di dalam tasnya. Sesampainya di ruangan Dery, keadaan masih sepi. Orang tua Dery masih belum datang menjenguk Dery. Keysa mendekati Dery. Perlahan diputarnya lagu Bimbang, by:Melly Goeslow kesukaan diantara keduanya sejak mereka kuliah. Keysa seakan terbawa oleh alunan musik nan syahdu dan embun yang masih melingkup rerumputan di halaman luar.

"Kamu masih ingat kan lagu ini?"

"Kata orang rindu itu indah, namun bagiku ini menyiksa..."

Key terbawa irama musik dengan ikut bernyanyi pelan disamping Dery.

"Aku sepenuhnya menyayangi kamu Der, kamu harus percaya hal itu," gumamnya dan mencium tangan Dery.

Cinta terkadang menimbulkan sebuah kesan yang misteri, sekejab bilang "iya", lalu sekejab berubah menjadi "tidak". Cinta sulit terungkap, tapi cinta tau maksud yang diminta. Keysa merasakan hal yang sama terhadap cinta. Cinta pertamanya berawal dari sebuah kebencian, lalu perlahan cinta berubah kembali menjadi sebuah kebahagiaan yang pada akhirnya berakhir dengan penderitaan dan kebencian, tidak pernah ada yang pasti.

Sore kian menyapa hari, orang tua Dery menyuruh Key untuk pulang dan beristirahat.

"Aku pulang dulu ya Der." ucapnya sambil mengelus kepalanya.

Keysa melangkah meninggalkan ruangan, sesaat ia teringat dengan rumah singgah. Sudah lama ia tidak berkunjung disana. Sejak kepergiannya ke Jakarta, rumah singgah kini dikelola oleh Rosa, Dimas, dan beberapa teman kuliah yang lain. Keysa pun mempunyai niatan untuk mampir ke rumah singgah sebelum jam belajar mereka usai. Setibanya disana, kegiatan belajar masih tengah berlangsung. Keysa senang sekali bisa bertemu dengan anak-anak asuhnya lagi. Hal yang sama juga dirasakan oleh anak-anak rumah singgah. Mereka sangat senang sekali dengan kedatangan Keysa. Rosa dan Dimas pun mendekat.

"Bagaimana kabar Dery?" tanya Rosa.

"Dia masih belum sadar."

"Lo yang sabar ya Key, gue yakin dia pasti bisa melawan sakitnya."

Keysa tersenyum dan mereka bertiga pun saling berpelukan seperti biasanya.

"Udah menjelang petang," gumamnya.

Ia pun beranjak bangkit dan berpamitan pulang kepada Rosa dan Dimas.

*****

Rosa dan Dimas menatap sendu Dery yang terbaring lemmah di ranjang rumah sakit.

"Ya beginilah keadaan Dery selama beberapa hari ini, masih belum sadarkan diri," ucap Keysa memandang lembut ke arah Dery.

"Lo yang sabar ya Key, Dery pasti cepet bangun kok, lo nggak boleh nyerah gitu aja ya." Rosa sambil merangkul Key.

Tidak lama kemudian orang tua Dery datang, Dimas segera mematikan musiknya dan mereka pun menyambut kedatangan orang tua Dery dengan nada canggung.

"Segitu sayangnya mama Dery ke Dery, karena memikirkan Dery matanya sampai sembab begitu," bisik Dimas ke Rosa yang diangguki oleh gadis tersebut.

Rosa, Dimas, dan Keysa pun meninggalkan ruangan dan beralih ke taman belakang. Disana mereka berbincang-bincang perihal Dery, namun secara tidak sengaja Dimas menyinggung soal Arga. Hal tersebut sejenak membuat Key merasa tidak nyaman dan sedikit uring-uringan kepada Dimas. Lalu Keysa pun meninggalkan Dimas dan Rosa tanpa ucapan yang tertinggal.

"Lo sih Dim, jadi ngambek kan," ucap Rosa menyalahkan Dimas.

"Gue kan keceplosan Ros, gue juga nggak bermaksud ngomong gitu kok."

"Tau ah..."

Rosa pun meninggalkan Dimas dan menyusul Keysa. Keysa berhenti di sudut ruangan dekat toilet. Rosa yang melihatnya dari kejauhan pun menghampiri Key.

"Jangan diambil hati soal omongan Dimas ya Key, lo tau sendiri kan Dimas itu kayak apa."

"Gue tau Dimas nggak bermaksud ngomong kayak gitu, gue cuma nggak ingin mendengar nama itu lagi di telinga gue. Apa lo tau penyebab Dery seperti saat ini? Itu karena gue masih ngungkit-ngungkit soal Arga, masa lalu gue."

"Gue ngerti kok Key." Rosa memeluk Keysa.

Keysa menyeka air matanya dan kembali ke ruangan Dery.

****

Satu minggu Dery berada di rumah sakit dan ia masih belum jua sadarkan diri. Siang itu Keysa datang dengan membawa bunga lalu menaruhnya disisi Dery. Ruangan masih sepi, hanya seorang suster yang bertugas menjaga. Keysa duduk di dekat Dery terbaring. Sesaat kemudian tangan Dery bergerak kecil, dan Keysa menyadari hal itu. Segera Keysa memanggil Dokter agar segera memeriksa Dery. Keysa menunggu di luar ruangan seorang diri. Tidak lama kemudian Dokter dan seorang suster keluar dari ruangan.

"Syukurlah, Dery sudah sadar, kini ia masih dalam proses pemulihan."

Keysa tersenyum senang mendengar hal itu. Ia pun bergegas memasuki ruangan Dery kembali. Dilihatnya Dery yang sudah membuka matanya dan perlahan tersenyum lemas ke arah Keysa.

"Sayang kamu udah bangun," ucap Key dengan lembut.

Dery tersenyum sambil meraih tangan Key.

"Jangan pernah tinggalin aku ya Key."

"Nggak akan pernah Der." jawab Key.

Hati senang kian menyertai Dery setelah ia mendapati sebuah bunga yang rapi tergeletak disampingnya. Sesaat ia melirik ke arah Keysa, dan Keysa membalasnya dengan senyuman. Perlahan Keysa mencium kening Dery seraya berucap bahwa ia tidak akan pernah meninggalkannya walau sedetik. Sesaat kemudian Orang tua Dery datang dan langsung ia memeluk Dery.

"Key, om minta tolong belikan bubur untuk Dery ya." pinta papa Dery.

Keysa menerima permintaan papa Dery. Perlahan air mata mengucur deras dari mata mama, Papa, dan Dery. Entah apa yang dibicarakan, seolah ruangan yang semula penuh bunga berubah bak telah terjadi badai besar.

Dengan membawa satu bungkus bubur Keysa pun memasuki ruangan Dery. Dilihatnya mata merah pada Dery, mama, dan papa Dery.

"Kalian kenapa, kok seperti habis menangis?" tanya Keysa heran.

"Nggak papa Key, kita senang karena Dery sudah kembali disisi kita lagi

Mama dan papa Dery menjauh dari Dery yang kemudian digantikan oleh Keysa. Perlahan Keysa menyuapi Dery makan bubur. Hanya sedikit suapan yang bisa masuk ke mulut Dery, selebihnya Dery menolak untuk memakannya.

*****

Hari ini adalah hari terakhir Dery berada di rumah sakit. Keysa, Rosa, dan Dimas sudah berada di rumah sakit sejak satu jam yang lalu untuk mengantar Dery pulang. Orang tua Dery sengaja tidak menjemput Dery di rumah sakit karena Keysa dan lainnya bersedia untuk membawa Dery pulang. Saatnya untuk meninggalkan rumah sakit pun tiba, setelah sekejab berbincang dengan dokter, Dery pun dipersilahkan untuk meninggalkan rumah sakit. Dery yang di bopong oleh Keysa dan Dimas pun menuju mobil.

Mobil pun dilajukan oleh Dimas dengan penuh berhati-hati. Sesaat ia memencet tombol on pada radio di dalam mobilnya. Pas banget, musik yang diputar saat itu adalah musik dance kesukaan mereka. Perlahan Dimas mulai menggoyangkan kepalanya mengikuti irama.

"Udah Dim, nyetir aja yang fokus," nasehat Dery.

"Sayang banget Der untuk dilewatin, ini kan lagu kesukaan kita berempat, ayo semuanya berjoget!" seru Dimas.

Keysa yang duduk dibelakang hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Dimas. Sesaat kemudian Dimas tiba-tiba mengerem dadak mobilnya.

"Aduh..." keluh Rosa.

"Sorry guys, ada kucing di depan."

"Makanya Dim, fokus bawa mobilnya." Gerutu Keysa.

"Iya nyonya Dery,"

Dery melirik ke arah Keysa yang nampak malu dengan ucapan Dimas, lalu Dery menyunggingkan senyumnya saat pandangan mereka saling bertabrakan. Sesaat nampak mata Dery yang sendu, namun sekejab terbalut oleh senyumnya yang begitu manis.

Rumah dan orang disekeliling Dery menyambutnya dengan senyum sumringah. Kursi teras yang seringkali didudukinya pun seakan menyambutnya penuh dengan cinta. Keysa, Dimas, dan Rosa membawa Dery ke kamarnya. Sesaat Dery menepuk-nepuk ranjangnya.

"Udah kangen aku sama keempukan mu." gumamnya.

Keysa menidurkan Dery di ranjang. Dengan penuh kasih ia memijat kaki Dery.

"Kamu pasti capek liat keadaan aku saat ini." ucap Dery.

"Kata siapa aku capek? Pokoknya kamu jangan mikir yang aneh-aneh ya, fokus sama kesehatan kamu, juga jaga hati baru kamu ya, jangan pernah ngehapus namaku di hati baru kamu."

"Kamu tenang aja Key, nama kamu sudah terukir dalam dan hati ini tidak akan bisa melunturkannya begitu saja."

Untuk kesekian kalinya Keysa menyunggingkan senyum manisnya untuk Dery, dan begitupun sebaliknya.

How do you feel about this chapter?

2 5 30 0 2 2
Submit A Comment
Comments (40)
  • EsterGrisham

    Dapat rekom cerita ini dari teman, dari awal udah bikin baper. Author suka banget ngelelehin hati adek hihihi. Tapi pusing juga kalau baca dari hp. Semoga kedepannya bisa baca versi cetaknya ya.

    Comment on chapter PROLOG
  • ParkSihyun

    Sukak sama alur ceritanya 😊

    Comment on chapter #1 Arga Dinata
  • ParkSihyun

    Mantul, bikin baper 😍😍

    Comment on chapter PROLOG
  • Agus5

    Mantap, ditunggu versi cetaknya

    Comment on chapter #6 Goodbye, Kelly
  • Septia98

    Bapernya kena. Apalagi si Arga ituuuu

    Comment on chapter EPILOG
  • Septia98

    Kerenn

    Comment on chapter EPILOG
  • logophile13

    Bapering endinggggggggggggggggggg

    Comment on chapter EPILOG
  • seniman1212

    Sumpah, part2 akhir bikin emosi terkuras. Baperrrrrrrrrr

    Comment on chapter #13 Memory of Arga
  • seniman1212

    gemes sama si Arga, kaku banget orangnya. But i like him

    Comment on chapter #2 Look At You
  • Miraesti

    Suka sama karakternya Dery

    Comment on chapter EPILOG
Similar Tags
KAMUFLASE KAMERA DAN CINTA
655      460     1     
Short Story
lelaki bertubuh besar berjaket hitam menunjukan senyum simpul yang khas .senyum yang membuat jantungku berdegup tak beraturan, dan senyum yang selalu mengingatkanku pada perpisahan di bulan Januari. Konflik antara Mas Pras dan Om Tegar tak kunjung usai ,Kamera lah yang membawa aku dan dia pada satu titik dan kameralah yang membuat kita....
Story Of Chayra
13556      3322     9     
Romance
Tentang Chayra si cewek cuek dan jutek. Sekaligus si wajah datar tanpa ekspresi. Yang hatinya berubah seperti permen nano-nano. Ketika ia bertemu dengan sosok cowok yang tidak pernah diduga. Tentang Tafila, si manusia hamble yang selalu berharap dipertemukan kembali oleh cinta masa kecilnya. Dan tentang Alditya, yang masih mengharapkan cinta Cerelia. Gadis pengidap Anstraphobia atau phobia...
Temanku Kocak
341      226     1     
Short Story
Aku mempunyai teman yang sangat menyukai tik-tok namanya Awwalia, hampir setiap hari dia mengajak temannya untuk bermain aplikasi itu. Suatu ketika ada temanku yang bernama Eka di kerjain sama Awwalia dengan membuat video tik tok yang membuat teman sekelas menjadi tertawa. Eka pun marah dan kita semua melupakan hal tersebut agar tidak menyinggung perasaan Eka. Hehehehe
Pulang Selalu Punya Cerita
1488      922     1     
Inspirational
Pulang Selalu Punya Cerita adalah kumpulan kisah tentang manusia-manusia yang mencoba kembalibukan hanya ke tempat, tapi ke rasa. Buku ini membawa pembaca menyusuri lorong-lorong memori, menghadirkan kembali aroma rumah yang pernah hilang, tawa yang sempat pecah lalu mengendap menjadi sepi, serta luka-luka kecil yang masih berdetak diam-diam di dada. Setiap bab dalam buku ini menyajikan fragme...
Kenangan Masa Muda
7045      1945     3     
Romance
Semua berawal dari keluh kesal Romi si guru kesenian tentang perilaku anak jaman sekarang kepada kedua rekan sejawatnya. Curhatan itu berakhir candaan membuat mereka terbahak, mengundang perhatian Yuni, guru senior di SMA mereka mengajar yang juga guru mereka saat masih SMA dulu. Yuni mengeluarkan buku kenangan berisi foto muda mereka, memaksa mengenang masa muda mereka untuk membandingkan ti...
Believe
881      544     5     
Short Story
\"To be a superhero isn’t shallow-mindedly about possessing supernatural abilities; it’s about the wisdom one shares and the lives of other people one ameliorates.\" -TinLit
Kentut Pembawa Petaka
359      232     1     
Short Story
Kentut bocah ini sangat berbahaya, nampaknya.
Sebuah Musim Panas di Istanbul
417      300     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Cinta Aja Nggak Cukup!
5063      1660     8     
Romance
Pernah denger soal 'Triangular theory of love' milik Robert Sternberg? The one that mentions consummate love are built upon three aspects: intimacy, passion, and commitment? No? Biar gue sederhanakan: Ini cerita tentang gue--Earlene--dan Gian dalam berusaha mewujudkan sebuah 'consummate love' (padahal waktu jalaninnya aja nggak tau ada istilah semacam itu!). Apa sih 'consummate love'? Penting...
Kirain Hantu
354      237     3     
Short Story
Aku terbangun beberapa menit selepas jam dua dini hari. Sebelum keluar kamar, aku menatap sejenak cermin dan melihat seorang wanita berwajah pucat, berambut panjang, dengan pakaian putih. Aku menjerit karena terkejut dan mengira ada hantu. Ternyata, wanita berpakaian putih yang aku lihat di cermin bukan hantu, melainkan pantulan diriku sendiri.